Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAAN PUSKESMAS


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAAN
TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
B. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambangan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang
Standar Pelayanan Minimal;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dan
Pendekatan Keluarga;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
C. Gambaran umum
Pemerintah Kota Banjarmasin terus berupaya untuk meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Namun
disadari bahwa pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai
tantangan, salah satunya terjadinya gizi buruk bayi dan balita.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah salah satu program
pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu Pemerintah
Kabupaten/Kota, mengoptimalkan pelayanan kesehatan demi terciptanya
Millennium Development Goals (MDGs) melalui peningkatan kinerja
Puskesmas dan jaringannya serta poskesdes dan posyandu dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif, dengan
adanya dana BOK diharapkan pemerintah daerah tidak mengurangi dana
yang sudah dialokasikan untuk operasional Puskesmas dan tetap
berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui
dana BOK.
Mekanismes usulan dana BOK Puskesmas yaitu Puskesmas yang
mengajukan POA (Plan of Action)/ Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan
Anggaran belanja. Setelah itu Dinas Kesehatan menentukan anggaran dana
kepada masing-masing Puskesmas berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan dari Petunjuk Teknis (Juknis) dana kelayakan POA yang
diajukan oleh Puskesmas, jika anggaran dana yang didapat Puskesmas
tidak sesuai dengan POA yang diajukan, maka Puskesmas mengurangi
rencana kegiatan yang akan dilakukan. Adapaun kriteria dalam
menentukan anggaran dana BOK pada masing-masing Puskesmas antara
lain, jumlah wilayah, jumlah penduduk, jumlah RW, jumlah kelurahan, dan
jumlah tenaga kerja.
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan maka dibutuhkan
sistem informasi yang mampu melakukan pendataan, pengelolaan dan
monitoring penggunaan dana BOK. Selain itu, Dinas Kesehatan memantau
secara langsung pertanggung jawaban Puskesmas dalam pengelolaan Dana
BOK.

No. Menu Kegiatan Uraian


UKM Essensial  
 
1 Upaya Percepatan perbaikan Merupakan Pemberian Vitamin A dan
gizi masyarakat TTD, Edukasi pada ibu hamil dan
masyarakat, pemantauan tumbuh
kembang balita dan kunjungan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan
puskesmas

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima
No. Menu Kegiatan Jumlah Masyarakat
UKM Essensial    
1 Upaya Percepatan perbaikan gizi  26 Puskesmas
masyarakat
C. STRATEGI PENCAPAI KELUARAN
Rincian Menu Output Metode Tahapan
Kegiatan Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksanaan

UKM Essensial        
Upaya Percepatan      
perbaikan gizi
masyarakat - Persiapan
Surveilan gizi Dokumen  26 Puskesmas Swakelola Administrasi
Laporan   - Pelaksanaan
Konvergensi LP/ LS   Kegiatan
  - Waktu
dalam upaya
percepatan perbaikan Pelaksanaan
gizi masyarakat (Januari –
Pemantauan tumbuh Desember)
kembang balita - Pembuatan
Pemeriksaan dan Laporan
Pengawasan kualitas Akhir
air dan sanitasi dasar

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan Puskesmas se Kota
Banjarmasin dilaksanakan selama 12 bulan di tahun 2022
E. BIAYA YANG DI PERLUKAN
Biaya yang di perlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan
Operasional Kesehatan Puskesmas sebesar Rp. 2.164.006.700,- (Dua Milyar
Seratus Enam Puluh Empat Juta Enam Ribu Tujuh Ratus Rupiah), setelah
perubahan Insentif UKM bertambah menjadi Rp. 2.176.639.533,- (Dua Milyar
Seratus Tujuh Puluh Enam Juta Enam Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Lima
Ratus Tiga Puluh Tiga Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan
sebagai berikut:
KESELURUHAN PUSKESMAS
Rincian Menu Komponen
Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan
UKM Essensial        
1 Upaya 2,164,006,70 2,176,639,53
Percepatan   0 3
perbaikan gizi 1 Surveilan gizi 869,052,00 874,841,00
masyarakat 0 0
2 Pendidikan gizi 98,470,00 98,470,00
melalui 0 0
peningkatan
konsumsi gizi pada
ibu hamil dan
balita
3 Konvergensi LP/ LS 43,515,00 43,515,00
dalam upaya 0 0
percepatan
perbaikan gizi
masyarakat
4 Pemantauan 446,810,00 449,150,00
tumbuh kembang 0 0
balita
5 Pemeriksaan dan 706,159,70 710,663,53
Pengawasan 0 3
kualitas air dan
sanitasi dasar

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Banjarmasin, 22 Agustus 2022


Kepala Dinas

Dr. M. Ramadhan, SE., ME., Ak., CA


NIP. 19691208 199803 1 003

Anda mungkin juga menyukai