Anda di halaman 1dari 23

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA

NOMOR : 037 / PER. DIR / RSKIA-WK / III / 2017


Tentang

PEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA

Menimbang : a bahwa untuk mendukung terwujudnya administrasi umum dan


keuangan yang bermutu tinggi di Rumah Sakit khusus Ibu dan
Anak Wijayakusuma, perlu adanya pedoman pelayanan
administrasi umum dan keuangan di Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Wijayakusuma,

b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam butir a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
156/Menkes/SK/12003 Tentang Pedoman Akuntansi Rumah
Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Keputusan Pengurus Yayasan Wijayakusuma Kebumen
Nomor 02/YWK/I/2017

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN
ANAK WIJAYAKUSUMA TENTANG PEDOMAN PELAYANAN
ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN

Kedua : Pedoman pelayanan adminitrasi umum dan keuangan


dimaksud Diktum Kesatu sebagaimana terlampir dalam
Lampiran Peraturan ini

Ketiga : Pedoman pelayanan adminitrasi umum dan keuangan


dimaksud Diktum Kedua digunakan sebagai acuan dalam
proses pelayanan administrasi umum dan keuangan di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma

Keempat : Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kebumen
Pada Tanggal : 02 Maret 2017

Direktur
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma

dr. Indah Mukarromah


LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA
NOMOR : 037/PER.DIR/RSKIA-WK/III/20147
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI
UMUM DAN KEUANGAN

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka operasional suatu instansi, kegiatan administrasi
merupakan hal yang sangat penting. Pengertian administrasi seringkali
diartikan dalam arti yang sempit yaitu hanya sebatas kegiatan ketatausahaan
atau hanya pekerjaan yang bersifat tulis menulis belaka. Administrasi dalam arti
yang luas, adalah seluruh proses kerja sama dari dua orang atau lebih dalam
mencapai tujuan dengan pemanfaatan sarana dan prasarana tertentu secara
berdaya guna dan berhasil guna. Berbagai kebutuhan administrasi,
direncanakan, diproses, dan dilaksanakan oleh bagian adminstrasi.
Administrasi meliputi kegiatan pelayanan keamanan, kebersihan,
pelayanan tamu, pelayanan telepon, pelayanan kepegawaian, pelayanan
keuangan, pelayanan umum, pelayanan surat menyurat dan ekspedisi.
Administrasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak wijayakusuma sendiri
terdapat beberapa sub bagian, diantaranya tata usaha dan kepegawaian,
keuangan, urusan umum, serta pendidikan dan pelatihan. Semua kegiatan itu
saling bersinambungan guna mendukukung jalannya operasional rumah sakit.
Oleh sebab itu, agar pelayanan keuangan dapat berjalan dengan aman, lancar
serta berperan baik dalam meningkatkan mutu pelayanan medik di Rumah
Sakit, maka perlu dibuat suatu pedoman pelayanan tentang tata usaha dan
kepegawaian, keuangan, urusan umum, serta pendidikan dan pelatihan,
sehingga pelayanan bagian tersebut mempunyai standar yang dapat dijadikan
pedoman.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan pembuatan pedoman pelayanan administrasi umum dan
keuangan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma adalah :
1. Sebagai panduan penyelenggaraan pelayanan administrasi umum dan
keuangan di rumah sakit.
2. Meningkatkan mutu pelayanan administrasi umum dan keuangan di rumah
sakit.
3. Menerapkan konsep pelayanan administrasi umum dan keuangan.
4. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak professional.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan administrasi umum dan keuangan meliputi:
1. Administrasi TU dan Kepegawaian
2. Administrasi Keuangan
3. Administrasi Urusan Umum
4. Administrasi Pendidikan dan Pelatihan

