ANGKATAN I
2
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya Saya dapat
menyelesaikan Rencana Aksi Perubahan sebagai rangkaian kurikulum Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas angkatan I yang diselenggarakan oleh BBPK Kementerian
Kesehatan Tahun 2021.
Rencana Aksi Perubahan ini disusun dengan tujuan untuk mengaktualisasikan
Kepemimpinan Pengawas sesuai bidang tugas dengan mengelola perubahan dalam bentuk
inovasi, melakukan kolaborasi dan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya baik
internal maupun eksternal dalam rangka peningkatan kinerja organisasi.
Dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah kiranya penyusun
menghaturkan terima kasih kepada :
1) Ibu drg. Lely Aryuni, sebagai kepala Puskesmas Cikupa dan merupakan mentor
yang telah memberikan bimbingan, saran, serta koreksi dalam kegiatan
penyusunan laporan Rancangan Aksi Perubahan.
2) Ibu Margaretha Yuliani ,SKM, MM selaku Coach dalam Kegiatan Rancangan
Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I.
3) Bapak dan Ibu Widyaiswara, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
keorganisasian.
4) Rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I, yang telah
banyak memberikan dukungan dan support sehingga kegiatan PKP angkatan I ini
dilaksanakan dengan baik.
Saya menyadari bahwa Rencana Aksi Perubahan ini masih jauh dari sempurna dan
terdapat beberapa kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan Rencana Aksi Perubahan ini, sehingga dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Dini Afrhita
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB 1....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
1.1. LATAR BELAKANG..........................................................................................................5
1.2. TUJUAN AKSI PERUBAHAN..........................................................................................6
1.3. MANFAAT AKSI PERUBAHAN......................................................................................7
BAB 2....................................................................................................................................................8
PROFIL KINERJA PELAYANAN...................................................................................................8
2.1. TUSI PELAYANAN............................................................................................................8
2.1. TUSI INSTANSI..................................................................................................................9
2.2. SUMBER DAYA INSTANSI............................................................................................11
BAB 3..................................................................................................................................................14
ANALISIS MASALAH PELAYANAN...........................................................................................14
3.1. IDENTIFIKASI MASALAH PADA AREA TUSI YANG BERMASALAH................14
3.2. PENETAPAN MASALAH UTAMA................................................................................14
3.3. Menetapkan Masalah Proiritas........................................................................................14
3.4. Menganalisis Masalah Pelayanan.....................................................................................16
3.5. Menggagas ide Perubahan...................................................................................................18
BAB 4..................................................................................................................................................21
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH.......................................................................................21
4.1 Terobosan/Inovasi................................................................................................................21
4.1.1 Tahapan Kegiatan dan Hasil Inovasi...................................................................................23
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
5
Untuk meningkatkan pelayanan publik maka butuhkan pengawasan internal yaitu kepala
Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana sesuai dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 116
6
Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Rincian Tugas dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
(UPT) bahwa Kepala Sub Bagian TU bertanggung jawab sebagai pengawas dalam
hal administrasi, kepegawaian, sarana prasarana dan keuangan di Puskesmas.
Dalam memberikan pelayanan , mutu pelayanan harus diutamakan. Saat ini adanya
peningkatan kasus covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Cikupa berdampak pada peningkatan
jumlah kunjungan pasien dan meningkatnya peserta vaksinasi covid 19 sehingga terjadi
penumpukan antrian pengunjung diruang tunggu pelayanan. Kegiatan di Fasyankes harus
tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan secara maksimal demi menjaga tidak
terjadinya penularan COVID-19.
8
BAB 2
PROFIL KINERJA PELAYANAN
9
2. Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerja :\
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinasi,
kerjasama inter dan antar profesi.
Melaksanakan rekam medis.
Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan.
Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
Mengkoordinasi dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan
2.1.2.Tusi Unit Kerja
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Puskesmas dalam Peraturan Bupati
Tangerang No. 116 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas pokok
dan rincian tugas serta tata kerja unit pelaksana teknis pusat Kesehatan masyarakat pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dalam pasal 6 mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
1. Melaksanakan perencanaan ketatausahaan meliputi kepegawaian surat
menyurat serta keuangan.
2. Melaksanakan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis
administrasi.
3. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat penggandaan pendistribusian
dan kearsipan.
4. Melaksanakan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang
pemeliharaan sarana dan prasarana perlengkapan dan aset unit.
5. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkup unit.
6. Melakukan koordinasi dengan dinas terkait di bidang ketatausahaan.
10
7. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian monitoring dan evaluasi dan
pelaporan kegiatan unit.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala UPTD Puskesmas sesuai
tugasnya.
TABEL 2.2
DATA PEGAWAI UPTD PUSKESMAS CIKUPA TAHUN 2021
11
Status
No Kategori Pegawai JUMLAH
PNS CPNS PTT TKWT
1 Dokter Umum 2 - - 1 3
2 Dokter Gigi 1 - 2 - 3
3 Tata Usaha 1 - - 1 2
4 Apoteker 1 1 - - 2
5 Assisten Apoteker 1 - - - 1
6 D IV Kebidanan 3 - - - 3
7 Bidan D III 11 - 3 5 19
8 Bidan D I 1 - - - 1
9 Perawat 2 - - 2 4
10 Sanitarian 1 - - - 1
11 Perawat Gigi 1 - - - 1
12 D3 Gizi 1 - - 1 2
13 Promkes - 1 - 1 2
14 Analis 1 - - 1 2
15 Akuntansi - - - 1 1
16 Satpam - - - 5 5
17 Sopir - - - 3 3
18 OB - - - 3 3
19 Loket - - - 4 4
Jumlah 27 2 5 28 62
12
GAMBAR UPT PUSKESMAS CIKUPA
13
BAB 3
ANALISIS MASALAH PELAYANAN
TABEL 3.1
TABEL KESENJANGAN MASALAH
NO KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN
1. Belum semua alkes dikalibrasi Semua alkes dapat dikalibrasi secara berkala
secara berkala
2. Adanya penumpukan antrian Konsultasi dilakukan dengan jarak jauh
pengunjung diruang tunggu
pelayanan
3. Menurunnya kinerja pelayanan Produktifitas pegawai meningkat
karena banyak petugas terkonfirmasi
covid 19
Untuk menetapkan urutan prioritas masalah yang akan dijadikan isu utama dalam aksi
perubahan ini, maka digunakan metode USG. Metode USG merupakan salah satu cara
menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode
USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang
dihadapi, serta kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar.
TABEL 3.2
14
PENETAPAN MASALAH UTAMA DENGAN METODE USG
No Isu-isu strategis/masalah Nilai Total Ket.
. U S G
1. Belum semua alkes dikalibrasi secara 4 4 4 12 3
berkala
2 Adany penumpukan antrian pengunjung 5 5 5 15 1
diruang tunggu pelayanan
3 Menurunnya kinerja pelayanan karena 5 4 4 13 2
banyak petugas terconfirmasi covid 19
Adapun keterangan skor sebagai berikut :
5 : Sangat besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat Kecil
Berdasarkan hasil analisis USG diatas, teridentifikasi bahwa isu masalah yang
menjadi prioritas adalah belum optimalnya pelaksanaan pemberian fasilitas dan
dukungan pelayanan teknis administrasi.
15
3.2.2. Menganalisis Masalah Pelayanan
Untuk mencari akar dari permasalahan tersebut, maka dilakukan analisis penyebab
masalah dengan metode diagram fishbone. Diagram ini digunakan untuk mengetahui akibat
dari suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dari akibat tersebut
kemudian dicari beberapa kemungkinan penyebabnya. Penyebab masalah dapat berasal dari
berbagai sumber utama yaitu tenaga kerja (man), metode (methode) kerja, peralatan
(machine), material, (material), tempat kerja (place) dan dana (money).
Hasil analisis akar penyebab masalah kurang optimalnya pelaksanaan pemberian
fasilitas pelayanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
16
MATERIAL METHODE
Adanya penumpukan
antrian pengunjung
ruang tunggu diruang tunggu
yang sempit pelayanan
Tidak memanfaatkan
penggunan teknologi
informasi/ aplikasi
Kurangnya
SDM
pandemi covid 19
Pengunjung tidak
memahami alur pelayanan
17
3.2.3. Menggagas ide Perubahan
Dari diagram fishbone di atas, secara umum, masih kurang optimalnya pelaksanaan
pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi disebabkan oleh 5
(enam) komponen utama, sebagai berikut:
1. Man
komponen sumber daya manusia, penyebab banyaknya antrian pengunjung
diruang tunggu pelayanan adalah kurangnya jumlah tenaga dokter untuk
menangani jumlah pasien dan meningkatnya jumlah kunjungan pasien serta
belum memahami alur pelayanan mengakibatkan terjadinya penumpukan
antrian pasien diruang tunggu pelayanan.
2. Machine
Belumnya adanya pemanfaatan pengunaan tehnologi informasi untuk
mengurangi penumpukan antrian pengunjung diruang tunggu pelayanan
3. Method
Dalam pelaksanaan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh dokter masih
secara tatap muka sehingga mengakibatkan banyaknya jumlah antrian diruang
tunggu pelayanan
4. Material
Banyaknya jumlah kunjungan pasien tidak sebanding dengan ruang tunggu
yang sempit. Hal ini mengakibatkan pelayanan kurang optimal.
5. Enviroment
Situasi pandemic Covid 19 mengakibatkan kunjungan pasien meningkat
sehingga menimbulkan penumpukan antrian pasien diruang tunggu pelayanan.
Setelah diketahui akar permasalahan yang menjadi penyebab kurang
optimalnya pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis
administrasi, maka alternatif penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah:
1) Melaksanakan kegiatan konsultasi secara online Menggunakan system aplikasi
2) Memperluas ruang tunggu pasien
3) Menerapkan protocol Kesehatan
Untuk menentukan prioritas pemecahan masalah di atas, dilakukan analisis dengan
18
menggunakan teori tapisan pemecahan masalah Mc. Namara. Analisis tapisan ini
menentukan tiga kriteria yang dinilai dari setiap alternatif gagasan yakni kontribusi,
kelayakan dan biaya. Analisis dengan menggunakan tapisan Mc. Namara sebagai
salah satu teori analisis manajemen dengan menentukan skor dari 1 s.d 5, dimana nilai
1 adalah tidak tinggi, nilai 2 adalah kurang tinggi, nilai 3 cukup tinggi, nilai 4 tinggi,
dan nilai 5 adalah sangat tinggi untuk aspek kontribusi dan kelayakan. Sedangkan
untuk aspek biaya, skor dari 1 s.d 5, dimana nilai 1 adalah sangat tinggi, nilai 2 adalah
kurang tinggi, nilai 3 cukup tinggi, nilai 4 rendah, dan nilai 5 adalah sangat rendah.
Isu yang mempunyai total skor tertinggi merupakan alternatif solusi, dimana alternatif
solusi terpilih menjadi gagasan aksi perubahan yang akan dilakukan.
TABEL 3.3
ANALISIS MC NAMARA
Berdasarkan analisis pada tabel di atas, maka alternatif solusi yang dapat
dilakukan adalah melaksanakan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis
administrasi dengan skor tertinggi yaitu 13.
Berdasarkan permasalahan, penyebab masalah, akar penyebab masalah dan pencarian
alternatif solusi yang telah dilakukan dengan menggunakan metode analisis USG,
USG dan Mc. Namara, maka judul aksi perubahan yang akan dilakukan adalah:
19
“Peningkatan pelayanan konsultasi dokter melalui aplikasi CIKUPA DOC”.
Aksi perubahan ini disusun dan dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan
pelaksanaan pemberian fasilitas pelayanan melalui aplikasi konsultasi secara online.
BAB 4
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
4.1 Terobosan/Inovasi
Inovasi yang akan dilakukan dalam Aksi Perubahan ini adalah peningkatan pelayanan
konsultasi dokter melalui aplikasi CIKUPA DOC.
Inovasi ini diharapkan menjadi solusi atas permasalahan kurang optimalnya pelaksanaan
pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi berdampak pada berkurangna
penumpukan antrian pasien diruang tunggu pelayanan.
Berdasarkan analisis kelayakan gagasan terdapat 4 aspek yang di jadikan suatu acuan, yaitu:
1. Aspek Administrasi
Berdasarkan hasil analisis kelayakan administrasi untuk kegiatan peningkatan system
konsultasi di Puskesmas Cikupa melalui Aplikasi dinilai layak untuk dilaksanakan karena
dapat membantu mempercepat proses pelayanan konsultasi Kesehatan di Puskesmas.
2. Kelayakan Sumber Daya
Berdasarkan hasil analisis kelayakan sumber daya untuk kegiatan system konsultasi di
Puskesmas Cikupa memalui aplikasi dinilai layak untuk dilaksanakan karena ketersediaan
sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang ada dapat mendukung terlaksannya
kegiatan tersebut.
3. Kelayakan Tehnis
Berdasarkan hasil analisis kelayakan teknis untuk kegiatan system konsultasi di
Puskesmas Cikupa melalui aplikasi dinilai layak untuk dilaksanakan karena dukungan
dari tenaga ahli IT dan jaringan internet yang ada dapat mendukung terlaksananya
kegiatan tersebut
4. Kelayakan Regulasi
Berdasarkan hasil analisis kelayakan regulasi untuk kegiatan system konsultasi di
Puskesmas Cikupa memalui aplikasi dinilai layak untuk dilaksanakan karena berdasarkan
20
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/303/ 2020 tentang
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam rangka pencegahan penyebaran Corona virus Disease (COVID-19).
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui telekonsultasi dapat dilakukan selama
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan/atau Bencana Nasional Corona Virus Disease
2019 (COVID- 19), dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19).
21
4.2 Tahapan Kegiatan dan Hasil Inovasi
Tahapan dalam pelaksanaan aksi perubahan ditetapkan berdasarkan pelaksanaan jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang beserta outputnya sebagaimana tabel
berikut: Tujuan dari Aksi Perubahan ini terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang dengan rincian sebagai berikut:
TABEL 4
TAHAPAN KEGIATAN
Gambar 5
Analisis Stakeholder
LATENS
Dinas Kesehatan PROMOTERS
Kominfo Kepala Puskesmas
Kecamatan
Kelurahan/Desa
Polsek
Koramil
Kader
Keep satified
P Manage closely
O
W
KEPENTINGANGA E KEPENTINGAN
NGAN R
APATHETICS DEPENDERS
Masyarakat Seluruh Staff Fungsional
24
b. Tim Aksi Perubahan
Berhasilnya rancangan aksi perubahan ditentukan oleh kualitas dan kuantitas
tim yang ada di UPTD Puskesmas Cikupa dan stakeholder yang mendukung
kegiatan Rancangan Aksi Perubahan ini. Oleh karena itu perlu dibentuk tim
kerja yang efektif dan solid yang akan ditetapkan dengan Surat Keputusan
yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas. Tim kerja yang efektif dan solid
dibangun dengan tujuan agar sasaran dapat ditentukan dan dicapai secara
optimal dan ada komitmen untuk saling mendukung.
Adapun peran dan struktur organisasi Tim Kerja aksi perubahan dilihat pada
uraian dan gambar di bawah ini
1. Mentor berperan:
Membantu Reformer dalam merencanakan dan melaksanakan aksi perubahan,
memberikan legitimasi dukungan, bimbingan dan arahan, menyepakati dan
menyetujui atas inovasi aksi perubahan yang dilakukan, dan memiliki garis
komunikasi perintah dan koordinasi dengan Reformer.
