Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI FARMASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah SISTEM INFORMASI
Jenjang Strata Satu (S-1) pada Program Studi Teknik Informatika
Konsentrasi Sistem Informatika STMIK Mardira Indonesia

Oleh :
RONI FEBRIANTO
18110073

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


MARDIRA INDONESIA
2019

Terakreditasi Menurut Keputusan Badan Akreditasi Perguruan Tinggi


Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No : 192/BAN-PT/AK-XVI/S1/IX/2013
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan Syukur kami panjatkan keHadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kamidapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini saya membuat makalah tentang “Sisten Informasi Farmasi” yang
berisikan tentang informasi informasi Farmasi termasuk mengelola pekerjaan yang di lakukan
mulai dari pemasok hingga sampai ke Farmasi. Oleh karena itu saya mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
pembacasangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Bandung, 29 mei 2019

Roni Febrianto

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Sistem Informasi Informasi .......................................................................................... 3
2.2 Analisis dan Perancangan Sistem ................................................................................................... 4
2.2.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................................................ 4
2.2.2 Kebutuhan Fungsiional .......................................................................................................... 5
2.2.3 Analisa .................................................................................................................................. 6
2.2.4 Design .................................................................................................................................... 7
2.3 Data yang dikelola dalam Sistem Informasi Farmasi Meliputi ...................................................... 8
2.4 Manfaat Sistem Informasi ............................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan. Setiap orang pasti ingin
mempunyai tubuh yang sehat. Memelihara kesehatan adalah cara yang paling tepat untuk
mencapai cita-cita. Mengapa? Karena dengan tubuh yang sehat, segala aktivitas yang kita
lakukan dapat berjalan dengan lancar seperti belajar pada saat di kuliah (sekolah) ataupun di
rumah. Bila kita sehat maka hasilnya kita akan menikmati hidup lebih indah. Seperti
peribahasa yang pernah kita dengar sebelumnya, “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang sehat“.Jangan setelah sakit, baru ada kesadaran dalam diri sendiri. Lebih baik mencegah
daripada mengobati.

Belakangan ini banyak di antara kita semua kurang peduli terhadap kesehatan tubuh
kita sendiri, hal ini dapat dilihat dari gaya hidup, pola makan serta kurang nya berolahraga.
Seperti diketahui, tubuh manusia sebenarnya rentan terhadap penyakit, maka dari itu kita
diharuskan pandai dalam menjaga kesehatan. Sebenarnya banyak cara yang dapat kita
lakukan, mulai dari makan yang teratur, tidur yang cukup dan sebagainya.

Teknologi informasi pada jaman sekarang sangat berkembang pesat di berbagai bidang,
suatu sistem pelayanan kesehatan di katakan baik bila struktur dan fungsi pelayanan
kesehatan dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang memenuhi tiga belas persyaratan
yaitu (Wienfieldet.al,sible), terjangkau, dapat diterima, wajar, efektif, efisien, menyeluruh,
terpadu, serta berkesinambungan (Pudjaningsih, 2011). Diharapkan dengan adanya sistem
informasi yang terorganisir ini, semua permasalahan khususnya dalam bidang farmasi dapat
teratasi.

Pelayanan informasi obat didefinisikan sebagai kegiatan penyediaan dan pemberian


informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini, oleh apoteker
kepada pasien, masyarakat, professional kesehatan yang lain, dan pihak-pihak yang
memerlukan.

1
Pelayanan informasi obat meliputi penyediaan, pengolahan, penyajian dan pengawasan
mutu data/informasi obat dan keputusan professional. Setiap institusi famasi (perguruan
tinggi, RS, Badan POM, industry farmasi) akan membuat layanan informasi obat. Baik itu
secara fisik maupun secara non fisik (dunia maya).

Kebanyakan penyedia informasi obat akan menggunakan dunia maya sebagai sarana
publikasi dan komunikasi dengan pengguna informasi obat. Apalagi sejak sekarang
perkembangan informasi sangat pesat dan perkembangan teknologi informasi sangat canggih
sehingga sangat memungkinkan setiap apoteker dapat memberikan layanan informasi obat
secara mandiri.
Sekarang ini sudah banyak sekali situs-situs di internet yang mennyajikan pelayanan
informasi obat, baik yang dikelola secara pribadi/individu maupun yang dikelola secara
professional oleh suatu lembaga pusat informasi obat. Sekarang ini orang tinggal mencari
informasi yang diinginkan melalui perangkat search engine di internet akan ditampilkan
banyak sekali informasi- informasi tersebut sehingga didapatkan jawaban yang valid dan
memuaskan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang sebelum nya, berikut rumusan masalah pada makalah
ini :
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Farmasi ?
2. Apa saja data yang di kelola dalam aplikasi Sistem Informasi Farmasi ?
3. Apa manfaat dari Sistem Informasi Farmasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut ini tujuan penulisan makalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Farmasi
2. Untuk mengetahui data yang di kelola dalam aplikasi Sistem Informasi Farmasi
3. Untuk mengetahui manfaat dari Sistem Informasi Farmasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Farmasi


Sistem informasi farmasi didefinisikan sebagai sebuah sistem komputer kompleks yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan departemen farmasi. Adanya sistem ini bukan hanya
membantu pekerjaan rutin seorang farmasis seperti menangani resep masuk, screening,
logistik dan lain sebagainya, tetapi juga membantu farmasis mendapatkan input tentang
bagaimana pola penggunaan obat di rumah sakit tersebut (Alfansyah, 2016).

Jadi menurut technopharm (2012), sistem informasi farmasi adalah sebuah sistem yang
diorganisir untuk pengumpulan, pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi untuk
pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari pengumpulan dokumen atau catatan
farmasi. Sistem informasi farmasi dapat merupakan alat yang berguna untuk pengawasan,
menyediakan data untuk memonitoring. Sistem informasi manajemen farmasi yang baik,
efektif digunakan untuk pengolahan data, yang meliputi :

 Pengolahan data dengan meringkas data


 Penyajian informasi dalam bentuk grafis, yang memudahkan pemahaman
 Pemahaman informasi untuk mengidentifikasi kecenderungan dan masalah –
masalah potensial
 Langkah dalam merespo hasil yang baik

Komputerisasi terintegrasi antara apotek dengan poliklinik kini seharusnya sudah bukan
lagi merupakan kebutuhan tertier, mengingat perlunya efisiensi waktu dan tenaga serta
akurasi data. Hampir semua urusan di berbagai bidng membutuhkan suatu sistem yang dapat
meng-handle pekerjaan yang bersangkutan dengan bidang tertentu secara non-manual guna
keefektivan kerja dan keakuratan informasi, sama halnya dengan apotek. Dikembangkannya
sistem informasi manajemen apotik dirasa perlu demi peningkatan kecepatan akses informasi
sehingga dapat meningkatkan kinerja poliklinik (Riski, 2011).

Membangun Sistem Informasi Apotek yang masih menggunakan sistem manual


dalamoperasional apotek untuk memberikan pelayanan efektif bagi customer, Menciptakan
manajemenkomputerisasi yang hemat waktu demi perkembangan apotek dan mempermudah
dan mempercepatproses pelayanan secara efesien yang tentunya dengan teliti dan tetap hati-

3
hati, sehingga diharapkankepada para pasien/ konsumen merasa sangat puas dengan
pelayanan yang diberikan serta sistempelaporan yang sangat mudah bagi karyawan apotek
untuk mempertanggung jawabkan kepada manajer (Ejournal, 2017).

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem


2.2.1 Analisis Kebutuhan
Proses kerja dibagi menjadi 3 tahapan :

1. Penerimaan obat dari pemasok

Informasi yang terkait meliputi data obat dan jumlahnya.

2. Pendistribusian obat ke puskesmas

3. Pelaporan LPLPO dari puskesmas ke instalasi farmasi

Informasi yang terkait meliputi data obat, stok awal, penerimaan, pemakaian, stok
akhir, permintaan.

4
2.2.2 Kebutuhan Fungsional
1. Fasilitas yang di sediakan untuk Super Admin
 Pengolahan data user : Pengolahan informasi user yang dapat masuk pada
sistem. Pengolahannya data meliputi, menambah data, mengubah data dan
menghapus data.
 Pengolahan data puskesmas: Pengolahan informasi Puskesmas yang masuk
pada sistem. Pengolahannya data meliputi, menambah data, mengubah data
dan menghapus data.

2. Fasilitas yang di sediakan untuk Admin Farmasi


 Pengolahan data obat: Pengolahan informasi obat yang digunakan pada
sistem yang meliputi nama obat, satuan, tipe obat, tanggal mulai berlaku dan
harga. Pengolahannya data meliputi menambah data, mengubah data dan
menghapus data.
 Pengolahan data pemasok: Pengolahan informasi Pemasok yang mengirim
obat ke Farmasi yang meliputi nama pemasok, alamat, kota dan telepon.
Pengolahannya data meliputi menambah data, mengubah data dan menghapus
data.
 Penerimaan: Mengolah data penerimaan obat dari pemasok yang meliputi
memilih nama pemasok, menambahkan tanggal, sumber penerimaan, obat
yang diterima dan jumlahnya, menghapus data penerimaan dan menghitung
otomatis jumlah persediaan setiap terjadi transaksi.
 Pengeluaran : Dibagi menjadi dua :
o Pengeluaran ke Puskesmas: Memutuskan pemberian obat dari
Farmasi ke Puskesmas setiap bulan yang meliputi menampilkan
formulir pengisian pengeluaran, untuk mempermudah ditampilkan juga
data persediaan dan permintaan bulan lalu Puskesmas, aksi
(tambah/ubah) data pengeluaran, otomatis menghitung persediaan
Farmasi dan Puskesmas setiap terjadi transaksi dan mencetak surat
bukti pengeluaran dalam bentuk .xls.
o Pengeluaran lain: Memutuskan pemberian obat dari Farmasi ke
pihak selain puskesmas. Misalnya bantuan PMI, pemusnahan obat,
dll. Fungsinya meliputi menambahkan tanggal, nama obat, jumlah

5
obat yang dikeluarkan, menghapus jumlah obat yang dikeluarkan dan
menghitung persediaan Farmasi secara otomatis.
 Persediaan: Menampilkan riwayat informasi persediaan obat di
Farmasi, informasi yang ditampilakan adalah stok akhir berdasarkan bulan.
 Laporan: Menampilkan dan mencetak laporan dalam bentuk .xls setiap
bulan. Laporan terebut diantaranya laporan LPLPO yang Berisi informasi
obat yang terdapat pada Puskesmas, laporan mutasi yang berisi pegerakan
obat serta nilainya dan laporan pengeluaran yang berisi detail pengeluran
Farmasi kepada semua Puskesmas.
 Ubah Akun: Mengubah informasi akun Admin.
 Farmasi sendiri.

3. Fasilitas yang di sediakan untuk Admin Puskesmas


 LPLPO: Menampilkan formulir pengisian data pemakaian dan
permintaan berdasarkan bulan, menambahkan data pemakaian dan permintaan
Puskesmas, mengubah data pemakaian dan permintaan Puskesmas,
menghitung persediaan obat Puskesmas secara otomatis berdasarkan
persediaan bulan sebelumnya.
 Laporan: Menampilkan dan mencetak laporan LPLPO dalam bentuk
.xls.
 Ubah Akun: Berisi fungsi untuk mengubah informasi akun Admin
Puskesmas sendiri.
2.2.4 Analisa
1. User yang terlibat

No User Deskripsi
Super admin adalah User dalam sistem yang dapat
1 Super Admin
mengelola data user dan puskesmas
Admin Farmasi adalah user dalam sistem yang
dapat mengelola data obat dan pemasok. Proses
2 Admin Farmasi penerimaan, proses pengeluaran, melihat
persediaan, melihat laporan bulanan, dan
mencetak nya.
Admin Puskesmas adalah user dalam sistem yang
3 Admin Puskesmas dapat memasukkan data LPLPO, melihat laporan
LPLPO dan mecetak nya

6
2. Dekomposisi Fungsional: Suatu proses yang bersifat iteratif yang memecah fungsi-
fungsi dalam organisasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dekomposisi
fungsional sangat bermanfaat untuk analisis sistem dengan maksud untuk
menyederhanakan permasalahan, memfokuskan perhatian dan mengidentifikasi
komponen-komponen.

