Anda di halaman 1dari 64

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya berkat dan
perkenan-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2017 dapat disusun dan selesai
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun 2017
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran strategis
selama Tahun Anggaran 2017. Laporan inidisusun berdasarkan Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2016 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah dan Dokumen Perjanjian Kinerja.
Laporan Kinerja ini semoga bermanfaat, tidak lupa pula kami berharap
memperoleh masukan yang bersifat konstruktif sebagai perbaikan dimasa
yang akan datang.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan ini.

Ciamis, Januari 2018


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN CIAMIS

H. ENGKAN ISKANDAR, drg., MM


NIP. 19610601 198803 1 004

i
DAFTAR ISI

Ringkasan Eksekutif

Kata Pengantar ....................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis ............................ 7

BAB II Perencanaan Kinerja ........................................................................... 11

2.1 Indikator Kinerja Utama ....................................................................... 11

BAB III Akuntabilitas Kinerja .......................................................................... 14

3.1 Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran .......................................... 14

3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja ............................................................... 15

3.2.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2017 ......................................... 15

a. Indikator Makro ........................................................................... 15

b. Indikator Mikro ............................................................................ 16

3.2.2 Perbandingan Target Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan

Tahun 2017 ............. ........................................................................... 31

3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Anggaran .................................... 52

3.4 Permasalahan dan Solusi .................................................................... 59

BAB IV Penutup ............................................................................................ 61

4.1. Simpulan ..................................................................................... 61

4.2. Saran-saran ................................................................................ 63

LAMPIRAN - LAMPIPRAN

ii
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan adanya perubahan paradigma dalam Manajemen Pelayanan

Kesehatan maka Dinas Kesehatan dituntut melakukan perubahan dalam

kinerja melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih

profesional, tanggap dan responsif terhadap permasalahan yang terjadi pada

penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang

bersifat public goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat

dijangkau oleh setiap orang untuk memperoleh peluang dan

mengembangkan kemampuan hidup sehat, yang pada akhirnya kesehatan

merupakan gaya hidup masyarakat Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten CiamisNomor 17 tahun

2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Tahun 2008 dan Keputusan

Bupati Ciamis Nomor 42 tahun 2008, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Kerja Unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis adalah unsur

penunjang Pemerintah Daerah yang melaksanakan kewenangan Daerah

dibidang Kesehatan, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Unsur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari Pimpinan (Kepala

Dinas), pembantu pimpinan adalah Sekretaris, Unsur Pelaksana adalah

Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub. Bagian dan Kelompok Jabatan

Fungsional (belum terisi) dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Kepala Dinas memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasi dan

melaksanakan sebagian kewenangan Daerah bidang Kesehatan serta

melaksanakan tugas sesua dengan kebijakan Bupati;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

2. Sekretaris memiliki tugas pokok melaksanakan pengelolaan

Penyusunan Program Pembangunan Kesehatan, Administrasi

Kepegawaian dan Umum serta Tata laksana serta Pemberian Layanan

teknis administrative kepada satuan organisasi Dinas dan Administras

Keuangan.

Sekretaris membawahi :

a. Sub. Bagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan teknis program kerja bidang kesehatan, penyusunan

rencana kerja pembangunan dan evaluasi pembangunan

kesehatan.

b. Sub. Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan rencana formasi, mutasi dan

pengembangan karier pegawai, pengelolaan administrasi

kepegawaian, pelaksanaan pembinaan disiplin pegawai,

melaksanakan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan

ketertiban Lingkungan Kantor dan sekitarnya; pengelolaan rumah

tangga, perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan barang

inventaris dan keprotokolan;

c. Sub. Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan

Penyusunan Rencana Anggaran, penyelenggaraan kegiatan

administrasi keuangan, pelaksanaan akuntansi, penyusunan

standard harga satuan barang pemerintah, penyusunan

pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 3


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

3. Pelaksana (Kepala Bidang, Kepala Seksi) adalah membantu Kepala

Dinas dalam melaksanakan tugas pokok dibidang Kesehatan;

a. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengembangan dan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan, fasilitasi usaha

kesehatan institusi, akreditasi dan registrasi sarana serta

prasarana kesehatan swasta serta pengawasan dan pengendalian

kefarmasian.

Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi :

1) Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengawasan dan

pengembangan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan

dasar, khusus dan rujukan.

2) Seksi Registrasi, Akreditasi Kesehatan dan Kefarmasian

mempunyai tugas pokok melaksanakan/fasilitasi Registrasi

dan Akreditasi dan Sertifikasi Sarana Pelayanan Kesehatan,

pengelolaan obat pelayanan kesehatand asar, alat kesehatan,

regensia dan vaksin, Pembinaan teknis sarana pelayanan

kesehatan lain serta kefarmasian.

b. Bidang Pengendalian Penyakitdan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan petunjuk

teknis, fasilitasi pengamatan, pencegahan dan pemberantasan

penyakit, penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan

masalah kesehatan akibat bencana dan wabah, penyelenggaraan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 4


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

penyehatan lingkungan dan pemukiman serta penyelenggaraan

penyehatan tempat-tempat umum industri, pestisida dan tempat

pengelolaan makanan;

Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

membawahi :

1) Seksi Pengendalian, Pemberantasan Penyakit dan

Penanganan Bencana mempunyai tugas pokok melaksanakan

kegiatan pencegahan, pengamatan dan tindakan

penanggulangan kemungkinan terjadinya wabah penyakit.

2) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan petunjuk teknis penyehatan

lingkungan, pemukiman, tempat-tempat umum dan industri,

tempat pengelolaan pestisida, tempat pengelolaan makanan

dan minuman, pengadministrasian usaha peningkatan sarana

sanitasi kesehatan masyarakat, pengawasan kualitas air dan

lingkungan serta pelayanan perijinan.

c. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok

menyusun dan fasilitasi petunjuk teknis Kesehatan Ibu dan Anak,

Keluarga Berencana, penanggulangan Gizi Buruk, perbaikan gizi

masyarakat, pengendalian UKS, penyelenggaraan Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta

Penyebarluasan Informasi Kesehatan.

Bidang Bina Kesehatan Masyarakat membawahi :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 5


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

1) Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok

penyusunan petunjuk teknis dan fasilitasi kesehatan ibu,

anak, Keluarga Berencana (KB), dan kelompok kesehatan

lainnya.

2) Seksi Promosi Kesehatan

Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan petunjuk

teknis penyelenggaraan promosi (penyebarluasan informasi)

kesehatan, Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan, fasilitasi pengembangan sarana dan metode

promosi kesehatan.

d. Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok fasilitasi

penyelenggaraan Kerjasama luar negeri menyusun dan fasilitasi

petunjuk teknis pengawasan, pengendalian dan penyusunan

informasi kesehatan serta fasilitasi penelitian dan pengembangan

di bidang kesehatan.

Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi :

1) Seksi Pengawasan, Pengendalian Kesehatan dan Informasi

Kesehatan mempunyai tugas pokok penyelenggaraan

Kerjasama luar negeri, melakukan pengendalian, pengawasan

dan monitoring serta pengembangan sarana dan prasarana

kesehatan, pengolahan data informasi kesehatan.

2) Seksi Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan

kajian, survey, penelitian dan pengembangan sarana,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 6


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

prasarana dan Tenaga kesehatan serta pengawasan dan

pengendalian kebijakan pembangunan kesehatan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian fungsi Dinas sesuai dengan keahlian dan

kebutuhan.

1.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Informasi Tenaga Kesehatan diperlukan bagi Perencanaan dan

Pengadaan Tenaga serta Pengelolaan Kepegawaian, adapun jenis jumlah dan

status ketenagaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dapat dilihat dalam

table sebagai berikut :

Tabel 1.1
Data Sumber Daya

Jumlah
No. Jenis Ketenagaan PTT P3K Jumlah Ket.
ASN
Provinsi Pusat
1 Dokter Umum 52 4 1 57
2 Dokter Gigi 9 9
3 Apoteker 6 1 7
Tenaga Kesehatan
4 37 1 38
Masyarakat
5 Epidemiologi Kesehatan 10 10
6 Promosi Kesehatan 0
7 Bidan 290 109 1 400
8 Perawat 292 1 293
9 Sanitarian 32 1 33
10 Nutritionist 25 25
11 Perawat Gigi 53 53
12 Farmasi 14 3 17
13 Analis Kesehatan 20 2 22
14 Tenaga Teknisi Medis 2 2

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 7


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Jumlah
No. Jenis Ketenagaan PTT P3K Jumlah Ket.
ASN
Provinsi Pusat
15 Tenaga Kesehatan Lainnya 9 9
16 Tenaga Non Kesehatan 216 216
JUMLAH 1.067 119 5 1.191
Sumber : Sub. Bag. Umum dan Kepegawaian Dinkes Ciamis Tahun 2017

Selain itu, untuk perencanaan dan pengadaan aset maka sebagai

informasi dasar mengenai gambaran aset di Dinas Kesehatan Kabupaten

Ciamis tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2
Aset Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2016

No. Jenis Aset Jumlah Ket.


1. Sarana Pelayanan Kesehatan
- Puskesmas DTP Poned 16
- Puskesmas DTP 3
- Puskesmas TTP 4
- Puskesmas TTP Poned 14
- Pustu 85
- Poskesdes 139
- Rumah dinas :
- Dokter
- Doktergigi
- Perawat
- Bidan
2. Kendaraan Dinas :
- Roda 4
• Operasional
• Ambulance
• Kendaraan Distribusi obat
dan Vaksin
- Roda 2

Memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, isu

strategis yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis antara lain :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 8


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

1) Desentralisasi (penyerahan kewenangan pemerintahan dari

pemerintah pusat ke pemerintah daerah), penyakit new emerging

disease, reformasi dan demokratisasi, dinamika politik nasional,

krisis ekonomi dan keterbatasan dana Pemerintah, pengurangan

anggaran pusat, deregulasi diberbagai perijinan dan bidang

pembangunan, masih lemahnya program kegiatan pemberdayaan

masyarakat, kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

2) Intensitas penyebaran beberapa penyakit menular (multiple

burden of desease). Diluar sasaran MDGs 2017, ada ancaman

meningkatnya atau munculnya penyakit lain (newemerging dan re-

emerging) serta kejadian luar biasa.

3) Masih belum optimalnya kesadaran masyarakat, stake holder,

aparatur pemerintah dalam mempraktekan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS).

4) Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih

relative rendah, terutama untuk masyarakat miskin serta

masyarakat di daerah terpencil/sulit terjangkau pemenuhan

kebutuhan medis dan daerah perbatasan.

5) Belum optimumnya pemenuhan dan akses masyarakat terhadap

sanitasi dasar.

6) Ancaman Bencana Alam, bencana buatan manusia termasuk

Global Warming yang berdampak pada kesehatan masyarakat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 9


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

7) Belum sinambungnya pemeliharaan sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan yang berdampak terhadap kualitas

pelayanan kesehatan masyarakat.

8) Ketersediaan data yang relative masih belum diimbangi dengan

hasil kajian dan analisis.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 10


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2017

merupakan laporan pertanggungjawaban publik dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Ciamis kepada Bupati Ciamis dan pihak yang berkepentingan (Stakeholder) secara

transparan mengenai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan visi dan misi

Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis berdasarkan Perencanaan Strategis yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan

hasil kegiatan sampai dengan Triwulan IV tahun 2017, yang selanjutnya dilaksanakan

dengan pengukuran kinerja.

Pengukuran Kinerja digunakan sebagai penilaian atas keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan. Pengukuran Kinerja mencakup penetapan atas hal-hal sebagai berikut:

3.1 Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran

Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan

berkesinambungan yang didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan.

Pengukuran kinerja mencakup antara lain kinerja kegiatan yang merupakan tingkat

pencapaian target dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.

Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat

pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran

Kinerja Kegiatan (PKK) dan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), selanjutnya

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 14


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan ataupun kegagalan dari kegiatan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Untuk lebih mempermudah interpretasi atas pencapaian kinerja kegiatan,

indikator sasaran dan indikator makro maka dipergunakan skala ordinal dan makna dari

nilai tersebut yaitu:

AA : >85 – 100 (Memuaskan)

A : >75 – 85 (Sangat Baik)

B : >65 – 75 (Baik)

CC : >50 – 65 (Cukup Baik)

C : >30 – 50 (Agak Kurang)

D : 0 – 30 (Kurang)

3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja

3.2.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2017

Pada tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis pada menetapkan 15

(lima belas) sasaran yang ingin dicapai melalui pelaksanaan program, kegiatan dan

sub kegiatan.

a. Tabel Makro Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2017

Pada tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis menetapkan pencapaian

tabel makro seperti dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1
Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 (Indikator Makro)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran
T R C
1. Menurunnya Angka Kematian Bayi 175 98
Otoritas
2. Meningkatnya Umur Harapan Hidup -
BPS

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 15


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tahun 2017
No Indikator Sasaran
T R C
3. Menurunnya jumlah Kematian Ibu 15 13 113.3 %
4. Menurunnya jumlah kasus Gizi Buruk 134 100 74.63
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Berdasarkan tabel 3.1. dapat disimpulkan bahwa untuk kasus

kematian ibu menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, berarti mampu

mencapai target yang telah ditentukan. Hal ini dapat dicapai karena

terpenuhinya sarana prasarana penanganan kesehatan ibu dan anak serta

kegawatdaruratan, tercukupinya sumber daya kesehatan yang kompeten di

tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Adanya pembiayaan kesehatan yang

berpihak kepada masyarakat kurang mampu ( Ciamis Waluya).

Sedangkan untuk kasus gizi buruk, kenaikan kasus disebabkan

adanya penghentian anggaran BOK (Biaya Operasional Puskesmas) untuk

PMT Gizi Buruk pada Triwulan IV, sehingga siklus pemberian PMT

menjadi terputus, juga pola asuh orang tua terutama pola pemberian nutrisi

yang belum sesuai dengan kebutuhan gizi anak.

b. Indikator Mikro

Sasaran pertama dalam pengukuran pencapaian sasaran adalah

meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan 6 (Enam) indikator

pencapaian sasaran, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2
Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
1 Cakupan Kunjungan Ibu 95% 95.93% 103,46 Tercapai
Hamil K4

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 16


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
2 Cakupan Komplikasi 98% 115.77% 148,8 Tercapai
Kebidanan yang Ditangani
3 Cakupan Pertolongan 97.00% 98.40% 96,09 Tidak
Persalinan oleh Tenaga Tercapai
Kesehatan yang memiliki
Kompetensi Kebidanan
4 Cakupan pelayanan Nifas 97.50% 96.86% 96,05 Tidak
(KF3) Tercapai
5 Cakupan neonatus dengan 93.00% 104.29% 119,3 Tercapai
komplikasi yang ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 87.00% 105.68% 123,1 Tercapai

Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan pelayanan antenatal kehamilan K4 adalah cakupan ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling

sedikit 4 kali dengan distribusi waktu satu kali pada trimester satu, satu kali

pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga di suatu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu.

Pada tahun 2017 terdapat 18467 ibu hamil yang telah mendapatkan

pelayanan kehamilan ke 4 sesuai standar dari 20.383 ibu hamil (90,60%).

Indikator K4 belum mencapai target dikarenakan masih kurangnya tingkat

kepatuhan bidan dalam menerapkan asuhan kehamilan sesuai standar 10T,

selain itu masih banyaknya ibu hamil yang kontak ke tenaga kesehatan

pertama pada usia lebih dari 14 minggu, sehingga ibu hamil tersebut tidak

mendapatkan pelayanan K4 sesuai standar yang ditetapkan.

Cakupan penanganan komplikasi obstetri adalah cakupan ibu dengan

komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang

ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan

kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 17


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Indikator cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, didapat dari

perhitungan persentase jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan

penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang

kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan dibagi dengan estimasi

jumlah ibu hamil berisiko di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

Indikator cakupan pelayanan nifas, dihitung dari jumlah ibu nifas yang

memperoleh 3 kali pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan dibagi

dengan jumlah seluruh ibu bersalin di suatu wilayah pada kurun waktu

tertentu.

Indikator cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani,

diperoleh dari perhitungan persentase jumlah neonatus dengan komplikasi

yang mendapat penanganan dibagi dengan jumlah keseluruhan neonatus

yang ada diwilayah kerja pada kurun waktu yang sama.

Indikator cakupan pelayanan bayi, didapat dari perhitungan persentase

jumlah bayi yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai

standar dibagi dengan jumlah bayi yang ada di wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu.

Diasumsikan bayi yang berusia 12 bulan telah mendapat 4 kali

pelayanan kesehatan sesuai standar, maka cakupan kunjungan bayi dilihat

dari kunjungan bayi berusia 12 bulan.

Sasaran ketiga adalah meningkatnya pelayanan kesehatan balita. Ada

2 (dua) indikator pencapaian sasaran sebagaimana dapat dilihat pada tabel

berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 18


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.3
Evaluasi pencapaian sasaran 3 (Pelayanan Kesehatan Balita)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
Cakupan pelayanan anak
1 88.00% 96.59% 109.76 % Tercapai
balita
Cakupan pemberian MP-
2 ASI pada anak usia 6-24 152.93 % Tercapai
15% 22.94%
bulan keluarga miskin
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Pelayanan Anak Balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang

memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangana. Hal

ini dikarenakan sudah optimalnya pelayanan yang berkesinambungan

terhadap balita dan pengembangan kegiatan inovasi yang didukung oleh

ketersediaan anggaran.

Sasaran keempat adalah meningkatnya pelayanan gizi dengan 1

indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 3.4
Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 (Pelayanan Gizi)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
1 Cakupan balita gizi buruk 100 100 100 Tercapai
mendapat perawatan
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan adalah balita gizi

buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi

buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Berdasarkan tabel 3.4 balita gizi buruk yang mendapat intervensi

pemberian makanan tambahan, vitamin, dan penyuluhan. Hal ini

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 19


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

dikarenakan integrasi intervensi melalui berbagai sumber anggaran baik dari

Pemerintah Daerah maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK) melalui program PMT Pemulihan dan

Pemberdayaan masyarakat sadar gizi keluarga.

Sasaran kelima adalah meningkatnya Pelayanan Kesehatan Anak Usia

Sekolah, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam

tabel berikut :

Tabel 3.5
Evaluasi Pencapaian Sasaran 5
(Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
1 Cakupan penjaringan 100 100 100 Tercapai
kesehatan siswa SD
dan setingkat

Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat adalah

cakupan siswa SD dan setingkat yang telah diperiksa kesehatannya oleh

tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui

penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Sasaran keenam meningkatnya cakupan peserta KB (Keluarga

Berencana), dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji

dalam tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 20


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.6
Evaluasi Pencapaian Sasaran 6
(Pelayanan Keluarga Berencana)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C

Mencapai
1 Cakupan peserta KB 75.00% 79.92% 106.56
Target
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan peserta KB Aktif didapat dari perhitungan jumlah PUS yang

menggunakan kontrasepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

dibandingkan dengan seluruh pasangan usia subur di satu wilayah kerja

dalam kurun waktu yang sama. Hal ini menunjukan peningkatan dalam

kesadaran ber-KB, namun masih ada ibu yang masih membutuhkan alat

kontrasepsi untuk perlindungan tidak hamil tidak menggunakan alat

kontrasepsi.

Sasaran ketujuh adalah Pelayanan Immunisasi, dengan 1 indikator

pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 3.7
Evaluasi Pencapaian Sasaran 7
(Pelayanan Imunisasi)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

No Indikator Sasaran Tahun 2017


T R C Ket
1 Persentase
Desa/Kelurahan yang 100
Tidak
Mencapai Universal (265 248 desa 93.58%
tercapai
Child Immunization desa)
(UCI)
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 21


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Persentase Desa/Kelurahan yang mencapai Universal Child

Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan > 80% dari jumlah bayi yang

ada di desa tersebut sudah mendapat immunisasi dasar lengkap dalam jangka

waktu satu tahun.

Pencapaian program immunisasi sebesar 93.58% dan masih belum

mencapai target sebesar 100%, hal ini dikarenakan :

1) Di beberapa desa usia sasaran belum mencapai usia sasaran campak.

2) Masih adanya masyarakat/kelompok masyarakat di beberapa wilayah

Puskesmas yang menolak program imunisasi karena adanya faham bahwa

imunisasi haram.

3) Migrasi penduduk yang tidak diikuti dengan proses administrasi

kependudukan

Solusi Permasalahan :

1) Optimalisasi pendataan sasaran riil oleh petugas / koordinator imunisasi

puskesmas untuk memperjelas capaian indikator

2) Pendekatan secara persuasif dan intensif serta penyampaian informasi

imunisasi secara lengkap dengan didampingi oleh tokoh agama setempat

untuk memberikan penjelasan dari sisi agama/keyakinan.

3) Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan untuk penduduk yang

melakukan migrasi.

Sasaran kedelapan adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

Polio, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam

tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 22


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.8
Evaluasi Pencapaian Sasaran 8
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Polio)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2017

No Indikator Sasaran Tahun 2017


T R C Ket
Acute Flacid Paralysis
(AFP) rate per
1 100 100 100 Tercapai
100.000penduduk < 15
tahun
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan pemberantasan dan pencegahan penyakit polio merupakan

Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk <

15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu.

Sasaran kesembilan adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

ISPA, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam

tabel berikut :

Tabel 3.9
Evaluasi Pencapaian Sasaran 9
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Ispa)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2017

Tahun 2017
No Indikator Sasaran
T R C Ket
Persentase Penemuan
1 Penderita Pnemonia 100 100 100 tercapai
Balita
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Persentase Penemuan Pnemonia Balita adalah Persentase

balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai

standar di Sarana Kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun.

Pencegahan penyakit ISPA sudah mencapai target yang ditetapkan

yaitu 100% dan pencapaiannya masih 100%. Keberhasilan ini dikarenakan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 23


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

adanya On The Job Trainning tatalaksana kasus pneumonia yang

dilaksanakan ke puskesmas, optimalisasi pemantauan pelaksanaan

tatalaksana kasus sampai ke tingkat desa, peningkatan jejaring dengan unit

pelayanan kesehatan swasta.

Sasaran kesepuluh adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

TB Paru, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam

tabel berikut :

Tabel 3.10
Evaluasi Pencapaian Sasaran 10
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit TB Paru)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

No Indikator Sasaran Tahun 2017 Ket


T R C
Persentase Penemuan
1 Pasien Baru TB. BTA 51 62,37 122,29 Tercapai
(positif)
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate

(CDR) adalah Persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang

ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA

positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Berdasarkan tabel 3.10 dapat disimpulkan program pencegahan

penyakit TB-Paru belum mencapai target, belum tercapainya target ini

dikarenakan :

- Strategi DOTS belum menjangkau pelayanan swasta.

- Kepedulian masyarakat terhadap P2TB masih kecil.

- Jangkauan masyarakat dan akses masyarakat ke Puskesmas masih

dirasakan kurang.

- CDR di tiap puskesmas belum merata

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 24


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Solusi terhadap permasalahan tersebut yaitu :

- Membentuk Public Private Mix (PPM) TB untuk BP swasta dan Hospital

DOTS lingkage (HDL) untuk RS swasta

- Pengaktifan paguyuban TB dari mantan penderita TBC yang sembuh dan

tokoh masyarakat.

- Melaksanakan penjaringan penderita di desa-desa (Community Based

Approach).

Sasaran kesebelas adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan 1 indikator pencapaian sasaran

sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 3.11
Evaluasi Pencapaian Sasaran 11
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

No Indikator Sasaran Tahun 2017 Ket


T R C
<
52/100. 3,98 /
Persentase Penderita
1 000 47 orang 100.000 tercapai
DBD yang ditangani
pendudu penduduk
k
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di

satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah

penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun

yang sama.

Kasus yang ditemukan pada tahun 2017 sebanyak 47 kasus. Hal ini

terjadi selain karena belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat

terutama dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), juga karena

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 25


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

mobilitas penduduk ke daerah risiko endemis DBD. Upaya yang dilakukan

adalah menggalakan program satu rumah satu jumantik.

Sasaran keduabelas adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

Diare, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam

tabel berikut :

Tabel 3.12
Evaluasi Pencapaian Sasaran 12
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Diare)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
Persentase
1 Penemuan 31.913 30.501 95,57% Tercapai
Penderita Diare
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang datang dan

dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam

waktu satu tahun.

Tercapainya penemuan penderita diare dikarenakan optimalnya

pencatatan dan pelaporan kasus diare sesuai dengan definisi operasional, dan

optimalnya jejaring pencatatan pelaporan oleh layanan kesehatan swasta.

Sasaran keempatbelas adalah Penyelenggaraan Penyelidikan

Epidemiologidan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB, dengan 1

indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 26


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.14
Evaluasi Pencapaian Sasaran 14
(Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologidan Penanggulangan Kejadian
LuarBiasa/KLB)

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
1 Cakupan Desa/Kelurahan 100 100 100 Tercapai
mengalami KLB yang
dilakukanpenyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam

adalah Desa/Kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang

ditangani <24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu

tertentu.

Program Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan

Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB telah sesuai dengan target yang

ditetapkan yaitu 100% KLB bisa tertangani. Hal ini antara lain disebabkan

semakin baiknya sistem kewaspadaan dini yang dilaksanakan oleh

Puskesmas, Pustu dan jaringannya serta berjalannya Tim Gerak Cepat

penanganan KLB baik yang ada di Kabupaten maupun tingkat Kecamatan.

Tabel 3.15
Evaluasi Pencapaian Sasaran 15
(Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C
1 Cakupan 100 100 100 Tercapai
Desa/KelurahanSiaga
Aktif
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 27


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

mempunyai 1 (satu) kegiatan yaitu Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup

Sehat, Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat

serta Pengembangan Desa Siaga. Dengan target seluruh desa menjadi Desa

Siaga Aktif . Pada tahun 2016 dari 265 desa di Kabupaten Ciamis yang

menjadi Desa Siaga Aktif sebanyak 265 Desa (100%), adapun target pada

tahun 2016 adalah 226 desa (85%) sehingga pencapaian kinerja program

promosi kesehatan sebesar 118%, dan kinerja tersebut melampaui target

Desa Siaga Aktif pada tahun 2016 sebanyak 39 desa (118%), hal itu

disebabkan karena adanya penguatan dari sisi input (anggaran) dan pola

integrasi baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun daerah, seperti

Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pemberdayaan masyarakat khususnya desa

siaga aktif, Bantuan Operasional Kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional.

Selain itu, semakin tingginya partisipasi aktif dari Paguyuban Desa Siaga

dan peran lintas sektor yang mendukung program tersebut, serta peran

Kesatuan Gerak PKK Kesehatan KB melalui 10 Program Pokok PKK.

Untuk PHBS Rumah Tangga Kategori Sehat tidak tercapai 55 %

dikarenakan di setiap puskesmas tidak selalu melakukan pendataan PHBS

Rumah Tangga secara rutin dan kurangnya penyuluhan bahaya rokok

sehingga di point ke 10 yaitu di larang merokok di dalam ruangan yang

menjatuhkan penilaian PHBS Rumah Tangga kategori sehat. Untuk

Posyandu Mandiri tidak tercapai 50 % dikarenakan dukungan dana dari

Desa, Masyarakat dan swasta masih kurang peduli terhadap posyandu dan

masih kurangnya UKBM diantaranya (BKB,BKL,BKR,PAUD, Pemanfaatan

pekarangan, trafiking, pornografi, KDRT, Hak perempuan dan anak)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 28


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

sehingga hanya dilakukan kegiatan posyandu saja yang pelayanan 5 (lima)

meja oleh karena itu masih perlu bimbingan dan arahan supaya posyandu ke

arah mandiri

Sasaran ke enam belas adalah Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan,


mempunyai 12 (dua belas) indikator pencapaian sasaran, yaitu:

Tabel 3.16
Evaluasi Pencapaian Sasaran 16
(Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

No Indikator Sasaran Tahun 2017 Ket


T R C
1 Cakupan TPM yang 1565 19.45 135,71% tercapai
memenuhi syarat

2 Prosentase Tempat 76 54,97 72,32% Tidak


Pengelolaan Makanan tercapai
yang dibina

3 Cakupan Pengawasan 46 57,80 125,6% tercapai


Kualitas Sarana Air
Bersih
4 Akses Air Bersih 80,6 81,10 100,6% tercapai

5 Akses Jamban 70 62,4 89,1% tercapai


6 Cakupan desa yang 70 100 142,8% tercapai
dibina dalam
penerapan STBM

7 Persentase penduduk 80,6 81,18 100,7% Tercapai


yang memiliki akses
terhadap air minum
berkualitas
8 Persenatse kualitas air 100 100 100% Tercapai
minum
9 Cakupan TTU yang 75,5 69,3 91,7% Tidak
memenuhi syarat tercapai
10 Cakupan TTU yang 75,5 54,97 72,8% Tidak
dibina tercapai
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 29


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.16 menunjukkan bahwa baru 53,8% yang sudah mencapai

target dari 10 sepuluh) target kinerja antara lain sebagai berikut :

1) Cakupan TPM memenuhi syarat adalah jumlah di satu wilayah kerja

pada kurun waktu yang sama. TPM memenuhi syarat dan bersertifikat

dibagi TPM seluruhnya. Pada Tahun ini sudah 15.99% dari target

nasional (jumlah TPM MS dan bersertifikat sebanyak 651 dibagi 4070

dikalikan 100%).

2) Tahun 2017 dari 4070 TPM yang dibina baru 882 TPM (21.67%) dari

target 76%, hal ini disebabkan keterbatasan Sumber Daya Manusia

(SDM) di wilayah kerja puskesmas Kabupaten Ciamis baik secara

kualitas maupun kuantitas.

3) Pada tahun 2017 jumlah penduduk di kabupaten Ciamis sebanyak

1.233.760 jiwa dan yang mempunyai akses terhadap air bersih sebanyak

1.001.143 jiwa (125,6%). Angka ini menunjukkan bahwa akses

terhadap air bersih sudah melebihi target yaitu 125,6%. Hal ini

disebabkan karena kemampuan ekonomi masyarakat yang masih rendah

dan masih banyaknya daerah yang sulit pemenuhan air bersih

dikarenakan letak geografis.

4) Jumlah kepala keluarga pada tahun 2017 sebanyak 388.615 KK dengan

akses jamban sesuai persyaratan 769.786 Kepala keluarga (62,4%). Hal

yang menguatkan masih kurangnya akses masyarakat terhadap jamban

antara lain, pola perubahan perilaku masih sebatas pada kepemilikan

(kuantitas) belum ke arah peningkatan kualitas jamban keluarga (syarat

teknis dan syarat kesehatan) serta tidak konsistennya menerapkan pola

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 30


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

pemberdayaan, karena disisi lain intervensi dilakukan melalui subsidi

pemerintah.

5) Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum

berkualitas masih 57,80% hal ini masih dibawah target (80,6%). Ada

beberapa penyebab diantaranya masih banyak air minum diperoleh dari

sarana yang belum memenuhi syarat.

6) Cakupan TTU yang dibina sudah mencapai 69,3% dari target 75,5% hal

ini karena didukung adanya dana untuk inspeksi sanitasi TTU dari

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

7) Pencegahan/penanggulangan pencemaran lingkungan dari 55 target

yang direncanakan semuanya 5 sudah dilaksanakan, yaitu di Desa

Budiasih Sindangkasih,Desa Jelat Baregbeg, Desa Muktisari Cipaku

karena adanya pencemaran Limbah dari Pabrik Tahu , Desa Kertaharja

Cijeungjing karena adanya pencemaran dari limbah Aci kawung.

Meskipun sudah ada penanggulangan namun belum menyelesaikan

permasalahan secara tuntas karena masih adanya sisa limbah padat di

Desa Kertaraharja dan masih tercium adanya bau dari limbah pabrik

tahu.

8) Inspeksi sanitasi, restauran/rumah makan/jasa boga dari 19 restaurant

yang ditargetkan baru 277 restaurant yang di inspeksi sanitasi.

3.2.1 Perbandingan Target Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan

Tahun 2017

Berikut ini kami sampaikan perbandingan target capaian kinerja tahun

2016 dan 2017 berdasarkan urutan indikator sasaran. Sasaran pertama

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 31


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

menggambarkan capaian kinerja indikator makro, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.17
Perbandingan Pencapaian Sasaran 1 (Indikator Makro)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

2016 2017
Indikator
No
Sasaran T R C T R C
1. Menurunnya
Jumlah 175 136 122,28 175 98
Kematian Bayi
2. Meningkatnya
Otoritas Otoritas
Umur Harapan 70,2
BPS BPS
Hidup
3. Menurunnya
jumlah 15 15 100 15 13 100
Kematian Ibu
4. Menurunnya
jumlah kasus 114 135 81,58 134 100 74.63
Gizi Buruk
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Berdasarkan tabel capaian kinerja indikator kematian bayi selama 2 tahun

meningkat. Hal ini dikarenakan adanya kesiapan tenaga kesehatan untuk

memberikan penanganan baik di palayanan kesehatan dasar maupun rujukan.

Sistem pelaporan yang telah terkoordinasi dengan baik. Serta dilaksanakannya

deteksi dan kawal kasus risti. Disamping itu sudah banyak provider yang

mampu melakukan tatalaksana / penanganan definitif untuk menyelamatkan

neonatal dan bayi bisa dilakukan ditingkat pelayanan dasar dan pra rujukan serta

pola rujukan adekuat.

Capaian kinerja untuk penanganan balita gizi buruk mengalami

peningkatan. Kondisi ini dipengaruhi oleh kontinuitas integrasi intervensi

melalui berbagai sumber anggaran baik dari Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 32


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Selanjutnya untuk mengetahui capaian kinerja program bidang kesehatan

yang termasuk indikator mikro dapat dijelaskan melalui pengukuran pencapaian

sasaran kedua.

Sasaran kedua adalah meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak

dengan 6 (enam) indikator pencapaian sasaran, hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.19
Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Indikator 2016 2017


No Ket
Sasaran T C R T C R
Cakupan
90,6
1 Kunjungan 92,50 98,02 95 95.93 103.46 Tercapai
7
Ibu Hamil K4
Cakupan
Komplikasi 136, 115.7
2 91,50 148,8 98 148.8 Tercapai
Kebidanan yang 14 7
Ditangani
Cakupan
Pertolongan
Persalinan
94,2 97.0 Tidak
3 oleh Nakes 98,10 96,09 98.40 96.09
7 0 Tercapai
yang memiliki
Kompetensi
Kebidanan
Cakupan
93,5 97.5 Tidak
4 pelayanan 97,40 96,05 96.86 96.05
6 0 Tercapai
Nifas
Cakupan
neonatus
dengan 110, 104.2
5 93 119,3 93 119.3 Tercapai
komplikasi 98 9
yang
ditangani
Cakupan
106, 105.6
6 kunjungan 86,75 123,1 87 123.1 Tercapai
8 8
bayi
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 33


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Apabila melihat perbandingan capaian kinerja, semua indikator mencapai

target dan ada peningkatan dari tahun 2016. Adapun faktor yang mendukung

keberhasilan tersebut adalah :

a. Tumbuhnya kesadaran masyarakat

b. Semakin sinergisnya program pemberdayaan masyarakat

c. Meningkatnya kualitas pelayanan Petugas baik luar dan dalam gedung

d. Terlindunginya masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

melalui jaminan perlindungan kesehatan (Jamkesda, JKN)

e. Kuantitas dan kualitas sarana prasarana sebagian besar sudah memenuhi

standar yang dipersyaratkan (Permenkes 75 Tahun 2014)

f. Continuitas Koordinasi lintas program dan lintas sektoral

Sasaran ketiga adalah meningkatnya pelayanan kesehatan Balita, ada 2

(dua) indikator pencapaian sasaran yaitu sebagaimana dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.20
Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 (Pelayanan Kesehatan Balita)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Indikator 2016 2017


No Ket
Sasaran T R C T R C
Cakupan
1 pelayanan anak 90,6 88,37 97,5 88.00 96.59 109.76 Tercapai
balita
Cakupan
pemberian
makanan
2 pendamping MP- 20% 11,09 % 55,45 15 22.94 152.93 Tercapai
ASI pada anak
Usia 6-24 bulan
keluarga miskin
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

a. Cakupan Pelayanan Anak Balita, apabila dibandingkan dengan tahun 2016,

pada tahun 2017 mengalami peningkatan kinerja. Beberapa faktor yang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 34


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

mempengaruhinya antara lain sudah optimalnya pelayanan yang

berkesinambungan terhadap balita dan pengembangan kegiatan inovasi

yang didukung oleh ketersediaan anggaran.

b. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan

keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia

12-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari. Pada tahun 2015 ada 617

balita yang mendapat MP-ASI (12,67%) hal ini selain karena belum

proporsionalnya anggaran intervensi dengan jumlah sasaran baduta gakin

(4.765 baduta).

c. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan

keluarga miskin mengalami peningkatan cakupan tetapi masih belum

memenuhi target yang diharapkan. Hal ini disebabkan belum

proporsionalnya anggaran intervensi dengan jumlah sasaran baduta gakin

(4.765 baduta).

