Anda di halaman 1dari 13

Sistem Basis Data

Rancangan Sistem Jejak Medis Rumah sakit

Laporan ini dibuat untuk memenuhi Tugas Besar mata kuliah Sistem basis data

Dosen mata kuliah:


Rahmat Riyan Hidayat, ST, mmsi

Disusun Oleh :
Azka Faiq suharyanto
NIM : 41522010212
Georgy Christian VerMuelen
NIM :41522010xxx

Fakultas : Fasilkom
Prodi : Teknik Informatika

1
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI……………………………………………………………… 2

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 3

1.2 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 3

BAB II: PEMBAHASAN


2.1 Metode Pengumpulan data……………………………………………… 4
2.2 Tahapan penelitian...……..……………………………………………… 4
2.3 Metode pengembangan sistem………………………………………….. 4
2.4 Analisa sistem…………………………………………………………... 6
2.5 Tahap Perancangan Sistem……………………………………………... 7

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 12
3.2 Daftar Refrensi………………………………………………………….. 13

2
BAB I

A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Rekam medis adalah suatu berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Seiring berkembangnya teknologi
rekam medis manual akan berkembang menjadi rekam medis elektronik.

Rekam medis elektronik adalah sistem informasi kesehatan berbasis komputerisasi


yang menyediakan dengan rinci catatan tentang data demografi pasien, riwayat
kesehatan, alergi, dan riwayat hasil pemeriksaan laboratorium serta beberapa
diantaranya juga dilengkapi dengan sistem pendukung keputusan. Rekam medis
elektronik menawarkan kemampuan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan untuk
menyimpan dan saling berbagi informasi kesehatan tanpa bergantung pada dokumen
berbasis kertas.

Penggunaan rekam medis elektronik pada pelayanan rawat jalan direkomendasikan


sebagai metode untuk mengurangi kesalahan, meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan, serta mengurangi pembiayaan. Dengan direkomendasikannya penggunaan
rekam medis elektronik, banyak penyelenggara pelayanan kesehatan
mengimplementasikan rekam medis elektronik sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, meningkatkan kepuasan pasien, dan mengurangi medical errors

II. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui dan mempelajari lebih dalam apa saja yang membuat sebuah
sistem informasi kesehatan elektronik.

2. Menjelaskan Beberapa keunggulan suatu sistem Rekaman Medis yang berbasis


elektronik .

3. Mencari beberapa kelemahan di dalam suatu sistem Informasi kesehatan


Elektronik agar bisa di identifikasi dan diatasi.

3
BAB II
B. PEMBAHASAN

II.1 Metode Pengumpulan Data


Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif, untuk pengumpulan data observasi, karena mengamati objek secara
langsung dalam kegiatan rekam medis, sedangkan metode untuk pengembangan sistem yang
digunakan yaitu model waterfall. Contoh Model waterfall. selanjutnya tahapan perancangan
sistem yang akan dibangun Mengunakan class diagram untuk memvisualisasikan alur dari
sistem perancangan Database menggunakan metode sequence diagram dan juga metode
Activity diagram. Untuk memperlihatkan aktor aktor yang terlibat dalam sistem ini penulis
mengunakan metode use case diagram.

2.2. Tahapan Penelitian


Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif Mengunakan
pendekatan deksriptif, sedangkan untuk teknik pengumpulan data metode observasi, karena
mengamati secara langsung Bagaiaman Suatu Rekam Medis Bekerja.

2.3 Metode Pengembangan Sistem


Metode untuk pengembangan Rancangan sistem yang digunakan untuk laporan ini adalah
model waterfall. Model waterfall dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Model dari suatu
Software yang merupakan visualisasi pengembangan perangkat lunak, sehingga memberikan
informasi mengenai proses yang dilakukan.

4
Gambar 1. Model Waterfall

Tahap Penelitian Dalam Metode Waterfall

1. Analysis

Pada tahap ini pengembang atau perancang harus mengetahui seluruh informasi mengenai
kebutuhan software seperti kegunaan software yang diinginkan oleh pengguna dan batasan
software.

Informasi tersebut biasanya diperoleh dari wawancara, survey, ataupun diskusi. Setelah itu
informs dianalisis sehingga mendapatkan data-data yang lengkap mengenai kebutuhan
pengguna akan software yang akan dikembangkan.

2. Design

Tahap selanjutnya yaitu Desain. Desain dilakukan sebelum proses coding dimulai. Ini
bertujuan untuk memberikan gambaran lengkap tentang apa yang harus dikerjakan dan
bagaimana tampilan dari sebuah sistem yang diinginkan.

Sehingga membantu menspesifikan kebutuhan hardware dan sistem, juga mendefinisikan


arsitektur sistem yang akan dibuat secara keseluruhan.

5
3. Implementation

Proses penulisan code ada di tahap ini. Pembuatan software akan dipecah menjadi modul-
modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap selanjutnya.

Dalam tahap ini juga akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam terhadap modul yang sudah
dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.

4. Testing/ Integartion

Pada tahap keempat ini akan dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat
sebelumnya.

Setelah itu akan dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah software
sudah sesuai desain yang diinginkan dan apakah masih ada kesalahan atau tidak.

5. Deployment/ maintenance
Operation & Maintenance adalah tahapan terakhir dari metode pengembangan waterfall. Di
sini software yang sudah jadi akan dijalankan atau dioperasikan oleh penggunanya.

2.4 Analisa Sistem

Tahapan analisis yang dilakukan yaitu dengan mengetahui cara kerja rekam medis
elektronik, berikut tahapan unit kerja rekam medis di Rumah Sakit

A. Pasien Baru

1. Pasien Mengambil tiket antrian lalu menunggu Gilirannya untuk dipanggil oleh
petugas.

2. Petugas memanggil sesuai Nomor Antrian.

3. Pasien Mendaftarkan diri mengunakan kartu Identitas Diri seperti KTP ,Kartu
Pelajar , dll.

4. Petugas Rumah sakit Menginputkan data Sesuai data diri pasien dan meminta
pasien untuk memastikan bahwa data diri sudah sesuai

5. Petugas memberikan code dan credential dalam kartu berobat tersebut

6
6. Pasien Menerima dan Diminta membayar di kasir.

7. Setelah Membayar pasien menunggu untuk poliklinik yang dinginkan

8. Pasien mengunakan pelayanan di poliklinik dan mendapatkan resep obat yang


dapat dibeli di Apotek umum lalu Pasien diperbolehkan pulang .

B. Pasien Terdaftar

1. Pasien yang sudah terdaftar mengambil nomor antrian untuk dipanggil oleh
pendaftaran.
2. Setelah dipanggil pasien memberikan kartu berobat kepada petugas pendaftaran.
3. Petugas pendaftaran melakukan verrifikasi data pada computer, setelah itu petugas
mencarikan berkas rekam medis yang sudah tersimpan di ruang berkas untuk
selanjutnya diantarkan ke poliklinik masing-masing yang dituju.
4. Setelah pasien mendapatkan pelayanan di poliklinik, pasien akan menerima resep obat
untuk diambil dibagian apotek.
5. Pasien mengambil Obat di bagian Apotek lalu Memilih metode Pembayaran
6. Jika pasien membayar mengunakaan BPJS/ Asuransi maka pasien harus memberikan
kartu BPJS/Asuransi mereka ke kasir untuk diproses. Setelah proses Proses
Pembayaran selsai maka pasien diperbolehkan pulang
7. Jika pasien memilih cash maka ia hanya harus memberikan uang sesuai nominal yang
diberikan oleh kasir dan membayar. Setelah pembayaran maka pasien diperbolehkan
untuk pulang

2.5 Tahap Perancangan Sistem


Tahap perancangan sistem adalah untuk visualisasi sistem yang akan dibuat, tahap
rancangan yaitu terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

7
A. Use case diagram

Gambar 2. Use case diagram Rumah sakit

Pada gamabr diatas Use case diagram tersebut mengambarkan sebuah proses di rumah
sakit. Disini terdapat 3 aktor pertama adalah pasien kedua database dan ketiga dokter.
Aktor ini memiliki hak akses dalam penggunaaan sistem informasi contoh seperti pasien
karena pasien adalah aktor utama di Use case diagram ini. Pasien memiliki peran utama
karena ia yang memulai sequence atau rangkaian sistem. Jika dilihat di Use case
Diagnosis disitu terdapat hubungan include antara use case perlu pengobatan dan

8
diansosis karena setiap diagnosis perlu pengobatan untuk sembuh. Tetapi ada tambahan
contoh hubungan Extends dimana use case diagnosis tidak selalu mengunakan use case
“tidak perlu pengobatan”. Karena tidak semua penyakit perlu pengobatan makanya dari
itu hubungan ini mengunakan Extend

Hubungan Generalisasi dan Spesialisasi antara dua buah Use Case dimana fungsi yang


satu merupakan fungsi yang lebih umum dari lainnya. Contohnya adalah di Use case
pembayaran ada dua cabang berbeda yaitu cash atau BPJS tetapi peran mereka sama yaitu
untuk membayar tagihan dari rumah sakit tersebut.

B. Activity Diagram

Gambar 3. Activity Diagram

Activity Diagram sesuai namanya adalah diagram untuk memperlihatkan suatu aktivitas
di suatu sistem tersebut untuk laporan ini contohnya adalah rumah sakit. Jika kita lihat

9
pasien harus sudah mendaftarkan diri jika belum maka ia harus mendaftarkan diri dulu.
Setelah itu management akan mengecek riwayat pasien tersebut lalu akan dilakukan
diagnosis sementara admin rumah sakit akan menghitung biaya diagnosis dan
menghitung biaya pengobatan lalu pasien akan diberikan total biaya pengobatan setelah
diberi total tagihan oleh admin rumah sakit maka management akan memberi perskripsian
obat atau resep obat dan pasien membayar tagihan tersebut. Setelah pasien membayar
management akan verifikasi pembayaran setelah sudah terkonfirmasi maka admin rumah
sakit akan mengupdate riwayat pasien tersebut dan pasien diperbolehkan pulang.

c. Class Diagram

Gambar 4. Class diagram

10
Pada Gambar diatas menggambarkan dari kelas-kelas yang akan dibuat untuk merancang
sistem, kelas-kelas ini disebut juga class diagram atau attribute

d. sequence diagram

Gambar 5. Sequence diagram

Sequence diagram adalah diagram yang mengambarkan suatu sistem dengan


Cara Sesuai urutan kejadian oleh karena itu sequence diagram ini sebenarnya mirip dengan
Activity diagram. Tetapi sequence diagaram akan menampilkan perintah yang dikirim,
Beserta detail waktu pelaksanaannya. Sequence Diagram dibuat berdasarkan Use
Case Diagramnya. Jumlah Use Case Diagram dan Sequence Diagram harus sama.

11
BAB III

D. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan proyek dapat diketahui beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Perancangan process modeling terdiri dari perancangan diagram UML yang


mencakup use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.
Diagram UML tersebut berfungsi untuk menjelaskan bagaimana sistem tersebut
berjalan.
2. Use case diagram merupakan diagram yang menjelaskan skenario penggunaan sistem,
pada use case diagram dijelaskan terdapat dua pengguna yang dapat menggunakan
sistem yang dapat melakukan enam aktivitas yaitu aktivitas menambah pengguna,
login, pengelolaan data, pemetaan, buat laporan, dan log out.
3. Activity diagram adalah diagram yang digunakan untuk menjelaskan aktivitas yang
dilakukan oleh pengguna dan sistem pada activity diagram yang dirancang terdapat
sembilan rancangan activity diagram yaitu activity diagram menambah pengguna,
input data, hapus data, pencarian data, ubah data, buat laporan, pemetaan, dan log out.
4. Sequence diagram adalah diagram yang menjelaskan proses skenario penggunaan
yang dilakukan sistem.

12
E. Sumber refrensi

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1679/transformasi-digital-rekam-medis-manual-
menuju-rekam-medis-elektronik

https://www.konsepkoding.com/2021/01/metode-metode-pengembangan-sistem.html

http://www.waskhas.com/2020/02/pengertian-use-case-diagram-dan.html

http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/161/jbptppolban-gdl-prakasadau-8007-4-bab5--8.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai