PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pinjaman Nasional
Konferensi Ekonomi, Februari 1946
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) pada tanggal
19 Januari 1947
Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE)
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menghentikan peredaran mata uang Jepang tersebut sebab Indonesia belum
memiliki mata uang baru sebagai penggantinya. Pemerintah mengeluarkan
kebijakan untuk sementara waktu menyatakan ada 3 mata uang yang berlaku
di wilayah Republik Indonesia, yaitu:
4
d. Inflasi semakin tak terkendali sehingga rakyat menjadi gelisah.
Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk lainnya
belum ada sementara pengeluaran negara semakin bertambah. Penghasilan
pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan
dari bidang pertanian inilah pemerintah Indonesia masih bertahan, sekalipun
keadaan ekonomi sangat buruk.
5
2. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri
6
berperan sebagai perantara dengan pedagang Singapura dengan
mengusahakan pengadaan kapal-kapal yang diperlukan.
7
Sementara itu tujuan dibentuk Bulog (Februari 1946) untuk
melarang pengiriman bahan makanan antar karisidenan Status dan
Administrasi perkebunan-perkebunan. Keputusannya adalah semua
perkebunan dikuasai oleh negara dengan sistem sentralisasi di bawah
kementrian Kemakmuran. Sehingga diharapkan pendapatan negara
dapat bertambah secara signifikan dengan nasionalisasi pabrik gula dan
perkebunan tebu. Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946 membahas
mengenai masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan
negara, pengendalian harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia.
2. Pinjaman Nasional
Usaha ini mendapat respon yang besar dari rakyat terbukti dengan
besar pinjaman yang ditawarkan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp.
1.000.000.000,00 , pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang
sejumlah Rp. 500.000.000,00. Kesuksesan yang dicapai menunjukkan
8
besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat kepada Pemerintah
Indonesia.
Badan ini dibentuk atas usul dari menteri kemakmuran AK. Gani.
Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana
pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang
akhirnya disepakati Rencana untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang
akhirnya disepakati Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.
9
Untuk membiayai rencana pembangunan ekonomi tersebut
pemerintah membuka diri terhadap penanaman modal asing,
mengerahkan dana masyarakat melalui pinjaman nasional, melalui
tabungan masyarakat, serta melibatkan badan-badan swasta dalam
pembangunan ekonomi. Dan untuk menampung dana tersebut dibentuk
Bank Pembangunan. Perusahaan patungan (merger) diperkenankan
berdiri sementara itu tanah partikelir dihapuskan. Perkembangannya
April 1947 badan ini diperluas menjadi Panitia Pemikir Siasat Ekonomi
yang bertugas mempelajari, mengumpulkan data, dan memberikan
saran kepada pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi
dan dalam rangka melakukan perundingan dengan pihak Belanda.
10
dengan intensifikasi pertanian, penanaman bibit unggul, dan
peningkatan peternakan.
11
Selain PTE, perdagangan swasta lainnya juga membantu usaha
ekonomi pemerintah adalah Banking and Trading Corporation
(Perseroan Bank dan Perdagangan). Mengaktifkan kembali Gabungan
Perusahaan Perindustrian dan Perusahaan Penting, Pusat Tembakau
Indonesia, Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (GASIDA)
dalam rangka memperbaiki ekonomi Indonesia
12
2) Menguatkan konsolidasi, penyempurnaan susunan
pemerintahan.
3) Penyempurnaan angkatan perang.
4) Memperjuangkan masalah Irian Barat
5) Meusatkan perhatian pada ekonomi rakyat sebagai fondasi
ekonomi nasional.
Hasil kerja:
Kegagalan:
Hasil kerja:
13
Kegagalan:
Hasil kerja:
Kegagalan:
14
1) Mempersiapkan penyelenggaraan pemilu yang rencananya
diadakan pada tengah tahun 1955.
2) Mengatasi gangguan keamanan dan pemberontakan di daerah.
3) Melaksanakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
turut berperan dalam menciptakan perdamaian dunia.
Hasil kerja:
Kegagalan:
Hasil kerja:
15
Kegagalan:
Hasil kerja:
Kegagalan:
16
3) Memperjuangkan lancarnya pelaksanaan pembatalan hasil
KMB.
4) Memperjuangkan kembali Irian Barat ke wilayah Indonesia.
5) Merpercepat dan mengintensifkan program pembangunan.
Hasil kerja:
Kegagalan:
17
2. Nasionaliasasi de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia
Seetelah Bank Negara Indonesia terbentuk pemerintah mengeluarkan
UU No. 24/1951 yang berisi tentang pelaksanaan nasionalisasi de
Javasche Bank menjadi Bank Indonesia (BI) yang berfungsi sebagai
bank sentral dan bank sirkulasi. Undang – undang tersebut diperkuat
dengan UU No. 11/1953 dan Lembaran Negara No. 40 yang
menyatakan bahwa jabatan presiden Bank Indonesia berubah menjadi
Gubernur Bank Indonesia. Menteri keuangan, menteri perekonomian,
dan gubernur bank menjadi direksi yang berfungsi melancarkan
percepatan peningkatan taraf ekonomi dan moneter negara.
3. Pemberlakuan Oeang Repoeblik Indonesia
Pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi mata uang Republik
Indonesia dengan menukar mata uang Jepang ke mata uang Indonesia
yang disebut dengan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). Prose situ
terjadi pada 1 Oktober 1946 yang dikukuhkan dengan UU No. 17/1946
dan UU No. 19/1946. Kondisi masyarakat Indonesia pada masa awal
kemerdekaan, berangsur – angsur membaik. Kebijakan pemerintah
untuk mengajak rakyat Indonesia agar menabung di bank menjadi awal
sehatnya kondisi perekonomian bangsa.
18
Perubahan perekonomian negara juga terlihat pada masa kabinet
Ali II. Ditandatanganinnya UU Pembatalan Konferensi Meja Bundar
(KMB) oleh Presiden Soekarno pada 3 Mei 1956 berakibat pada
berpindahnya aset – aset modal yang dimiliki para pengusaha Belanda
ke tangan pengusaha nonpribumi. Hal itu berdampak pada munculnya
kondisi sosial yang timpang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pada 19 Maret 1956, Kongres
Nasional Importir Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan yang
dinamakan Gerakan Assaat. Gerakan itu mendorong pemerintah untuk
mengeluarkan peraturan yang dapat melindungi pengusaha pribumi
dalam berdaya saing terhadap pengusaha – pengusaha non pribumi.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal seperti itulah yang patut dicontoh bangsa Indonesia masa sekarang
dalam membangun bangsa ini, walaupun banyak permasalahan, banyak
tekanan dari berbagai aspek dan pihak, tetapi para-para pemimpin bangsa
terdahulu mampu mengatasi dan memperjuangkan kedaulatan dan
keseimbangan NKRI. Maka dari itu kita sebagai agen penerus dan
pembangun bangsa wajib meneruskan serta memperbaharui apa yang telah
pemimpin-pemimpin kita lakukan guna mengharumkan nama Indonesia,
membangun bangsa agar Indonesia berkembang dan menjadi negara maju,
dan senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar memberikan
yang terbaik untuk NKRI, karena tanpanya tidak akan terjadi perbaikan.
Tugas kita saat ini adalah memperjuangkan apa-apa yang telah dahulu
telah diperjuangkan dimasa sekarang demi satu nama untuk “
INDONESIA “
20
DAFTAR PUSTAKA
http://vivahistoria121.blogspot.co.id/2014/12/keadaan-ekonomi-sosial-da
n-politik.html
https://teguhgoonerfirmansyah.wordpress.com/2016/05/26/contoh-
makalah-kehidupan-ekonomi-indonesia-pasca-kemerdekaan/
http://karyakoncokonco.blogspot.co.id/2016/06/makalah-sejarah-
indonesia-kehidupan.html
http://antosenno.wordpress.com/2010/09/30/keadaan-politik-indonesia/
21