Anda di halaman 1dari 9

2.3 Dinas Kesehatan Provinsi (Permenkes No.

49, 2016)
2.3.1 Kedudukan dan Jabatan pada Dinas Kesehatan
1. Kedudukan
Dinas Kesehatan Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota
merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah. Dinas Kesehatan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui
Sekretaris Daerah.

2. Jabatan di Dinas Kesehatan Provinsi


a. Dinas Kesehatan Provinsi dengan tipelogi A, B, dan C
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dengan jabatan Eselon II
A atau dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
b. Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi dengan tipelogi A, B,
dan C dipimpin oleh Sekretaris dengan jabatan Eselon III
A atau dalam Jabatan Administrator
c. Bidang pada Dinas Kesehatan Provinsi dengan tipelogi A,
B, dan C dipimpin oleh Kepala Bidang dengan jabatan
Eselon III A atau dalam Jabatan Administrator

Institut Sains dan Teknologi Nasional


d. Seksi pada Dinas Kesehatan Provinsi dengan tipelogi A, B,
dan C dipimpin oleh Kepala Seksi dengan jabatan Eselon IV
A atau dalam Jabatan Pengawas
e. Sub Bagian pada Dinas Kesehatan Provinsi dengan tipelogi
A, B, dan C dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dengan jabatan
Eselon IV A atau dalam Jabatan Pengawas

2.3.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi


1. Dinas Kesehatan Provinsi Tipe A

Gambar 2.11 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi


Tipe A (Permenkes No. 49, 2016)

2. Dinas Kesehatan Provinsi Tipe B

Institut Sains dan Teknologi Nasional


Gambar 2.12 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi
Tipe B (Permenkes No. 49, 2016)

3. Dinas Kesehatan Provinsi Tipe C

Gambar 2.13 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi


Tipe C (Permenkes No. 49, 20

2.3.3 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi (Permenkes No.


49, 2016)
Tugas Pokok Fungsi

Institut Sains dan Teknologi Nasional


Membantu Gubernur 1 Perumusan, pelaksanaan
melaksanakan urusan kebijakan, pelaksanaan evakuasi
pemerintahan di bidang dan pelaporan di bidang
kesehatan yang menjadi kesehatan masyarakat,
kewenangan Daerah dan Tugas pencegahan dan pengendalian
Pembantuan yang ditugaskan penyakit, pelayanan kesehatan,
kepada Daerah provinsi. kefarmasian, alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT) serta sumber
daya kesehatan
2 Pelaksanaan administrasi dinas
sesuai dengan lingkup kerjanya
3 Pelaksanaan fungsi lain yang di
berikan oleh Kepala Daerah
terkait dengan bidang kesehatan

2.3.4 Tugas dan Fungsi Bidang Dinas Kesehatan Provinsi


(Permenkes No.
49, 2016)
1. Sekretariat
Tugas Pokok Fungsi
Melaksanakan koordinasi, 1 Penyiapan perumusan kebijakan
pelaksanaan dan pemberian operasional tugas administrasi di
dukungan administrasi kepada lingkungan Dinas Kesehatan
seluruh unsur organisasi di Daerah
lingkungan Dinas Kesehatan
Daerah Provinsi
2 Koordinasi pelaksanaan tugas
dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh

Institut Sains dan Teknologi Nasional


unsur organisasi di lingkungan
Dinas Kesehatan Daerah
3 Pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas
administrasi di lingkungan Dinas
Kesehatan Daerah
4 Pengelolaan aset yang menjadi
tanggung jawab Dinas Kesehatan
Daerah

2. Bidang Kesehatan Masyarakat


Tugas Pokok Fungsi
Melaksanakan perumusan dan 1 Penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan,
operasional di bidang kesehatan penyiapan bimbingan teknis dan
keluarga, gizi masyarakat, supervisi, serta pemantauan dan
promosi kesehatan, evaluasi operasional di bidang
pemberdayaan masyarakat, kesehatan keluarga, gizi
kesehatan lingkungan, masyarakat, promosi kesehatan,
kesehatan kerja dan olah raga pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga

3. Bidang Pelayanan Kesehatan


Tugas Pokok Fungsi

Institut Sains dan Teknologi Nasional


Melaksanakan perumusan dan 1 Penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan,
operasional di bidang penyiapan bimbingan teknis dan
pelayanan kesehatan primer dan supervisi, serta pemantauan dan
pelayanan kesehatan rujukan evaluasi operasional di bidang
termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan primer dan
serta pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan rujukan
tradisional

termasuk peningkatan
mutunya, serta
pelayanan kesehatan
tradisional

4. Bidang Sumber Daya Kesehatan


Tugas Pokok Fungsi
Melaksanakan perumusan dan 1 Penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan,
operasional di bidang penyiapan bimbingan teknis dan
kefarmasian, alat kesehatan dan supervisi, serta pemantauan dan
PKRT serta sumber daya evaluasi operasional di bidang
manusia kesehatan kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan

5. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Tugas Pokok Fungsi

Institut Sains dan Teknologi Nasional


Melaksanakan perumusan dan 1 Penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan,
operasional di bidang penyiapan bimbingan teknis dan
surveilans dan imunisasi, supervisi, serta pemantauan dan
pencegahan dan pengendalian evaluasi operasional di bidang
penyakit menular, pencegahan surveilans dan imunisasi,
dan pengendalian penyakit pencegahan dan pengendalian
tidak menular dan kesehatan penyakit menular, pencegahan
jiwa dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa

6. Bidang Pelayanan, Promosi dan Sumber Daya Kesehatan


Tugas Pokok Fungsi
Melaksanakan perumusan dan 1 Penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan,

operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan


kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, promosi dan pemberdayaan masyarakat,
kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya
manusia kesehatan
penyiapan bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan dan evaluasi
operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional,
promosi dan pemberdayaan masyarakat, kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta
sumber daya manusia kesehatan

2.4 Landasan
Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
Tentang
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Psikotropika
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
Tentang
Narkotika
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang
Kesehatan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang
Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 12
Tahun 2018
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan
Badan Obat dan Makanan
6. Peraturan Gubernur No. 47 Tahun 2017 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
7. Peraturan Gubernur No. 159 Tahun 2019 Tentang Organisasi
dan Tata
Kerja Dinas Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2012 Tentang
Industri dan
Usaha Obat Tradisional

9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2015 Tentang


Perederan, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi
10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 Tahun 2015 Tentang
Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan
11. Peraturan Menteri Kesehatan No. 49 Tahun 2016 Tentang
Pedoman
Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota

Institut Sains dan Teknologi Nasional


12. Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang
Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
13. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 22 Tahun 2018 Tentang
Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)
15. Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik Sektor Kesehatan
16. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian
17. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan
Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
18. Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas
Obat dan makanan.

Institut Sains dan Teknologi Nasional

Anda mungkin juga menyukai