Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


HAMBATAN DALAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Pembimbing :

Anin Wijayanti, S.Kep., Ns., M.Kep.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. Fatati Ulfa
2. Fernanda Yoga
3. Fitya Ardianti
4. Lia Elfrani
5. Linda Rahmawati
6. M. Fathoni
7. Munshin I’is Elfine
8. Ndindik Krisdiana
9. Tutus Tri Agustiningsih

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017/2018
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat
dan pertolongan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga saya
ucapkan kepada dosen pembimbing Anin Wijayanti S.kep., Ns., M.Kep yang turut
membimbing kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah di
tentukan. Sholawat serta salam senantiasa saya haturkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya. Makalah ini kami buat dalam
rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai Sistem
Keperawatan dalam Keperawatan yang membahas tentang Leukimia.
Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
dalam Keperawatan. Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis telah berusaha
dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terimakasih.

Jombang, 10 September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…........................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
…...........................................................................................................1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................
1
1.3 Rumusan
masalah ..........................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Sistem Informasi Kesehatan .........................................................................3
2.2 Manfaat Sistem Informasi Kesehatan .........................................................................3
2.3 Keuntungan dari Sistem Informasi Kesehatan ............................................................3
2.4 Hambatan dari Sistem Informasi kesehatan ................................................................4
2.5 Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia ............................................5

BAB 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................6
4.2 Saran ............................................................................................................................6
Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengelolaan
pembangunan kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional. Komponen
pengelolaan kesehatan tersebut dikelompokkan dalam tujuh subsistem, yaitu : upaya
kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya
manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, manajemen,
informasi, dan regulasi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang
cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Namun,
seringkali para pembuat kebijakan di bidang kesehatan mengalami kesulitan dalam hal
pengambilan keputusan yang tepat karena keterbatasan atau ketidaktersediaan data dan
informasi yang akurat, tepat, dan cepat. Data dan informasi merupakan sumber daya
yang sangat strategis dalam pengelolaan pembangunan kesehatan yaitu pada proses
manajemen, pengambilan keputusan, kepemerintahan dan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari sistem informasi keperawatan?
2. Apa manfaat dari sistem informasi keperawatan?
3. Apa hambatan dari sistem informasi keperawatan?
4. Apa keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi sistem informasi keperawatan
2. Untuk mengetahui manfaat sistem informasi keperawatan
3. Untuk mengetahui hambatan sistem informasi keperawatan
4. Untuk mengetahui keuntungan sistem informasi keperawatan

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi Keperawatan
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan
suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen
yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna,
akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

2.2 Manfaat Sistem Informasi Keperawatan


1. Mendukung manajemen kesehatan
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti
(evidence-based decision)
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
7. Membantu penilaian transparansi

2.3 Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


a. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
b. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
c. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
d. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan
mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
e. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat.
f. Meningkatkan produktivitas kerja.
g. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley L,
Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record).
h. Membantu memonitor nilai kridit kinerja perawat.
i. Membantu menentukan jadwal dinas perawat.

2.4 Hambatan ataupun kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di puskesmas
antara lain :
1. Kendala di bidang Infrastruktur
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya
untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai
banyak pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih
berfungsi sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber
daya listrik juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah
biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi
terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering
terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.
2. Kendala di bidang Manajemen
a. Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja
yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dapat dijumpai dari
tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota.
b. Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa
yang bertanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan
dan pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian.
3. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
a. Bidang SDM sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum
maksimal dalam mengoperasikan komputer.
b. Kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak
maksimal.
c. Pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang
sebenarnya.

2.5 Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia


Dalam pelaksanaan nya sistem informasi kesehatan di Indonesia memiliki permasalahan
yang cukup kompleks, permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia
saat ini antara lain :
1. Faktor Pemerintah
a. Standar SIK belum ada sampai saat
b. Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
c. Belum ada rencana kerja SIK nasional
d. Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam
2. Fragmentasi
a. Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi
(kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data
tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat.
b. Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu)
c. Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih
dari 300 laporan dan ada 8 macam software sehingga beban administrasi dan
beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien.
d. Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara
nasional.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Kesehatan yang selanjutnya disebut SIK adalah suatu sistem
terintegrasi yang mampu mengelola data dan informasi publik (pemerintah, masyarakat
dan swasta) di seluruh tingkat pemerintahan secara sistematis untuk mendukung
pembangunan kesehatan.
1. Sistem Informasi Kesehatan dapat membantu para pengelola program kesehatan,
pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi
(kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut: mendukung
manajemen kesehatan, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan, mengintervensi
masalah kesehatan berdasarkan prioritas, pembuatan keputusan dan pengambilan
kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-based decision), mengalokasikan
sumber daya secara optimal, membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi,
membantu penilaian transparansi.
2. Pengembangan dan penguatan SIK dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut: pemanfaatan tik, keamanan dan kerahasiaan data, standarisasi,
integrasi, kemudahan akses, keterwakilan,etika, integritas dan kualitas.
3. Kebutuhan terhadap data/informasi yang akurat makin meningkat namun ternyata
sistem informasi saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap
dan tepat waktu.
4. Penguatan SIK dilakukan dengan mengembangkan model SIK nasional yaitu SIK
yang terintegrasi. SIK yang terintegrasi adalah sistem informasi yang menyediakan
mekanisme saling hubung antar sub sistem informasi dengan berbagai cara yang
sesuai.
5. Sistem informasi kesehatan di dinas kesehatan merupakan sistem informasi kesehatan
yang dikelola oleh dinas kesehatan baik kabupaten/kota dan provinsi.
3.2 Saran
Sistem informasi kesehatan perlu perhatian yang lebih dari para pemerintah, pihak
swasta dan sektor terkait lainnya agar dapat tercapai sistem informasi yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA

KEPMENKES RI. 2012. ROADMAP Sistem Informasi kesehatan Tahun 2012-2014.(online)


(http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20192%20ttg
%20Roadmap%20Aksi%20Penguatan%20SIK%20Indonesia.pdf) Diakses pada tanggal 13
Oktober 2013 pukul 15.40 wita

KEPMENKES RI NOMOR 192/MENKES/SK/VI/2012 TENTANG RENCANA AKSI


PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN INDONESIA. 2012. (online)
(www.depkes.go.id/downloads/roadmap%20SIK_final.pdf). Diakses pada tanggal 13 Oktober 2013
pukul 15.20 wita

Pengertian Sistem Informasi Kesehatan. 2012. (online)


(http://.pengertiansik.com/2012/12/sik-sistem-informasi-kesehatan.html) Diakses pada 17
Oktober 2017

https://realtimehealth.wordpress.com/2014/11/01/sistem-informasi-kesehatan-di-indonesia/,
diakses pada tanggal 17 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai