Anda di halaman 1dari 2

KEADAAN SOSIAL EKONOMI PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA

OLEH : Firly Ghaida Azzahra

XI MIPA

A. Keadaan Ekonomi Indonesia Pasca Kemerdekaan

Sejarah bangsa Indonesia pasca kemerdekaan sangat buruk,bahkanbisa dikatakan pemerintah


belum bisa menyanggah perekonomian yangterpuruk,dan ironisnya malah menambah
kegagalan perkembangan ekonomipada saat masa-masa tersebut. Dengan lambannya pemulihan
ekonomi danmeluasnya pengeluaran pemerintah, maka tidaklah mengherankan bahwainflasi
dari masa perang dan revolusi terus berlanjut. Semua sektorkemasyarakatan menderita
sampai tingkat tertentu akibat kenaikan harga.Sehingga kemerdekaan tidak menghasilkan
kemakmuran yang diharapkanoleh banyak orang.

Masalah-masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi bangsa Indonesiasetelah pendudukan Jepang
dan revolusi sangatlah besar. Pada akhirpendudukan Jepang dan masa awal kemerdekaan
Republik Indonesia,keadaan ekonomi sangat kacau. Adapun penyebab dari keadaan
ekonomiyang amat buruk itu antara lain :

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Keadaan ekonomi (keuangan) Indonesia pada masa awal kemerdekaanamat buruk. Penyebabnya
antara lain adalah sebagai berikut :

a) Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satumata uang secara
tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementarawaktu pemerintah RI menyatakan
tiga mata uang yang berlaku diwilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank,
mata uang pemerintahHindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
b) Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Pada saat kesulitan ekonomimenghimpit
bangsa Indonesia, Panglima AFNEI yang baru, LetnanJenderal Sir Montagu Stopford
mengumumkan berlakunya uang NICA didaerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang
NICA ini dimaksudkansebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat
turun.Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir memproses tindaka ntersebut.
Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuanyang telah disepakati, yakni
selama belum ada penyelesaian politikmengenai status Indonesia, tidak akan ada mata
uang baru. Pada bulanOktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru,
yaituORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. (Berdasarkan
teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredarmempengaruhi kenaikan tingkat
harga.)
c) Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945untuk menutup
pintu perdagangan luar negri RI.
d) Kas negara kosong.
e) Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

B. Blokade Belanda Terhadap RI


Hiper inflasi menimpa negara Republik Indonesia yang baru berumurbeberapa bulan itu. Sumber
inflasi adalah beredarnya mata uang rupiahJepang secara tidak terkendali. Pemerintah tidak
sanggup mengontrol matauang asing yang beredar di Indonesia, terutama mata uang Jepang
dan matauang Belanda, keadaan kas Negara dan bea cukai dalam keadaan nihil, begitujuga dengan
pajak.kas pemerintah kosong, pajak-pajak dan bea masuk lainnyasangat berkurang, sebaliknya
pengeluaran negara semakin bertambah. Untuksementara waktu kebijaksanaan yang diambil
oleh pemerintah adalahmengeluarkan penetapan yang menyatakan berlakunya beberapa mata
uangsebagai tanda pembayaran yang sah di wilayah RI. Yang dinyatakan berlakuadalah tiga
macam mata uang yaitu mata uangde Javanese Bank,mata uangPemerintah Hindia Belanda, dan
mata uang pendudukan Jepang.

Sebagai akibat dari adanya inflasi, yang paling menderita adalahpetani, karena pada zaman
pendudukan Jepang petani adalah produsen yangpaling banyak menyimpan dan memiliki mata
uang Jepang. Selain itu adanyablokade Belanda yang menutup pintu keluar masuk perdagangan
RI yangmengakibatkan barang-barang dagangan pemerintah RI tidak dapat diekspor.Adapun alasan
Belanda melakukan blokade adalah :

1. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer keIndonesia


2. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda danmilik Asing lainnya.
3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yangdilakukan oleh bukan
bangsa Indonesia.

Akibat dari adanya blokade tersebut diharapkan oleh Belanda adalahtimbulnya keadaan
sosial ekonomi yang buruk dan kekurangan barang imporyang sangat dibutuhkan. Juga ad anya
inflasi yang tak terkendalikandiharapkan akan menimbulkan kegelisahan dan keresahan sosial,
sehinggadapat menimbulkan kebencian terhadap pemerintah Republik. Dan
memangperbendaharaan kosong, sedangkan pengeluarannya semakin bertambahbesar. Pihak
Belanda memperhitungkan bahwa RI secara ekonomi akansegera ambruk.

C. Keadaan Sosial Masyarakat Pasca Kemerdekaan

Pasca Proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yangada di dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakansebelum kemerdekaan diproklamirkan, di dalam
kehidupan bangsa Indonesiaini telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi kelas-kelas
dalammasyarakat. Yang mana masyarakat di Indonesia sebelum kemerdekaandidominasi oleh
warga eropa dan Jepang, sehingga warga pribumi hanyalahmasyarakat rendahan yang
kebanyakan hanya menjadi budak dari bangsawanatau penguasa.

Banyak perkebunan dan instalasi-instalasi industri di seluruh penjurunegeri rusak berat. Dan
yang paling penting adalah meningkatnya jumlahpenduduk yang sangat tajam. Produksi pangan
terutama beras menurun,sehingga tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan para penduduk.
Makasejumlah impor beras masih sangat dibutuhkan. Bidang pertanian semakinbanyak
menyerap tenaga kerja baru dengan membagi pekerjaan kepadasejumlah buruh yang jumlahnya
semakin meningkat.

Dengan menurunnya lahan petani, maka banyak para petani yangtidak lagi dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya. Mereka hanyamengandalkan menjadi buruh saja untuk
mencukupi kehidupannya. Banyak pula para tenaga buruh yang ada kemudian merantau ke
kota untukmendap atkan pekerjaan yang la yak sehingga cukup untuk memenuhikebutuhan
hidup.

Anda mungkin juga menyukai