KE – 2 PANCASILA
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Nilai-Nilai Pancasila dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Serta
pengumpulan data dari masyarakat langsung. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi ini menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Dimana di era
globalisasi ini menjadi tantangan yang serius bagi Indonesia karenat sumber daya manusia yang
dimiliki masih menjadi kendala utama dalam menanggapi tantangan sekaligus peluang yang ada,
kendala ini datang dari latar belakang pendidikan masyarakat yang semakin menurun. Latar
belakang pendidikan masyarakat Indonesia yang saat ini masih dalam ketegori rendah setidaknya
menjadikan masalah bagi masyarakat itu sendiri, karena faktor pendidikan yang rendah akan
menjadi penyebab sulitnya masyarakat beradaptasi dengan era globalisasi.
Nilai-nilai sosial dan budaya di tengah-tengah masyarakat masih berjalan, tetapi siring
berkembangnya zaman menimbulkan dampak dari arus globalisasi juga disebabkan karena latar
belakang pendidikan masyarakat yang semakin menurun. Khususnya nilai-nilai yang ada
didalam pancasila, masyarakat tidak menganggap bahwa nilai-nilai tersebut merupakan fondasi
dalam menjalankan kehidupan mermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ada baiknya nilai-nilai yang ada dalam pancasila seharusnya di tanamkan dan diterapkan
nilai-nilai pancasilasejak dini, agar terbentuknya individu yang menjiwai nilai - nilai pancasila.
Dengan demikian penerapan nilai-nilai pancassila ini dapat mengakibatkan kesadaran akan
dirinya atas tanggung jawab pribadi dan bermasyarakat.
Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,
diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersama-sama dengan batang tubuh
UUD 1945. Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang
terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia. Namun, terbentuknya Pancasila melalui proses yang
cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Pancasila berasal dari
kata Panca yaitu lima dan Sila yang berarti prinsip. Jadi dapat diartikan bahwa Pancasila adalah
lima prinsip. Lima sila tersebut yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem
nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun
dalam sila-sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya namun
kesemuanya itu tidak lain merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Dalam makalah ini, kita
akan membahas secara khusus mengenai sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Oleh karena itu, dalam kehidupan kenegaraan
terutama dalam peraturan perundang-undangan negara harus mewujudkan tercapainya tujuan
ketinggian harkat 2 dan martabat manusia, terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar
(hak asasi) harus dijamin dalam peraturan perundang-undangan negara.
Kemiskinan merupakan masalah utama yang ingin dituntaskan oleh berbagai negara di
seluruh dunia. Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang berusaha untuk
menurunkan kemiskinan.Oleh karena itu, upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan
secara komprehensif, meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dan dilaksanakan secara
terpadu. Pengentasan kemiskinan akan menjadi salah satu indikator penting dari keberhasilan
pembangunan.
Kemiskinan juga membuat jutaan anak- anak bangsa tidak bisa melanjutkan pendidikan
yang berkualitas, kurangnya kesempatan menatap dan berinvestasi, kesulitan membiayai
kehidupan sehari -hari, kesulitan dalam membiayai kesehatan, kurangnya lapangan pekerjaan,
ketidakmampuan dalam membeli pangan dan sandang, dan kurangnya akses layanan publik.
Kemiskinan juga menyebabkan masyarakat mengorbankan apa saja demi sebuah kebutuhan
hidup sehingga masyarakat rela dibayar tidak sepadan demi mendapatkan pendapatan untuk
kebutuhan hidup. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa pembangunan nasional adalah salah
satu upaya untuk mewujudkanmasyarakat adil dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut,
berbagai kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada pembangunan daerah khususnya daerah
yang relatif miskin terus dari tahun ke tahun. Pembangunan daerah dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing masing daerah dengan dasar dan
sasaran pembangunan nasional yang telah ditetapkan melalui pembangunan jangka panjang dan
jangka pendek.
Akar permasalahan kemiskinan kaitannya dengan jumlah penduduk yang tinggi adalah
keberadaan lapangan pekerjaan yang tidak bisa menampung kebutuhan angkatan kerja, sehingga
terciptalah pengangguran yang berujung pada kemiskinan.Pengangguran adalah jumlah tenaga
kerja dalam perekonomian yang aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
Pengangguran adalah masalah makro ekonomi yang mempengaruhi manusia secara langsung dan
merupakan masalah yang paling berat. Salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu
masyarakat adalah tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila
kondisi tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat terwujud, jika tidak
maka akan terjadi pengangguran. Efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi tingkat
pendapatan masyarakat dan dengan demikianakan memberikan dampak domino mengurangi
tingkat kemakmuran. Semakin turun tingkat kemakmuran masyarakat karena pengangguran
tentunya akan meningkatkan peluang masyarakat dalam kemiskinan dan akan menimbulkan
masalah lain yaitu kekacauan politik dan sosial.
B. PERMASALAHAN
1) Bagaimana Penerapan Nilai – Nilai Yang Terkandung Dalam Sila Ke – 2 Pancasila Di
Masyarakat ?
2) Faktor – Faktor Penghambat Penerapan Nilai – Nilai Tersebut ?
3) Bagaimana Peran Pemerintah Dalam Mewujudkan Nilai – Nilai Yang Terkandung
Dalam Sila Ke – 2 Pancasila Tersebut Dalam Masyarakat ?
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sampai detik ini, Pancasila masih merupakan falsafah, dasar negara, ideologi
negara kita. Ini berarti kita percaya bahwa Pancasila sebagai sumber inspirasi dan
sumber solusi atas permasalahan bangsa. Banyak kalangan yang menilai, kegagalan
membangun negeri yang makmur disebabkan belum dilaksanannya amanat Pancasila.
Berbagai persoalan bangsa yang muncul saat ini dinilai akibat pengamalan Pancasila
dan UUD 1945 yang menyimpang. Karena itu, kalangan ini menyerukan kembali
pengamalan Pancasila dan UUD 1945 secara kosekuen. Oleh karena itu mari kita
renungkan sejenak, masih patutkah kita menyebut Pancasila sebagai dasar negara,
kalau tidak dilaksanakan.!!!