Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KEADAAN SOSIAL INDONESIA

Disusun Oleh :

1. Alisya
2. Andhika
3. Cika
4. Dinda
5. Galuh
6. Ghea
7. Novyani
8. Risma
9. Vina

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 2 BANJAR
Jalan Raya Banjar-Ciamis, Cipadung purwaharja, Kota Banjar 46331
Telp/Fax. 0265-744356 Website: www.smkn2banjar-jabar.sch.id
Email : smkn2banjar@yahoo.co.id
2023/2024
A. Keadaan Sosial Ekonomi Indonesia
1. Keadaan Sosial Ekonomi Indonesia Pasca Kemerdekaan
Sejarah bangsa Indonesia pasca kemerdekaan sangat buruk,bahkan bisa dikatakan
pemerintah belum bisa menyanggah perekonomian yang terpuruk,dan ironisnya malah
menambah kegagalan perkembangan ekonomi pada saat masa-masa tersebut. Dengan
lambannya pemulihan ekonomi dan meluasnya pengeluaran pemerintah, maka tidaklah
mengherankan bahwa inflasi dari masa perang dan revolusi terus berlanjut. Semua sektor
kemasyarakatan menderita sampai tingkat tertentu akibat kenaikan harga. Sehingga
kemerdekaan tidak menghasilkan kemakmuran yang diharapkan oleh banyak orang. 1
Masalah-masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi bangsa Indonesia setelah pendudukan
Jepang dan revolusi sangatlah besar. Pada akhir pendudukan Jepang dan masa awal
kemerdekaan Republik Indonesia, keadaan ekonomi sangat kacau. Adapun penyebab dari
keadaan ekonomi yang amat buruk itu antara lain :
A. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi (keuangan) Indonesia pada masa awal kemerdekaan amat
buruk. Penyebabnya antara lain Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena
beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk
sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah
RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan
mata uang pendudukan Jepang.
B. Tanggal 6 Maret 1946
Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, Panglima AFNEI
yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang
NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai
pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana
Menteri Syahrir memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah
melanggar persetujuan yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian
politik mengenai status Indonesia, tidak akan ada mata uang baru. Pada bulan Oktober
1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik
Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang.( Berdasarkan teori moneter, banyaknya
jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.)
C. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup
pintu perdagangan luar negri RI.
D. Kas negara kosong.
E. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

2. Blokade Belanda Terhadap RI


Hiper inflasi menimpa negara Republik Indonesia yang baru berumur beberapa bulan
itu. Sumber inflasi adalah beredarnya mata uang rupiah Jepang secara tidak terkendali.
Pemerintah tidak sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar di Indonesia, terutama
mata uang Jepang dan mata uang Belanda, keadaan kas Negara dan bea cukai dalam
keadaan nihil, begitu juga dengan pajak.kas pemerintah kosong, pajak-pajak dan bea masuk
lainnya sangat berkurang, sebaliknya pengeluaran negara semakin bertambah. untuk
sementara waktu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah adalah mengeluarkan
penetapan yang menyatakan berlakunya beberapa mata uang sebagai tanda pembayaran
yang sah di wilayah RI. Yang dinyatakan berlaku adalah tiga macam mata uang yaitu mata
uang de Javanese Bank, mata uang Pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan
Jepang.
Sebagai akibat dari adanya inflasi, yang paling menderita adalah petani, karena pada
zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak menyimpan dan
memiliki mata uang Jepang. Selain itu adanya blokade Belanda yang menutup pintu keluar
masuk perdagangan RI yang mengakibatkan barang-barang dagangan pemerintah RI tidak
dapat diekspor. Adapun alasan Belanda melakukan blokade adalah :
1) Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia
2) Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik Asing
lainnya.
3) Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh bukan
bangsa Indonesia.

Akibat dari adanya blokade tersebut diharapkan oleh Belanda adalah timbulnya
keadaan sosial ekonomi yang buruk dan kekurangan barang impor yang sangat dibutuhkan.
Juga adanya inflasi yang tak terkendalikan diharapkan akan menimbulkan kegelisahan dan
keresahan sosial, sehingga dapat menimbulkan kebencian terhadap pemerintah Republik.
Dan memang perbendaharaan kosong, sedangkan pengeluarannya semakin bertambah
besar. Pihak Belanda memperhitungkan bahwa RI secara ekonomi akan segera ambruk.

3. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menembus blokade ekonomi :


1) Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman
dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
2) Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India seberat 500000 ton,
mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade
Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
3) Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan
yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu :
masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan
administrasi perkebunan-perkebunan.
4) Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947. Badan
perancang ini merupakan badan yang tetap yang tugasnya untuk membuat rencana
pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun.
5) Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 yaitu mengalihkan
tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
6) Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Board (badan perancang ekonomi yang
bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka waktu 2 sampai tiga
tahun). Kemudian IJ Kasimo sebagai menteri Persediaan Makanan Rakyat
menghasilkan rencana produksi lima tahun yang dikenal dengan nama Plan Kasimo
yang isinya antara lain :
a. Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
b. Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
c. Penanaman kembali tanah kosong
d. Pemindahan penduduk (transmigrasi).

4. Keadaan Sosial Masyarakat Pasca Kemerdekaan


Pasca Proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yang ada di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan sebelum kemerdekaan
diproklamirkan, di dalam kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi rasial
dengan membagi kelas-kelas dalam masyarakat. Yang mana masyarakat di Indonesia
sebelum kemerdekaan didominasi oleh warga eropa dan Jepang, sehingga warga pribumi
hanyalah masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak dari bangsawan
atau penguasa. Banyak perkebunan dan instalasi-instalasi industri di seluruh penjuru negeri
rusak berat. Dan yang paling penting adalah meningkatnya jumlah penduduk yang sangat
tajam. Produksi pangan terutama beras menurun, sehingga tidak cukup untuk mencukupi
kebutuhan para penduduk. Maka sejumlah impor beras masih sangat dibutuhkan. Bidang
pertanian semakin banyak menyerap tenaga kerja baru dengan membagi pekerjaan kepada
sejumlah buruh yang jumlahnya semakin meningkat. Dengan menurunnya lahan petani,
maka banyak para petani yang tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Mereka
hanya mengandalkan menjadi buruh saja untuk mencukupi kehidupannya. Banyak pula
para tenaga buruh yang ada kemudian merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

B. Keadaan Sosial Budaya Bangsa Indonesia


1. Keragaman Etnis dan Bahasa
Indonesia adalah negara dengan populasi yang sangat beragam secara etnis dan bahasa.
Terdapat lebih dari 300 kelompok etnis yang berbeda di Indonesia, dan Bahasa Indonesia
merupakan bahasa resmi yang digunakan sebagai bahasa komunikasi nasional. Selain
Bahasa Indonesia, terdapat juga berbagai bahasa daerah yang digunakan oleh kelompok
etnis di seluruh Indonesia.
2. Agama
Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, dan Indonesia adalah negara
dengan populasi muslim terbesar di dunia. Namun, ada juga keberagaman agama, termasuk
Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta keyakinan tradisional yang masih dijaga oleh
beberapa kelompok etnis.
3. Kesenian dan Budaya Tradisional
Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya, yang tercermin dalam berbagai tarian
tradisional, musik, seni rupa, dan kerajinan tangan. Setiap daerah di Indonesia memiliki
seni dan budaya tradisional yang unik, seperti tari Bali, gamelan Jawa, batik Jawa, dan seni
ukir Minangkabau.
4. Keluarga dan Nilai-nilai
Keluarga memiliki peran sentral dalam masyarakat Indonesia. Ikatan keluarga sangat
kuat, dan nilai-nilai seperti gotong royong, saling menghormati, dan kebersamaan dihargai
dan dipraktikkan secara luas.

C. Keadaan Politik Bangsa Indonesia


Istilah sosial politik sudah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak lama. Untuk urusan politik,
Indonesia sudah melakukan banyak sekali kegiatan politik sejak kemerdekaan Indonesia. Sejak
awal berdirinya, bangsa Indonesia telah mengalami berbagai bentuk sistem politik yang
sebenarnya bertujuan mencari bentuk yang tepat untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.
1. Bentuk Pemerintahan Indonesia
Negara Indonesia merupakan Negara Republik dengan kedaulatan tertinggi berada di
tangan rakyat, akan tetapi negara dan pemerintahan dikepalai oleh seorang presiden. Kata
rebublik berasal dari kata Latin “res publica” yang secara harfiah mengandung arti “urusan
awam”, yang artinya dimiliki serta dikawal oleh rakyat. Republik Indonesia dijalankan
berdasarkan asas demokrasi. Presiden sebagai kepala negara diangkat berdasarkan
keinginan rakyat. Setiap rakyat memiliki hak yang sama untuk dipilih dan memilih kepala
negara.
2. Sistem Politik
Indonesia adalah negara demokrasi dengan sistem presidensial. Presiden adalah kepala
negara dan kepala pemerintahan, dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun.
Indonesia juga memiliki sistem multipartai, di mana partai politik berkompetisi dalam
pemilihan umum untuk mendapatkan kursi di parlemen.
3. Partai Politik
Terdapat banyak partai politik di Indonesia yang mewakili berbagai spektrum politik
dan kepentingan. Beberapa partai politik yang signifikan antara lain Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai
Golongan Karya (Golkar).
4. Isu-isu Politik
Isu-isu politik yang relevan di Indonesia meliputi perekonomian, kemiskinan,
ketimpangan sosial, korupsi, lingkungan hidup, hak asasi manusia, dan hubungan
antaragama. Selain itu, isu-isu terkait otonomi daerah, kebijakan luar negeri, dan
penanggulangan terorisme juga menjadi perhatian.
5. Perubahan Politik
Seiring waktu, sistem politik dan keadaan politik di Indonesia dapat mengalami
perubahan. Partai politik dapat bubar atau bergabung, dan isu-isu politik yang dominan
dapat berubah sejalan dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan politik di dalam maupun
luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai