Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI APLIKASI YANG DIGUNAKAN DI FASYANKES

Disusun Oleh :
PUTRI AMALIA
2103039

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan
makalah yang berjudul “Identifikasi Aplikasi Yang Digunakan di Fasyankes” ini
ditulis dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Aplikasi
Perangkat Lunak Rekam Medis di Fasyankes.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan
senang hati.

Tulisan ini dapat sepenuhnya diselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya pada kesempatan kali ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada
dosen mata kuliah Aplikasi Perangkat Lunak Rekam Medis di Fasyankes yang
telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan tulisan ini.

Makassar, 3 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

A. Jenis Apikasi Perangkat Lunak di Puskesmas......................................3


B. Jenis Aplikasi Perangkat Lunak di Rumah Sakit..................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................9

A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9

DAFTAR ISI....................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan tentang aplikasi perangkat lunak sangat penting untuk
menunjang pekerjaan yang kita lakukan. Saat ini kita tidak dapat lepas dari
penggunaan komputer baik sebagai kebutuhan maupun sebagai kewajiban yang
berakitan erat dengan penyelesaian pekerjaan. Di sarana pelayanan kesehatan
seperti puskesmas dan rumah sakit sering kita jumpai komputer yang digunakan
oleh petugas untuk menginput, mengolah, dan mencari data terkait kegiatan
pelayanan kesehatan.
Komputer terdiri atas perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), danmanusia sebagai penggunanya (brainware). Perangkat keras seperti
kita ketahui terdiri dariberbagai macam piranti seperti CPU, monitor, keyboard,
mouse, laptop, dan lain-lain.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan baik
puskesmas maupun rumah sakit saat ini sudah didorong dengan perkembangan
teknologi dan informasi. Pelayanan kesehatan terhadap pasien pada suatu institusi
kesehatan dimulai dari pendaftaran sampai dengan pasien pulang. Hal itu perlu
dilakukan pencatatan dan pendokumentasian terhadap apa yang sudah dilakukan
terhadap pasien.
Pencatatan dan pendokumentasian serta pelayanan terhadap pasien dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi diharapkan dapat
mendorong optimalisasi pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu, berbagai perangkat lunak dikembangkan untuk itu.
Terdapat beberapa aplikasi perangkat lunak yang khusus digunakan di
sarana pelayanan kesehatan untuk menunjang pekerjaan petugas khususnya
perekam medis dan informasi kesehatan. Aplikasi perangkat lunak tersebut
menyesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing tingkatan sarana pelayanan
kesehatan. Dalam modul ini akan kita bahas beberapa jenis aplikasi perangkat
lunak yang digunakan di puskesmas dan rumah sakit.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis mengajukan
rumusan masalah secara singkat sebagai berikut :
1. Apa saja jenis aplikasi perangkat lunak yang digunakan di puskesmas ?
2. Apa saja jenis aplikasi perangkat lunak yang digunakan di rumah sakit ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan makalah ini salah satunya ialah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Aplikasi Perangkat Lunak Rekam Medis di Fasyankes. Selain
itu, tujuan penulisan makalah ini juga dibuat untuk melatih penulis agar mampu
menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar serta untuk memperluas wawasan
keilmuan bagi penulis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Aplikasi Perangkat Lunak di Puskesmas


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatanmasyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI
No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas).
Seiring dengan kemajuan teknologi, Pusat Kesehatan Masyarakat
(puskesmas) maupun fasilitas kesehatan tingkat perlama yang lain tidak dapat
lepas dari penggunakan software atau aplikasi perangkat lunak. Petugas
puskesmas dituntut untuk dapat mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada
komputer sehingga kegiatan pelayanan pada pasien maupun kegiatan administratif
lain di puskesmas dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan optimal.
Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di puskesmas antara lain P-Care,
SIMPUS, SIHA, dan Epi Info.

1. P-Care
Primary Care adalah aplikasi pelayanan dasar berbasis web (Web Base) di
bagun untuk medukung bisnis proses pelayanan program BPJS kesehatan.
Aplikasi ini digunakan sebagai alat bantu untuk menginput dan menagihkan
pelayanan BPJS Kesehatan non kapitasi pada Faskes tingkat satu. Aplikasi ini
pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 dan terus diperbarui fungsi dan
kegunaannya. Fungsi pada aplikasi ini telah disesuaikan dengan kebutuhan akses
data Puskesmas.
Aplikasi ini berisi sistem informasi untuk pelayanan pasien, di mana faskes
primer (Puskesmas) dapat langsung mengakses data ke server BPJS. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan pendaftaran, penegakan diagnosa, terapi
pengobatan, serta pelayanan laboratorium. Aplikasi ini tidak untuk umum, yang
berarti tidak semua user dapat mengakses layanan Pcare BPJS Kesehatan. Pihak

3
yang mendapatkan izin hanyalah fasilitas kesehatan yang telah secara resmi
mendaftar ke BPJS dan telah diberikan akses user dan password untuk mengakses
aplikasi Pcare. Secara umum p-Care berfungsi untuk memeriksa validitas
keanggotaan BPJS seorang pasien yang datang berobat ke puskesmas, menyimpan
data pelayanan yang telah diberikan kepada pasien BPJS, menerbitkan surat
rujukan pasien ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut (rumah sakit) dan merekap data
pelayanan yang telah diberikan puskesmas untuk disampaikan kepada BPJS
sebagai laporan.

2. SIMPUS
SIMPUS merupakan kependekan dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas. SIMPUS berfungsi mencatat dan menyimpan data pelayanan yang
dilakukan puskesmas baik pelayanan kepada pasien di dalam gedung maupun
kegiatan pelayanan di luar gedung. Terdapat banyak produk SIMPUS di pasaran
sehingga sangat dimungkinkan aplikasi SIMPUS di satu puskesmas akan berbeda
dengan aplikasi SIMPUS di puskesmas lain, namun secara umum prinsip
penggunaannya sama.
SIMPUS di kembangkan dengan berpedoman pada mekanisme kerja
pelayanan pasien di Puskesmas. Program SIMPUS berupa Program Database
memakai perangkat lunak Microsoft Visual Foxro untuk dapat dioperasikan dalam
windows operating system (dilengkapi dengan Username & password demi
menjaga keamanan data). Ruang Lingkup SIMPUS yaitu:
1. Admin Sistem (manajemen User)
2. Modul Registrasi Loket
3. Model Pelayanan Unit laboraturium/radiologi
4. Model Pelayanan UGD (untuk Puskesmas Pearawatan)
5. Modul Administrasi ( Percetakan surat keterangan/rujukan dan laporan
Puskesmas)

Berdasarkan review jurnal, jurnal penelitian (Kiky, Sugiarsi, & Damoto,


2016) dan peneliti (Wulan, Damoto, & Kurniawan, 2015) memiliki deskripsi yang
hampir sama tentang Sistem Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dengan

4
(Setyorini, 2016) yaitu alat yang berisi data dan informasi untuk melakukan
pencatatan dan pelaporan sehingga bisa digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas memiliki beberapa pengertian, menurut
(Barsasella, 2012) SIMPUS juga merupakan suatu program aplikasi yang
memberikan informasi baik untuk administrasi dan pengelolaan sebuah
puskesmas demi meningkatkan kinerja dan menangani keseluruhan proses
manajemen di puskesmas.

3. SIHA
SIHA merupakan kependekan dari Sistem Informasi HAIV-AIDS dan IMS.
SIHA dikembangkan untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data pada
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS. Dengan danya SIHA maka
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS dilakukan melalui satu pintu
sehingga diharapkan tidak ada data yang saling tumpah tindih satu sama lain.
Aplikasi SIHA memungkinkan Indonesia menerapkan sistem pencatatan
dan pelaporan HIV dan AIDS secara terpadu. Semua data pencatatan dan
pelaporan kasus HIV/AIDS dan IMS yang dilakukan oleh petugas atau fasilitas
kesehatan pemerintah/swasta, dan NGO di seluruh Indonesia akan masuk dalam
Bank Data Nasional SIHA. Semua data yang diinput dalam SIHA akan terhubung
secara langsung dengan "SIKDA Generik". Sistem Informasi Kesehatan yang
dirancang memungkinkan SIHA memiliki keunggulan dari sistem yang lain
karena menggunakan Tehnologi Informasi Kesehatan yang bersifat: individual
(disagregat), komprehensif, nasional dan dapat dipercaya.
Sistem SIHA terdapat 13 modul atau form yang siap diisi meliputi layanan
VCT, PITC, IMS, LJSS, Methadon, ODHA, Penjangkauan, Konseling dan
Testing, layanan Bahan dan Alat, Sero Sentinel dan Dampak Obat ARV. Secara
sistem, Hardware dan softwarenya sudah siap dan tersedia. Pertanyaannya
bagaimana dengan kesiapan sumber daya manusianya? Isu sumberdaya untuk
implementasi SIHA ini menjadi penting sekali karena kualitas "brain" yang
dimiliki oleh petugas kesehatan/layanan kesehatan ini menjadi faktor utama

5
sebagai pelaksana. Dalam kenyataan, faktor kesiapan sumberdaya manusia perlu
mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Tanpa strategi dan persiapan yang
matang, SIHA yang dirancang dengan Tehnologi informasi Kesehatan yang
canggih, dan dengan tehnologi penginderaan jarak jauh yang dilengkapi statplanet
akan memudahkan kita membaca data per wilayah secara realtime dengan peta
visual.

4. Epi Info
Epi Info merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Centers for Disease
Control and Prevention (CDC). Epi Info dikembangkan mengingat dokter,
perawat, epidemiologist dan tenaga kesehatan masyarakat lainnya rata – rata
kurang memiliki kemampuan dalam teknologi informasi (TI) sehingga
membutuhkan sebuah tools (aplikasi) sederhana yang memungkinkan untuk
mengembangkan secara cepat instrumen untuk pengumpulan dan analisa data,
visualisasi dan pelaporan menggunakan metode – metode epidemiologi.
Epi Info merupakan paket aplikasi yang dikembangkan untuk mudah
digunakan dengan antar muka pengguna (user interface) yang sederhana sehingga
dapat diaplikasikan pada daerah yang memiliki keterbatasan terhadap dukungan
tenaga IT dan yang paling penting adalah Epi Info bersifat free/gratis. Fasilitas
yang dimiliki oleh Epi Info meliputi seluruh kegiatan yang dibutuhkan oleh
seorang epidemiologist atau mereka yang terlibat dalam kesehatan masyarakat,
mulai dari pengumpulan data (pengembangan kuesioner, penghitungan sampel
dan entry data), data analisis (dengan beberapa metode statistik) dan penyajian
data baik dalam bentuk laporan, grafik bahkan visualisasi dalam peta
menggunakan fitur – fitur Sistem Informasi Geografis (SIG).

5. SITT
SITT adalah kependekan dari Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu. Sama
halnya dengan SIHA, sistem ini dikembangkan untuk mengatasi masalah
ketidakakuratan data pada pelaporan data penyakit, dalam hal ini adalah
tuberkulosis.

6
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun
2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis dalam pasal 22 ayat (1) dan (3),
dalam rangka mendukung penyelenggaraan program penanggulangan TB
diperlukan data dan informasi yang dikelola dalam sistem informasi. Sistem
informasi program penanggulangan TB dilaksanakan secara terpadu dan
teintegrasi. Pencatatan menggunakan formulir baku secara manual didukung
dengan sistem informasi secara elektronik, sedangkan pelaporan TB
menggunakan Sistem informasi elektronik. Sistem pencatatan sampai pelaporan
TB secara elektronik menggunakan Sistem Informasi Tubekulosis Terpadu ( SITT
) yang berbasis Web dan teintegrasi dengan Sistem informasi kesehatan secara
Nasional ( Kementrian Kesehatan, 2014). 

B. Jenis Aplikasi Perangkat Lunak di Rumah Sakit


Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang mengelola
berbagai sumber daya yang cukup kompleks. Penggunaan aplikasi perangkat
lunak diperlukan untuk membantu pihak manajemen rumah sakit dalam mengolah
semua data pelayanan di rumah sakit agar didapatkan informasi yang akurat
secara cepat untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Aplikasi perangkat
lunak juga digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien.
Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di rumah sakit antara lain
SIMRS, INA-CBGs dan SIRS Online.

1. SIMRS
SIMRS adalah kependekan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
SIMRS mengelola seluruh data pelayanan di rumah sakit. Berbagasi versi SIMRS
juga banyak beredar di pasaran sehingga SIMRS di satu rumah sakit juga bisa
berbeda dengan SIM RS di rumah sakit SIMRS adalah kependekan dari Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit. SIMRS mengelola seluruh data pelayanan di
rumah sakit. Berbagasi versi SIMRS juga banyak beredar di pasaran sehingga
SIMRS di satu rumah sakit juga bisa berbeda dengan SIM RS di rumah sakit

7
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan sistem
yang mendukung pengambilan keputusan bagi pihak manajemen dalam
menentukan strategi untuk mencapai tujuan penyelenggaraan rumah sakit (Rahaju,
dkk, 2013). Rumah sakit di Indonesia wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit sebagaimana ketentuan
dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit. Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang digunakan di
sebuah rumah sakit harus memberikan kemudahan dalam operasional serta dapat
mengatasi kendala pelayanan pasien yang ada di rumah sakit tersebut (Gunawan,
2013).

2. INA-CBGs
Sistem pembayaran INA CBG (Indonesia Case Base Groups) merupakan salah satu
sistem pembayaran prospektif. Sistem pembayaran prospektif merupakan sistem
pembayaran dimana besaran biayanya sudah ditetapkan dari awal sebelum pelayanan
kesehatan diberikan.
Sistem Casemix INA CBGs adalah suatu pengklasifikasian dari episode
perawatan pasien yang dirancang untuk menciptakan kelas-kelas yang relatif
homogen dalam hal sumber daya yang digunakan dan berisikan pasien2 dengan
karakteristik klinik yang sejenis. Pengklasifikasian setiap tahapan pelayanan
kesehatan sejenis kedalam kelompok yang mempunyai arti relatif sama. Setiap
pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit diklasifikasikan ke dalam kelompok
yang sejenis dengan gejala klinis yang sama serta biaya perawatan yang relatif
sama.
Aplikasi INA CBGs menggantikan fungsi dari aplikasi INA DRG yang saat
itu digunakan pada Tahun 2008. Sistem yang dijalankan dalam INA CBG
menggunakan sistem casemix dari UNU-IIGH (The United Nations
UniversityInternational Institute for Global Health).

3. SIRS Online

8
SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh
rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data kepada Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Petugas rumah sakit dapat meng-upload data pelaporan
dalam bentuk file microsoft excel sesuai dengan format yang sudah ditentukan
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seiring dengan kemajuan teknologi, Pusat Kesehatan Masyarakat
(puskesmas) maupun fasilitas kesehatan tingkat perlama yang lain tidak dapat
lepas dari penggunakan software atau aplikasi perangkat lunak. Petugas
puskesmas dituntut untuk dapat mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada
komputer sehingga kegiatan pelayanan pada pasien maupun kegiatan administratif
lain di puskesmas dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan optimal.
Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di puskesmas antara lain P-Care,
SIMPUS, SIHA, dan Epi Info.
Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang mengelola
berbagai sumber daya yang cukup kompleks. Penggunaan aplikasi perangkat
lunak diperlukan untuk membantu pihak manajemen rumah sakit dalam mengolah
semua data pelayanan di rumah sakit agar didapatkan informasi yang akurat
secara cepat untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Aplikasi perangkat
lunak juga digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien.
Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di rumah sakit antara lain
SIMRS, INA-CBGs dan SIRS Online.

B. Saran
Adapun saran dalam penulisan makalah ini yaitu diharapkan kepada seluruh
petugas kesehatan agar dapat menerapkan dan mengoperasikan perangkat lunak
yang telah dibangun agar perangkat lunak dapat berfungsi secara optimal dan
sistem yang baru dapat berjalan dengan baik. Sehingga itu akan memudahkan
dalam pencarian data pasien. Dengan digunakannya aplikasi perangkat lunak

9
pelayanan kesehatan hal itu dapat membantu meminimalisasi kesalahan-kesalahan
data yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/
Modul_Pengajaran_dan_Praktik_Teknologi_I.pdf
https://smartlib.umri.ac.id/assets/uploads/files/83ddc-1.pdf
https://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/artikel/artikel-tematik/445-
kenapa-kebijakan-siha-penting-dalam-penanggulangan-hiv-dan-aids
https://staff.blog.ui.ac.id/besral/files/2010/05/besral-epidata-manajemen-dan-
analisa-data-dengan-komputer.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai