Anda di halaman 1dari 20

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH SELATAN

2.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Peraturan Bupati Aceh Selatan


Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan
Tata Kerja Pada Perangkat Daerah Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan mempunyai tugas yaitu :
melaksanakan urusan rumah tangga pemerintah daerah dan tugas pembantuan
dibidang kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas
Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, sarana dan prasarana dan sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, sarana dan prasarana
dan sumber daya kesehatan;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan;
d. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan;
e. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan
program dan kegiatan dibidang kesehatan;
f. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengelolaan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dinas; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan sebagaimana telah
ditetapkan, dijabarkan menjadi tugas dan fungsi mulai dari eselon III sampai dengan
eselon IV, selanjutnya dijabarkan lagi menjadi uraian tugas sesuai dengan program dan
kegiatan. Unsur-unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan adalah
sebagai berikut :

1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Program Informasi dan Humas
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Asset

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

5
c. Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum
3. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
b. Seksi Kesehatan Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
a. Seksi Surveilence dan Imunisasi
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Wabah dan Bencana
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa
5. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer, Registrasi dan Akreditasi
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Khusus
6. Bidang Sumber Daya dan Jaminan Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Sarana dan Alat Kesehatan dan PKRT
c. Seksi Sumber Daya Manusia dan Jaminan Kesehatan
7. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (Puskesmas)
8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Penjabaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati


melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah
Kabupaten.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala
Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:

a) perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan


pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sumber daya dan jaminan
kesehatan;

b) pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan


pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sumber daya dan jaminan
kesehatan;

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

6
c) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,
alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta
sumber daya dan jaminan kesehatan; pelaksanaan administrasi dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya; dan

d) pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait dengan
bidang kesehatan.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pelaksanaan dan


pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Dinas Kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
sekretariat mempunyai fungsi :

a) penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan


Dinas Kesehatan;

b) koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada


seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan;

c) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di


lingkungan Dinas Kesehatan; dan

d) pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.

Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, maka Sekretaris


membawahi:

1) Subbagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat

Subbagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas


penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta
penatalaksanaan hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan;

2) Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset

Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset mempunyai tugas Penyiapan dan


koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan asset yang
menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan;

3) Subbagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

7
Subbagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum mempunyai tugas
Penyiapan dan koordinasi penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan
dukungan administrasi umum yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Selatan.

3. Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyusunan


perumusan kebijakan, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan
masyarakat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32,
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :

a) penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi


masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga,


gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;

c) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga, gizi


masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; dan

d) pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi


masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka Bidang


Kesehatan Masyarakat membawahi :

1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai tugas penyiapan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat.

2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan
pemberdayaan masyarakat.

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

8
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai


tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

4. Bidang Pelayanan Kesehatan


Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyusunan perumusan
kebijakan, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kesehatan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pelayanan
Kesehatan mempunyai fungsi :

a) penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan


primer, registrasi, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional dan khusus;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan


primer, registrasi, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional dan khusus;

c) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan


primer, registrasi, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional dan khusus; dan

d) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer,


registrasi, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan
mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Pelayanan Kesehatan


membawahi :

1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer, Registrasi dan Akreditas;

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer, Registrasi dan Akreditasi mempunyai


tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta
peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan primer, registrasi
dan akreditasi.

2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

9
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di
bidang pelayanan kesehatan rujukan.

3) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Khusus.

Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan khusus mempunyai tugas


penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan kesehatan tradisional dan khusus.

5. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melakukan


penyusunan perumusan kebijakan, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di
bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai fungsi :

a) penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan


imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, wabah dan
bencana, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
b) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, wabah dan
bencana, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
c) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, wabah dan bencana,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
d) dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular,wabah dan bencana,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit membawahi:

1) Seksi Surveilans dan imunisasi;

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

10
Seksi Surveilans dan imunisasi mempunyai tugas penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi.
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Wabah dan Bencana;
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, wabah dan bencana
mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, wabah
dan bencana.
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa.

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan


Jiwa mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.

6. Bidang Sumber Daya dan Jaminan Kesehatan

Bidang Sumber Daya dan jaminan Kesehatan mempunyai tugas melakukan


penyusunan perumusan kebijakan, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
sumber daya dan jaminan kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud di atas, Bidang Sumber Daya dan Jaminan Kesehatan mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, sarana, alat


kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sumber
daya manusia dan jaminan kesehatan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, sarana,


alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia dan jaminan kesehatan;

c. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, sarana, alat


kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia dan jaminan kesehatan; dan

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, sarana, alat


kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia dan jaminan kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Sumber Daya dan Jaminan
Kesehatan membawahi:

1) Seksi Kefarmasian;

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

11
Seksi Kefarmasian mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional,bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian.

2) Seksi Sarana Alat Kesehatan dan PKRT;

Seksi sarana dan Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sarana, alat
kesehatan dan PKRT, termasuk pengolahan dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan sistim perencanaan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).

3) Seksi Sumber Daya Manusia dan Jaminan Kesehatan.

Seksi Sumber Daya Manusia dan jaminan Kesehatan mempunyai tugas


penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya
manusia dan jaminan kesehatan.

7. Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana teknis dinas yang


melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara professional.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan


sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya didukung oleh berbagai sumber daya seperti sumber daya tenaga, keuangan,
sarana dan prasarana serta obat dan perbekalan kesehatan. Berikut ini uraian terkait
sumber daya tersebut sebagai input dalam melaksanakan tugasnya.

2.2.1. Sumber Daya Manusia Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Aceh Selatan sampai dengan


tahun 2018 sebanyak 739 orang, yang tersebar di Puskesmas, Dinas Kesehatan
dan Rumah Sakit Umum Daerah dr.Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

12
Selatan. Jika diukur berdasarkan jumlah, jenis dan rasio tenaga kesehatan
terhadap jumlah penduduk Kabupaten Aceh Selatan yang berjumlah 235.115
jiwa pada tahun 2018 maka jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Aceh Selatan
masih sangat kurang di semua jenis tenaga kesehatan, hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2022

Jumlah Kebutuhan
Jumlah Tenaga per 100.000
N Jenis Tenaga Kekurangan/
Tenaga penduduk (Kepmenko
O Kesehatan Kesehatan Bidang Kesra No.54 kelebihan
saat ini Tahun 2013 untuk
Tahun 2019)
1 Dokter Spesialis 14 26 (12)
2 Dokter Umum 49 106 (57)
3 Dokter Gigi 8 31 (23)
4 Perawat 269 423 (154)
5 Bidan 255 282 (27)
6 Perawat Gigi 11 42 (31)
7 Apoteker 8 28 (20)
8 Ass. Apoteker 15 56 (41)
9 SKM 25 38 (13)
10 Sanitarian 11 42 (31)
11 Nutrisionis / Ahli Gizi 17 33 (16)
12 Keterapian Fisik 7 12 (5)
13 Keterapian Medis 50 38 12
Jumlah 739 1157 (418)
Jika berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat maka kondisi
ketenagaan Puskesmas di Kabupaten Aceh Selatan dapat digambarkan
sebagai berikut :

Tabel 2.2
Kondisi Ketenagaan Puskesmas (PNS) di Kabupaten Aceh Selatan
tahun 2018

Jumlah
Kondisi Kekurangan/
No. Jenis Tenaga Puskes- Standar
sekarang kelebihan
mas*

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

13
Dokter / dokter
1 31 39 8
layanan primer

2 Dokter gigi 24 5 (19)

3 Perawat 141 186 45

4 Bidan 117 240 123


24 Puskes
5 Tenaga Kesmas mas terdiri 26 20 (6)
dari 7
Rawat
6 Tenaga kesling 24 8 (16)
Inap dan
Ahli teknologi Lab. 17 Non
7 Rawat 24 14 (10)
Medik
Inap
8 Tenaga gizi 31 13 (18)

9 Tenaga kefarmasian 24 9 (15)

10 Tenaga Adminintrasi 50 92 42

11 Pekarya 26 12 (14)
Ket : * yang terregritasi di Kementerian Kesehatan RI

Kondisi diatas merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas


dapat terselenggara dengan baik.

