ii
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
keuangan Kebumen
ii
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ................................................................................1
B. LATAR BELAKANG ............................................................................1
C. TUJUAN ..............................................................................................2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN ...................................................3
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ................................................7
F. SASARAN ..........................................................................................9
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ...............................................10
H. PENCATATAN DAN PELAPORAN .....................................................10
I. MONITORING DAN EVALUASI .........................................................11
J. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................12
iii
I. PENDAHULUAN
Pada era yang kompetitif seperti sekarang ini, organisasi ataupun
perusahaan selalu berusaha untuk mencari cara meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) mereka. Ini akan menuntun ke
suatu tantangan baru yaitu bagaimana suatu organisasi dapat
memelihara skill SDM nya. Salah satu fenomena yang banyak dihadapi
oleh suatu organisasi saat ini yaitu stress kerja yang dialami oleh SDM
akibat beban kerja yang berlebihan. Stress kerja akan menyebabkan
SDM meninggalkan pekerjaannya.1 Akibat dampak negatif yang dapat
ditimbulkan oleh kelebihan beban kerja tersebut maka suatu metode
perhitungan beban kerja perlu diadakan oleh suatu
perusahaan/organisasi dalam mengevaluasi efektifitas dan efisiensi kerja
serta prestasi kerja pegawai. Analisis beban kerja adalah suatu teknik
manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh
informasi mengenai tingkat efektifitas dan efisiensi kerja organisasi
berdasarkan volume kerja. Dengan melakukan analisis beban kerja maka
akan diperoleh informasi mengenai jumlah kebutuhan pegawai, efektifitas
dan efisiensi kerja, serta prestasi kerja suatu unit dalam
perusahaan/organisasi.2
Salah satu sektor industri yang perlu mendapat perhatian khusus dalam
hal beban kerja sumber daya manusia (SDM) adalah rumah sakit.
Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya di tandai dengan
adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu pelayanan rumah sakit
sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling
dominan adalah sumber daya manusia.3 SDM di rumah sakit terdiri dari
banyak macam profesi, salah satunya adalah pegawai administrasi.
Peran pegawai administrasi sangat penting karena sebagai ujung tombak
rumah sakit dan merupakan tenaga yang sering kontak dengan pasien
maupun pekerja rumah sakit lainnya. Hal ini akan menyebabkan stresor
yang kuat pada pegawai administrasi di lingkungan pekerjaannya.4
Rumah Sakit Unhas (RS Unhas) merupakan pelayanan jasa dalam
bidang pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dalam 24 jam. Untuk
saat ini bidang SDM RS Unhas masih dalam tahap menyusun kebijakan
dan standar operasional prosedur yang disesuaikan dengan standar
akreditasi internasional rumah sakit yaitu JCIA. Tetapi sambil menyusun
kebijakan dan SOP, bidang SDM tetap melakukan perhitungan kebutuhan
SDM meskipun dengan metode non ilmiah yaitu dengan peramalan
2
dimana pimpinan unit kerja melakukan pengamatan atas staf yang telah
bekerja dan memperkirakan kebutuhan tambahan atas pelayanan yang
telah berjalan. Kekurangan dari metode ini adalah ketidakakuratan data
dalam mengumpulkan informasi dan merencanakan kebutuhan SDM.
Berdasarkan wawancara pendahuluan yang dilakukan sebelumnya
diperoleh informasi bahwa RS Unhas belum memiliki standar pengukuran
beban kerja dikarenakan penyusunan
1) dapat dicapai;
3
2) diterima masyarakat;
3) komprehensif
4) berkesinambungan
5) terdokumentasi.
4
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
IV.1 SDM
Kebutuhan jumlah SDM:
Jabatan Jumlah SDM
Standar Kondisi Saat ini Kebutuhan
Ka Instalasi 1 0 1
Staf pelaksana Rekam medis 1 1 0
Staf Pelaksana Perawat 1 1 1
Staf pelaksana Pendaftaran 2 0 2
Administrasi 1 1 0 M
5
Staf Pendaftaran SMK atau - + 1. Kompetensi A
sederajat. 2. Komunikasi e
6
Dari tabel di atas dapat disusun kegiatan pokok dan rincian kegiatan di
bidang SDM Instalasi Rawat Jalan sebagai berikut:
IV.2 Fasilitas
7
Penambahan jaringan Mengajukan jaringan terkomputerisasi.
terkomputerisasi.
