I. PENDAHULUAN
Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) merupakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah ( SKPD ) atau unit pada SKPD di daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan jasa / barang
yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pengertian ini
memuat perbedaan tata kelola keuangan yang melekat pada BLUD yang
berbeda dengan tata kelola keuangan dengan SKPD pada umumnya. BLUD
memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam keleluasaan untuk menerapkan praktek-
praktek bisnis yang sehat untuk meningkatakan pelayanan kepada
masyarakat.
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama.
UPTD Puskesmas Temiyang memiliki jumlah penduduk + 44.462 Jiwa yang
terdiri dari 22.555 jiwa laki-laki, 22.207 perempuan dengan jumlah Desa 5 Desa.
Dari 5 Desa yang terbesar jumlah penduduknya adalah Desa Temiyang yaitu
dengan jumlah penduduk sebanyak 11.845 jiwa, dalam hal ini memerlukan pola
penanganan penyediaan pelayanan kesehatan yang prima dengan Sumber
Daya Manusia yang memadai. hal ini dapat dicapai melalui penguatan
layanan kesehatan primer yang mampu bergerak taktis dalam tata kelola
manajemen maupun keuangannya.
A. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan yang harus
dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas
pokoknya, misalnya pekerjaan sebagai tenaga medis, tenaga paramedis,
tenaga kesehatan nonparamedis, tenaga administrasi, tenaga penyuluh,
tenaga kebersihan , tenaga keamanan dan lain-lain.
B. Sifat Pekerjaan
Sifat pekerjaan adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam
penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu
untuk melaksanakan pekerjaan itu. Ada pekerjaan-pekerjaan yang cukup
dilaksanakan selama jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, tetapi
ada pula pekerjaan yang harus dilakukan selama 24 jam penuh, misalnya
pemadam kebakaran, tenaga medis dan para medis di Puskesmas.
IV. TUJUAN
Tujuan dilakukannya analisis kebutuhan pegawai adalah dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pegawai di Puskesmas Temiyang untuk menunjang
pelayanan kesehatan sesuai standar mutu pelayanan.
V. ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI BLUD
Formasi kebutuhan Pegawai BLUD yang sifatnya memenuhi kekurangan
jabatan Aparatur Sipil Negara, maka jumlah kebutuhan mendasarkan formasi
jabatan Aparatur Sipil Negara. Selain itu kebutuhan pegawai BLUD SDM
Kesehatan ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, yang di dalam lampirannya
tercantum standar ketenagaan Puskesmas dengan kriteria Puskesmas
Kawasan Perkotaan, Perdesaan, Terpencil, Rawat Inap dan Non Rawat Inap.
UPTD Puskesmas Temiyang termasuk ke dalam jenis Puskesmas Pedesaan
Non Rawat Inap dengan Standar Ketenagaan sebagai berikut :
TEMIYANG
JUMLAH 9 18 35 26
2. Dokter Gigi
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang untuk tenaga Dokter gigi
sudah ada, sedangkan standar ketenagaan dokter gigi di Permenkes RI
Nomor 43 Tahun 2019 berjumlah 1 orang, dan sudah sesuai standar.
Kesimpulan : Tenaga medis / dokter gigi di Puskesmas Temiyang sudah
sesuai standar.
3. Perawat
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang untuk tenaga perawat
berjumlah 12 orang, sedangkan standarisasi tenaga perawat di Permenkes
RI Nomor 43 Tahun 2019 berjumlah 5 orang, tapi jika dilihat dari beban kerja
di Puskesmas Temiyang dengan memiliki 1 Pustu masih kurang untuk masing-
masing jenis perkerjaan, diantaranya yaitu 1 orang pemegang surveilans, 1
orang pemegang HIV / Aids dan P2 ISPA,1 orang pemegang P2 Diare, 1
orang pemegang gangguan indera fungsional (GIF)dan Kecacingan, 1
orang pemegang Jiwa & pj. UGD, 1 orang pemegang program P2 TBC dan
Lansia, 1 orang Pemegang Kusta dan Kesja, 1 orang pemegang Perkesmas,
kesorga, UKS & PKPR, 1 orang pemegang PTM, 1 orang korim merangkap
Plt.Ka.TU, 1 orang Pj BP Umum.
Kesimpulan : Tenaga perawat di Puskesmas Temiyang sudah memenuhi
standar minimal tapi masih banyak perawat merangkap program dan
belum memenuhi standar dari sisi kompetensi.
4. Bidan
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang untuk tenaga bidan berjumlah
13 orang sedangkan standar tenaga bidan di Permenkes RI Nomor 43 Tahun
2019 berjumlah 4 orang, dilihat dari beban kerja Puskesmas Temiyang yang
memiliki 5 Desa dengan 47 Posyandu masih kurang untuk masing-masing
jenis pekerjaan yaitu 5 orang bidan desa merangkap Bidan Koordinator, 9
Orang Pendamping Bides, merangkap operator Faskes dan operator KIA.
Kesimpulan : Jumlah tenaga bidan di Puskesmas Temiyang sudah
memenuhi standar tapi dilihat dari beban kerja masih kurang untuk
masing-masing jenis pekerjaan.
5. Perawat Gigi
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang untuk tenaga perawat gigi
tidak ada, untuk standar ketenagaan perawat gigi di Permenkes RI Nomor
43 Tahun 2019 memang tidak disebutkan, tapi karena di puskesmas
Temiyang tersedia dental unit maka untuk perawat gigi sangat dibutuhkan.
Kesimpulan : Tenaga perawat gigi di Puskesmas Temiyang tidak ada jadi
jumlah ketenagaan belum memenuhi standar.
6. Kesehatan Masyarakat
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang belum ada tenaga kesehatan
masyarakat berjumlah dan 1 orang promotor sedangkan standar
ketenagaan Kesehatan masyarakat di Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019
berjumlah 1 orang.
Kesimpulan : Tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas Temiyang
belum memenuhi standar.
7. Kesehatan Lingkungan
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang untuk tenaga kesehatan
lingkungan berjumlah 1 orang dan standar ketenagaan kesehatan
lingkungan di Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 berjumlah 1 orang sudah
memenuhi standar ketenagaan.
Kesimpulan : Tenaga kesehatan lingkungan di Puskesmas Temiyang sudah
memenuhi standar ketenagaan.
9. Tenaga Gizi
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang untuk tenaga gizi berjumlah 1
orang dari teneaga BOK sedangkan standar ketenagaan tenaga gizi di
Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 berjumlah 1 orang, dan sudah
memenuhi standar ketenagaan.
Kesimpulan : Tenaga gizi di Puskesmas Temiyang belum sesuai standar
karena masih tenga BOK.
12. Pekarya
Ketersediaan tenaga di Puskesmas Temiyang tidak ada, Tenaga pekarya
menurut Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 berjumlah 1 orang, sementara
di Puskesmas Temiyang tidak memiliki tenaga pekarya.
Kesimpulan : Tenaga pekarya di Puskesmas Temiyang belum sesuai
standar.