Untuk membantu peningkatan pelayanan kesehatan dan pendekatan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan telah mengangkat pegawai pegawai tidak
tetap/kontrak dilingkup Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam Kabupaten
Aceh Selatan.

2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan sebagai institusi yang


bertanggungjawab terhadap kesehatan di Kabupaten Aceh Selatan, memiliki
gedung kantor yang terletak di Jln. T. R Angkasah No. 83 A (komplek RSU
Lama), dan didukung oleh unit pelaksana teknis dinas/unit pelayanan, yaitu 25
unit Puskesmas, 53 unit Puskesmas Pembantu, 73 unit Pos Kesehatan Desa,
321 unit Posyandu. Selain itu terdapat pula 1 unit Akademi Keperawatan, 1 unit
Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) dan 34 unit Ambulance. Secara terperinci
keadaan sarana dan prasarana Kesehatan yang ada di Kabupaten Aceh Selatan
adalah sebagaimana tabel berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

14
Tabel 2.3
Jenis dan Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan
di Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2017-2018

JUMLAH
NO JENIS SARANA PELAYANAN
2017 2018
1 Puskesmas Rawat Inap 20 20
2 Puskesmas Non Rawat Inap 5 5
3 Rumah Sakit Umum 1 1
4 Praktik Dokter Spesialis 4 4
5 Praktik Dokter Umum 30 7
6 Unit Transfusi Darah 1 1
7 Balai Pengobatan/Klinik 8 8
8 Rumah Bersalin 15 18
6
9 Apotik 12 15
10 Toko Obat 8 31
11 Ambulance 34 34
12 Kenderaan Roda 4 7 8
13 Kenderaan Roda 2 58 63

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada termasuk yang ada dimasyarakat. Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu, Poskesdes,
Desa Siaga, Posbindu, TOGA(Tanaman Obat Keluarga), Pos UKK (Pos Upaya
Kesehatan Kerja) dan lain-lain.

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal


dimasyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Adapun jumlah Posyandu yang ada di Kabupaten Aceh
Selatan pada tahun 2018 adalah 321 unit.Jika dibandingkan dengan jumlah
desa dan kelurahan, maka rasio posyandu terhadap desa/kelurahan adalah
1,23 artinya hampir disetiap desa memiliki 1 atau 2 unit Posyandu..

Poskesdes adalah merupakan salah satu bentuk peran serta


masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui
penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

15
anak termasuk juga keluarga berencana. Sampai tahun 2018 Poskesdes yang
ada di Kabupaten Aceh Selatan berjumlah 94 unit.

Sedangkan Posbindu adalah kegiatan yang melibatkan peran serta


masyarakat dalam rangka deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor
resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan
yang biasa dilakukan pada kegiatan Posbindu adalah pemeriksaan fisik mulai
dari urin, darah, berat badan, tinggi badan. Jika ada keluhan maka bisa dirujuk
ke Puskesmas. Adapun jumlah Posbindu di Kabupaten Aceh Selatan tahun
2018 adalah sebanyak 273 unit.

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan

Indikator kinerja upaya kesehatan Dinas Kesehatan adalah indikator yang


merupakan bagian dari indikator yang tertuang dalam Renstra 2013-2018, indikator
LKjIP maupun LKPJ/LPPD yang digunakan untuk menilai keberhasilan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Aceh Selatan. Indikator ini
juga merupakan gambaran capaian outcome kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
Selatan. Selain itu indikator kinerja ini merupakan indikator antara untuk mencapai
indikator impact. Selengkapnya rincian indikator tersebut beserta target dan
pencapaiannya selama 5 (lima) tahun dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut.

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

16
Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan

Target Renstra Perangkat


Indikator Kinerja sesuai Target Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target Target Daerah Tahun
No Tugas Fungsi Perangkat Indikator
NSPK IKK
Daerah Lainnya 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19

1 Angka Harapan Hidup 64,27 64,35 64,99 65,64 66,3 64,64 64,64 0,0 0,0 99,5 98,5
2 Angka Kematian Bayi (AKB) 14 14 14 13 12 13 14,4 17,9 13,1 92,9 102,9 127,9 100,8
3 Angka Kematian Ibu 270 253 236 218 201 270,3 253,1 367,3 133,8 100,1 100,0 155,6 61,4
Terakreditasinya FKTP-PEMDA
4
Minimal Madya
3 2 12 15 20 3 0 0 15 100,0 0,0 0,0 100,0
5 Cakupan puskesmas 133 150 150 150 150 150 150 150 150 112,8 100,0 100,0 100,0
6 Cakupan pembantu puskesmas 35 35 35 47 60 21,5 21,9 21,9 21,9 61,5 62,6 62,6 46,6
Persentase Puskesmas dengan
7 ketersediaan obat esensial (44 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0
item)
Terpenuhi 12 Indikator SPM
8
Bidang Kesehatan
100 100 100 100 100 71,8 71,8 71,8 0,0 0,0 71,8
Persentase ibu hamil
9 mendapatkan pelayanan 100 100 100 100 100 75,3 86,3 91,1 91,67 75,3 86,3 91,1 91,7
kesehatan ibu hamil
Persentase ibu bersalin
10 mendapatkan pelayanan 100 100 100 100 100 80,3 87,8 98,3 92,16 80,3 87,8 98,3 92,2
persalinan
Persentase bayi baru lahir
11 mendapatkan pelayanan 100 100 100 100 100 85,8 90,8 88,1 92,17 85,8 90,8 88,1 92,2
kesehatan bayi baru lahir
Cakupan pelayanan kesehatan
12
balita sesuai standar
100 100 100 100 100 86,7 77,2 74,2 81,42 86,7 77,2 74,2 81,4
Persentase anak usia pendidikan
dasar yang mendapatkan
13
pelayanan kesehatan sesuai
100 100 100 100 100 93,3 16,2 47 55,06 93,3 16,2 47,0 55,1
standar
Persentase orang usia 15-59
14 tahun mendapatkan skrining 100 100 100 100 100 31,5 51,4 40,2 42,96 31,5 51,4 40,2 43,0
kesehatan sesuai standar

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Persentase warga negara usia
60 tahun ke atas mendapatkan
15
skrining kesehatan sesuai
100 100 100 100 100 92,4 88,4 80 75,79 92,4 88,4 80,0 75,8
standar
Persentase penderita hipertensi
16 yang mendapatkan pelayanan 100 100 100 100 100 21,5 80,1 21,4 49,35 21,5 80,1 21,4 49,4
kesehatan sesuai standar
Persentase penderita DM yang
17 mendapatkan pelayanan 100 100 100 100 100 99,3 81 100 87,39 99,3 81,0 100,0 87,4
kesehatan sesuai standar
Persentase ODGJ berat yang
18 mendapatkan pelayanan 100 100 100 100 100 80,2 81,9 80 62 80,2 81,9 80,0 62,0
kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase orang terduga TBC
19 mendapatkan pelayanan TBC 100 100 100 100 100 100 79,91 38,52 100,0 28,8 79,9 38,5
sesuai standar 28,8
Persentase orang dengan resiko
terinfeksi HIV mendapatkan
20
pelayanan deteksi dini HIV
100 100 100 100 100 70,2 79,69 70,2 #VALUE! 0,0 79,7
sesuai standar na
Cakupan Kunjungan antenatal
21
sebanyak 4 kali
88,5 88,9 89,2 92,1 95 75,3 86,3 91,1 80 85,1 97,1 102,1 86,9
Cakupan kunjungan Neonatal
22
lengkap
88,9 89,2 92,2 93,6 95 85,8 90,8 88,1 95,3 96,5 101,8 95,6 101,8
Persentase balita yang dipantau
23 pertumbuhan dan 79,8 82,4 85 86,7 77,2 74,2 81,4 #DIV/0! #DIV/0! 93,0 98,8
perkembangannya
Jumlah Puskesmas membina
24 Posyandu Lansia di 50% desa di 3 5 10 18 24 24 24 24 24 800,0 480,0 240,0 133,3
wilayah kerjanya
Cakupan penemuan dan
25
pengobatan TBC
80 80 85 90 78,6 75,2 75,2 100 #DIV/0! 94,0 94,0 117,6
Persentase bayi usia kurang dari
26
6 bulan mendapat ASI eksklusif
57 60 69 70 70 64,1 68,9 61,5 65,5 112,5 114,8 89,1 93,6
Persentase desa/kelurahan
27 dengan Stop Buang air besar 10,8 12 14 22 30 5 5 5,4 5,8 46,3 #VALUE! 38,6 26,4
Sembarangan (SBS)
Jumlah fasyankes yang memiliki
28 pengelolaan limbah medis sesuai 8 18 27 15 13 13 #DIV/0! #DIV/0! 162,5 72,2
standar
Jumlah puskesmas yang
29 melaksanakan pelayanan 0 3 8 7 7 24 24 24 #DIV/0! 800,0 300,0 342,9
kesehatan tradisonal
Cakupan imunisasi dasar
30
lengkap anak usia 0-11 bulan
65 73 85 64,6 58,5 50,2 36,7 #DIV/0! #DIV/0! 77,2 50,3
Jumlah Fasilitas Kesehatan
31
yang diakreditasi
9 12 12 18 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 0,0

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Persentase Fasilitas Pelayanan
32 Kesehatan yang memiliki Izin 70 51,78 70,89 90 ####### 92,9 169,9 125,4
Pelayanan na 65 88 88,9
Rasio dokter per satuan
33
penduduk
35,5 38,6 52 57 62 11 12 34 47 31,0 31,1 65,4 82,5
Rasio tenaga medis per satuan
34
penduduk
41,2 46,6 63 69 76 55,4 30 42 57 134,6 64,4 66,7 82,6
Cakupan Tenaga kesehatan
yang melaksanakan praktek atau
35
pekerjaan keprofesian yang
75 80 85 #DIV/0! #DIV/0! 78,7 0,0
memiliki izin 79 40 59
Fasilitas kefarmasian yang
36
difasilitasi perizinannya
50 0 65 101 101 71 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
Jumlah industri Rumah tangga
37
yang memiliki sertifikat P-IRT
65 65 65 42 21 11 #DIV/0! #DIV/0! 32,3 16,9
38 TPM yang Laik Hygiene Sanitasi 1000 1020 1039 1266 1493 485 812 480 126 48,5 79,6 46,2 10,0
Cakupan Kecamatan yang
39
memiliki Kebijakan PHBS
100 100 100 100 38,4 41,1 #DIV/0! #DIV/0! 38,4 41,1
40 Cakupan posyandu aktif 56,5 68,2 80 19 18,2 na #DIV/0! 32,2 ####### 0,0
Cakupan Rumah tangga ber
41
PHBS
35,6 47,9 60,3 72,7 85 0,0 0,0 0,0 0,0
Rasio posyandu per satuan
42
balita
1,6 1,7 1,8 1,9 2 1,7 1,5 1,7 106,3 88,2 94,4 0,0

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

19
2.4. Pengelolaan Anggaran Dinas Kesehatan
Anggaran Dinas Kesehatan secara umum mengalami peningkatan setiap
tahunnya, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,34. Begitu juga dengan realisasinya
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,63. Rasio realisasi terhadap anggaran rata-
rata di atas 90 %. Rasio antara realisasi dan anggaran dapat dikatakan baik jika pada
tahun tersebut dana yang ada dapat dipergunakan seefisien mungkin.
Namun jika dilihat per program, rata-rata pertumbuhan anggaran mengalami
penurunan. Rasio realisasi terhadap anggaran per program juga di atas 90 %. Data
lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.5 di bawah ini:

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026

20
TABEL 2.5
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN SKPK DINAS KESEHATAN
KABUPATEN ACEH SELATAN

Rasio antara realisasi anggaran tahun Rata-rata


Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran tahun ke
ke- pertumbuhan
Uraian
1 1 2 3 4 Ang-
2 (2020) 3 (2021) 4 (2022) 2 (2020) 3 (2021) 4 (2022) 1 (2019)
(2019) (2019) (2020) (2021) (2022) garan Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (12) (13) (14) (15) (17) (18)
Program pemenuhan 71.528.935.462 76.938.587.775 62.498.158.345 #DIV/0! (0,12)
upaya kesehatan 80.893.815.052 88.237.834.048 75.443.376.065 93,3 87,2 87,4 (0,10)
perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat

Program peningkatan 1.185.500.250 3.050.293.509 1.139.643.109 (0,29)


kapasitas sumber daya 3.267.211.700 1.097.501.302 3.096.803.771 - 94,8 277,9 96,1 (0,27)
manusia kesehatan
Program sediaan farmasi, 396.470.970 (1,00)
alat kesehatan dan 23.707.500 504.718.720 - 23.057.500 - - 97,3 78,6 - (1,00)
makanan minuman
Program pemberdayaan 314.900.050 339.121.338 314.899.050 #DIV/0! #DIV/0! 0,69
masyarakat bidang - 352.722.847 - 96,1 100,0 0,69
kesehatan
Program penunjang 2.342.798.000 3.146.163.184 2.112.900.089 #DIV/0! 1,40
urusan pemerintahan 1.824.723.291 3.208.705.607 1.808.864.484 99,1 98,1 90,2 1,39
daerah kabupaten/kota

Jumlah 75.372.133.762 83.870.636.776 66.065.600.593 #DIV/0! 1,34


- 86.009.457.543 93.401.482.524 - 80.372.101.820 93,4 89,8 87,7 1,63

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024 -2026


21
2.5. Tantangan dan Peluang Dinas Kesehatan
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global,
tantang dan peluangan yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan akan
semakin kompleks. Berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh Dinas Kesehatan
menuntut adanya peningkatan peran dan kapasitas Dinas Kesehatan dalam
menciptakan berbagai Kebijakan dan pelayanan di bidang kesehatan yang dapat
menjawab kebutuhan pembangunan daerah. Beberapa hal yang menjadi tantangan dan
peluang bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan dalam melaksanakan
penyelenggaraan bidang Kesehatan antara lain adalah :

2.5.1 Tantangan
1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan
sehat. Masih lemahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap informasi
kesehatan serta masih kurangnya penyebaran informasi pola hidup sehat ke
masyarakat mengakibatkan banyaknya muncul penyakit yang diakibatkan
pola hidup tidak sehat.
2. Perubahan iklim global dan perubahan ekologis lokal meningkatkan potensi
penyakit. Adanya perubahan iklim global dan perubahan ekologis lokal berupa
penambangan berpotensi dalam meningkatkan potensi timbulnya penyakit.
Sehingga penangan preventif terhadap penyakit menular dan tidak menular,
baik yang bersifat endemik atau lainnya perlu ditingkatkan.
3. Meningkatnya beban ganda penyakit, yaitu pola penyakit yang diderita oleh
sebagian besar masyarakat adalah penyakit infeksi menular, namun pada
waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular. Beberapa
penyakit infeksi dimungkinkan meningkat kembali seperti penyakit TB, dan
DBD. Kemungkinan munculnya kembali penyakit infeksi yaitu HIV/AIDS,
kusta, Hepatitis B dan C, Difter. Penyakit jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskular), hipertensi, Diabetes Mellitus, kanker dan penyakit tidak
menular lainnya juga cenderung meningkat;

4. Tantangan lain yang dihadapi adalah kecenderungan meningkatnya masalah


kesehatan jiwa, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan usia lanjut yang
akan menyebabkan meningkatnya beban pelayanan dan pembiayaan
kesehatan, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan akibat kerja, dampak
perubahan iklim, dan meningkatnya pencemaran lingkungan serta penyakit
akibat perubahan gaya hidup yang tidak sehat;
5. Meningkatnya usia produktif pada periode mendatang (bonus demografi),
dibutuhkan upaya komprehensif untuk mewujudkan usia produktif yang
Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024-2026
22
berkualitas;
6. Mekanisme pelayanan kesehatan yang mengacu pada rujukan berjenjang,
mendorong Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk dapat merubah pola
pikir masyarakat untuk mematuhi ketentuan tersebut.
7. Persepsi bahwa tanggung jawab masalah kesehatan merupakan tanggung
jawab langsung Dinas Kesehatan dimana seharusnya merupakan tanggung
jawab bersama, oleh karenanya perlu peningkatan kerjasama lintas sektoral
dan kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan
dunia usaha.

2.5.2 Peluang
1. Adanya peraturan perundangan yang mendukung pelaksanaan urusan
kesehatan. Implementasi urusan kesehatan telah diperkuat oleh serangkaian
peraturan perundang-undangan, sehingga dalam menyusun rencana
pelayanan kesehatan tidak ditemukan kendala dalam apek peraturan
perundangan;

2. Adanya kebijakan Sustainable Development Goals urusan (SDG’s)


kesehatan. Dengan berakhirnya Milenium Development Goals (MDG’s),
negara-negara di dunia sepakat untuk membuat agenda pembangunan global
yang meneruskan misi MDG’s, yakni dengan ditetapkannya SDG’s sebagai
misi pembanguan global yang didalamnya terdapat misi kesehatan. Hal
tersebut memiliki implikasi bahwa peningkatan pelayanan kesehatan dan
peningkatan manusia sehat tetap menjadi misi global yang berpotensi adanya
dukungan atau bantuan kepada wilayah yang belum memiliki pelayanan
kesehatan memadai di negara-negara tertentu.

3. Adanya koordinasi lintas sektor yang baik. Adanya komunikasi yang baik
dengan instansi vertikal dalam hal ini Kementerian kesehatan, instansi
horizontal dalam hal ini perangkat daerah pada sektor lain sehingga dapat
mempermudah koordinasi dalam kaitan dengan penyelesaian persoalan atau
adanya arahan baru dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

4. Adanya dukungan stakeholders terhadap pelaksanaan urusan kesehatan.


Peran stakeholders sangat signifikan dalam upaya mencapai pelayanan
kesehatan yang paripurna di Kabupaten Aceh Selatan. Dalam konteks ini
peran swasta-masyarakat-komunitas- dan unit perangkat daerah lain
mendukung terhadap pelayanan kesehatan, hal ini menjadi modal sosial yang
dapat dimanfaatkan untuk kemajuan pelayanan kesehatan di Kabupaten Aceh

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024-2026


23
Selatan.

5. Adanya potensi pemanfaatan teknologi untuk mendukung pelayanan


kesehatan. Peran teknologi dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
sudah menjadi hal yang mutlak. Adanya kebutuhan alat alat kesehatan
dengan teknologi tinggi terutama pada pelayanan puskesmas dan rumah sakit
perlu secara gradual dipenuhi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
paripurna.

6. Adanya sarana pelayanan kesehatan swasta yang mendukung upaya


peningkatan kesehatan. Berkembangnya unit pelayanan kesehatan swasta
tidak dipandang negatif dalam konteks persaingan bisnis antara unit
pelayanan pemerintah dengan swasta. Melainkan perlu dipandang positif
dalam konteks membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan 2024-2026


24

Anda mungkin juga menyukai