D. Batasan Operasional
1. Administrasi TU dan Kepegawaian
Admistrasi TU dan kepegawaian bertanggungjawab terhadap seluruh
aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan masalah penggunaan
pegawai (tenaga kerja) untuk mencapai tujuan. Contohnya kegiatan
rekrutmen pegawai rumah sakit.
2. Administrasi Keuangan
Administrasi keuangan bertanggungjawab terhadap kegiatan penerimaan
pembayaran rawat jalan dan rawat inap.
3. Administrasi Urusan Umum
Administrasi urusan umum bertanggungjawab terhadap kegiatan inventoris
aset, surat menyurat, arsip, dan alin-lain.
4. Administrasi Pendidikan dan Pelatihan
Administrasi pendidikan dan pelatihan bertanggungjawab terhadap
kegiatan pendidikan atau pelatihan yang diperlukan oleh karyawan rumah
sakit
E. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam pelayanan administrasi umum
dan Keuangan di rumah sakit antara lain :
1. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
156/Menkes/SK/12003 Tentang Pedoman Akuntansi Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Keputusan Pengurus Yayasan Wijayakusuma Kebumen Nomor
02/YWK/I/2017
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Bidang Administrasi Umum Dan
Keuangan adalah:
Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan
Kepala Bidang S1 Ekonomi -
Administrasi Umum dan
Keuangan
Tata Usaha dan S1 Ekonomi -
Kepegawaian

Keuangan SMA -

Urusan Umum S1 -

Pendidikan dan S1 -
Pelatihan

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan administrasi umum dan keuangan, yaitu:
1. Untuk shift pagi
Yang bertugas sejumlah 3 (tiga) orang :
a. Penanggung jawab : 1 orang kepala bidang
b. Pelaksana : Keuangan 1 orang, Pendidikan dan pelatihan : 1 orang
2. Untuk shift siang
Yang bertugas 2 (dua) orang :
a. Penanggung jawab : urusan umum 1 orang
b. Pelaksana : tata usahadan kepegawaian 1 orang

C. Pengaturan Jaga
1. Pengaturan jadwal dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh Kepala Bagian
Administrasi Umum dan Keuangan dan disetujui oleh Ketua Yayasan RSKIA
Wijayakusuma Kebumen.
2. Jadwal dinas terbagi atas jaga pagi, jaga sore, dan jaga malam.
3. Pengaturan jadwal dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) bulan.
4. Apabila tenaga administrasi memiliki keperluan penting pada hari tertentu,
maka jadwal bisa disesuaikan dengan petugas lain.
5. Setiap tugas jaga / shift harus ada penanggung jawab shift.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

10 8

09 8

11
B 7
U

6 5

2 A

13

12

3
1
KETERANGAN
A. Ruang administrasi Umum 7. Komputer khusus BPJS
B. Ruang administrasi BPJS 8. Rak Arsip
1. Lemari Buku Bantu 9. Meja kepala Administrasi
2. Komputer 10. lemari makanan
3. Lemari Stok 11. Lemari Stok formulir RM
4. Meja Konsultasi 12. Kasir Rawat Jalan
5. Rak Stok kwitansi, dll Kasir Rawat Inap
6. Rak stok kertas

B. Standar Fasilitas
Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan di
Rumah Sakit harus didukung oleh sarana dan peralatan yang memadai,
agar proses pelayanan dapat sesuai dengan standar. Fasilitas ruang harus
memadai dalam hal kualitas dan kuantitas agar dapat menunjang fungsi dan
proses Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan, menjamin lingkungan
kerja yang aman untuk petugas, dan memudahkan sistem komunikasi
Rumah Sakit.
a. Fasilitas utama dalam kegiatan pelayanan di Administrasi Umum dan
Keuangan, terdiri dari :
1) Pelayanan pembayaran/ kasir rawat inap maupun kasir rawat jalan
Pada ruangan ini terseida konter pembayaran rawai inap maupun
rawat jalan. Peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan kasir
diantaranya:
 EDC (Electronic data capture) terdiri dari EDC bank Mandiri,
BNI, dan BRI.
 money detector
 Kalkulator
 stempel Lunas, dan Stempel BPJS
 ATK

2) Ruang kantor adminitrasi


Ruang kantor administrasi mengurusi keuangan baik rawat jalan
maupun rawat inap, urusan kepegawaian, urusan umum, dan
pelatihan. ruangan ini terdapat meja untuk kepala administrasi
umum dan keuangan, ruang urusan umum, dan ruang konsultasi.
Pada ruang ini terdapat bebrapa sarana, diantaranya:
 Brankas
 Buku-buku bantu
 map kepegawaian
 Komputer+printer
 Money detector
 kalkulator
 ATK
 lemari filling
 mesin Ketik Manual
 Telepon dan Fax
BAB IV
KEBIJAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN

1. Administrasi Umum dan Keuangan dipimpin oleh satu orang sarjana ekonomi,
berijazah S1 akuntansi. Dalam menjalankan tugasnya kepala unit dibantu oleh
staf administrasi tata usaha dan kepegawaian, staf urusan umum, staf urusan
keuangan, serta staf urusan pelatihan dan diklat. Seluruh SDM administrasi
umum dan keuangan terlibat dalam struktur organisasi serta mempunyai tugas
dan perannya masing-masing.
2. Kegiatan administrasi umum dan keuangan terdapat beberapa sub, setiap sub
memiliki kebijakan yang berbeda-beda.

