A. LATAR BELAKANG
B. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lemb
aran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lemb
aran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Rep
ublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambangan Lembaran Negara R
epublik Indonesia Nomor 3637);
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pe
mbangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 442
1);
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang
Standar Pelayanan Minimal;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dan Pendek
atan Keluarga;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
C. Gambaran umum
Pemerintah Kota Banjarmasin terus berupaya untuk meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Namun dis
adari bahwa pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai tantanga
n, salah satunya terjadinya gizi buruk bayi dan balita.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah salah satu program p
emerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu Pemerintah Ka
bupaten/Kota, mengoptimalkan pelayanan kesehatan demi terciptanya Mille
nnium Development Goals (MDGs) melalui peningkatan kinerja Puskesmas d
an jaringannya serta poskesdes dan posyandu dalam menyelenggarakan pel
ayanan kesehatan promotif dan preventif, dengan adanya dana BOK diharap
kan pemerintah daerah tidak mengurangi dana yang sudah dialokasikan un
tuk operasional Puskesmas dan tetap berkewajiban menyediakan dana oper
asional yang tidak terbiayai melalui dana BOK.
Mekanismes usulan dana BOK Puskesmas yaitu Puskesmas yang m
engajukan POA (Plan of Action)/ Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Anggar
an belanja. Setelah itu Dinas Kesehatan menentukan anggaran dana kepad
a masing-masing Puskesmas berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dar
i Petunjuk Teknis (Juknis) dana kelayakan POA yang diajukan oleh Puskes
mas, jika anggaran dana yang didapat Puskesmas tidak sesuai dengan POA
yang diajukan, maka Puskesmas mengurangi rencana kegiatan yang akan d
ilakukan. Adapaun kriteria dalam menentukan anggaran dana BOK pada m
asing-masing Puskesmas antara lain, jumlah wilayah, jumlah penduduk, ju
mlah RW, jumlah kelurahan, dan jumlah tenaga kerja.
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan maka dibutuhkan siste
m informasi yang mampu melakukan pendataan, pengelolaan dan monitorin
g penggunaan dana BOK. Selain itu, Dinas Kesehatan memantau secara lan
gsung pertanggung jawaban Puskesmas dalam pengelolaan Dana BOK.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima
No. Menu Kegiatan Jumlah Masyarakat
UKM Essensial
1 Upaya Percepatan perbaikan gizi 26 Puskesmas
masyarakat
UKM Essensial
Upaya Percepatan
perbaikan gizi
masyarakat - Persiapan
Surveilan gizi Dokumen 26 Puskesmas Swakelola Administrasi
Laporan - Pelaksanaan
Konvergensi LP/ LS Kegiatan
- Waktu
dalam upaya
percepatan perbaikan Pelaksanaan
gizi masyarakat (Januari –
Pemantauan tumbuh Desember)
kembang balita - Pembuatan
Pemeriksaan dan Laporan
Pengawasan kualitas Akhir
air dan sanitasi dasar