Sasaran keempat adalah meningkatnya pelayanan gizi dengan 1

indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 3.21
Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 (Pelayanan Gizi)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

2016 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C T R C
Cakupan balita
gizi buruk
1 100 100 100 100 100 100 Tercapai
mendapat
perawatan
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan pada kurun waktu dua

tahun terakhir telah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan

integrasi intervensi melalui berbagai sumber anggaran baik dari Pemerintah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 35


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Daerah maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) melalui program PMT Pemulihan dan Pemberdayaan

masyarakat sadar gizi keluarga.

Sasaran kelima adalah meningkatnya Pelayanan Kesehatan Anak Usia

Sekolah, dengan 1 (satu) indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji

dalam tabel berikut :

Tabel 3.22
Evaluasi Pencapaian Sasaran 5
(Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Indikator 2016 2017


No Ket
Sasaran
T R C T R C
Cakupan
penjaringan
1 kesehatan siswa 100 100 100 100 100 100 Tercapai
SD dan
setingkat
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat pada tahun 2017

targetnya tercapai. Hal ini ditunjang oleh ketersediaan anggaran baik dari APBD

Kabupaten maupun dari dana BOK juga karena ketersediaan sumber daya baik

dari aspek kualitas maupun kuantitas.

Sasaran keenam meningkatnya cakupan peserta KB (Keluarga

Berencana), dengan 1 (satu) indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji

dalam tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 36


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.23
Evaluasi Pencapaian Sasaran 6
(Pelayanan Keluarga Berencana)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Indikator 2016 2017


No Ket
Sasaran T R C T R C
Cakupan
1 71 77,2 108,73 75 79.92 106.56 Tercapai
peserta KB
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan peserta KB Aktif pada tahun 2017 mencapai target yang

ditetapkan dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk ber-KB

dan unmeet need (pasangan usia subur yang masih membutuhkan alat

kontrasepsi untuk perlindungan tidak hamil tidak menggunakan alat

kontrasepsi).

Sasaran keenam adalah Pelayanan Immunisasi, dengan 1 indikator pencapaian

sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 3.24
Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 (Pelayanan Imunisasi)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Indikator 2016 2017


No Ket
Sasaran T R C T R C
Cakupan Desa/
Kelurahan
Tidak
1 Universal Child 100 90,94 90,94 100 93.58 93.58
Tercapai
Immunization
(UCI)
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan program immunisasi (Desa/Kelurahan UCI) tahun 2017 sebesar

93,58%, hal ini dikarenakan adanya Pemberdayaan paramedis yang ada untuk

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 37


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

membantu pelaksanaan imunisasi, peningkatkan upaya promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat.

Sasaran kedelapan adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Polio,

dengan 1 (satu) indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel

berikut :

Tabel 3.25
Evaluasi Pencapaian Sasaran 8
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Polio)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

2016 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C T R C
Acute Flacid
Paralysis (AFP)
1 rate per 10 6 60 100 100 100 Tercapai
100.000penduduk
< 15 tahun
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Pencapaian Program Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Polio

pada tahun 2017 sebesar 100%, telah mencapai target yang telah ditetapkan

Penderita AFP semakin langka ditemukan, sasaran dari kemenkes pun

menurun dari 2 per 100.000 kasus menjadi 1 per 100.000 kasus.

Sasaran kesembilan adalah Pemberantasan dan Pencegahan

Penyakit ISPA, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji

dalam tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 38


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.26
Evaluasi Pencapaian Sasaran 9
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Ispa)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Tahun 2016 Tahun 2017


Indikator
No Ket
Sasaran T R C T R C
Persentase
Penemuan
1 Penderita 5.430 7.544 138,92% 5.461 5.955 109,05% Tercapai
Pneumonia
Balita
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Pencegahan penyakit ISPA pada tahun 2017 sudah mencapai target yang

ditetapkan sebesar 100%. Keberhasilan ini dikarenakan adanya On The Job

Trainning tatalaksana kasus pneumonia yang dilaksanakan ke puskesmas,

optimalisasi pemantauan pelaksanaan tatalaksana kasus sampai ke tingkat desa,

peningkatan jejaring dengan unit pelayanan kesehatan swasta.

Sasaran kesepuluh adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit TB

Paru, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel

berikut :

Tabel 3.27
Evaluasi Pencapaian Sasaran 10
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit TB Paru)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

2016 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C T R C
Persentase
Penemuan Pasien 2.2 1.69 75,77 2.23 1.73 77,65
1 Tercapai
Baru TB. BTA 33 2 % 3 4 %
(positif)
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate

(CDR) adalah Persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 39


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA

positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Berdasarkan tabel 3.10 dapat disimpulkan program pencegahan

penyakit TB-Paru sudah mencapai target tetapi belum optimal, hal ini

dikarenakan :

- Strategi DOTS belum menjangkau pelayanan swasta.

- Kepedulian masyarakat terhadap P2TB masih kecil.

- Jangkauan masyarakat dan akses masyarakat ke Puskesmas masih

dirasakan kurang.

- CDR di tiap puskesmas belum merata

Solusi terhadap permasalahan tersebut yaitu :

- Membentuk Public Private Mix (PPM) TB untuk BP swasta dan Hospital

DOTS lingkage (HDL) untuk RS swasta

- Pengaktifan paguyuban TB dari mantan penderita TBC yang sembuh dan

tokoh masyarakat.

- Melaksanakan penjaringan penderita di desa-desa (Community Based

Approach).

Sasaran kesebelas adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD), dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana

tersaji dalam tabel berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 40


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.28
Evaluasi Pencapaian Sasaran 11
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

2016 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C T R C
Persentase
1 Penderita DBD 100 100 100 100 100 100 Tercapai
yang ditangani
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Capaian indikator Pemberantasan dan pencagahan penyakit DBD sudah

mencapai target 100% sama dengan pencapaian tahun lalu sebesar 100%. Hal ini

dikarenakan setiap kasus DBD yang ditemukan baik itu di Puskesmas atau

Rumah Sakit seluruhnya ditangani.

Sasaran keduabelas adalah Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Diare,

dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 3.29
Evaluasi Pencapaian Sasaran 12
(Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Diare)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Indikator 2016 2017


No Ket
Sasaran T R C T R C
Persentase
Penemuan 124,25
1 25.153 31.254 31.913 30.501 95,51% Tercapai
Penderita %
Diare
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang datang dan

dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam

waktu satu tahun.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 41


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Penemuan diare yang tidak mencapai target disebabkan pencacatan dan

pelaporan dari kader yang belum semua puskemas melaporkan. Upaya yang

dilakukan melalui refreshing kader dan perbaikan pencatatan dan pelaporan.

Tabel 3.31
Evaluasi Pencapaian Sasaran 14
(Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologidan Penanggulangan Kejadian
LuarBiasa/KLB)

2016 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C T R C
CakupanDesa/
Kelurahan mengalami
1 KLB yang dilakukan 100 100 100 100 100 100 Tercapai
penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam selama

dua tahun berturut-turut telah sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%

KLB bisa tertangani. Hal ini antara lain disebabkan semakin baiknya sistem

kewaspadaan dini yang dilaksanakan oleh Puskesmas, Pustu dan jaringannya

serta berjalannya Tim Gerak Cepat penanganan KLB baik yang ada di

Kabupaten maupun tingkat Kecamatan.

Sasaran keempat belas adalah Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan, dengan 1 indikator pencapaian sasaran sebagaimana tersaji dalam tabel

berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 42


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Tabel 3.32
Evaluasi Pencapaian Sasaran 14
(Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

2016 2017
No Indikator Sasaran Ket
T R C T R C
Cakupan
1 Desa/Kelurahan 100 100 100 100 100 100 Tercapai
Siaga Aktif
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

Cakupan Desa Siaga Aktif tahun 2016 dan tahun 2017 telah mencapai target yang

ditetapkan. Kondisi ini terjadi karena intensitas pembinaan desa siaga aktif dilakukan

secara periodik baik oleh tingkat Kabupaten maupun Kecamatan dengan dukungan

anggaran yang sudah proporsional.

Sasaran kelima belas adalah Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan,


mempunyai 5 (lima) indikator pencapaian sasaran, yaitu:
Tabel 3.33
Evaluasi Pencapaian Sasaran 16
(PenyelenggaraanKesehatan Lingkungan)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis

Capaian Kinerja (%)


No. Indikator 2016 2017
T R C T R C
Akses Air
1 80,6 81.15 80,7 89,02
Bersih
2 Akses Jamban 70 62,40 70,1 67,38
3 TPM MS 14 57,09 20 15.99
4 TPM Dibina 76 62,0 76,5 21,67
5 TTU MS 75,5 65,94 20 70,16
6 TTU Dibina 75,5 97,22 76,5 60,00
Jumlah Desa
7 Melaksanakan 70,00 46,49 53 100
STBM
8 Desa ODF 31 185 35
Pangan Industri
Rumah Tangga
9 30 149 50 101
Yang
bersertifikat
Ket : T (Target), R (Realisasi), C (Capaian)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 43


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Berdasarkan tabel 3.33 dapat kami sampaikan beberapa penjelasan sebagai

berikut :

1. Akses Air Bersih

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu

baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan

aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah,

untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini

ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis

Berdasarkan data yang dilansir UNICEF dan WHO, Indonesia adalah satu

dari 10 negara yang hampir dua pertiga populasinya tidak mempunyai akses ke

sumber air minum bersih.