A. Administrasi Tata Usaha dan Kepegawaian


1. Kegiatan perekrutan tanaga baru akan diadakan bila terdapat kekosongan
jabatan atau perlu adanya penambahan tenaga dikarenakan beban kerja
yang bertambah.
2. Kualifikasi jabatan yang dibutuhkan ditentukan oleh kepala unit yang
bersangkutan
3. Peserta seleksi dipilih bedasarkan lamaran yang masuk
4. Tahap seleksi calon pegawai baru terdiri dari tahap administrasi, tes tulis,
dan wawancara.
5. Calon pegawai yang telah lolos seleksi akan menandatangani kontrak 3
bulan, apabila kinerja memuaskan maka akan diperpanjang dengan
kontrak 6 bulan, dan kontak 1 tahun. setelah itu baru pegawai tersebut
dinyatakan menyadi pegawai tetap rumah sakit.
6. Pada setiap penandatanganan kontrak kerja tercantum besaran gaji yang
akan diterima
7. Apabila karyawan keluar sebelum kontrak selesai maka akan dikenakan
sanksi berupa denda sebesar gaji yang belum diterima sampai kontrak
selesai.
8. Pegawai tetap mendapat failitas diikutsertakan program BPJS
ketenagakerjaa, BPJS Kesehatan,
9. Ada penghargaan untuk pegawai tetap yang mempunyai masa kerja <10
tahun yaitu diumrohkan ecara bergantian
10. Pegawai tetap yang berusia <40 tahun akan mendapat fasilita medical
check up (MCU) setahun sekali.
11. Peumtuan hubungan kerja atau pemberhentian pegawai dapat dilakukan
apabila berdaarkan hasil penilaian kinerja pegawai yang berangkutan
nilanya kurang dari standar atau pegawai tersebut melakukan kesalahan
yang fatal.
12. Usia pensiun pegawai di RSKIA Wijayakusuma adalah 60 Th.
B. Administrasi Keuangan
1. Keuangan rumah sakit berasal dari pembayarn pasien rawat jalan dan
rawat inap
2. administrasi rawat inap dimulai pada pukul 07.00 - 16.00 WIB, apabila ada
pasien rawat inap pulang atas permintaan sendiri melebihi jam tersebut
maka akan di kenakan tambahan biaya administrasi
3. RSKIA Wijayakusuma berkerjasama dengan asuransi Garda Medika dan
BPJS kesehatan. Jika pasien dengan jaminan Garda Medika pihak rumah
sakit melaporkan/konfirmasi pada saat pasien masuk ampai nanti pada
saat pasien dipulangkan, dan pembayaran via rekening RSKIA
Wijayakusuma. Jika pasien dirawat dengan penjaminan BPJS tidak
dikenakan iur bayar apabila pasien sesuai dengan hak kelas rawat, apabila
menghendaki naik kelas perhitungan iur bayar sesuai dengan permenkes
yang berlaku.
4. Administrasi Pembayaran rawat jalan dilayani dari pukul 07.00-21.00 WIB,
apabila pasien melebihi jam tersebut maka akan dikenakan tarif UGD.
5. Pembayarn Administrasi Rawat jalan terdiri dari biaya Poli (anak, umum,
kandungan, dan gizi), tindakan UGD, Bagian Radiologi, dan Laboraturium.

C. Administrasi Urusan Umum


1. Terdpat berbagai jenis surat di RSKIA wijayakusuma, diantaranya seperti
kebijakan direktur, keputusan direektur, pendoman/panduan, Standar
prosedur operasional, perjanjian, surat biasa, surat keterangan, surat
perintah/tugas, surat izin, surat kuasa, surat undangan, dan pengumuman.
2. Terdapat beberapa cara penomoran di RSKIA wijayakusuma. contohnya:
nomor : 001/RSKIA.WK/I/17
Keterangan:
 001 : nomor urut surat dalam 1 tahun berjalan
 RSKIA.WK : Singkatan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Wijayakusuma
 I : bulan dibbuatnya surat dan dalam bntuk romawi
 17 : adalah tahun pembuatan surat
3. Apabila akan membuat surat keluar maka surat minimal rangkap 2, asli
untuk dikirim ke tempat tujuan dan kopiannya untuk diarsip.

D. Administrasi pendidikan dan Pelatihan


1. setiap jabatan di RSKIA wijaya kusuma membutuhan serifikasi yang
mendukung profesi. perencanaan pendidkan dan pelatihan akan
dijadwalkan secara rutin oleh kepala unit dan akan dilaporkan pada
administrasi.
2. Setiap karyawan paling tidak mendapatkan 20 jam pelatihan dalam 1 tahun
3. Biaya Pendidikan dan pelatihan ini akan ditanggung oleh rumah sakit
selama kegiatanya berkaitan dengan profesi.
BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata cara pelayanan yang ada di bagian Administrasi umum dan Keuanagn
diantaranya:
A. Pelayanan surat menyurat dan Ekspedisi
1. Pelayanan surat meyurat
Pelayanan surat menyurat terdiri dari bermacam-macam surat diantaranya:
 Kebijakan Direktur
Kebijakan direktur Runah Sakit Khusus Ibu dan Anak adalah penetapan
Direktur RS pada tatanan strategis atau bersifat garis besar yang
mengikat.
 keputusan Direktur
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksana yang merupakan penjabaran
dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka
ketatalaksanaan, penyelengaraan tugas umum dab pembangunan,
misalnya: penetapan organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis,
penetapan ketatalaksanaan organisasi, program kerja dan anggaran,
pendelegasian kewenangan yang besifat tetap.
 Surat Edaran Direktur
Surat Edaran adalah naskah yang membuat pemberitahuan tentang hal
tertentu, bisa berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang
dianggap penting dan mendesak.
 Pedoman/Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberikan arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal
pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan
kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam pelakukan kegiatan.
 Standar Prosedur Operasional
standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat
serangkaian petunjuk tentang cara seta uutan suatu kegiatan
operasional atau administrasi tertentu yang harus diikuti oleh individu
pejabat atau unit kerja.
 Perjanjian
Surat perjanjian adlaha naskah yang berisi kesepakatan bersama
tentang suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih
untuk melaksanakan suatu tindakanan atau perbuatan hukum yang
telah disepakati bersama.
 surat Biasa
Surat biasa adalah alat penyampai berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pernyataan, permintaan jawaban atau saran dan
sebagainya.
 Surat Keterangan
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal
atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
 Surat Perintah/Tugas
Surat perintah atau tugas adalah naskah yang dibuat oleh atasan
kepada bawahan dan memuat perintah yang harus dilaksanakan.
 Surat Izin
Surat izin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian izin
kepada seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu.
 Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari
pimpinan kepada pejabat/pegawai bawahanya atau orang lain guna
bertindak dan atas nama melakukan suatu perbuatan hukum mengenai
hak dan wewenang yang tersebut diatasnya.
 Surat Undangan
surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.
 Pengumuman
 Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan pada pegawai di lingkungan rumah sakit.
 Laporan
Laporan adalah naskah yang memuat informasi mengenai pertanggung
jawaban seorang pejabat atau pegawai kepa atasan sehubungan
dengan plaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya.
 Notulen
Notulen adalah naskah yang memuat jalanya kegiatan sidang, rapat.
2. Pengelola surat-menyurat
 Pengurusan Surat Masuk
surat-surat yang masuk dari luar diterima oleh bagian administrasi
diperiksa dan diteliti kebenaran alamat tujuannya. surat yang salah
alamatnya dikembalikan kepada pengirimnya atau kantor pos. proses
selanjutnya amplop dibuka lalu diregistrasi pada agenda surat masuk.
bila penerima surat lebih dari 1 maka surat akan dikopi terlebih dahulu
lalu surat didistribusin kepada pihak yang bersangkutan.
 Pengurusan Surat Keluar
konsep surat dibuat dan diparaf oleh pejabat yang berwenang sebagai
tanda bahwa surat tersebut telah diteliti kebenaranya, kemudian
dimintakan nomor surat. Surat dibuat pada kop surat RSKIA
wijayakusuma dengan dibubuhi stempel Rumah sakit. surat asli dikirim
ke alamat yang dituju, sedangkan kopian disimpan sebagai arsip surat
keluar yang disimpan pada abagian administrasi.
3. Pelayanan Tamu
Tamu di RSKIA wijayakusuma dipustkan di informasi dan selanjutnya akan
diarahkan ke bagian administrasi. Setiap tamu yang berkunjung ke RSKIA
wijayakusuma harus melapor, mengisi buku tamu dan memakai kartu
pengenal tamu. dari informasi tamu akan diarahkan ke tujuan masing-
masing.
4. Penerimaan rumah sakit
RSKIA wijayakusuma berushana membuat sistem penerimaan yang
baiksegingga semua penerimaan dapat dikontrol/dievaluasi dengan baik.
secara garis besar penerimaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
 penerimaan dari kasir rawat jalan dan penerimaan kasir rawat inap.
 penerimaan dari bagian atau instalasi yang diserahkan ke kepala
bagian keuangan
Pengontrolan semua penerimaan maka dibuat sistem penerimaan, yaitu
semua personil harus menyerahkan semua unag kebagian keuangan
rumah sakit.
5. RSKIA Wijayakusuma berusaha membuat sistem pembayaran yang dapat
mengontrol semua pembayaran dengan baik. secara garis besar
pembayaran dibagi menjadi dua yaitu: 1) pembayaran untuk biaya tetap, 2)
pembayaran untuk biaya tidak tetap.
a. Pembayaran untuk biaya Tetap meliputi:
i. Gaji Pegawai
ii. Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan
iii. BPJS Kesehatan
iv. Cleaning Service
b. Pembayaran untuk biaya tidak tepat meliputi:
i. Belanja dapur/gizi
ii. pajak
iii. listrik
iv. bensin dan solar
v. uang transportasi
vi. pendidikan dan pelatihan
vii. jasa insentif pegawai
viii. jasa medis dokter
ix. foto copy
x. pembelian komputer dan perlengkapan
xi. pemeliharaan mobil
xii. servis alat
xiii. pembelian ATK
xiv. pembelian lain-lain
pembayaran terhadap pos-pos diatas dilakukan dengan koordinasi dengan
bagian keuangan, dan setiap pembayaran harus disetujui kepala instalas
masing-masing.
BAB VI
LOGISTIK

Logistik bagian administrasi umum dan keuangan terdiri kwitansi atau bukti
penerimaan dan pembayaran, alat tulis kantor (ATK), sarana dan prasarana
penunjang pelayanan administrasi umum dan keuangan.

A. Kwitansi, bukti penerimaan dan pembayaran


Keluar masuk angaran melalui satu pintu yaitu administrasi bagian
keuangan. untuk menujang hal tersebut maka harus selalu tersedia kwitansi,
bukti penerimaan dan pembayaran. Kwitansi atau bukti penerimaan dan
pembayaran dapat diperoleh dengan memesan dipercetakan.

B. Alat Tulis Kantor


Untuk menunjang pelayanan administrasi umum dan keuangan yang
baik dibutuhkan ATK yang memadai baik jumlah maupun jenisnya. Kebutuhan
ATK dipenuhi oleh unit logistik rumah sakit . Permintaan diajukan setiap awal
bulan dan direalisasikan setiap bulan oleh unit logistik. ATK yang dibutuhkan
di administrasi meliputi kalkulator, spidol, pena, pensil, penggaris, buku, tinta
spidol, kertas, map dan lan-lain.

C. Sarana dan Prasarana Penunjang


Kebutuhan sarana dan prasarana penunjang termasuk dalam inventaris
rumah sakit seperti komputer dan printer, filling cabinet, brangkas, dll
disediakan oleh rumah sakit setelah instalasi mengajukan permintaan barang
tersebut ke bagian logistik rumah sakit. Pengadaan barang yang diminta
dapat direalisasi setelah mendapatkan persetujuan dari direktur.

Keperluan logistik di Instalasi administrasi umum dan keuangan bertujuan


untuk mengidentifikasi kebutuhan pendukung, mengurus pembelian peralatan,
mengurus inventaris barang yang keluar dan masuk, pengadaan barang dan
peralatan di rumah sakit.
Berikut daftar ketersediaan logistik bagian administrasi umum dan keuangan:
No Persedian Barang Jumlah Barang
1. Meja Kasir 1
2. Komputer 3 set
3. Printer 3
4. Meja+kursi 7 set
5. Telepon 1
6. Fax 1
7. Lemari 3
8. Rak 4 set
9. Alat tulis 5 set
10. Brangkas 1
11. Money Detector 1
12. Kalkulator 5
13. Mesin Ketik Manual 1

BAB VII
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien (Patient safety) secara sederhana di definisikan
sebagai suatu upaya untuk mencegah bahaya yang terjadi pada pasien.
Walaupun mempunyai definisi yang sangat sederhana, tetapi upaya untuk
menjamin keselamatan pasien di fasilitas kesehatan sangatlah kompleks dan
banyak hambatan. Konsep keselamatan pasien harus dijalankan secara
menyeluruh dan terpadu.
Berkaitan dengan keselamatan pasien, maka bagian administrasi umum
dan keuangan secara spesifik tidak terlalu berkaitan dengan keselamat pasien,
tetapi pihak administrasi pendidikan dan pelatihan harus benar-benar
memperhatikan pegawai yang memerluakn pednidikan dan pelatihan sehingga
kemampuan yang pegawai dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
dalam prespektif keuangan, bagian keuangan berusaha tidak membuat
kesalahan seperti ssat entry data biaya pasien, saat memberi informasi biaya,
dan saat meminta pasien untuk membayar biaya perawatan. petugas bagian
keuangan perlu meningkatkan kemampuan komunikasi efektif, sebagai contoh
petugas keuangan harus memastikan identitas pasien saat akan melakukan
penerimaan biaya. hal yang perlu dicek adalah nama pasien, nomor rekam
medis, dan alamat pasien apakah sudah benar, sehingga tidak terjadi
kesalahan yang tidak diinginkan.

BAB IVII
KESELAMATAN KERJA

UU No 23 tahun 1992 menyatakan bahwa tempat kerja wajib


menyelenggarakan upaya kesehatan kerja adalah tempat kerja yang mempunyai
resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai paling sedikit
10 orang. Rumah sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti
diatas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Program
keselamatan dan kesehatan kerja di bagian administrasi bertujuan melindungi
karyawan dan pelanggan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan didalam dan
diluar rumah sakit.

Undang-Undang Dasar 1045 pasal 27 ayat 2 menyebutkan bahwa "setiap


warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan". Dalam hal ini dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat
manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat,
bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai
dengan martabat manusia.

Keselamatan dan kesehatan kerja atau k3 merupakan bagian integral dari


perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai bagian administrasi umum dan
keuangan dan perlindungan terhadap rumah sakit. Pegawai adalah bagian integral
dari rumah sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja meningkatkan
produktivitas pegawai dan meningkatkan produktivitas rumah sakit.

Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan semua


usaha-usaha masyarakat. Pemerintah berkepentingan melindungu masyarakat
termasuk para pegawai dari bahaya kerja, sebab itu pemerintah mengatur dan
mengawasu pelaksnaan keselamatan kerja. Undang-undang No 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja yang maksudkan untuk menjamin:

1. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
2. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan pnyakit akibat kerja dapat
digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :
a. Kondisi lingkungan kerja
b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan
c. Peranan dan kualitas manajemen

Dalam kaitanya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dapat terjadi bila:
 Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau sudah aus
 Alat-alat tidak tersusun secara teratur menurut tahapan proses kerja
 Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu
panas atau terlalu dingnin.
 Tidak tersedia alat-alat pengamanan
 Kurang memperhatikan persyaratan penangulanggan bahaya kebakaran, dll
Beberapa yang perlu diperhatikan di bagian penyimpanan arsip dan ruang
administrasi:
 harus dicegah jangan sampai terjadi petugas terjatuh/kejatuhan berkas.
 ruang gerak unruk bekerja selebar meja tulis, harus memisahkan rak-rak
penyimpanan
 penerangan lampu yang cukup baik, menghindarkan kelelahan penglihatan
petugas.
 pengaturan suhu ruangan, kelembaban, pencegahan debu, dan pencagahan
bahaya kebakaran.
Sedangkan untuk petugas bagian administrasi umum dan keuangan dalam
melakukan pekerjaan di rumah sakit harus:
i. memakai sepatu kerja guna menghindari terkena sengatan listrik.
ii. apabila terjadigangguan korsleting yang mengakibatkan kebakaran segera
lari mengambil APAR "alat pemadam Api RIngan" ditempat terdekat yang
telah disediakan dengan CARA " Cabut pin Angkat APAR remas alat untuk
mengeluarkan gas dan arahkan ke sumber api"
iii. apabila terjadi bencana alam dan kebakaran segera lari mencari tempat yang
aman melewati pintu keluar.
iv. jauhkan barang-barang yang mudah terbakar didekat sumber api atau listrik
v. matikan komputer setelah pekerjaan selesai dan mengeceknya sekali lagi
sebelum meninggalkan ruangan.
vi. tutup kunci dan ruangan kerja saat meninggalkan ruangan kerja.
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah mekanisme kegiatan pemantauan dan penilaian


terhadap pelayanan yang diberikan, secara terencana dan sistematis, sehingga
dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta menyediakan mekanisme
tindakan yang diambil. Melalui pengendalian mutu diharapkan dapat terbentuk
proses peningkatan mutu pelayanan administasi umum dan keuangan yang
berkesinambungan.
Perinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek
yang ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta stndar yang
digunakanuntuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit. Definisi Indikator adalah
ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukan suatu indikasi. Indikator
merupakan suatu penyebut yang digunakan untuk bisa melihat perubahan. Indikator
yang baik adalah yang sensitif tetapi jugs spesifik. Kriteria adalah spesifikasi dari
indikator, standarnya sebagai berikut:
 Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung
jawab untuk mempertahanka tingkat performance atau kondisi tersebut
 suatu norma atau persetujuan mengenau keadaan atau prestasi yang sangat
baik
 suatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, niali atau mutu.
Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka perlu
memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut:
1. Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan
 keprofesian
 efisiensi
 kemanan pasien
 kepuasan pasien
 sarana dan lingkungan fisik
2. Indikator yang dipilih
 Indikator lebih diutamakan untuk menilai output daraipada input dan
proses
 bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok
daripada perorangan
 Dapat digunakan untuk membandingkan antar daerah dan antar rumah
sakit
 Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih
untuk dimonitor
3. Kriteria yang ditetapkan
Kriteria yang diukur dan dihitunh untuk dapat menilai indikator, sehingga
dapat sebagai batas memisahkan antara mutu baik dan mutu tidak baik
4. Standar yang digunakan.
Standar yang digunakan dapat ditetapkan berdasarkan trend yang menuju
kebaikan.

Tujuan dari pengendalian mutu intern adalah:


1. Memaksimalkan sumber daya yang ada untuk melakukan kecepatan dan
ketepatan dan perbaikan sehingga suatu pelayanan khusus pelayanan rawat
jalan berfungsi dengan baik dan maksimal.
2. Meningkatkan kualitas pekerjaan tanpa mengesampingkan efisiensi biaya kerja
yang dikeluarkan.
3. Menjaga Keselamatan kerja petugas.
4. Tertib administrasi
BAB X
PENUTUP

Demikian pedoman pelayanan bagian administrasi umum dan keuangan,


dengan ditetapkannya Pedoman Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan di
Rumah Sakit, diharapkan dapat menjawab permasalahan tentang pelayanan
administrasi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma. Dalam
pelaksanaannya di lapangan, Pedoman Pelayanan Administrasi Umum dan
Keuangan di Rumah Sakit ini sudah akan menghadapi bebagai kendala, antara lain
sumber daya manusia di rumah sakit, kebijakan manajeman rumah sakit.
Keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pelayanan Administrasi Umum dan
Keuangan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma perlu adanya
komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara pihak-pihak yang terkait. Akhirnya
semoga Pedoman Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan ini dapat
dipergunakan dan bermanfaat bagi peningkatan mutu layanan di bidang
administrasi dan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai