DIKSI (PILIHAN KATA) DAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS KARYA TULIS
ILMIAH
Putri Amalia
2103039
Sambutan : Prof. Dr. Hj. Johar Amir, M. Hum (Guru Besar Pendidikan Bahasa Indonesia dan
Satra Indonesia UNM)
Narasumber I : Arya Bayu Setyaji, S.Pd., M.Pd (Dosen Bahasa Indonesia IAIN Ambon)
Narasumber II : Andi Saadillah, S.Pd., M.Pd (Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra
Indonesia USN Kolaka
HASIL DAN PEMBAHASAN
Judul Materi I: Diksi/pilihan kata dalam karya ilmiah
✓ Karena mahasiswa sejak awal kuliah hingga lulus berhadapan dengan aktivitas ilmiah
✓ Untuk merekam, menyebarluaskan dan mengabadikan seluruh peristiwa dan pemikiran
ilmiah yang dialami mahasiswa
✓ Karena menulis ilmiah sama artinya membangun peradaban manusia
✓ Keterampilan menulis ilmiah menjadi tolak ukur kualitas dan kompetensi akademik
mahasiswa
Karya tulis yang baik apabila menggunakan pilihan kata/diksi yang tepat
Diksi adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam Bahasa, baik lisan atau
tulisan.
Contoh:
Mati-Mampus-Meninggal-Wafat-Tewas-Gugur-Berpulang-Binasa-Kembali keharban-Kembali
kepangkuan, dst
o Kucing mati
o Manusia wafat/berpulang
o Pahlawan gugur
o Kaum nabi nuh binasa/dibinasakan
Fungsi diksi
Ciri-ciri:
Contoh:
Fikir Pikir
Dhuhur Zhuhur
Nyuci Mencuci
Contoh : Jumlah
a) Selama Covid-19 penjual ikan di pasar mengalami kerugian 1-3 juta perbulan besar.
b) Selama Covid-19 penjual ikan di pasar mengalami kerugian 1-3 juta perbulan.
a) Reset ini dilakukan karena penulis merasa perihatin terhadap kekerasan rumah tangga.
b) Riset terhadap kekerasan rumah tanggga perlu dilakukan karena hal tersebut Tindakan
pidana yang kurang perhatikan masyarat.
Contoh jargon :
“Kontentensi dalam penggunaan kosakata menunjukkan keruntutan struktur Bahasa dalam karya
ilmiah”
“Berdasarkan observasi awal, penulisa menemukan permasalahan sebagai beriku (1) Guru
kurang memiliki keterampilan menggunakan teknologi, (2) motivasi guru sangat rendah dalam
menciptakan media pembelajaran”
“Menurut data Badan Pusat Statistik(BPS) 2016 dengan jumlah penduduk 252 juta, jumlah
wirausaha nonpertanian yang menetap mencapai 7,8juta orang atau 3,1 persen”
“Perkembangan teknologi dan mudahnya akses internet seperti saat ini bagaikan pisau bermata
dua. Selalu ada sisi positif dan negatif”
“Menjadi seorang pengusaha dibaratkan seperti orang berenang, Kendati sudah menguasai teori
dan hapal caranya namun jika tidak dipraktikkan langsung tidak akan bisa apa lagi berhasil”
“Melihat fenomena yang ada, akhirnya peneliti berusaha memberikan solusi alternatif dalam
mengatasi permasalahan menurunnya kualitas Pendidikan dimasa pandemi. Adapun solusi yang
ditawarkan dengan mengembangan media pembelajaran e-learning”
“Berdasarkan jenisnya wirausaha dapat dibedakan menjadi empat yakni 1) usaha dagang dan
produksi, 2) usaha pertanian , 3) BUMN, 4) koperasi jasa.
“Bedasarkan manfaatnya madu hitam berkhasiat untuk 1) menguatkan sistem imun, 2) obat
alami flu dan batuk, 3) mengurangi resiko diabetes, 4) menurunkan berat badan”
“ Menurut uraikan beberapa para ahli, maka dapat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa…
“Menurut pendapat Mulyani (2019) adanya Covid-19 menjadikan omset penjulan bahan pokok
menurun sebesar 50% , Berbeda pendapat amir (2020) penjualan bahan pokok selama Covid
tetap stabil. Perbedaan tersebut karena adanya PSBB pada tahun 2019”
Tips Menyusun Kalimat dalam Karya ilmiah
Teks Asli
Hasil Parafrase
“Salah satu dampak negatif adanya Covid-19 menyerang sektor pariwisata (Mulyani,2019)
Teks asli
Hasil parafrase
“Pembelajaran jarak jauh atau online lebih diminati mahasiswa IAIN Bone (Ahmad,2021)
(Dalam Karya Tulis Ilmiah semakin banyak refrensi maka semakin baik tulisan)
PENDAHULUAN
Fungsi media dalam pembelajaran antara lain, sebgai penyalur pesan (Soematri, 2019),
memperjelas pesan pembelajaran (Suslistiana & Ryana, 2019), meningkatkan efisiensi
penyampaian pesan (Marlena, 2018) dan meningkatkan motivasi belajar siswa (Dai & Fan, 2012)
Judul materi II: Diksi dan Gaya Bahasa dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah
Diksi diartikan sebagai pilihan kata. Pemilihan kata yang tepat akan menghasilkan karya ilmiah
lebih mudah dipahami.
Menurut KBBI, karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip ilmiah, menurut data
dan fakta (observasi, eksperiman, kajian Pustaka). Dalam karya ilmiah, seseorang bisa
mendapatkan informasi yang akurat untuk mendapatkan informasi yang akurat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan.
1) Bersifat sederhana dalam struktur kalimat dicvirkan dengan penggunaan kalimat simpleks
(S+P+O/K)
Contoh:
Studi ini menguji keterkaitan [antara usia dan kinerja manager].
(Teks Ekonomi, Supriyono, 2006)
Penggunaan kalimat kompleks hipotaktik (konjungsi apabila, karena, Ketika) bukan
kompleks parataktik (konjungsi dan, kemudian, lalu)\
Contoh:
Buku itu ditulis oleh ilmuan terkenal dan digunakan dibanyak universitas di dunia adalah
contoh kalimat kompleks parataktik, dan;
Buku itu menjadi buku wajib di banyak universitas karena buku itu memuat teori-teori
mutakhir adalah contoh kalimat kompleks hipotaktik.
2) Padat Informasi
Informasi didapatkan melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi didapatkan melalui
nominalisasi
Lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predaktor, adjektiva
dan adverbial tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dsb).
Contoh:
Dasar teori untuk menjawab pertanyaan mengenai hubungan usia dan kinerja manajer
beserta variable perantaranya, yaitu komitmen organisasi dan partisipasi penganggaran
pada dasarnya berakar pada teori: psokologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, ilmu
politik, ekonomi, dan akuntansi keperilakuan. (Teks Ekonomi, Supriyono, 2006)
Pada buku ini kita bertujuan untuk menelaah bagaimana menerepkan metode empiris agar kita
dapat menganalisis cara orang bercakap-cakap. kita berharap dapat menguak sesuatu yang
diasumsikan orang ketika mereka berkomunikasi dengan cara bercakap-cakap. Kita akan
memusatkan perhatian kepada bagaimana penutur menggunakan tuturan untuk berinteraksi,
yaitu bagaimana mereka menciptakan dan mempertahakan apa yang mereka definisikan sebagai
“ makna situasi sosial”
Tujuan telaah pada buku ini adalah untuk menerapkan metode empiris analisis percakapan
yang dapat menguak asumsi sosial yang mendalami proses komunikasi verbal dengan
memusatkan perhatian kepada penggunaan tuturan oleh penutur untuk berinteraksi, yaitu
menciptakan dan mempertahankan definisi “situasi sosial” secara khusus.
➢ Hal-hal apa sajakah yang harus dihilangkan dari kalimat tersebut dan hal-hal apa sajakah
yang harus dipertahankan agar kita dapat melakukan pemadatan informasi tersebut?
➢ Dalam karya ilmiah yang biasanya terdapat kesalahan dalam penulisan karya tersebut,
bagaimana cara mengatasi kesalahan dalam penulisan karya tersebut?
➢ Karya tulis ilmiah lebih mengarah kemana dan karya tulis populer lebih mengarah
kemana?