2.2.4 Design
1. Entity Relationship Diagram
 Menentukan entitas tahapan ERD
No Entitas Jenis Entitas Keterangan
Entitas yang berisi data obat, keberadaan
1 Obat Entitas Kuat
tidak bergantung pada entitas lain
Entitas yang berisi data puskesmas
2 Puskesmas Entitas Kuat keberadaan tidak bergantung pada entitas
lain.
Entitas yang berisi data pemasok
3 Pemasok Entitas Kuat keberadaan tidak bergantung pada entitas
lain.
Entitas yang berisi data user pegawai
4 User Entitas Kuat Farmasi dan puskesmas, entitas tidak
bergantung pada entitas lain.
Entitas yang berisi informasi persediaan
5 Stok Farma Entitas Kuat obat farmasi. Keberadaan bergantung pada
entitas obat.

7
2. ERD, atribut relasi dan informasi
- ERD, entitas puskesmas dengan user

- ERD, entitas puskesmas dengan obat

obat

2.3 Data Yang dikelola dalam Sistem Informasi Farmasi meliputi :


1. Data Obat, meliputi nama obat, jenis obat, kandungan obat, indikasi obat, produsen
obat, masa berlaku obat, efek samping obat.
2. Data Penyakit, meliputi nama penyakit, penyebab penyakit, gejala penyakit,
pengobatan penyakit.
3. Data Resep, meliputi nama obat, jumlah obat, penggunaan, penyakit, pasien, harga,
dokter, tanggal resep.
4. Data Racikan, meliputi nama resep, komposisi obat-obatan, penggunaan, indikasi,
efek samping.
5. Data Pasien, meliputi nama pasien, no telepon, alamat pasien, penyakit yang
diderita.
6. Data apoteker, meliputi nama, alamat apoteker, no telepon.

8
2.4 Manfaat dari Sistem Informasi
Komputerisasi terintegrasi antara apotek dengan poliklinik kini seharusnya sudah bukan
lagi merupakan kebutuhan tertier, mengingat perlunya efisiensi waktu dan tenaga serta
akurasi data. Hampir semua urusan di berbagai bidng membutuhkan suatu sistem yang dapat
meng-handle pekerjaan yang bersangkutan dengan bidang tertentu secara non-manual guna
keefektivan kerja dan keakuratan informasi, sama halnya dengan apotek. Dikembangkannya
sistem informasi manajemen apotik dirasa perlu demi peningkatan kecepatan akses informasi
sehingga dapat meningkatkan kinerja poliklinik (Riski, 2011).

Membangun Sistem Informasi Apotek yang masih menggunakan sistem manual


dalamoperasional apotek untuk memberikan pelayanan efektif bagi customer, Menciptakan
manajemenkomputerisasi yang hemat waktu demi perkembangan apotek dan mempermudah
dan mempercepatproses pelayanan secara efesien yang tentunya dengan teliti dan tetap hati-
hati, sehingga diharapkan kepada para pasien/ konsumen merasa sangat puas dengan
pelayanan yang diberikan serta sistempelaporan yang sangat mudah bagi karyawan apotek
untuk mempertanggung jawabkan kepada manajer (Ejournal, 2017).

9
BAB III
PENUTUP

3.4 Kesimpulan
Teknologi pada jaman sekarang yang berkembang sangat berpengaruh
pada Sistem Informasi Farmasi dan sangat berguna membuat Farmasi menjadi
lebih maju lagi di bidang nya. Mulai dari membantu mengelola pekerjaan para
admin – admin di farmasi menjadi lebih efisien dan teratur dari segala sisi.

3.2 Saran
Mengingat teknologi nya yang terus berkembang di bidang sistem informasi nya juga sarang
yang dapat di berikan kepada farmasi ialah tetap mengupdate sistem sistem informasi nya dan
terus di perhatikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/noviah/5554797e6523bda6144af016/kesehatan-adalah-modal-
utama
https://sisteminformasimanajemen15089.wordpress.com/2016/12/21/sim-farmasi/

11

Anda mungkin juga menyukai