Tahun 2017 jumlah penduduk dengan akses air bersih yang layak sebanyak

1.066.308 jiwa atau 89,02% dari jumlah penduduk tahun 2017 sebanyak 1.197.830

jiwa atau melampaui target yang sudah ditentukan yaitu 80,7%. Terjadi kenaikan dari

tahun 2015 dan tahun 2016 sebesar 70,8% dan 81,15%.

Akses air bersih bila dilihat per puskesmas dapat dilihat pada lampiran

laporan tahunan ini. Sedangkan progress akses air bersih untuk 3 tahun terakhir dapat

dilihat pada grafik berikut :

2. Akses Jamban

Jamban Sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi

syarat-syarat kesehatan, antara lain pembuangan tinjanya menggunakan tangki septik.

Jamban Sehat adalah salah satu syarat rumah sehat. Berdasarkan laporan puskesmas,

pada tahun 2017 jumlah penduduk dengan akses jamban layak sebanyak 807.098

jiwa (67,38%) dari jumlah penduduk sebanyak 1.197.830 jiwa. Masih ada

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 44


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

kesenjangan sebesar 2,72% dari target di tahun 2017 sebesar 70,1%. Hal ini karena

masih adanya masyarakat yang buang air besar di sembarang tempat dan masih

adanya pembuangan akhir ke kolam dan sungai meskipun masyarakat sudah

mempunyai jamban di dalam rumah.

Akses jamban bila dilihat per puskesmas dapat dilihat pada lampiran

laporan tahunan ini. Sedangkan progress akses jamban untuk 3 tahun terakhir dapat

dilihat pada grafik berikut :

3. TPM Dibina

Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan diolah,

mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan makanan, karena itu

kebersihan dan lingkungannya harus selalu terjaga dan diperhatikan. Tempat

Pengelolaan makanan yang baik harus memenuhi persyaratan sanitasi.

Bahwa manfaat dari tempat pengolahan makanan yang baik adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan mutu dan keamanan kualitas makanan yang dihasilkan suatu industri

makanan. Kondisi tempat pengolahan yang nyaman akan membuat karyawan

bekerja dengan tenang, sebaliknya kondisi tempat pengolahan yang kacauakan

mengganggu pekerjaan karyawan. Oleh karena itu, selain harus selalu tetap

bersih, tempat pengolahan juga harus djaga agar tetap nyaman.

b. Ventilasi yang cukup menghasilkan pertukaran udara panas dan lembab di dalam

ruang pengolahan, diganti dengan udara segar.

c. Pencahayaan yang cukup membantu karyawan mengerjakan tugasnya dengan

baik, nyaman, serta tidak menyebabkan terjadinya kesalahan kerja.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 45


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

TPM dibina berupa kegiatan inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap

Tempat Pengelolaan makanan, pemberian rekomendasi perbaikan atau pembinaan,

tahun 2017 dari jumlah 4.070 yang ada baru 21,67% atau 882 TPM yang telah

mendapat pembinaan dari sanitarian puskesmas.

TPM dibina bila dilihat per puskesmas dapat dilihat pada lampiran laporan

tahunan ini. Sedangkan progress TPM dibina di Kabupaten CIamis Tahun 2015 -

2017 dapat dilihat pada grafik berikut :

4. TPM Memenuhi Syarat

Data kumulatif sampai Tahun 2017 tempat pengelolaan makanan yang

memenuhi syarat sebanyak 15,99% atau 651 TPM bersertifikat dari 4.070 yang ada.

Terjadi perubahan angka capaian kinerja karena adanya perubahan dihilangkannya

data PIRT dari data TPM ,sedangkan TPM yang paling banyak bersertifikat itu

adalah PIRT,untuk mendapatkan sertifikat PIRT harus memenuhi 3 indikator yaitu

penyuluhan selama 2 hari dengan mengikuti pre test dan lulus post test dengan nilai

minimal 70, hasil inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) memenuhi syarat yaitu masuk

level I-II dan Pemeriksaan labotaroium secara bakteriologi dan kimia memenuhi

syarat, ketiga hal tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan harus

terpenuhi.Adapun Definisi operasional yang sebelumnya perhitungan TPM

memenuhi syarat adalah jumlah TPM memenuhi syarat dibagi jumlah seluruh TPM

yang ada, namun di Tahun 2017 perhitungannya menjadi Jumlah TPM Memenuhi

syarat dan bersertifikat dibagi jumlah seluruh TPM.Dalam laporan Puskesmas sampai

Tahun 2016 data PIRT masuk ke dalam kelompok TPM, pada tahun 2017 mengikuti

perubahan pada E Monev TPM data PIRT tidak di masukan lagi dan TPM yang

masuk kelompok TPM adalah kelompok siap saji (Jasaboga, rumah makan/restoran,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 46


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

makanan jajanan dan depot air minum ) sehingga terjadi perubahan data yang

signifikan baik dari TPM Memenuhi syarat dan TPM yang di bina,Hal ini terjadi

karena di Puskesmas lebih sering membina ke sarana PIRT di banding sarana TPM

lainnya dan PIRT adalah yang paling banyak sertifikatnya.

TPM memenuhi syarat bila dilihat per puskesmas dapat dilihat pada

lampiran laporan tahunan ini. Sedangkan progress TPM memenuhi syarat untuk 3

tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut :

5. TTU Dibina

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang

disediakan oleh badan – badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung

digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap, memiliki

fasilitas sanitasi (jamban, tempat pembuangan sampah dan limbah) untuk kebersihan

dan kesehatan di lingkungan. Tempat-tempat umum yang sehat berpengaruh cukup

besar di masyarakat karena masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut untuk

berbagai kepentingan. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk

mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat

pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak

menjadi sarang vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan terhadap

kesehatan masyarakat di sekitarnya. Dari 1.887 sarana TTU yang ada baru 60,00%

dibina atau 1.132 sarana. Terjadi penurunan jumlah TTU yang dibina karena tenaga

sanitarian puskesmas pada tahun 2017 harus melaksanakan kegiatan lain.

TTU dibina bila dilihat per puskesmas dapat dilihat pada lampiran laporan

tahunan ini. Sedangkan progress TTU dibina untuk 3 tahun terakhir dapat dilihat pada

grafik berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 47


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

6. TTU Memenuhi Syarat

Tempat umum meliputi institusi kesehatan, pendidikan, wisata, sarana

ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Jumlah TTU pada tahun 2017

sebanyak 1.887 dan yang memenuhi syarat sebanyak 1.324 sarana atau (70,16 %).

TTU memenuhi syarat bila dilihat per puskesmas dapat dilihat pada

lampiran laporan tahunan ini. Sedangkan progress TTU memenuhi syarat untuk 3

tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut :

7. Desa Melaksanakan STBM

Desa melaksanakan STBM adalah desa yang melaksanakan minimal satu

pilar dari STBM, tahun 2017 desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM) sebanyak 265 desa atau (100 %). Sudah melaksanakan salah

satu pilar STBM

Desa melaksanakan STBM bila dilihat per puskesmas dapat dilihat pada

lampiran laporan tahunan ini. Sedangkan progress desa melaksanakan STBM untuk 3

tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 48


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Grafik 5.6
Desa Melaksanakan STBM
Kabupaten Ciamis Tahun 2015 – 2017

Jml Desa Melaksanakan STBM


100
100

80
58,86
60 46,49 Jml Desa Melaksanakan
STBM
40

20

0
2015 2016 2017

8. Desa Open Defecation Free

Surat Edaran Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 yang berisi tentang

satu puskesmas harus mendeklarasikan 1 desa ODF setiap tahunnya. Kabupaten

Ciamis dengan 37 puskesmas diharapkan setiap tahunnya mendeklarasikan sebanyak

37 desa ODF sehingga target selama 4 tahun sampai 2017 sebanyak 148 desa,

realisasi desa yang sudah mendeklarasikan diri sebagai desa ODF baru 35 desa, yaitu

Tabel 5.3
Desa Open Devecation Free (ODF) Tahun 2017

No. Kecamatan Puskesmas Desa

1 Panawangan Gardujaya Bangunjaya

2 Indragiri

3 Jagabaya

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 49


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

No. Kecamatan Puskesmas Desa

4 Panawangan Karangpaningal

5 Cipaku Cipaku Mekarsari

6 Cieurih Gereba

7 Cieurih Cipaku

8 Cieurih Ciakar

9 Panumbangan Payungsari Sindangbarang

10 Pamarican Kertahayu Sidaharja

11 Kertahayu Sukamukti

12 Pamarican Margajaya

13 Banjaranyar Cigayam Banjaranyar

14 Tambaksari Tambaksari Mekarsari

15 Tambaksari Tambaksari Sukasari

16 Tambaksari Tambaksari Karangpaningal

17 Tambaksari Tambaksari Kadupandak

18 Tambaksari Tambaksari Tambaksari

19 Tambaksari Tambaksari Kaso

20 Rancah Rancah Cisontrol

21 Jangalaharja

2 Dadiharja

23 Wangunsari

24 Bojonggedang

25 Karangpari

26 Giriharja

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 50


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

No. Kecamatan Puskesmas Desa

27 Ciamis Imbanagara Pawindan

28 Jatinagara Jatinagara Jatinagara

29 Mulyasari

30 Sukadana Sukadana Bunter

31 Ciparigi

32 Margaharja

33 Margajaya

34 Salakariya

35 Sukadana

Untuk mempercepat capaian desa ODF pemerintah kabupaten Ciamis

sudah mengeluarkan Instruksi Bupati No. 443.52/31/Dinkes/2017, adapun isi

instruksinya adalah :

Kesatu : Mewajibkan untuk memberikan dukungan penuh terhadap


pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM).
Kedua Mengoptimalkan peran lintas sektor tingkat kecamatan
dan desa dalam upaya mewujudkan Desa Stop Buang Air
Besar Sembarangan(SBS) / Open Defecation Free (ODF)
dengan target minimal 1 desa per puskesmas setiap tahunnya.
Ketiga : Memfasilitasi peran pemerintah Desa/kelurahan dalam upaya
mencapai desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan
(SBS) /Open Defecation Free (ODF) dengan mengoptimalkan
budaya gotong royong di masyarakat.
Keempat : Melaksanakan pelaporan peningkatan akses sanitasi secara
rutin melalui website STBM berbasis SMS Gateway
(www.stbm.indonesia.org) atau STBM Smart Sanitarian untuk

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 51


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

puskesmas dan STBM Smart Desa yang dapat didownload


melalui Play store.

9. Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bersertifikat

Pangan industri rumah tangga (PIRT) merupakan perusahaan yang sudah

mendapat sertifikat dengan syarat harus memenuhi persyaratan yaitu :

a. Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan, dengan nilai posttest minimal 70.

b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan dengan hasil LEVEL I – II

c. Hasil pemeriksaan laboratorium baik parameter bakteriologi maupun kimia

memenuhi syarat (sesuai peraturan).

Tahun 2017 jumlah Industri rumah tangga pangan yang mendapat sertifikat

sebanyak 101 sarana, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 5.7 berikut :

Grafik 5.7
Jumlah Pangan Industri Rumah Tangga Bersertifikat
Kabupaten Ciamis Tahun 2015 – 2017

JUMLAH PIRT bersertifikat


146
150
101 101
100
PIRT bersertifikat
50

0
2015 2016 2017

3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Anggaran

Realisasi anggaran atas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan

Kabupaten Ciamis dalam Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 52


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari 4 (empat) kegiatan dengan

jumlah anggaran Rp. 7.896.719.500.-, realisasi Rp. 7.570.258.093.- dengan

dengan tingkat capaian kinerja 95.87%, termasuk kategori memuaskan. Dengan

rincian kegiatan sebagai berikut :

a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan anggaran

Rp. 7.750.753.000.- realisasi Rp. 7.424.291.593.- (95.79%)

b. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan

anggaran Rp. 24.878.000.- realisasi Rp. 24.878.000.- (100.00%).

c. Distribusi Obat dan E Logistik dengan anggaran Rp. 111.476.000.- realisasi

Rp. 111.476.000.- (100.00%).

d. Peningkatan Mutu Kefarmasian dan Alat Kesehatan dengan anggaran Rp.

9.612.500.- realisasi Rp. 9.612.500.- (100.00%).

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri dari 14 (empat belas) kegiatan

dengan jumlah anggaran Rp. 76.970.588.086,- realisasi Rp. 69.968.545.983,-

dengan dengan tingkat capaian kinerja 90.90% termasuk kategori memuaskan.

Rincian kegiatan sebagai berikut :

a. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya

dengan anggaran Rp. 45.518.000,- realisasi Rp. 45.268.000,- (99.45%).

b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat dengan anggaran Rp. 231.702.550,-

realisasi Rp. 230.757.500,- (99,59%) .

c. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Non Kapitasi dengan anggaran Rp.

11.809.670.630,- realisasi Rp. 9.884.665.247,- (83.70%)

d. Peningkatan Kapasitas Laboratorium dengan anggaran

Rp. 265.855.000,- realisasi Rp. 265.221.200,- (99.76%) .

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 53


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

e. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kapitasi dengan anggaran

Rp. 43.456.412.206,- realisasi Rp.39.103.403.186 (89.98%).

f. Jaminan Kesehatan Peserta Jamkesda dengan anggaran

Rp. 3.369.132.000,- realisasi Rp. 3.369.132.000,- (100%)

g. Jamkesmas Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan jumlah anggaran Rp.

1.569.644.200,- realisasi Rp. 1.350.905.000,- (86.06%)

h. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas dengan jumlah anggaran

Rp. 14.557.621.000,- realisasi Rp. 14.364.139.250,- (98.67%)

i. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Berkala dengan jumlah anggaran Rp.

29.335.000,- realisasi Rp. 8.987.100,- (30.64%)

j. Jaminan Persalinan (Jampersal) dengan jumlah anggaran Rp. 1.410.364.000,-

realisasi Rp. 1.134.202.000,- (80.42%).

k. BOK UKM Kabupaten dengan jumlah anggaran Rp. 166.820.000,- realisasi

Rp. 166.530.000,- (99,83%).

l. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan dengan jumlah anggaran

Rp. 29.131.000,- realisasi Rp. 22.370.000,- (76.79%)

m. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Primer dengan jumlah anggaran Rp.

18.094.000,- realisasi Rp. 11.677.000,- (64.54%)

n. Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga dengan jumlah anggaran Rp.

11.288.500,- realisasi Rp. 11.288.500,- (100%)

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari 3 (tiga)

kegiatan dengan jumlah anggaran Rp. 301.977.600,- realisasi Rp. 301.957.500,-

dengan tingkat capaian kinerja 99.99% termasuk kategori memuaskan, sebagai

berikut:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 54


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

a. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat dengan

jumlah anggaran Rp. 71.470.000,- realisasi . 71.470.000,- (100%).

b. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat dengan jumlah anggaran Rp.

109.012.600,- dengan realisasi Rp. 109.012.600,- (100%)

c. Pengembangan Desa Siaga dengan jumlah anggaran

Rp. 121.495.000,- realisasi Rp. 121.474.900 (99.98%)

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat terdiri dari 3 (tiga) kegiatan dengan jumlah

anggaran Rp. 346.676.200,- realisasi Rp. 345.848.260,- dengan tingkat capaian

kinerja 99,76% termasuk kategori memuaskan, terdiri dari:

a. Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi dengan jumlah

anggaran Rp. 32.200.100,- realisasi Rp. 32.200.100,- (100%).

b. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin dengan jumlah anggaran Rp.

276.279.100,- realisasi Rp. 275.451.160,- (99.70%)

c. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemian Gizi Besi (AGB),

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (Gaky), Kekurangan Vitamin A

(KVA) dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya dengan jumlah anggaran Rp.

38.197.000,- realisasi Rp. 38.197.000,- (100%).

5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat terdiri dari 1 (satu) kegiatan yaitu

Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat dengan jumlah anggaran Rp.

146.160.100,- realisasi Rp. 146.150.100,- dengan tingkat capaian kinerja 99.99%,

termasuk kategori memuaskan.

6. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular terdiri dari 5 (lima)

kegiatan dengan jumlah anggaran Rp. 550.709.200,- realisasi Rp. 550.116.300,-

dengan tingkat capaian kinerja 99.89% termasuk kategori memuaskan, terdiri dari

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 55


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

a. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan

jumlah anggaran Rp. 255.562.200,- realisasi Rp. 255.070.200 (99.81%).

b. Peningkatan Immunisasi dengan jumlah anggaran

Rp. 44.847.200,- realisasi Rp. 44.847.200,- (100%)

c. Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah dengan

jumlah anggaran Rp. 193.074.000,- realisasi Rp. 193.074.000,- (100%)

d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dengan jumlah

anggaran Rp. 43.852.800,- realisasi Rp. 43.851.900,- (100%)

e. Pelayanan Kesehatan Jiwa dengan jumlah anggaran Rp. 13.373.000,-

realisasi Rp. 13.273.000,- (99.25%)

7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan terdiri dari 4 (empat) kegiatan dengan

jumlah anggaran Rp. 1.120.599.600,- realisasi Rp. 795.631.935,- dengan tingkat

capaian kinerja 71.00% termasuk kategori cukup. Rincian kegiatan sebagai

berikut :

a. Penyusunan Standar Kesehatan dengan jumlah anggaran Rp. 133.373.600,-

realisasi Rp. 133.328.480,- (99.97%)

b. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan, dengan jumlah

anggaran Rp. 33.419.500,- realisasi Rp. 33.419.500,- (100%).

c. Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan

dengan jumlah anggaran Rp. 14.852.500,- realisasi Rp. 14.852.500.- (100%).

d. Akreditasi Puskesmas dengan jumlah anggaran Rp. 938.954.000,- realisasi

Rp. 614.031.455,- (65.40%)

8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin terdiri dari 1 (satu) kegiatan

dengan jumlah anggaran Rp. 60.802.000,- realisasi Rp.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 56


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

60.802.000,- dengan tingkat capaian kinerja 100% termasuk kategori memuaskan,

terdiri dari :

a. Pelayanan Operasi Katarak dengan jumlah anggaran Rp. 60.802.000,-

realisasi Rp. 60.802.000,- (100%)

9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Pustu dan Jaringannya terdiri dari 15 (lima belas) kegiatan dengan

jumlah anggaran Rp. 23.736.051.000,- realisasi Rp. 22.413.001.915,- dengan

tingkat capaian kinerja 94.43% termasuk kategori memuaskan, terdiri dari:

a. Pengadaan Puskesmas Keliling dengan jumlah anggaran Rp. 903.920.000,-

realisasi Rp. 892.133.400,- (98.70%)

b. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Rawat Inap dengan jumlah anggaran

Rp.97.000.000,- realisasi Rp. 95.524.500,- (98.48%)

c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas dengan jumlah anggaran Rp.

1.114.370.000,- realisasi Rp. 57.885.000,- (5.19%)

d. Pengadaan Peralatan Kesehatan dengan jumlah anggaran Rp. 2.961.261.000,-

realisasi Rp. 2.959.668.460- (99.95%)

e. Peningkatan Puskesmas Non Rawat Inap Menjadi Puskesmas Rawat Inap

dengan jumlah anggaran Rp. 1.549.500.000,- realisasi Rp. 1.485.688.000,-

(99,88%)

f. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu dengan jumlah anggaran Rp.

1.940.000.000,- realisasi Rp. 1.930.607.500,- (99.52%)

g. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat

melalui Rehabilitasi Puskesmas dengan jumlah anggaran

Rp. 875.000.000,- realisasi Rp. 874.113.000,- (99.90%)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 57


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

h. Peningkatan Infrastruktur Puskesmas Sidaharja Kec. Lakbok dengan jumlah

anggaran Rp. 600.000.000,- realisasi Rp. 593.089.200,- (98.85%)

i. Peningkatan Infrastruktur Puskesmas Cidolog dengan jumlah anggaran Rp.

600.000.000,- realisasi Rp. 553.619.550,- (92.27%)

j. Peningkatan Infrastruktur Puskesmas Ciulu Kec. Banjarsari dengan jumlah

anggaran Rp. 500.000.000,- realisasi Rp. 480.624.385,- (96.12%)

k. Rehabilitasi Puskesmas PONED Rajadesa dengan jumlah anggaran Rp.

1.000.000.000,- realisasi Rp.905.025.000,- (90.50%)

l. Peningkatan Infrastruktur Puskesmas Baregbeg dengan jumlah anggaran Rp.

100.000.000,- realisasi Rp. 99.845.000- (98.85%)

m. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu (12 Unit) dengan jumlah anggaran

Rp. 2.400.000.000.- realisasi Rp. 2.397.059.000,- (99.88%).

n. Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas dengan jumlah anggaran Rp.

8.000.000.000.- realisasi Rp. 7.997.375.920,- (99.97%).

o. Peningkatan Infrastruktur Puskesmas dengan jumlah anggaran

Rp. 1.095.000.000.- realisasi Rp. 1.090.744.000,- (99.61%).

10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata dari 2 (dua) kegiatan

dengan jumlah anggaran Rp. 15.855.493.600,- realisasi Rp. 14.330.486.100,-

dengan tingkat capaian kinerja 90,39% termasuk kategori memuaskan, terdiri

dari:

a. Penyusunan DED RSU dengan jumlah anggaran

Rp. 855.493.600,- realisasi Rp. 852.481.600,- (99.65%)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 58


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

b. Pembangunan Rumah Sakit Type C Kawali Kabupaten Ciamis dengan

jumlah anggaran Rp. 15.000.000.000.- realisasi Rp. 13.480.004.500,-

(89.87%).

11. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan terdiri dari 1 (satu)

kegiatan yaitu Beasiswa Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran dengan jumlah

anggaran Rp. 760.000.000,- realisasi Rp.760.000.000,- dengan tingkat capaian

kinerja 100%

12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan terdiri dari 1 (satu)

kegiatan pokok yaitu Pengawasan, Pengendalian dan Keamanan dan Kesehatan

Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga dengan jumlah anggaran Rp.

71.756.500,- realisasi Rp. 69.942.250,- dengan tingkat capaian kinerja 97.47%

termasuk kategori memuaskan.

3.4 Permasalahan dan Solusi


1) Permasalahan
a. Kualitas sarana pelayanan dasar (Aspek Fisik) Puskesmas, Pustu di
beberapa wilayah masih belum memenuhi standar yang dipersyaratkan;
b. Intensitas penyebaran beberapa penyakit menular (multiple burden of
desease) atau munculnya penyakit lain, kejadian luar biasa serta
penyakit penyakit tidak menular yang berkontribusi terhadap kesakitan
dan kematian;
c. Ancaman bencana alam, bencana buatan manusia termasuk Global
Warming yang berdampak pada kesehatan masyarakat;
d. Masih adanya kasus Kematian Ibu dan Kematian Bayi serta Gizi Buruk
meskipun secara kuantitas menurun dari tahun ke tahun.
2) Solusi
a. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas dengan
Perbaikan Kinerja, Sarana, Rencana Strategi Bisnis, Tata Kelola
Keuangan, Pelaksanaan SPM serta Pemenuhan SDM Kesehatan
melalui Akreditasi dan Penerapan BLUD secara bertahap;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 59


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

b. Penguatan Upaya Promotif dan Preventif melalui Integrasi Kegiatan


BOK, Jampersal dan JKN terutama untuk memperkuat Inovasi kegiatan
Prioritas Daerah di Bidang Kesehatan;
c. Meningkatkan kualitas sanitasi dasar keluarga dalam mewujudkan
lingkungan sehat dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat;
d. Sinkronisasi kegiatan Perlindungan Jaminan Kesehatan bagi
Masyarakat Miskin melalui Kegiatan Ciamis Waluya;
e. Advokasi untuk Penguatan Komitmen KEMENKES RI dalam
Implementasi Kebijakan Pembangunan Kesehatan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 60


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan

Kabupaten Ciamis Tahun 2017 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas

penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Kesehatan Kabupaten

Ciamis Tahun 2017. Pembuatan LAKIP ini merupakan langkah dalam memenuhi harapan

Inpres No. 53 Tahun 2016 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan

oleh semua pihak.

LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Tahun 2017 ini dapat

menggambarkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dan Evaluasi terhadap

kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga

dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.

Tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis secara rinci pencapaian

sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Indikator makro bidang kesehatan selain indikator Angka Kematian Ibu

(AKI) tercapai sesuai target yaitu AKB, AHH, Angka Gizi Buruk.

2. Beberapa indikator mikro yang sudah sesuai target antara lain :

1) Kunjungan Ibu hamil K4

2) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani

3) Cakupan peserta KB aktif

4) Cakupan kunjungan bayi

5) Persentase penemuan pneumonia Balita

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 61


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

6) Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan

7) Cakupan Pelayanan Nifas

8) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

9) Cakupan kunjungan Bayi

10) Cakupan kunjungan Balita

11) Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

12) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

13) Persentase penderita DBD yang ditangani

14) Cakupan Desa/Kelurahan Siaga Aktif

15) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

3. Beberapa indikator mikro yang belum sesuai target antara lain :

1) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

2) Cakupan Desa/Kelurahan UCI

3) Cakupan pelayanan anak balita

4) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24

bulan keluarga miskin

5) Persentase penemuan pasien baru TB BTA (+)

6) Cakupan Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)

yang memenuhi syarat

7) Cakupan pengawasan kualitas sarana air bersih

8) Cakupan Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan yang dibina

9) Akses air bersih

10) Akses jamban

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 62


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

Hasil pengukuran terhadap pencapaian secara umum telah mencapai nilai dalam

kisaran > 85 – 100 yang termasuk dalam Interpretasi Memuaskan. Sedangkan realisasi

anggaran mencapai Rp. 115.724.250.572,- atau dengan serapan dana APBD mencapai

82,89%.

Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas

Kesehatan Kabupaten Ciamis ini, semoga dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Ciamis kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders

ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk

membangun Kabupaten Ciamis.

4.2 Saran-saran

Untuk lebih mengoptimalkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan

Kabupaten Ciamis dalam melaksanakan kewenangan bidang kesehatan perlu dilakukan

upaya - upaya sebagai berikut:

1. Pencerahan tentang berbagai peraturan yang berkaitan dengan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatanbaik dikalangan petugas, stake holder dan

masyarakat melalui berbagai kesempatan dan multi media

2. Memberikan pemahaman yang utuh tentang batasan atau DO beberapa

indikator mikro di atas agar tidak terjadi multi persepsi yang berdampak

terhadap capaian kinerja

3. Sinergitas program kegiatan perbaikan gizi masyarakat khususnya

penanganan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24

bulan keluarga miskinbaik di level pusat, propinsi, khususnya Pemerintah

Daerah Kabupaten Ciamis.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 63


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS

4. Intensitas promosi bidang kesehatan dengan tidak meninggalkan budaya

dan kearifan lokal.

5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang kesehatan melalui

pendidikan formal dan pelatihan sesuai dengan kompetensi masing-masing

profesi.

6. Mengaktifkan kembali Pokja AMPL di setiap level Pemerintahan Daerah

Kabupaten Ciamis.

7. Kesinambungan biaya pembangunan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana kesehatan.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini

disusun, Kami menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat

Kami harapkan demi perbaikan penyusunan pada tahun mendatang.

Ciamis, Januari 2018


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN CIAMIS

H. ENGKAN ISKANDAR, drg., MM


NIP. 19610601 198803 1 004

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 64

Anda mungkin juga menyukai