MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
Lena Kusmiati
Erlin Nurlinda
Siti Alifah Hertyastuti
Octaviani Pratama
UNIVERSITAS NASIONAL
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang Maha Kuasa, karena berkat karuniaNyalah, makalah
yang berjudul “Primary Care BPJS“ ini bisa diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhu tugas
mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan. Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah
pengetahuan tentang asfiksia pada bayi baru lahir dan penangannya agar dapat menurunkan angka
mortalitas dan morbiditas pada neonatus, sehinggga dengan mengetahui penangananya yang benar,
seorang tenaga kesehatan dapat segera mengambil tindakan sehingga dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan neonatus yang optimal.
Tak lupa pula penulis menyampaikan salam dan shalawat semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai Rasul pilihan yang diutus untuk menyempurnakan agama
terdahulu yang patut dijadikan suri tauladan dalam kehidupan.
Penulis juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas
untuk menulis makalah ini, serta kepada siapa saja yang telahterlibat dalam proses
penulisannya, yang senantiasa memotivasi.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis telah
berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini
belumlah sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
Serang, 1 April 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................................................2
BAB I
ii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan semua lapisan
masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Dalam hal ini
termasuk juga perkembangan dalam dunia kesehatan. Perkembangan kesehatan lebih
mengarah kepada perkembangan teknologi informasi. Menurut Permenkes No 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pasal (1) menyebutkan bahwa pusat kesehatan
masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
perrtama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya.
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan tersebut puskesmas sebagai pelayanan dasar
harus memiliki pelayanan yang profesional dengan mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif.
Pelayanan profesional tidak terlepas dari adanya teknologi informasi.
Kecanggihan teknologi tetap harus didukung oleh sistem yang terstruktur, kecepatan yang
handal, reliabilitas dan mampu mengakomodasi seluruh informasi agar dapat menghasilkan
suatu output (hasil akhir) yang dapat memenuhi permintaan pengguna (Hatta,2013).
Teknologi informasi yang dikembangkan yaitu berupa sistem, dengan harapan sistem
tersebut dapat membantu pekerjaan agar lebih efisien. Pengembangan sistem informasi
kesehatan puskesmas bertujuan untuk menghasilkan sistem yang mampu memberikan
informasi yang dibutuhkan untuk manajemen pasien bagi petugas pelayanan, manajemen
puskesmas dan dinas kesehatan yang berbasis teknologi informasi. Adanya SIMPUS
diharapkan pelayanan terhadap masyarakat di Puskesmas lebih optimal.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) membangun suatu sistem
informasi berbasis web yang diaplikasikan di puskesmas dengan nama Primary Care BPJS.
Adanya dua sistem informasi yang harus dikerjakan di puskesmas
memungkinkan terjadinya hasil pekerjaan yang tidak optimal. Berdasarkan hal tersebut
dibutuhkan adanya sistem bridging yang dapat memberikan manfaat terkait efisensi dan
efektivitas dalam menyelesaiakan pekerjaan oleh petugas puskesmas dimana
puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan. Sistem tersebut dapat menjadi solusi
bagi pihak puskesmas dalam mengentri data sehingga penerapan sistem bridging
diperlukan bagi puskesmas karena petugas yang ada di puskesmas sebagai pihak
pelaksana. Berdasarkan Undang-Undang No 24 tahun 2011 pasal 4, BPJS sebagai Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial mempunyai 9 prinsip yang salah item data di dalam Pcare
berupa rujukan, nomor kartu jaminan kesehatan, jenis peserta jaminan kesehatan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Primary Care BPJS.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Primary Care BPJS.
3. mengetahui bagaimana menggunakan aplikasi Primary Care BPJS.
4. Untuk mengetahui keuntungan menggunakan Primary Care.
1
1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, dapat dipaparkan manfaat dari belajar Primry Care yaitu; Dapat
mengetahui pengertian Primary Care, jenis-jenis Primary Care, cara menggunakan aplikasi
Primary Care, dan keuntungan menggunakan aplikasi Primary Care.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
hanya memasukkan nomor kepesertaan, maka data peserta seperti nama, tanggal lahir, dan
alamat pasien secara otomatis akan di layar monitor. Proses diagnosa penyakit lebih mudah,
Jika konsumen telah pernah berobat.
2. sebelumnya, maka petugas bisa melihat data historis mengenai penyakit dan pengobatan yang
Puskesmas yang memiliki sistem Primary Care (Pcare) BPJS Kesehatan di Seluruh Indonesia.
4. Sistem pendaftaran rujukan yang cepat, Apabila penyakit yang anda derita tidak bisa
ditangani oleh klinik atau Faskes. Tingkat pertama, maka petugas klinik tersebut bisa segera
meneruskan ke Faskes Rujukan secara online ke Rumah Sakit yang telah bekerjasama.
5. Sistem pengaplikasian mudah, karena aplikasi ini menggunakan metode yang sangat
mudah dipahami sehingga tidak menyulitkan para penggunanya terutama petugas kesehatan.
BAB III
Bentuk Aplikasi
3
Aplikas p-care ini diperkenalkan pertama kali tahun 2014 dan terus dilakukan
pengembangan dari BPJS Kesehatan agar selalu mutakhir dan dapat digunakan dengan baik.
Anda dapat langsung mengakses pcare melalui alamat https://pcare.bpjs- kesehatan.go.id. Aplikasi p-
care juga tersedia di PC atau hp Android sehingga lebih praktis jika diakses. Bagi pengguna
Android, anda dapat download aplikasinya di Goole Play Store. Penting untuk diketahui bahwa
aplikasi ini tidak dapat diakses secara umum. Hanya yang telah terdaftar atau petugas faskes tingkat
1 BPJS Kesehatan saja yang mendapatkan akses dengan menggunakan username serta
password yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini adalah tutorial cara menggunakan aplikasi p-care
BPJS Kesehatan yang dapat anda praktekkan. Berikut ini adalah turotial cara menggunakan P-care
BPJS kesehatan yang dapat anda praktekan:
1. Silahkan login di https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id.
2. Akan tampil halaman seperti gambar di ba wah ini
6. Tools, menu ini digunakan untuk mengubah password p-care serta cek data
pekerja faskes tingkat 1 tempat anda bekerja. Jika anda lupa password login
aplikasi Primary Care BPJS atau menemukan error pada aplikas p-care, silahkan
menghubungi BPJS Kesehatan di daerah anda agar segera diperbaiki.
7. Log out, menu terakhir ini digunakan untuk keluar dari aplikasi Primary Care
(p-care).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lib.ui.ac.id/naskahrin
5 gkas/2016-
05/S55562Herlina
%2520Purba&ved=2ahUKEwj7I_P8uPhAhWKu48KHcWYCDcQFjACegQIARAB
&usg=AOvVaw1GPStIkITFGcwyf 7pjN6C
https://www.kembar.pro/2018/05/Primary-Care-BPJS-Kesehatan.html?m=1
https://www.ilmubahasa.net/2018/05/primary-care-bpjs-kesehatan-pcare.html