Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang termasuk ke dalam negara berkembang. Dengan
jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa dan status negara berkembang,
Indonesia bertambah dari dua tahun sebelumnya, namun jumlah ini dianggap masih belum
dapat memenuhi penanganan kesehatan penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak
hanya tinggal di kota-kota besar, namun ada pula yang tinggal di kecamatan hingga
pedesaan yang belum memiliki rumah sakit atau bahkan puskesmas. Hal ini lah yang
menjadi masalah utama dalam penanganan kesehatan di Indonesia. Dimana para
masyarakatnya tidak memiliki tempat untuk memeriksakan gejala-gejala penyakit yang
mereka alami untuk dapat ditangani. Meskipun di beberapa desa telah memiliki puskesmas
ketersediaan tenaga medis dirasa kurang dan tidak sebanyak yang ada di rumah sakit.
Terkadang dokter yang ada di puskesmas dapat sewaktu-waktu dipanggil ke rumah sakit
pusat atau dapat dikatakan tidak selalu berada di puskesmas. Tidak hanya bagi masyarakat
di pedesaan yang mengalami masalah penanganan kesehatan, namun masyarakat di
perkotaan pun mengalaminya. Beberapa masyarakat perkotaan tidak memiliki waktu
untuk memeriksakan penyakit yang dianggap penyakit ringan dengan alasan tidak memliki
waktu. Hal ini merupakan faktor utama bagi masyarakat perkotaan dalam masalah
penanganan kesehatan.
Perkembangan teknologi informasi dengan cepat berkembang dalam presentasi
bentuk informasi, membuat peran dari media informasi menjadi penting untuk
memberikan informasi secara tepat dan cepat. Hal ini terjadi sebab telah banyak teknologi
yang dapat digunakan untuk memudahkan kegiatan kehidupan manusia, salah satunya
adalah melalui Augmented Reality untuk menyampaikan informasi secara digital. Lai dan
Wang [1] mengemukakan bahwa dengan AR, pengguna akan merasa seakan-akan
informasi muncul secara langsung seperti objek fisik ke dalam dunia nyata, sehingga akan
menambah pengalaman yang lebih realistis dan fantastis.
Telehealth merupakan sebuah sistem yang menggunakan teknologi informasi yang
mendukung jarak jauh penanganan kesehatan pasien yang berhubugan dengan tenaga
medis atau dokter. Penggunaan telehealth akan dapat meningkatkan kepuasaan dari pasien
dikarenakan penggunaannya yang tidak memerlukan bertatap muka secara langsung
1
terhadap dokter. Pada penelitian ini membahas tentang Aplikasi Telehealth berbasis
augmented reality pada alat medical check up. Fungsi atau fitur-fitur yang harus dimiliki
oleh sebuah sistem telehealth yang akan digunakan untuk memonitoring penyakit yang
diderita pasien. Dalam penelitian menghasilkan perancangan untuk sistem telehealth
berbasis augmented reality yang memiliki beberapa fungsi atau fitur diantaranya adalah
pemantauan yang dilakukan oleh dokter atau tenaga medis, berupa data tekanan darah,
detak jantung dan suhu tubuh, serta komunikasi antara pasien dan dokter.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya dimana adanya
daerah atau masyarakat yang tidak dapat memeriksa gejala-gejala awal untuk penyakit
yang umum penulis ingin melakukan penelitian terhadap penggunaan telehealth berbasis
augmented reality untuk menangani permasalahan tersebut. Dimana sistem ini diharapkan
dapat membantu masyarakat untuk memeriksa gejala penyakit dan menanganinya serta
mengurangi biaya pelayanan kesehatan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penulisan Proyek Akhir ini, sebagai berikut.
1. Dapat merancang aplikasi telehealth berbasis augmented reality pada alat medical
check up.
2. Menggunakan marker sebagai media untuk menampilkan data pengukuran dari alat
medical chechk up.
3. Menjadikan android sebagai salah satu alat untuk mempermudah mendapatkan data
hasil pengukuran dari alat medical check up.
4. Menjadikan sistem media informasi yang dibuat bersifat interaktif dan reliable serta
realtime.
Manfaat dari penulisan Proyek Akhir ini, sebagai berikut.
1. Perawat atau Dokter menjadi lebih mudah untuk mengetahui informasi suhu tubuh,
detak jantung, dan tekanan darah dari pasien secara jarak jauh dan berupa data yang
realtime.
2. Tersedianya fasilitas media informasi yang interaktif dan reliable yang telah
dirancang menggunakan aplikasi Unity.
3. Memperluas wawasan tentang implementasi Augmented Reality.
4. Dapat memberikan kemudahan proses pemantauan.

2
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Proyek Akhir ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan aplikasi telehealth berbasis augmented reality pada alat
medical check up?
2. Bagaimana cara menggunakan AR yang telah dibuat untuk mengetahui hasil data
pengukuran dari alat medical chek up?
3. Bagaimana hasil pengujian aplikasi yang telah dibuat pada smartphone android?
4. Bagaimana hasil pengujian kesesuaian nilai saat dimunculkan dari pengukuran
melalui aplikasi AR dengan alat medical check up?

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dari Proyek Akhir ini, sebagai berikut.
1. Penerapan AR yang dibuat berdasarkan objek marker dan berperan sebagai penyedia
informasi dari alat ukur medical chek up.
2. Software yang digunakan selama proses pembuatan AR adalah Unity dan Vuforia.
3. Hardware yang digunakan untuk menampilkan objek 3D dan detail informasi
perangkat adalah smartphone dengan Os android minimal version 4.4.4 kitkat.
4. Objek keluaran yang ditampilkan berupa angka yang realtime dalam bentuk 3D.
5. Aplikasi ditujukan untuk perawat atau dokter dan pasien.
6. Tidak bisa menyimpan histori hasil pengukuran dari object augmented reality.
7. Didalam menu aplikasi pasien tidak bisa memilih dokter.

1.5 Metodologi
Adapun metodologi pada penelitian Proyek Akhir ini, sebagai berikut.
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur dan kajian-kajian
yang berkaitan dengan permasalahan yang ada pada penelitian proyek akhir ini, baik
berupa buku referensi, artikel, maupun e-journal yang berhubungan dengan teknologi
AR sebagai sumber refrensi untuk pembuatan proyek akhir, seperti penjelasan
mengenai augmented reality –iot, cara membuat AR pada unity, serta cara
menambahkan firebase ke projek unity.

3
2. Wawancara
Setelah melakukan pengumpulan pertanyaan seputar AR, maka dilanjutkan dengan
wawancara berupa tanya jawab kepada beberapa pihak yang ahli pada bidang tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan secara teoritis serta
implementasi secara praktis. Ilmu pengetahuan secara teoritis yang didapat ialah
mengenai gambaran secara garis besar tentang sistem AR, peranan berbagai aplikasi
yang membentuk suatu kesatuan media monitoring suhu tubuh, detak jantung, dan
tekanan darah. Setelah melakukan hal ini, penulis mendapatkan banyak ilmu
pengetahuan dan pengalaman dari narasumber yang terbukti efektif untuk
memperlancar proses penyusunan Proyek Akhir.
3. Perancangan Sistem
Perancangan sistem dilakukan sebagai langkah awal untuk pedoman dari
pembuatan sistem aplikasi pada Proyek Akhir yang dikerjakan mulai dari awal sampai
akhir. Perancangan sistem yang menentukan aplikasi seperti apa yang akan dihasilkan
dari proyek akhir ini.
4. Pembuatan Marker dan Objek keluaran
Setelah perancangan sistem dilakukan, dilakukan pembuatan marker sebagai media
untuk merekam data yang nantinya dapat memunculkan objek keluaran aplikasi. Objek
keluaran sesuai dengan data yang diambil dari cloud.
5. Pembangunan Aplikasi
Aplikasi dibangun sebagai interface antar sistem AR dengan manusia sebagai
pengguna yang membutuhkan detai informasi dari pengukuran suhu tubuh, detak
jantung dan tekanan darah. Aplikasi ini dibuat untuk untuk memenuhi kebutuhan
pengguna dengan memainkan peran sebagai media monitoring yang bersifat interaktif
dan reliable.
6. Pengujian dan Analisis
Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa permasalahan yang terjadi sudah
sepenuhnya terselesaikan. Aplikasi diuji beroperasi untuk mengetahui hasil dari yang
telah dibuat, apakah sudah layak dipakai atau belum. Jika aplikasi yang telah dibuat
masih bermasalah, maka perlu dilakukan analisis yang tepat untuk mengetahui
permasalahan dan penanganan yang tepat.

4
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan proyek akhir terdiri atas lima bab, dengan keterangan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan
masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini membahas tentang teori pendukung pengerjaan proyek akhir, seperti konsep
augmented reality, software penunjang pembuatan aplikasi augmented reality, dan lain
sebagainya.
BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN
Pada bab ini membahas tentang deskripsi proyek akhir, alur pengerjaan proyek akhir,
perancangan penampakan augmented reality, dan lain sebagainya.
BAB IV PENGUJAIN DAN ANALISIS
Pada bab ini membahas tentang simulasi dan analisis perencanaan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari pengerjaan proyek akhir dan saran untuk
pembaca yang akan mengambil penelitian dengan topik yang sama.

Anda mungkin juga menyukai