PENDAHULUAN
1.Latar belakang
a. Gambaran profil organisasi (visi, misi, nilai, struktur organisasi)
b. Gambaran jabatan, tugas dan fungsi peserta (termasuk gambaran kegiatan
yang dilakukan secara operasional)
c. Gambaran kondisi unit kerja saat ini (potret saat ini)
d. Gambaran kondisi unit kerja yang diharapkan (lihat indikator kinerja organisasi)
e. Pentingnya pelayanan publik sesuai tugas dan fungsi peserta (termasuk legal aspek)
2.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aksi perubahan ini untuk
meningkatkan mutu kinerja pelayanan di Puskesmas Cikupa secara sistematis,
efektif, efisien.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan jangka pendek
a. Terbentuknya tim kerja yang efektif untuk mendukung jalannya aplikasi
konsultasi dokter secara online
b. Tersusunnya rancangan sistem dengan memanfaatkan tekhnologi informasi
dalam bentuk aplikasi.
c. Tersusunnya prototype system aplikasi
d. Terujinya prototype system aplikasi
e. Terbaikinya prototype system aplikasi
f. Tersusunnya system aplikasi
g. Tersusunnya panduan penguna aplikasi, SOP dan alur pelayanan
h. Tersosialisasinya system aplikasi,
i. Terimplementasinya system aplikasi
2. Tujuan jangka menengah
a. Termonitoring dan terevaluasi system aplikasi
3. Tujuan jangka panjang
a. Terlaksananya pengembangan aplikasi sistem
3.Manfaat
Manfaat dengan adanya aplikasi konsultasi online dokter di Puskesmas Cikupa dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diantaranya adalah :
a. Manfaat aksi perubahan bagi organisasi :
- Meningkatkan mutu layanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Cikupa.
- Mengurangi penumpukan antrian diruang tunggu pelayaanan.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam memberikan pelayanan konsultasi
- Mengurangi resiko penuran penyakit Covid 19
b. Manfaat aksi perubahan bagi pemangku kepentingan :
- Memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan Kesehatan.
- Mengurangi resiko penularan penyakit covid 19
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN
1. Tusi Pelayanan (Unit kerja)
a. Tugas dan Fungsi Instansi (indikator kinerja organisasi)
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Tugas Puskesmas yaitu
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
Tugas Pokok
Tugas pokok puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat
Fungsi
1. Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerja :
- Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisi masalah kesehatan
masyarakat dan analisi kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
- Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
- Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
- Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan lintas sektor lain terkait.
- Melaksanakan permbinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
- Melaksanakan perningkatan kompetensi sumber daya manusia
puskesmas. dan rawat jalan.
- Memantau pelaksanaan pembangunan agas berwawasan kesehatan.
- Melaksanaakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses,
mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.
- Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulanagan pernyakit.
2. Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerja :
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinasi,
kerjasama inter dan antar profesi.
- Melaksanakan rekam medis.
- Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan.
- Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
- Mengkoordinasi dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
- Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan
b. Tugas dan Fungsi Area Bermasalah
Berdasarkan tugas dan fungsi Kepala Sub Bagian Tata Usaha dapat
diidentifikasi area yang bermasalah yaitu :
TABEL 2.1
IDENTIFIKASI AREA BERMASALAH
2. Sumberdaya Instansi
Jumlah Pegawai pada UPTD Puskesmas Cikupa Kabupaten Tangerang
berjumlah 62 orang terdiri dari 27 PNS,2 CPNS, 5 PTT dan 8 TKWT, sebagaimana
pada tabel di bawah
TABEL 2.2
DATA PEGAWAI UPTD PUSKESMAS CIKUPA TAHUN 2021
Status Jumlah
No Kategori Pegawai TKW
PNS CPNS PTT
T
1 Dokter Umum 2 - - 1 3
2 Dokter Gigi 1 - 2 - 3
3 Tata Usaha 1 - - 1 2
4 Apoteker 1 1 - - 2
5 Assisten Apoteker 1 - - - 1
6 D IV Kebidanan 3 - - - 3
7 Bidan D III 11 - 3 5 19
8 Bidan D I 1 - - - 1
9 Perawat 2 - - 2 4
10 Sanitarian 1 - - - 1
11 Perawat Gigi 1 - - - 1
12 D3 Gizi 1 - - 1 2
13 Promkes - 1 - 1 2
14 Analis 1 - - 1 2
15 Akuntansi - - - 1 1
16 Satpam - - - 5 5
17 Sopir - - - 3 3
18 OB - - - 3 3
19 Loket - - - 4 4
Jumlah 27 2 5 28 62
BAB III
ANALISA MASALAH PELAYANAN
1. Identifikasi Masalah pada Area Tugas Fungsi yang Bermasalah
Permasalahan yang terjadi didalam organisasi tentunya membutuhkan unsur-unsur
kepemimpinan pengawas yang kemudian dituangkan dalam bentuk inovasi-inovasi
organisasi dengan dukungan anggaran, SDM dan stakeholder terkait. Ada beberapa
masalah yang di temukan dalam area tusi :
1. Belum optimalnya pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang
pemeliharaan sarana dan prasarana perlengkapan dan aset unit
2. Belum optimalnya pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis
administrasi
3. Belum optimalnya pelaksanaan perencanaan ketatausahaan keliputi kepegawaian
surat menyurat serta keuangan
Jika hal tersebut tidak segera ditanggulangi, maka dikhawatirkan akan
mengganggu dan menghambat kinerja pelayanan di Puskesmas Cikupa.
TABEL 3.1
TABEL KESENJANGAN MASALAH
NO KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN
1. Belum optimalnya pelaksanaan Optimalnya pelaksanaan tertib administrasi
tertib administrasi, pengelolaan pengelolaan inventaris barang, pemeliharaan
inventarisasi barang, sarana dan prasarana perlengkapan dan asset
pemeliharaan sarana dan unit
prasarana perlengkapan dan aset
unit
2. Belum optimalnya pelaksanaan Optimalnya pelaksanaan pemberian fasilitas dan
pemberian fasilitas dan dukungan dukungan pelayanan teknis administrasi
pelayanan teknis administrasi
3. Belum optimalnya pelaksanaan Optimalnya pelaksanaan perencanaan
perencanaan ketatausahaan ketatausahaan meliputi kepegawaian, surat
meliputi kepegawaian, surat menyurat dan keuangan
menyurat serta keuangan
Konsultasi Masih
Terbatasnya anggaran dilakukan secara
untuk perluasan ruang ruang tunggu
tatap muka
tunggu yang sempit
belum optimalnya
pelaksanaan pemberian
fasilitas dan dukungan
pelayanan teknis
Kurangnya
administrasi
SDM
Dari diagram fishbone di atas, secara umum, masih kurang optimalnya pelaksanaan
pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi disebabkan oleh 6 (enam)
komponen utama, sebagai berikut:
1. Man
komponen sumber daya manusia, penyebab kurang optimalnya pelaksanaan
pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi adalah kurangnya
jumlah tenaga dokter dan perawat untuk menangani jumlah pasien .Banyaknya jumlah
kunjungan pasien dan belum memahami alur pelayanan mengakibatkan terjadinya
penumpukan antrian pasien diruang tunggu pelayanan..
2. Money
Dari komponen uang/anggaran, penyebab Kurang optimalnya pelaksanaan
pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi adalah tidak adanya
anggaran untuk penambahan SDM dan perluasan ruang tunggu pasien.
3. Machine
Selain ketersediaan jumlah tenaga dokter dan perawat untuk pelaksanaan pemberian
fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi yang harus memadai, dan belumnya
pemanfaatan pengunaan tehnologi informasi
4. Method
Dalam pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi
konsultasi yang dilakukan oleh dokter masih secara tatap muka sehingga mengakibatkan
pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi kurang
optimal.
5. Material
Banyaknya jumlah kunjungan pasien tidak sebanding dengan ruang tunggu yang
sempit. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan
teknis administrasi kurang optimal.
6. Enviroment
Situasi pandemic Covid 19 mengakibatkan kunjungan pasien meningkat sehingga
menimbulkan penumpukan antrian pasien diruang tunggu pelayanan.
Setelah diketahui akar permasalahan yang menjadi penyebab kurang
optimalnya pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi,
maka alternatif penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah:
1.Menambah tenaga dokter dan perawat
2.Menambah anggaran perencanaan dan pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana
3.Melakukan konsultasi jarak jauh
4.Melaksanakan kegiatan konsultasi secara online Menggunakan system aplikasi
5.Memperluas ruang tunggu pasien
6.Menerapkan protocol Kesehatan
Berdasarkan analisis pada tabel di atas, maka alternatif solusi yang dapat
dilakukan adalah melaksanakan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis
administrasi dengan skor tertinggi yaitu 13.
Berdasarkan permasalahan, penyebab masalah, akar penyebab masalah dan
pencarian alternatif solusi yang telah dilakukan dengan menggunakan metode analisis
USG, APKL dan Mc. Namara, maka judul aksi perubahan yang akan dilakukan adalah:
“Peningkatan pelayanan konsultasi dokter melalui aplikasi CIKUPA_DOC”. Aksi perubahan
ini disusun dan dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan pelaksanaan pemberian
fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi melalui aplikasi konsultasi secara
online.
BAB IV
1. Terobosan/Inovasi
Inovasi yang akan dilakukan dalam Aksi Perubahan ini adalah
membuat aplikasi system konsultasi dokter secara online .
Inovasi ini diharapkan menjadi solusi atas permasalahan kurang optimalnya
pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi
berdampak pada kurang penumpukan antrian pasien diruang tunggu
pelayanan.
Berdasarkan analisis kelayakan gagasan terdapat 4 aspek yang di
jadikan suatu acuan, yaitu:
1. Aspek Administrasi
Berdasarkan hasil analisis kelayakan administrasi untuk kegiatan peningkatan
system konsultasi di Puskesmas Cikupa melalui Aplikasi dinilai layak untuk
dilaksanakan karena dapat membantu mempercepat proses pelayanan
konsultasi Kesehatan di Puskesmas.
2. Kelayakan Sumber Daya
Berdasarkan hasil analisis kelayakan sumber daya untuk kegiatan system
konsultasi di Puskesmas Cikupa memalui aplikasi dinilai layak untuk
dilaksanakan karena ketersediaan sumber daya manusia serta sarana dan
prasarana yang ada dapat mendukung terlaksannya kegiatan tersebut.
3. Kelayakan Tehnis
Berdasarkan hasil analisis kelayakan teknis untuk kegiatan system konsultasi di
Puskesmas Cikupa melalui aplikasi dinilai layak untuk dilaksanakan karena
dukungan dari tenaga ahli IT dan jaringan internet yang ada dapat mendukung
terlaksananya kegiatan tersebut
4. Kelayakan Regulasi
Berdasarkan hasil analisis kelayakan regulasi untuk kegiatan system konsultasi
di Puskesmas Cikupa memalui aplikasi dinilai layak untuk dilaksanakan karena
berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/303/
2020 tentang Penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka pencegahan penyebaran
Corona virus Disease (COVID-19). Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
melalui telekonsultasi dapat dilakukan selama Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat dan/atau Bencana Nasional Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19), dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Adapun inovasi yang akan dilakukan tergambar dalam kanvas inovasi pada
gambar 4.1 berikut ini.
Analisis Stakeholder, secara rinci dapat dilihat pada pemetaan stakeholder sebagai berikut
:
LATENS PROMOTERS
Dinas Kesehatan
Kominfo Kepala Puskesmas
Kecamatan
Kelurahan/Desa
Polsek
Koramil
Kader P
O
KEPENTINGAN W
E KEPENTINGAN
GANGAN
R
APATHETICS DEPENDERS
Masyarakat Seluruh Staff Fungsional
b. Tim Aksi Perubahan
Berhasilnya rancangan aksi perubahan ditentukan oleh kualitas dan kuantitas tim
yang ada di UPTD Puskesmas Cikuopa dan stakeholder yang mendukung kegiatan
Rancangan Aksi Perubahan ini. Oleh karena itu perlu dibentuk tim kerja yang efektif
dan solid. Tim kerja yang efektif dan solid dibangun dengan tujuan agar sasaran
dapat ditentukan dan dicapai secara optimal dan ada komitmen untuk saling
mendukung.
Adapun peran dan struktur organisasi Tim Kerja aksi perubahan dengan inovasi
membangun aplikasi konsultasi dokter secara online ( CIKUPA_DOC) dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan pelayanan Puskesmas Cikupadapat dilihat pada
uraian dan gambar di bawah ini:
1. Mentor berperan:
Membantu Reformer dalam merencanakan dan melaksanakan aksi perubahan,
memberikan legitimasi dukungan, bimbingan dan arahan, menyepakati dan
menyetujui atas inovasi aksi perubahan yang dilakukan, dan memiliki garis
komunikasi perintah dan koordinasi dengan Reformer.
2. Coach berperan:
Memberikan arahan (coaching), bimbingan, motivasi (counseling), melakukan
monitoring tahapan kegiatan aksi perubahan yang dilakukan Reformer.
3. Reformer berperan:
Memimpin aksi perubahan, membangun komunikasi melalui dialog/diskusi dengan
Mentor, Coach dan Tim Kerja), melaporkan kegiatan harian kepada mentor dan
coach, mengambil inisiatif untuk melaporkan perkembangan kegiatan kepada mentor
dan coach, melakukan koordinasi dengan stakeholder internal maupun eksternal,
memberikan motivasi dan menggerakkan seluruh elemen stakeholder yang terkait
dan membuat laporan atas kegiatan yang dilakukan kepada penyelenggara.
4. Tim Kerja Administrasi, berperan:
Membantu melaksanakan semua proses administrasi dan memberikan saran kepada
Reformer dalam rangka kegiatan aksi perubahan.
5. Tim Teknis berperan:
Membantu melaksanakan kegiatan konsultasi dengan pasien dalam rangka kegiatan
aksi perubahan.
6. Tim IT berperan :
Mendukung dan membantu reformer dalam melaksanakan Aksi perubahan dalam hal
Pembuatan aplikasi
Diagram struktur organisasi dalam rancangan aksi perubahan adalah sebagai berikut:
1. Plan (Merencanakan)
a. Merancang suatu aksi perubahan yang akan dilakukan
b. Konsultasi kepada atasan terkait aksi perubahan yang akan dilakukan
c. Koordinasi kepada pimpinan masalah yang terjadi di unit kerja saat ini
d. Memberikan saran dari permasalahan di unit kerja saat ini
2. Do (Melaksanakan)
a. Membentuk tim aksi untuk melakukan rencana aksi perubahan
b. Melakukan koordinasi kepada kolega sesama pengawas di unit kerja
c. Melakukan koordinasi terhadap stakeholder lainnya
agar kegiatan berrjalan lancar
d. Melakukan konsolidasi dengan staf /pegawai di unit kerja
3. Check (Mengecek/evaluasi pekerjaan)
a. Melakukan peninjauan terhadap pengerjaan yang akan dilakukan
b. Melakukan peninjauan terhadap pelayanan konsultasi
online yang diberikan
c. Melakukan evaluasi terhadap aksi perubahan yang dilakukan
4. Act (Menindaklanjuti pekerjaan)
a. Melakukan peninjauan kembali terhadap proses
pelayanan konsultasi online yang dilakukan untuk
mencari kelemahan dan kekurangan terhadap aksi
perubahan
b. Melakukan peninjauan dan pengecekan tindak lanjut
atas evaluasi permasalahan yang telah dilakukan
Keterangan:
1 No: Jelas
2. Tahapan Kegiatan: Diisi sesuai dengan tahapan kegiatan yang sudah disusun
3. Diisi: Hasil dari masing2 kegiatan tersebut ada.
4.Siapa yang bertanggung jawab (Stakeholder yang dijadikan PIC)
5. Diisi waktu deadline pengerjaannya
b. Strategi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan RAP ini pengendalian mutunya menggunakan Teknik analisa mutu yang mana,
sesuaikan dengan teori yang sudah disampaikan.
Nah peserta dipersilahkan memilih pengendalian mutu yang mana. Kalau di Puskesmas biasa pakai
Histogram, diagram alir, cek list, pareto (FMEA), sebab akibat (Fishbone),
Keterangan:
1. Jelas
2. Sesuai Tahapan kegiatan yang dibuat
3. Hasil output sesuai tahapan
4. Dari cek list pra pelaksanaan tsb kira2, faktanya bagaimana, bila ada gap menjadi rekomendasi
perbaikan
Ini contoh diambil dari materi kebijakan Mutu Puskesmas dimasa Adapatsi Kebiasaan baru.
# Membuat JUDUL:
kalimat pengungkit + masalah yang akan diatasi + melalui + inovasi (diambil dari akar masalah)
Contoh (??):
Optimalisasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi…......melalui pembuatan sistem monev pada
google spreadsheet terintegrasi pada sistem pengawasan……………..di………….
(….....buat singkatan yang ‘eyecatching’ untuk inovasinya).
# Isi Dokumen:
KERTAS KERJA RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN 1 TAHUN 2021