2. Coach berperan:
Memberikan arahan (coaching), bimbingan, motivasi (counseling), melakukan
monitoring tahapan kegiatan aksi perubahan yang dilakukan Reformer.
3. Reformer berperan:
Memimpin aksi perubahan, membangun komunikasi melalui dialog/diskusi dengan
Mentor, Coach dan Tim Kerja), melaporkan kegiatan harian kepada mentor dan
coach, mengambil inisiatif untuk melaporkan perkembangan kegiatan kepada
mentor dan coach, melakukan koordinasi dengan stakeholder internal maupun
eksternal, memberikan motivasi dan menggerakkan seluruh elemen stakeholder
yang terkait dan membuat laporan atas kegiatan yang dilakukan kepada
penyelenggara.
4. Tim Kerja Administrasi, berperan:
Membantu melaksanakan semua proses administrasi dan memberikan saran kepada
Reformer dalam rangka kegiatan aksi perubahan.
25
5. Tim Teknis berperan:
Membantu melaksanakan kegiatan konsultasi dengan pasien dalam rangka kegiatan
aksi perubahan.
6. Tim IT berperan :
Mendukung dan membantu reformer dalam melaksanakan Aksi perubahan dalam
Pembuatan system aplikasi
Diagram struktur organisasi dalam rancangan aksi perubahan adalah sebagai
berikut:
GAMBAR 6
STRUKTUR TIM AKSI PERUBAHAN
26
Plan (Merencanakan)
c. Koordinasi kepada pimpinan masalah yang terjadi di unit kerja saat ini
Do (Melaksanakan)
b. Strategi pelaksanaan
Dalam pelaksanaan rancangan aksi perubahan ini pengendalian mutu
mengunakan tehnik analisan
c. System pemantauan dan pengendalian
27
28
Tabel Tahapan Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan Rancangan Aksi Perubahan
Pengendalian Pola
No Kegiatan Output Identifikasi Risiko
Mutu Kegiatan Komunikasi
Perbedaan jenis
coding yang dipakai
menyamakan Meminta spek
KOORDINASI serta spesifikasi server
Koordinasi persepsi tentang teknis server
1 DENGAN yang tinggi atau
Server website yang yang ada di
DISKOMINFO rendah dari
akan dibangun DISKOMINFO
standart penyajian dan
kecepatan data
Konsultasi dan
Koordinasi serta
dijelaskan
Menyetujui secara mendasar
Meminta tim
program Belum memahami dan detail
penyusun
KEPALA konsultasi konsep konsultasi tentang aplikasi
2 aplikasi untuk
UPTD online yang online yang berbasis tersebut serta
hadir
berbasis aplikasi memberikan
mendapingi
aplikasi gambaran
keuntungan jika
menggunakan
aplikasi tersebut
3 Kepala Dinas Menyetujui Belum memahami Meminta tim Konsultasi dan
Kesehatan program konsep aplikasi yang penyusun Koordinasi serta
konsultasi akan dibangun dan aplikasi untuk dijelaskan
online yang dikembangkan hadir secara mendasar
berbasis mendapingi dan detail
aplikasi tentang aplikasi
tersebut serta
memberikan
gambaran
keuntungan jika
29
menggunakan
aplikasi tersebut
Koordinasi dan
konsolidasi serta
dijelaskan
Menyetujui secara mendasar
Meminta tim
program Belum memahami dan detail
penyusun
PEGAWAI konsultasi konsep aplikasi yang tentang aplikasi
4 aplikasi untuk
UPTD online yang akan dibangundan tersebut serta
hadir
berbasis dikembangkan memberikan
mendapingi
aplikasi gambaran
keuntungan jika
menggunakan
aplikasi tersebut
30