Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : Asih Ariardhana


Kelas : XII MIPA 2
No. Urut : 02
KD : 3.2 menganalisis kehidupan bangsa Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal dan Terpimpin
Sub materi : Kehidupan ekonomi masa awal kemerdekaan dan demokrasi liberal

PETUNJUK PENGERJAAN
Berdoalah sebelum mengerjakan, dan silahkan kalian beri penjelasan/ diuraikan pada setiap
point pertanyaan di bawah ini. Kerjakan dengan penuh tanggung jawab! Sumber informasi
bisa dari buku, internet, e-books, ataupun jurnal.

Ringkasan Materi Kehidupan Ekonomi Awal Kemerdekaan:


➢ Sebagai negara yang baru merdeka, kondisi ekonomi Indonesia pada awal
kemerdekaan mengalami kekacauan. Kekacauan tersebut disebabkan oleh hal -
hal berikut:
1. Indonesia belum memiliki pemerintahan yang baik.
2. Indonesia belum mempunyai cara untuk mengatur ekonomi keuangan yang baik.
3. Ekonomi saat pendudukan Jepang sudah sangat buruk akibat pengeluaran
pembiayaan perang Jepang.
4. Kondisi keamanan dalam negeri tidak stabil akibat sering terjadi pergantian kabinet.
5. Belanda berusaha menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
6. Belanda tidak bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia dan selalu menghambat
langkah kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

➢ Faktor-faktor penyebab ketidakstabilan perekonomian Indonesia tahun 1945 -


1950:
1. Tingginya inflasi yang disebabkan beredarnya tiga mata uang di Indonesia.
Sementara itu Indonesia belum memiliki mata uang sendiri. Mata unag yang beredar
saat itu adalah mata uang De Javashe Bank, mata uang Jepang, dan mata uang
pemerintahan Hindia Belanda. selain itu, jumlah mata uang Jepang beredar tidak
terkendali pada tahun 1945 - 1950.
2. Blokade ekonomi Belanda
Belanda menutup pintu keluar masuk perdagangan Indonesia dengan alasan berikut.
a). Mencegah peralatan militer masuk ke Indonesia
b). Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing
c). Melindungi bangsa Indonesia dari bangsa
lain Upaya Mengatasi blokade Ekonomi Belanda
a). Diplomasi Beras ke India
Pemerintah Indonesia bersedia untuk membantu pemerintah India yang sedang
dilanda bahaya kelaparan dengan mengirimkan 500.000 ton beras dengan harga
sangat rendah. Keuntungan yang diperoleh Indonesia dengan adanya kerja sama
dengan India ini adalah Indonesia menapatkan dukungan aktif dari India secara
diplomatis atas perjuangan Indonesia di forum internasional.

b) Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri


Untuk mengatasi blokade ekonomi oleh Belanda, pemerintah Indonesia
melakukan hubungan dagang langsung dengan perusahaan swasta Amerika
Serikat (Isbrantsen Inc). AS bersedia membeli barang-barang ekspor Indonesia
seperti gula, karet, teh, dll. Indonesia juga berhasil menyelundupkkan karet
mencapai puluhan ribu ton dari Sumatra ke Singapura. dengan demikian,
Indonesia berhasil memperoleh senjata, obat-obatan dan barang-barang
kebutuhan lainnya.
c). Kekosongan kas negara
Kas negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk lainnya belum
ada, sementara pengeluaran negara semakin bertambah.

➢ Kebijakan Ekonomi untuk mengatasi buruknya perekonomian Indonesia di awal


kemerdekaan antara lain:
1) Konferensi Ekonomi Jawab :
Konferensi ekonomi diadakan di Yogyakarta pada Februari 1946. Konferensi
dipimpin oleh Menteri Kemakmuran, Ir. Darmawan Mangunkusumo. Dihadiri para
cendekiawan, para gubernur dan para pejabat lainnya yang bertanggungjawab
langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa. Tujuan konferensi ini adalah untuk
memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah
ekonomi yang mendesak, seperti :
a. Masalah produksi dan distribusi makanan
b. Masalah sandang
c. Status dan administrasi perkebunan-perkebunan

Konferensi Ekonomi kedua diadakan di Solo pada 6 Mei 1946 membahas


program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga,
distribusi dan alokasi tenaga manusia (masalah perekonomian yang lebih luas).
Drs. Moh. Hatta memberikan saran-saran yang berkaitan dengan masalah
rehabilitasi pabrik gula karena gula merupakan bahan ekspor yang penting, oleh
karena itu pengusahaannya harus dikuasai oleh negara. Hasil ekspor diharapkan
dapat ditukar dengan barang-barang yang dibutuhkan RI.
Saran ini direalisasikan pada 21 Mei 1946 dengan dibentuknya Badan
Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN) berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 3/1946 dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 4
tahun 1946, tanggal 6 Juni 1946 mengenai pembentukan Perusahaan Perkebunan
Negara (PPN).

2) Pinjaman Nasional Jawab :


Pinjaman Nasional adalah kebijakan yang dicetuskan Menteri Keuangan Ir.
Surachman dan dilaksanakan atas persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BP-KNIP). Pemerintah membentuk Bank Tabungan Pos untuk
menyalurkan pinjaman. Faktor yang mempengaruhhi terciptanya Pinjaman Nasional
yaitu kekosongan kas negara yang memicu inflasi di Indonesia. Dibentuk tahun
1946.

3) Badan Perancang Ekonomi/ Pembentukan


Planning Board Jawab :
Badan Perancang Ekonomi dibentuk atas inisiatif Menteri Kemakmuran dr. A. K.
Gani. Tugasnya membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2-3
tahun.
Pada April 1947, badan ini diperluas menjadi badan Pemikir Siasat Ekonomi
dipimpin Drs. Moh. Hatta dan wakilnya A.K Gani. Tugasnya yaitu : mempelajari,
mengumpulkan data, dan memberikan saran pada pemerintah dalam
pperencanaan pembangunan ekonomi dan sdalam rangka melakukan perundingan
dengan Belanda.
Semua hasil pikiran belum berhasil dilaksanakan dengan baik, karena situasi
politik dan militer yang tidak memungkinkan. Agresi Militer Belanda mengakibatkan
sebagian besar daerah RI yang memiliki potensi ekonomi baik, jatuh ke tangan
Belanda. Pecahnya Pemberontakan PKI Madiun dan Agresi Militer Belanda II
mengakibatkan kesulitan ekonomi semakin memuncak.

4) Rekonstruksi dan Rasionalisai Angkatan


Perang (Rera) Jawab :
Rasionalisai Angkatan Perang (Rera) adalah program pemerintah Hatta yang
bertujuan untuk mengefisienkan dan mengurangi jumlah angkatan bersenjata.
Digagas oleh Zainul Baharuddin pada 20 Desember 1947. Mengusulkan :
1. Angkatan bersenjata ditempatkan sepenuhnya dibawah wewenang
Menteri pertahanan.
2. Agar kekuatan tantara dikurangi dan kaum veteran diberi pekerjaan
produktif lain di pemerintahan.
Rasionalisasi ini meliputi penyempurnaan administrasi negara, Angkatan
Perang dan aparat ekonomi. Sejumlah satuan Angkatan Perang dikurangi secara
dratis. Selanjutnya tenaga-tenaga bekas Angkatan Perang ini disalurkan ke
bidangbidang produktif dan diurus oleh Kementerian Pembangunan dan Pemuda.

5) Rencana Kasimo (Kasimo Plan) Jawab :


Program yang disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J. Kasimo
Hendrowahyono,se berupa Rencana Produksi Tiga Tahun, (1948-1950) yaitu :
mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan
yang praktis. Untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam program ini,
Kasimo menyarankan agar:
a. menanami anah-tanah kosong di Sumatera timur seluas 281.277 ha.;
b. di Jawa dilakukan intensifikasi dengan menanam bibit unggul;
c. pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi
pangan;
d. di setiap desa dibentuk kebun-kebun bibit;
e. transmigrasi.
6) Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE)
Jawab :
Pada 6 -8 April 1945 Moh. Hatta mencetus ide tentang ekonomi kerakyatan
sebagai dasar pembangunan ekonomi Indonesia (ekonomi koperasi). Dari itu
muncul gagasan pembentukan persatuan Tenaga Ekonomi.
Dibentuk pada September 1945 di Jakarta yang dipimpin oleh B.R. Motik,
tujuan : menggiatkan kembali partisipasi pihak swasta dan menghilangkan
individualistis dalam organisasi pedagang sehingga ekonomi negara menjadi kuat.
Akan tetapi nampaknya PTE tidak dapat berjalan dengan baik. PTE
mendirikan Bank PTE di Yogyakarta dengan modal awal Rp. 5.000.000. Kegiatan
PTE semakin mundur akibat dari Agresi Militer Belanda.

7) Pemberlakuan Oeang Republik Indonesia


(ORI) Jawab :

Oeang Republik Indonesia (ORI) diberlakukan oleh pemerintah secara resmi


pada 30 Oktober 1946, disahkan dalam UU RI NO. 19 TAHUN 1946. Tanggal 30
Oktober diperingati sebagai Hari Keuangan atau Hari Oeang. Penetapan uang ORI
membuat RI memiliki mata uang baru menggantikan uang NICA dan uang Jepang.
Tujuan: untuk membangun perekonomian Indonesia yang dipicu oleh keadaan
ekonomi dan politik Indonesia yang memburuk pada masa itu.
Pada awal masa kemerdekaan, mata uang Jepang masih beredar di
Indonesia, belum lagi Belanda yang berusaha keras mengendalikan perekonomian
Indonesia. Hal ini menyebabkan inflasi yang tinggi kemudian diperburuk dengan
blokade laut Indonesia oleh Belanda yang memperburuk kegiatan ekspor Indonesia.
Sehingga, perekonomian Indonesia hanya bertumpu pada hasil produksi pertanian.
Belanda juga semakin menekan perekonomian Indonesia dengan mengedarkan
simpanan mata uang Jepang dan mengeluarkan mata uang baru yang menimbulkan
peningkatan inflasi.
Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam, dengan tegas mengeluarkan
pernyataan penolakan resmi atas pengunaan uang NICA (Nederlandsch Indie Civil
Administrative) dan menyatakan bahwa uang NICA bukanlah alat pembayaran yang
sah. Sebagai gantinya, pemerintah mencetak dan meresmikan uang kertas Republik
Indonesia pertama yang dikenal dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). ORI
merupakan cikal bakal awal mata uang Indonesia yang sekarang dikenal dengan
nama rupiah. ORI pertama yang dicetak R.A.S Winarno dan Joenoet Ramli adalah
lembaran pecahan 100 rupiah. Kemudian, pada masa Menteri Keuangan kelima,
Sjafruddin Prawiranegara, ORI resmi beredar pada 30 Oktober 1946, sehari setelah
pidato Hatta.
LEMBAR KERJA SISWA

Nama : Asih Ariardhana


Kelas : XII MIPA 2
No. Urut : 02
KD : 3.2 menganalisis kehidupan bangsa Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal dan Terpimpin
Sub materi : Kehidupan ekonomi masa awal kemerdekaan dan demokrasi liberal

PETUNJUK PENGERJAAN
Berdoalah sebelum mengerjakan, dan silahkan kalian beri penjelasan/ diuraikan pada setiap
point pertanyaan di bawah ini. Kerjakan dengan penuh tanggung jawab! Sumber informasi
bisa dari buku, internet, e-books, ataupun jurnal.

Perkembangan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal


Setelah pengakuan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, bangsa Indonesia menanggung
beban ekonomi dan keuangan yang berat. Indonesia belum memiliki pengalaman menata
ekonomi secara baik, belum memiliki tenaga ahli dan dana yang diperlukan secara
memadai, ditambah dengan angka pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat besar. untuk
mengatasi buruknya perekonomian, pemerintahan mengambil kebijakan-kebijakan berikut:

1. Gunting Syafruddin Jawab :


Kebijakan ini dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Syarifuddin Prawiranegara berisi
pemotongan mata uang Rp 5 ke atas menjadi setengahnya.
Bagian kana uang : dapat ditukar dengan obligasi negara berbungga 3% / tahun.
Bagian kiri uang : sebagai alat pembayaran sah
Tujuannya : mengurangi deficit anggaran sebesar 5,1 miliar rupiah, mengurangi jumlah
uang yang beredar, dan menekan inflasi.

2. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng


Jawab :
Kebijakan dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro Joyohadikusumo.
Kebijakan ini upaya pemerintah untuk mengubah system ekonomi colonial menjadi
nasional. Dilakukan dengan menumbuhkan pengusahan pribumi dengan memberikan
bantuan kredit modal untuk memicu pertumbuhan ekonomi nasional. Sayangnya upaya
tidak berhasil karena sifat mental pengusaha yang konsumtif dan ingin instan.
Tujuan : memajukan perekonomian melalui kerja sama antara pengusaha pribumi
dan non pribumi. Kegagalan terjadi pada program ini karena ternyata pengusaha pribumi
hanya diperalat oleh pengusaha non pribumi untuk mendapat kredit bantuan dan
fasilitas lain.

3. Nasionalisasi De Javashe Bank


Jawab :
Nasionalisasi de javasche bank adalah upaya pemerintah Indonesia pada masa
demokrasi liberal untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di bagian
keuangan khususnya keuangan negara akibat krisis ekonomi dengan harapan supaya
keuangan baik di negara maupun masyarakat menjadi baik karena saat itu kondisi ekonomi
sedang buruk dan kacau.
Tujuan dari Nasionalisme De Javasche Bank adalah
a. Memajukan pengusaha pribumi.
b. Agar para pengusaha pribumi bekrja sama untuk memajukan ekonomi nasional.
c. Menumbuhkan dan mengembangkan pengusaha pribumi untuk merubah sistem ekonomi
kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
d. Melakukan kerja sama antara pengusaha pribumi dengan pengusaha asing.
Menjadi Bank Indonesia dan berperan sebagai bank sentral dan bank sirkulasi pada
1951.

4. Sistem Ekonomi Liberal (Ali-Baba) Jawab :


Diprakarsai oleh Menteri Perekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo (pada masa
pemerintahan Kabinet Ali Sastroamijoyo I). Tujuan : untuk memajukan pengusaha
pribumi. “Ali” menggambarkan pengusaha pribumi, “Baba” menggambarkan pengusaha
nonpribumi (seperti pengusaha dari Negara lain khusus nya dari Cina). Adanya sistem
ini, agar pengusaha pribumi dan nonpribumi bekerja sama untuk memajukan ekonomi
Indonesia. Dalam perkembangannya sistem ini mengalami kegagalan karena pengusaha
nonpribumi lebih berpengalaman daripada pengusaha pribumi untuk memperoleh
bantuan kredit.

5. Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) Jawab :


Perundingan diadakan di Jenewa, Swiss pada 1956. Delegasi Indonesia dipimpin
oleh Anak Agung Gede Agung pada 7 Januari 1956 dengan hasil :
1) Pembatalan persetujuan Finec hasil KMB
2) Hubungan ekonomi Indonesia- Belanda berdasar pada hubungan bilateral
3) Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional

Belanda menolak tanda tangan hasil perundingan, sehingga Indonesia (masa kabinet
Burhanuddin Harahap) membubarkan Uni Indonesia-Belanda pada 13 Februari 1956.

6. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)


Jawab :
Badan perencanaan pembangunan nasional ( Biro Perancang Negara) dibentuk
masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamijoyo II. Berbeda dengan kabinet sebelumnya,
biro tersebut bertugas untuk merancang pembangunan jangka panjang. Tokoh yang
diangkat sebagai Menteri Perancang Nasional adalah Ir. Juanda. Pada Mei 1956 berhasil
menyusun rencana pembangunan lima tahun (RPLT) yang akan dilaksanakan tahun
1956-1961. Rencana undang-undang tentang rencana pembangunan tersebut disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 11 November 1958. Namun akibat
perubahan situasi politik dan ekonomi, tahun 1957 sasara dan prioritas RPLT diubah
melalui munap. Faktor penyebab program tidak berjalan dengan baik :
a. Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957
sehingga pada awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor serta pendapatan Negara
merosot.
b. Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang
melaksanakan kebijakan ekonominya sendiri-sendiri.
c. Perjuangan membebaskan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi
perusahaanperusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.

7. Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap)


Jawab :
Merupakan kelanjutan program RPLT. RPLT terganggu karena adanya pergolakan
daerah. Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan agar
dapat dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang.
Rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena:
a. adanya kesulitan dalam menentukan prioritas.
b. Terjadi ketegangan politik.
c. Timbul pemberontakan PRRI/ Permesta

Anda mungkin juga menyukai