Anda di halaman 1dari 11

KD 3.

10 Menganalisis Strategi dan


entuk Perjuangan Bangsa
Indonesia dalam Upaya
Mempertahankan Kemerdekaan
dari Ancaman Sekutu dan Belanda
Dra. Sri Hastuti, M.Pd
SMA N 3 Boyolali
Menganalisis strategi upaya
mempertahankan kemerdekaan
Kondisi awal setelah Sebab-sebab buruknya
proklamasi kondisi ekonomi di
kemerdekaan Indonesia

Usaha-usaha yang Langkah-langkah


dilakukan pemerintah untuk
memperbaiki ekonomi kedatangan sekutu
di Indonesia

Tugas AFNEI di Indonesia Peristiwa surabaya


A. Kondisi Awal Setelah Proklamasi
Kemerdekaan
Keadaan Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
dapat dikatakan belum stabil. Kondisi politik di Indonesia masih dalam
keadaan gonjang-ganjing dikarenakan masih banyaknya ketegangan,
kekacauan, dan berbagai insiden masih terus terjadi. Hal ini disebabkan
karena masih adanya sisa-sisa kekuatan Jepang yang setelah menyerah
kepada Sekutu diwajibkan mempertahankan status quo.
Selain menghadapi sisa kekuatan Jepang, bangsa Indonesia harus
berhadapan dengan tentara Inggris atas nama Sekutu, dan juga NICA
yang berhasil datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu.
Meskipun struktur pemerintahan telah terbentuk dan alat kelengkapan
negara juga sudah tersedia. seperti 12 Kementerian yang telah terbentuk,
tetapi karena baru awal kemerdekaan tentu masih banyak kekurangan.
PPKI yang keanggotaannya sudah disempurnakan berhasil mengadakan
sidang untuk mengesahkan UUD dan memilih Presiden-Wakil Presiden.
Bahkan untuk menjaga keamanan negara juga telah dibentuk TNI pada 18
Agustus 1945. Wilayah Indonesia juga kemudian dibagi atas 8 Provinsi.
Inflasi yang besar berkembang sejalan dengan kondisi perekonomian
Indonesia yang masih hancur-hancuran. Peredaran mata uang Jepang
yang begitu besar namun memiliki nilai tukar yang rendah. Permerintah
RI sendiri tidak bisa melarang beredarnya mata uang Jepang atau mata
uang asing lainnya, mengingat Indonesia sendiri belum memiliki mata
uang sendiri.Bahkan setelah NICA datang ke Indonesia juga
memberlakukan mata uang NICA. Kondisi perekonomian ini semakin
parah karena adanya blokade yang dilakukan Belanda (NICA),
sementara kas pemerintahan RI terbilang kosong.
Pada tanggal 4 Januari 1946 Ibu Kota RI pindah ke Yogyakarta
setelah serangkaian teror dan ancaman dari Belanda terhadap
pemerintahan republik. Pada 1 Oktober 1946, Indonesia mengeluarkan
uang RI yang disebut ORI dan menyatakan bahwa uang NICA
dinyatakan sebagai alat tukar yang tidak sah.
Struktur kehidupan masyarakat mulai mengalami perubahan, tidak
ada lagi diskriminasi. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Sementara dalam hal pendidikan, pemerintah mulai menyelenggarakan
pendidikan menyelenggarakan yang diselaraskan dengan alam
kemerdekaan. Menteri Pendidikan dan Pengajaran juga sudah diangkat.
B. Faktor Penyebab Buruknya Keadaan Ekonomi
Indonesia Pada Awal Kemerdekaan
Pada akhir pendudukan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia
keadaan ekonomi Indonesia sangat kacau. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
 1. Inflasi yang sangat tinggi (Hiper-Inflasi).
Penyebab terjadinya inflasi ini adalah beredarnya mata uang pendudukan Jepang
secara tak terkendali. Pemerintah Republik Indonesia yang baru berdiri, tidak dapat
menghentikan peredaran mata uang Jepang tersebut, sebab negara RI belum
memiliki mata-uang baru sebagai penggantinya. Maka dari itu, untuk sementara
waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu :
a. mata-uang De Javasche Bank
b. mata-uang pemerintah Hindia Belanda
c. mata-uang pendudukan Jepang
Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, Panglima AFNEI
yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang
NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan
sebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Karena hal itu
berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan yang telah disepakati, yakni
selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia, tidak akan ada
mata uang baru.
Oleh karena itulah Pemerintah RI juga melakukan hal yang sama yaitu
mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai
pengganti uang Jepang.
2. Adanya blokade ekonomi, oleh Belanda (NICA).
Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu
keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan
blokade ini adalah :
1. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia
2. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik
asing lainnya;
3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
orang bukan Indonesia.
Akibat dari blokade ini barang-barang dagangan milik pemerintah RI tidak
dapat diekspor, sehingga banyak barang-barang ekspor yang dibumihanguskan.
Selain itu Indonesia menjadi kekurangan barang-barang impor yang sangat
dibutuhkan.
 
3. Kas negara kosong, pajak dan bea masuk sangat berkurang, sehingga
pendapatan pemeritah semakin tidak sebanding dengan pengeluarannya.
Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian.
Karena dukungan petani inilah pemerintah RI masih bertahan, sekali pun
keadaan ekonomi sangat buruk.
 

 
 
C.
C. Usaha-usaha
Usaha-usaha Mengatasi
Mengatasi Kesulitan
Kesulitan Ekonomi
Ekonomi Pasca
Pasca 1945
1945

  Pada awal kemerdekaan masih belum sempat melakukan perbaikan


ekonomi secara baik. Baru mulai Februari 1946, pemerintah mulai
memprakarsai usaha untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi yang
mendesak. Upaya-upaya itu diantaranya sebagai berikut:
1. Pinjaman Nasional
Program Pinjaman Nasional ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan lr.
Surachman dengan persetujuan BP-KNIP. Pinjaman Nasional akan dibayar
kembali selama jangka waktu 40 tahun. Besar pinjaman yang dilakukan pada
bulan Juli 1946 sebesar Rp. 1.000.000.000,00. Pada tahun pertama berhasil
dikumpulkan uang sejumlah Rp. 500.000.000,00. Sukses yang dicapai ini
menunjukkan besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat kepada Pemerintah
RI.
2. Konferensi Ekonomi (Februari 1946)
Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, para gubernur dan para
pejabat lainnya yang bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi
di Jawa. Konferensi ini dipimpin oleh Menteri Kemakmuran, Ir. Darmawan
Mangunkusumo. Tujuan konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan
yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak.
D. Langkah-langkah Kedatangan Sekutu di Indonesia
  Penyerahan Jepang kepada Sekutu tanpa syarat tanggal 14 Agustus
1945 membuat analogi bahwa Sekutu memiliki hak atas kekuasaan
Jepang di berbagai wilayah, terutama wilayah yang sebelumnya
merupakan jajahan negara-negara yang masuk dalam Sekutu. Belanda
adalah salah satu negara yang berada di balik kelompok Sekutu. Setelah
Belanda kalah dengan Jepang, mereka melarikan diri ke Australia. Bagi
Sekutu dan Belanda, Indonesia dalam masa vacuum of power atau
kekosongan pemerintahan. Karena itu, Belanda ingin menjajah kembali
Indonesia.
Sekutu masuk ke Indonesia melalui beberapa pintu wilayah Indonesia
terutama daerah yang merupakan pusat pemerintahan pendudukan
Jepang seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Setelah PD II, terjadi
perundingan Belanda dengan Inggris di London yang menghasilkan
Civil Affairs Agreement. Isinya tentang pengaturan penyerahan kembali
Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda, khusus yang menyangkut
daerah Sumatra, sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan
SEAC (South East Asia Command). Di dalam perundingan itu dijelaskan
langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:
Fase pertama, tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer untuk
memulihkan keamanan dan ketertiban.
Fase kedua, setelah keadaan normal, pejabat-pejabat NICA akan
mengambil alih tanggung jawab koloni itu dari pihak Inggris yang
mewakili Sekutu.
Setelah diketahui Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus1945,
maka Belanda mendesak Inggris agar segera mengesahkan hasil
perundingan tersebut. Pada tanggal 24 Agustus 1945, hasil perundingan
tersebut disahkan.
Berdasarkan persetujuan Potsdam, isi Civil Affairs Agreement
diperluas. Inggris bertanggung jawab untuk seluruh Indonesia termasuk
daerah yang berada di bawah pengawasan SWPAC (South West Pasific
Areas Command).
Untuk melaksanakan isi Perjanjian Potsdam, maka pihak SWPAC di
bawah Lord Louis Mountbatten di Singapura segera mengatur
pendaratan tentara Sekutu di Indonesia. Kemudian pada tanggal 16
September 1945, wakil Mountbatten, yakni Laksamana Muda WR
Patterson dengan menumpang Kapal Cumberland, mendarat di
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dalam rombongan Patterson ikut
serta Van Der Plass seorang Belanda yang mewakili H.J. Van Mook
(Pemimpin NICA).
E. Tugas AFNEI di Indonesia

Tugas dan Tujuan AFNEI di Indonesia adalah melaksanakan


perintah Kepala Staf Gabungan Pasukan Sekutu yang diberikan
kepada SEAC. Tugas dan Tujuan AFNEI tersebut yaitu sebagai
berikut:
1. Menerima penyerahan dari tangan Jepang
2. Membebaskan Interniran Sekutur
3. Melucuti, mengumpulkan, dan memulangkan kembali orang Jepang
4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian
diserahkan kembali kepada pemerintahan sipil.
5. Menghimpun kembali keterangan tentang penjahat perang dan
menuntut mereka di depan pengadilan pasukan Sekutu.
f. Peristiwa surabaya
Penyebab Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
10 November 1945 merupakan Hari Pahlawan Nasional bangsa Indonesia,
pada saat itu peristiwa pertempuran hebat terjadi antara tentara sekutu yang
memboncengi tentara Belanda melawan pejuang bangsa yang ada di Surabaya.
Banyak korban jiwa bergelimpangan setidaknya ribuan pejuang dan rakyat sivil
Indonesia menjadi korban. Namun peristiwa tersebut menjadi simbol nasional
perlawanan Indonesia terhadap penjajah dan menjadi tetapkannya 10 November
sebagai hari pahlawan oleh Indonesia.
Latar belakang terjadinya peperangan ini adalah karena adanya insiden hotel
yamato surabaya. Dimana ketika itu orang-orang belanda di bawah pimpinan
Mr. Ploegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru yaitu bendera Belanda di
atas hotel Yamato di Surabaya. Hal ini tentunya membuat kemarahan di hati
masyarakat Surabaya tatkala itu. Karena hal ini dianggap telah menghina
kedaulatan bangsa Indonesia dan juga kemerdekaan Indonesia yang telah
diproklamirkan pada bulan Agustus tanggal 17 beberapa bulan yang lalu.
Sehingga hal ini membuat sebagian pemuda bertindak tegas dengan menaiki
hotel yamato dan merobek berdera belanda warna birunya sehingga tinggal
tersisa warna bendera bangsa Indonesia Merah Putih. Peristiwa ini terjadi pada
tanggal 27 Oktober. Inilah yang memicu terjadi peristiwa bersejarah
pertempuran 10 November tersebut.

Anda mungkin juga menyukai