Peningkatan keterampilan Mengadakan pelatihan komunikasi
pelayanan paripurna dan efektif.
komunikasi efektif.
IV.4 Mutu
8
menit.
4. Kepuasan pelanggan Survey terhadap pasien rawat jalan
pada rawat jalan. terhadap pelayanan yang diberikan.
9
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
V.1 SDM
a. Kebutuhan jumlah SDM
menghitung jumlah kebutuhan tenaga kerja dan mengajukan
permintaan kebutuhan tenaga kerja.
b. Kegiatan Orientasi
Pengenalan lingkungan Rumah Sakit dan Instalasi Rawat Jalan
didampingi dengan kepala ruang atau kepala bagian.
c. Pelatihan
melakukan pelatihan K3, Mutu dan keselamatan pasien dan
Penanggulanagn bencana yang baru dikenali bekerjasama dengan
tim K3RS serta pelatihan komunikasi efektif.
d. Evaluasi kinerja
dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh kepala ruangan kepada
stafnya.
V.2 Fasilitas
10
V.3 Pengembangan Pelayanan
V.4 Mutu
11
VI. SASARAN
Pengembangan
Pelayanan a. Penambahan jaringan
a. Penambahan jaringan terkomputerisasi guna a. 100%
terkomputerisasi (SIM pengembangan layanan b. 100%
RS). dan kepuasan pasien.
b. Kepatuhan terhadap SPO
b. Peningkatan pelayanan
asuhan pasien secara
professional dan
paripurna.
Mutu:
a. Angka Ketidak lengkapan a. Menghitung presentase a. 0 %
asesmen awal perawat Perbandingan jumlah b. 0 %
pasien rawat jalan. assesmen awal perawat
b. Angka Ketidak lengkapan dirawat jalan
asesmen awal dokter dibandingkan jumlah
pasien rawat jalan. assesmen awal
perawatan di rawat jalan
12
yanng tidak lengkap
dalam 1 bulan.
b. Menghitung
Perbandingan angka
jumlah seluruh SPM
dokter dengan jumlah
SPM tidak lengkap dalam
waktu 1 Bulan.
Keselamatan pasien a. 0 %
Kesalahan data Rekam a. Jumlah pasien yang salah b. 0%
Medis dan pemeriksaan catat dan pemeriksaan c. 0%
pasien. pasien dibandingkan
dengan jumlah pasien.
Keselamatan Kerja
a. Risiko terjadi kebakaran a. Kejadian kebakaran di a. 0 %
b. Resiko Infeksi Rawat Jalan
Nosokomial. b. Kepatuhan Hand
hygiene dan
kepatuhan
penggunaan APD
sesuai dengan
Kebutuhan.
(Terlampir)
13
VIII.2. Pelaporan Evaluasi
14
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN DALAM
PROGRAM KERJA
15
Penyusun,
Direktur
DAFTAR PUSTAKA
Kepala Instalasi Rawat jalan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Wijayakusuma
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Sumber Daya Manusia
a. Rekrutmen
b. Orientasi
c. Pelatihan K3, Pengenalan B3 dan komunikasi
efektif.
d. Evaluasi Kinerja
2. Fasilitas
a. Pemeliharaan alat.
b. Kalibrasi alat.
. c. Pengadaan alat.
d. Penggantian.
3 Pengembangan Pelayanan
a. Pelayanan Penambahan jaringan
komputerisasi
b. Pelatihan komunikasi efektif
4. Mutu
a. Angka Ketidak lengkapan asesmen awal
perawat pasien rawat jalan
b. Angka Ketidak lengkapan asesmen awal
dokter pasien rawat jalan
5 Keselamatan pasien
a. Kesalahan catat data rekam medis dan
pemeriksaan pasien.
6 Keselamatan Kerja
a. Risiko terjadi kebakaran (pengadaan alat
APAR).
b. Resiko Infeksi Nosokomial.