Anda di halaman 1dari 4

Entrepreneurship Dalam Al-Qur’an Dan Hadis

Entrepreneurship Dalam Al-Qur’an Dan Hadis

Kata “entrepreneurship” berasal dari kata perancis “entreprende” yang berarti berusaha. Dalam
konteks bisnis berarti memulai sebuah bisnis. Ada banyak definisi dari kata entrepreneurship yang
dikemukakan para ahli. Menurut Peter Drucker yang menyatakan bahwa yang dimaksud
entrepreneurship adalah “aktivitas yang secara konsisten dilakukan guna mengkonversi ide-ide yang
bagus menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan”. Sedangan menurut Zimmerer kewirausahaan
atau entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Wirausaha/ wiraswasta atau yang sering dipadankan dengan entrepreneur, secara bahasa Indonesia
(etimologis) wira berarti perwira, utama, teladan, berani. Swa berarti sendiri, sedangkan sta berarti
berdiri. Jadi wiraswasta keberanian berdiri sendiri di atas kaki sendiri. Dengan demikian pengertian
wiraswasta atau wirausaha sebagai padanan entrepreneur adalah orang yang berani membuka
lapangan pekerjaan dengan kekuatan sendiri, yang pada gilirannya tidak saja menguntungkan dirinya
sendiri, tetapi juga menguntungkan masyarakat, karena dapat menyerap tenaga kerja yang
memerlukan pekerjaan.

Sejarah Islam mencatat bahwa Entrepreneurship telah dimulai sejak lama, pada masa Adam AS.
Dimana salah satu anaknya Habil berwirausaha dengan bercocok tanam dan Qobil berwirausaha
dengan menggembala hewan ternak. Begitupun dengan Nabi Muhammad, awalnya beliau terlibat di
bisnis dengan memelihara dan menjual domba, kemudian membantu bisnis pamannya hingga
akhirnya mampu menjadi manager bisnis Sayyidah Khodijah.

Entrepreneurship zaman sekarang bisa berbasis offline atau online, keduanya bisa dianggap sebagai
amal shaleh. Kerena keduanya bisa menyediakan pendapatan kepada individu, menawarkan
kesempatan kerja kepada masyarakat, sehingga mengurangi kemiskinan. Dimana kemiskinan adalah
salah atu dari persoalan sosial. Dengan begitu entrepreneurship juga bisa mendorong terciptanya
hubungan yang harmonis antara individu dan individu serta akan membantu menjaga hubungan yang
lebih baik antara individu dengan tuhannya.

Bekerja dan berwirausaha merupakan salah satu tugas manusia sebagai khalifah fil Ardh. Allah
memberikan kepercayaan kepada manusia untuk menjadi khalifah dibumi ini bukan hanya semata-
mata memikirkan perkara akhirat saja, tetapi manusia diberi tanggung jawab oleh Allah SWT untuk
menjaga dan mengelola apa yang telah Allah rizkikan kepada mereka untuk memenuhi kebutuhanya
melalui beberapa usaha, salah satunya dengan entrepeneurship yakni bewirausaha.

Aktivitas yang seperti itu juga mendorong setiap individu agar menjaid aktif, bekerja keras, dan
memeiliki etos kerja yang tinggi. Dalam QS At Taubah ayat 105 disebutkan:
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Dengan begitu semakin jelas bahwa tidak ada larangan sedikitpun dengan perihal entrepreneurship
dalam dunia Islam. Yang dilarang adalah segala aktivitas yang bisa melalaikan kewajiban kita kepada
sang pencipta. Misalnya terlalu asyik rapat atau lainnya hingga lupa waktu shalat 5 waktu.

Allah memerintahkan manusia untuk bekerja dan mencari rezeki yang telah Allah sediakan di muka
bumi ini. Firman Allah SWT dalam surat Al Jumu’ah ayat 10 dan surat Al Mulk ayat 15:

“apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.(QS. Al Jumu’ah : 10)

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan
makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan”. (QS. Al Mulk : 15)

Maka menjadi entrepreneurship merupakan salah satu bentuk untuk memenuhi perintah Allah dalam
kewajiban mencari rezeki. Segala sesuatu memerlukan usaha dan keja keras untuk mendapatkanya
begitupun juga mencari rezeki, dipelukan usaha-usaha untuk mendapatkanya. Firman Allah SWT

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”.

Dalam sebuah riwayat hadis, Nabi menyingkap sebuah power of entrepreneurship di mana orang yang
mau berusaha atau bekerja dalam hidupnya, maka ornag tersebut termasuk orang yang disukai Allah.
sebab yang begitu jauh lebih mulia daripada tipe manusia yang hanya menengadahkan tangannya
depan orang dengan harapan mendapatkan uang recehnya. Nabi bersabda:

Sesungguhnya Allah mencintai seoarang mukmin yang bekerja

Rezeki yang telah Allah SWT tebarkan di muka bumi ini memerlukan usaha dan kerja keras untuk
mendapatkanya. Rasululloh SAW mencintai orang yang mau berusaha dan berkarya dalam bekerja.

Dari Ashim bin Ubaidillah, dari Salim, dari bapaknya, dia berkata, Rasulullah SAW. telah bersabda
“sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang berkarya/ bekerja keras.” Dan di dalam
riwayat Ibnu Abdan, “pemuda yang berkarya/ bekerja keras.” (H.R. Baihaqy)

Pada hadits diatas dianjurkan adanya kreatifitas dalam berusaha dan bekerja. Layaknya seorang
wirausahawan atau entrepeneurship yang harus senantiasa berkarya dan berinovasi. Seorang
entrepeneurship harus mempunyai ide yang kreatif, yang nantinya mampu menangkap dan
menciptakan peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan, sehingga ia tidak pernah khawatir
kehabisan lahan bisnisnya. Seorang entrepeneurship juga harus senantiasa berinovasi, dengan sifat
inovatif maka ia akan selalu terdorong kembali kegairahan untuk meraih kemajuan dalam berbisnis
dan mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam menangani bisnis yang digelutinya, sehingga
bisnis yang dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti perkembangan zaman.

Oleh karena itu manusia sebagai makhluq Allah serta pengikut nabi Muhammad SAW perlu selalu
kreatif,berinofasi,serta bekerja keras. Bukan hanya menjadi pekerja teteapi berusaha untuk membuka
peluang bisnis sendiri dengan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki sesuai dengan apa yang telah
dianjurkan Rasululloh.

Anda mungkin juga menyukai