Anda di halaman 1dari 51

WORKSHOP

PENYUSUNAN RENJA DINAS KESEHATAN

BAB III
ANALISIS GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN

KERJASAMA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DAN
BIRO PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2020
Deskripsi Pembelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami pembagian urusan kewenangan bidang kesehatan antara
pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
2. Memahami struktur, tugas pokok dan fungsi organisasi dinas kesehatan
3. Memahami indikator kinerja SPM bidang kesehatan
4. Mampu menyajikan pencapaian kinerja pelayanan dinas kesehatan
kabupaten/kota

Waktu
Waktu pembelajaran 2 X 30 menit
Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020
Kegiatan 1:
Memahami Pembagian Urusan Kewenangan
Bidang Kesehatan Antara Pemerintah Pusat,
Provinsi dan Daerah

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Pembagian Kewenangan
Menurut Undang-Undang
No 23 tahun 2014

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020
Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020
Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020
Kegiatan 2:
Memahami struktur, tugas pokok dan fungsi organisasi
dinas kesehatan
Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020
2. TUPOKSI DINAS
KESEHATAN
Dinas kesehatan dibedakan atas 3
tipelogi yang didasarkan pada
beban kerja dan jumlah unit kerja.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


a. Tipelogi Dinas Kesehatan
NO Tipe Jumlah Unit Kerja Unit Kerja
1. Dinas kesehatan tipe A mewadahi a. 1 (satu) sekretariat dengan paling a. Sekretariat;
pelaksanaan fungsi Dinas Daerah banyak 3 (tiga) sub bagian. b. Bidang Kesehatan Masyarakat;
Provinsi/Kabupaten/Kota dengan b. 4 (empat) bidang dengan masing- c. Bidang Pencegahan dan
beban kerja yang besar. masing bidang paling banyak 3 Pengendalian Penyakit;
(tiga) seksi. d. Bidang Pelayanan Kesehatan; dan
e. Bidang Sumber Daya Kesehatan.
2 Dinas Daerah tipe B mewadahi a. 1 (satu) sekretariat dengan paling a. Sekretariat;
pelaksanaan fungsi Dinas Daerah banyak 2 (dua) sub bagian. b. Bidang Kesehatan Masyarakat
Provinsi/Kabupaten/Kota dengan b. 3 (tiga) bidang dengan masing- c. Bidang Pencegahan dan
beban kerja yang sedang. masing bidang paling banyak 3 Pengendalian Penyakit; dan
(tiga) seksi. d. Bidang Pelayanan Kesehatan dan
Sumber Daya Kesehatan
3 Dinas Daerah tipe C mewadahi a. 1 (satu) sekretariat dengan paling a. Sekretariat;
pelaksanaan fungsi Dinas Daerah banyak 2 (dua) subbagian. b. Bidang Kesehatan Masyarakat
Provinsi/Kabupaten/Kota dengan b. 2 (dua) bidang dengan masing- dan Pencegahan dan
beban kerja yang kecil. masing bidang paling banyak 3 Pengendalian Penyakit; dan
(tiga) seksi. c. Bidang Pelayanan, Promosi dan
Sumber Daya Kesehatan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


b. Tugas dan Fungsi Umum Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tipe A, B dan C
Tugas
• Dinas kesehatan Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Bupati/Wali Kota
melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah
dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah Kabupaten/Kota.

Fungsi
• Perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
• Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
• Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang kesehatan.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


c. Tupoksi Struktur Dinas Kesehatan
No Struktur/ Tugas Fungsi
Unit Kerja
1 Sekretariat; Melaksanakan koordinasi, 1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi
pelaksanaan dan pemberian di lingkungan Dinkes Daerah;
dukungan administrasi kepada 2. Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan
seluruh unsur organisasi di administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
lingkungan Dinas Kesehatan Dinkes Daerah;
Daerah. 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan tugas administrasi di
lingkungan Dinkes Daerah; dan
4. Pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Dinkes Daerah.

2 Bidang Melaksanakan perumusan dan 1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional


Kesehatan pelaksanaan kebijakan 2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional
Masyarakat; operasional di bidang 3. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi
kesehatan masyarakat. 4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan

(Di bidang keskel, gizmas, promkes, pemberdayaan masyarakat,


kesling, kesker dan olah raga)

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


No Struktur/Unit Kerja Tugas Fungsi

3 c. Tupoksi
MelaksanakanStruktur
Bidang Pencegahan
dan Pengendalian
Dinas
perumusan 1. Penyiapan
dan pelaksanaan
perumusanKesehatan
kebijakan operasional
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional
Penyakit; kebijakan operasional di 3. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi
bidang surveilans dan 4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
imunisasi, P2M,
pencegahan dan (di bidang surveilans dan imunisasi, P2M, P2TM dan kesehatan
pengendalian PTM dan jiwa)
kesehatan jiwa.

4 Bidang Pelayanan Melaksanakan perumusan 1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional


Kesehatan dan pelaksanaan 2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional
kebijakan operasional di 3. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi
bidang pelayanan 4. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
kesehatan primer dan
pelayanan kesehatan (di bidang pelayanan kesehatan primer, rujukan termasuk
rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional)
peningkatan mutunya,
serta pelayanan
kesehatan tradisional

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


No Struktur/Unit Tugas Fungsi
Kerja

5 Bidang Sumber Melaksanakan 1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional


Daya Kesehatan perumusan dan 2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional
pelaksanaan kebijakan 3. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi
operasional di bidang 4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kefarmasian, alkes dan
PKRT serta sumber daya (di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber
manusia kesehatan. daya manusia kesehata)

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


TEBAK GAMBAR

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Makanan Apakah ini ???

Tuliskan Jawaban pada kolom chat


Siapakah Aku ???

Tuliskan Jawaban pada kolom chat


Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


3. STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM) BIDANG
KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
merupakan sejumlah aturan standar untuk mengukur
kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar atau minimal kepada
masyarakat yang mencakup jenis pelayanan, indikator
dan penilaian
Fungsi Standar Pelayanan Minimal
(Kementerian Kesehatan RI, 2019);

1. Memfasilitasi pemda untuk melakukan pelayanan publik yang tepat


bagi masyarakat;
2. Sebagai instrumen bagi masyarakat dalam melakukan kontrol
terhadap kinerja pemerintah di bidang pelayanan publik bidang
kesehatan;
3. Menjamin terselenggaranya mutu pelayanan dasar kepada
masyarakat secara merata;
4. Menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang harus dicapai
pemerintah sebagai penyedia pelayanan kepada masyarakat
5. Sebagai pedoman pengukuran kinerja penyelenggaraan bidang
kesehatan;
6. Sebagai acuan prioritas perencanaan daerah dan pembiayaan APBD
bidang kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pernyataan: Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar.

Kualitas:10T:
Kuantitas: a. Pengukuran berat
Kunjungan 4 kali selama badan. f. Pemberian imunisasi
periode kehamilan (K4) b. Pengukuran Tekanan sesuai dengan sTatus
a. Satu kali pada trimester darah. imunisasi.
pertama. c. Pengukuran lingkar g. Pemberian Tablet
b. Satu kali pada trimester lengan aTas (LILA). tambah darah minimal
kedua. d. Pengukuran Tinggi 90 tablet.
c. Dua kali pada trimester fundus h. Tes laboratorium.
ketiga. e. Penentuan presentasi i. Tatalaksana/
Janin dan Denyut penanganan kasus.
Jantung Janin (DJJ) j. Temu wicara
(konseling).

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan


pelayanan antenatal sesuai standar di
Persentase ibu
wilayah kerja dinkes dalam waktu satu
hamil
tahun
mendapatkan
pelayanan 100%
kesehatan ibu
hamil
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah
kerja dinkes tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Pernyataan: Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.

Persalinan komplikasi:
Persalinan normal: Standar persalinan komplikasi
a. Dilakukan di fasilitas mengacu pada Buku Saku
pelayanan kesehatan. Pelayanan Kesehatan Ibu di
b. Tenaga penolong minimal fasilitas pelayanan kesehatan
2 orang, terdiri dari: Dasar dan Rujukan
(1) Dokter dan bidan, atau
(2) 2 orang bidan, atau
(3) Bidan dan perawat.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan


pelayanan persalinan sesuai standar
Persentase ibu
di faskes dalam waktu satu tahun
bersalin
mendapatkan
pelayanan 100%
persalinan
Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah
kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun yang sama

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Pernyataan: Setiap bayi baru lahir usia 0-28 hari mendapatkan
pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun

Kualitas:
Kuantitas: 1. Layanan Neonatal Esensial 2. Pel. Neonatal Esensial
Standar kuantitas adalah (0-6 jam): (6 jam – 28 hari):
kunjungan minimal 3 kali selama a. Pemotongan dan perawatan f. Konseling perawatan bayi baru
tali pusat. lahir dan ASI eksklusif.
periode neonatal yaitu: b. IMD g. Memeriksa kesehatan
a) KN1 (6 - 48 jam) c. Injeksi vitamin K1 h. Pemberian vit.K1 bagi yang
b) KN2 (3 - 7 hari) d. Pemberian salep/tetes mata lahir tidak di faskes atau belum
c) KN3 (8 - 28 hari) antibiotic injeksi vit.K1
e. Imunisasi Hepatitis B0 i. Imunisasi Hepatitis B injeksi
untuk bayi yang lahir tidak
ditolong nakes
j. Penanganan dan rujukan kasus
neonatal komplikasi

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari


yang mendapatkan pelayanan
Presentase bayi
kesehatan bayi sesuai dengan standar
baru lahir
dalam kurun waktu satu tahun
mendapatkan
pelayanan 100%
kesehatan bayi
baru lahir Jumlah sasaran bayi baru lahir di
wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun yang sama

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


4. Pelayanan Kesehatan Balita
Pernyataan: Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun

Yankes balita sehat : Kualitas:


Pelayanan pemantauan pertumbuhan dan Pelayanan kesehatan balita sakit adalah
perkembangan menggunakan buku KIA dan
pelayanan balita menggunakan pendekatan
skrining tumbuh kembang (0-59 bulan):
a. Penimbangan minimal 8 kali setahun manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
b. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali/tahun
c. Pemantauan perkembangan minimal 2
kali/tahun.
d. Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun.
e. Pemantauan perkembangan balita.
f. Pemberian imunisasi dasar lengkap.
g. Pemberian imunisasi lanjutan
h. Edukasi dan informasi.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah Balita usia 12-23 bulan + usia
24-35 + Balita usia 36-59 yang
Cakupan mendapat pelayanan kesehatan sesuai
Pelayanan standar
Kesehatan Balita 100%
sesuai Standar
Jumlah Balita usia 12-59 bulan di
wilayah kerja Kabupaten/kota tersebut
pada kurun waktu satu tahun yang sama
Catatan:
a. Balita yang belum mencapai usia 1 tahun di akhir tahun berjalan, tidak di hitung sebagai cakupan 0-11
b. Balita yang belum mencapai usia 24 bulan di akhir tahun berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita
usia 24-35 bulan.
c. Balita yang belum mencapai usia 36 bulan, di akhir tahun berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita
usia 36-59 bulan.
Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
Pernyataan: Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun ajaran

Skrining kesehatan: Tindaklanjut hasil skrining kesehatan yaitu:


Pelaksanaan skrining kesehatan anak a) Memberikan umpan balik hasil skrining
usia pendidikan dasar dilaksanakan di kesehatan
satuan pendidikan (SD/MI&SMP/MTS) b) Melakukan rujukan jika diperlukan
dan di luar satuan pendidikan dasar c) Memberikan penyuluhan kesehatan
(pondok pesantren, panti/LKSA,
lapas/LPKA dll):
a) Penilaian status gizi.
b) Penilaian tanda vital.
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
d) Penilaian ketajaman indera.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah anak usia pendidikan dasar


yang mendapat yankes sesuai standar
Persentase anak di wilayah kerja kabupaten/kota dalam
usia pendidikan kurun waktu satu tahun ajaran
dasar yang
mendapatkan 100%
pelayanan
kesehatan sesuai Jumlah semua anak usia pendidikan
standar dasar yang ada di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
tahun ajaran.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Pernyataan: Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar

Edukasi kesehatan termasuk keluarga Skrining faktor risiko penyakit menular dan
berencana yang dilaksanakan di Fasilitas penyakit tidak menular:
Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM a. Pengukuran tinggi badan, berat badan
dan lingkar perut
b. Pengukuran tekanan darah
c. Pemeriksaan gula darah
d. Anamnesa perilaku berisiko
e. Melakukan rujukan jika diperlukan.
f. Memberikan penyuluhan kesehatan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah orang usia 15–59 tahun di


kab/kota yang mendapat pelayanan
Persentase orang skrining kesehatan sesuai standar
usia 15–59 dalam kurun waktu satu tahun
tahun
mendapatkan 100%
skrining
kesehatan sesuai
standar Jumlah orang usia 15–59 tahun di
kab/kota dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Catatan:
a. Nominator: Jumlah orang usia 15–59 tahun di kab/kota yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun.
b. Denominator: Jumlah orang usia 15–59 tahun di kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Pernyataan: Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan
kesehatan usia lanjut sesuai standar.

Edukasi kesehatan termasuk keluarga Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit
berencana yang dilaksanakan di Fasilitas tidak menular:
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan
Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM
lingkar perut
b. Pengukuran tekanan darah
c. Pemeriksaan gula darah
d. Pemeriksaan gangguan mental
e. Pemeriksaan gangguan kognitif
f. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
g. Anamnesa perilaku berisiko
Melakukan rujukan jika diperlukan
Memberikan penyuluhan kesehatan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah warga negara berusia 60 tahun


atau lebih yang mendapat skrining
Persentase warga kesehatan sesuai standar dalam kurun
negara usia 60 waktu satu tahun
tahun ke atas
mendapatkan 100%
skrining
kesehatan sesuai Jumlah semua warga negara berusia 60
standar tahun atau lebih yang ada di suatu wilayah
kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
satu tahun

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Pernyataan: Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar sebagai upaya pencegahan sekunder dalam
kurun waktu satu tahun

Standar pelayanan kesehatan hipertensi :


a. Pengukuran tekanan darah dilakukan
minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b. Edukasi perubahan gaya hidup
dan/atau kepatuhan minum obat
c. Melakukan rujukan jika diperlukan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penderita hipertensi usia ≥15


tahun yang mendapatkan pelayanan
Persentase kesehatan sesuai standar dalam kurun
penderita waktu satu tahun
Hipertensi yang
mendapatkan 100%
pelayanan
kesehatan sesuai Jumlah estimasi penderita hipertensi usia
standar ≥15 tahun yang berada dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
Pernyataan: Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar sebagai upaya pencegahan sekunder dalam kurun
waktu satu tahun

Standar pelayanan kesehatan Penderita DM:


a. Pengukuran gula darah dilakukan minimal
satu kali sebulan di fasilitas pelayanan
kesehatan
b. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau
Nutrisi
c. Melakukan rujukan jika diperlukan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penderita diabetes mellitus usia


≥15 tahun yang mendapatkan pelayanan
Persentase kesehatan sesuai standar dalam kurun
penderita DM waktu satu tahun
yang
mendapatkan 100%
pelayanan
kesehatan sesuai Jumlah estimasi penderita diabetes mellitus
standar usia ≥15 tahun dalam kurun waktu satu
tahun yang sama.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa Berat

Pernyataan: Setiap ODGJB mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar


sebagai upaya pencegahan dalam kurun waktu satu tahun

Standar pelayanan kesehatan Penderita


ODGJB:
1. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
a. Pemeriksaan status mental
b. Wawancara
2. Edukasi kepatuhan minum obat.
3. Melakukan rujukan jika diperlukan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan


pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase ODGJ dalam kurun waktu satu tahun
berat yang
mendapatkan
pelayanan 100%
kesehatan jiwa
sesuai standar Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
dalam kurun waktu satu tahun yang sama

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TB
Pernyataan: Setiap orang terduga Tuberkulosis (TB) mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

Standar pelayanan kesehatan Penderita TB:


1. Pemeriksaan klinis:Pelayanan klinis terduga
TBC dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
(pemeriksaan gejala dan tanda)
2. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan dahak
dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis
3. Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan
penularan
4. Melakukan rujukan jika diperlukan

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah orang terduga TB yang


dilakukan pemeriksaan penunjang
Persentase Orang dalam kurun waktu satu tahun
terduga TB
mendapatkan
pelayanan TB 100%
sesuai standar
Jumlah orang yang terduga TB dalam
kurun waktu satu tahun yang sama

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV
Pernyataan: Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.

Standar pelayanan kesehatan ORT HIV:


1. Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan
penularan
2. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes
Cepat HIV minimal 1 kali dalam setahun
3. Melakukan rujukan jika diperlukan.

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi
HIV yang mendapatkan pelayanan
Persentase orang sesuai standar dalam kurun waktu
dengan risiko satu tahun
terinfeksi HIV
mendapatkan 100%
pelayanan deteksi
dini HIV sesuai
standar Jumlah orang dengan risiko terinfeksi
HIV dikab/kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama

Workshop Penyusunan Renja Dinkes - 2020


4. PENYAJIAN KINERJA
PELAYANAN DINAS KESEHATAN
PADA DOKUMEN RENJA
Pelayanan dinas kesehatan diukur
berdasarkan tingkat capaian kinerja
terhadap :
a. Sasaran/target Renstra Perangkat Daerah,
b. SPM bidang kesehatan,
c. dan/atau indikator lainnya seperti
Indikator Kunci (IKK), SDG’s, dan lainnya
CONTOH KASUS
Di Kabupaten “A” terdapat 3 Puskesmas B,C,dan D. Terdapat estimasi 1000 ibu hamil dan dari hasil
pendataan (pelayanan) terdapat 750 ibu hamil. Hitunglah capaian indikator ibu hamil yang
mendapat pelayanan standar di Kab. A. Adapun rincian yang berkunjung ke Puskesmas sebagai
berikut:

Lokasi Pelayanan Jumlah Ibu Mendapat Mendapat Keterangan


hamil di Kab pelayanan pelayanan TIDAK
(proyeksi) SESUAI standar SESUAI standard
Puskesmas B, (data laporan 350 150 100 100 ibu hamil tidak mendapatkan
termasuk dari pelayanan sesuai standar misalnya
poskesdes,polindes, Pustu ibu hamil tidak mendapatkan tablet
dan fasyankes swasta tambah darah
Puskesmas C, (data laporan 500 300 100 Fasyankes swasta termasuk rumah
termasuk dari sakit harus melapor ke puskesmas C
poskesdes,polindes, Pustu
dan fasyankes swasta)
Puskesmas D, (data laporan 150 100 0 Tidak ada fasyankes swasta di
termasuk dari wilayah Puskesmas C
poskesdes,polindes, Pustu)
Total Kabupaten A (Total 1000 550 200
Puskesmas B+C+D)

WORKSHOP PENYUSUNAN RENJA RUMAH SAKIT


JAWABAN PERHITUNGAN SPM
Capaian indikator ibu hamil yang mendapat pelayanan standar di Kab. A
Y 550
100% 100%
X 1000
55%
Artinya: capaian SPM kabupaten A untuk indikator pelayanan kesehatan ibu hamil adalah 55 %.
Catatan:
Capaian SPM kabupaten A belum mencapai 100% (55%), sehingga kabupaten A harus
menganalisis penyebabnya seperti:
(1) Kurangnya informasi mengenai pelayanan antenatal
(2) Akses ke fasyankes sulit
(3) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan fasyankes swasta ke puskemas
(4) Ibu hamil mendapatkan pelayanan di fasyankes luar wilayah kerja kabupaten/kota
(5) Kendala biaya
(6) Sosial budaya
Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM
untuk indikator pelayanan kesehatan ibu hamil mencapai 100%. WORKSHOP PENYUSUNAN RENJA RUMAH SAKIT
Tabel Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota **)
NO Indikator Kinerja Target Target IKK Target Target Renstra Dinas Realisasi Capaian Rasio Capaian pada Tahun Ke- Catatan
SPM/ Kinerja Kesehatan Tahun Ke-
standar Lainnya Tahun Ke-
nasional

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

1 Pelayanan 100% 100 100 100 100 100 55 60 55 60 Kurangnya informasi


mengenai pelayanan
Kesehatan Ibu antenatal, Ibu hamil
mendapatkan
Hamil pelayanan di
fasyankes luar
wilayah kerja
kabupaten/kota
2

5
KESIMPULAN
a. Analisis gambaran pelayanan dinas kesehatan adalah membandingkan antara target kinerja
dengan kebutuhan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan. Analisis gambaran pelayanan
dinkes mencakup struktur organisasi dinas kesehatan, sumber daya yang dimiliki dan hasil
capaian program
b. Analisis gambaran pelayanan dinas kesehatan bertujuan memberikan gambaran praktis tentang
kinerja pelayanan Dinas Kesehatan, mengidentifikasi aspek-aspek penting dan kritis untuk
segera ditangani dalam jangka pendek, dan memperkirakan prediksi jangka pendek (tahunan)
atas berbagai aspek pelayanan Dinas Kesehatan
c. SPM merupakan standar pencapaian yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja wajib dalam
pelayanan kesehatan.
Hewan
apakah ini ?

Tuliskan jawaban Bapak/Ibu di kolom chat


Thank You

Anda mungkin juga menyukai