Anda di halaman 1dari 2

Nama : Veronica

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Manajemen S1

NIM : 43120010040

TUGAS BESAR INDIVIDU MINGGU KE-6

Berikan analisa Anda untuk destinasi yang sdh anda buat pada tugas mnggu ke 5, bagaimana
manajemen destinasi pada objek yg anda pilih tersbut.

Jawab :

Destinasi Wisata Gunung Tangkuban Parahu

Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu destinasi wisata alam yang populer nomor satu di
Indonesia yang direkomendasikan oleh Dinas Perhutanan Provinsi Jawa Barat. Wisata Gunung
Tangkuban Perahu terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang memiliki ketinggian 2.084
meter berdekatan dengan hamparan kebun teh dan pohon pinus. BBKSDA Jawa Barat (2011)
menjabarkan bahwa Gunung Tangkuban perahu telah ditetapkan sebagai kawasan cagar
alam dan taman wisata alam pada tanggal 3 September 1974 berdasarkan surat keputusan
Menteri Pertanian No. 528/KPTS/UM/974 dengan luas 1.660 Ha yang dibagi kedalam dua
bagian yaitu 1.290Ha (cagar alam) dan 370 Ha (taman wisata alam). Aktivitas letusan Gunung
Tangkuban Parahu selama 50-70 tahun terakhir membentuk kawah-kawah di sekitar daerah
gunung diantaranya adalah Kawah Upas (termuda), Kawah Upas (muda), dan Kawah Upas (tua),
Kawah Ratu (1920), Kawah Ratu (muda), dan Kawah Ratu (tua), Kawah Pangguyanganbadak,
Kawah Badak, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, dan Kawah Domas.

Destinasi Wisata Gunung Tangkuban Parahu dikelola oleh pihak swasta yaitu PT. Graha Rani
Putra Persada dan pihak pemerintah yaitu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
(BBKSDA) Jawa Barat. Menurut analisa saya terhadap manajemen destinasi Gunung
Tangkuban Parahu dari segi perencanaan adalah pihak swasta maupun pemerintah belum
melakukan perencanaan yang baik terhadap ketersediaan fasilitas dan minimnya inovasi yang
dilakukan pihak manajemen untuk mengelola dan mengembangkan destinasi wisata. Dalam segi
perencanaan, pihak manajemen terlalu bergantung pada ketersediaan sumber daya alam saja
padahal sebenarnya pihak pengelola dapat mengembangkan inovasi di Gunung Tangkuban
Parahu dengan membuka peluang investasi ke kawasan konservasi sehingga modal yang
dibutuhkan pihak manajemen cukup untuk menambah wisata atraksi wisata alam seperti
pemandian umum Cikahuripan, kolam pemandian air panas, tempat leisure spa lulur tanah alami,
dan pembukaan pasar wisata keluarga.

Dalam fungsi pengorganisasian, pihak manajemen belum menciptakan sistem efektif yang
terintregasi dengan teknologi. Oleh karena itu, banyak Tour Guide yang tidak dapat bekerja
dengan maksimal karena tidak adanya sistem pengaturan jadwal kerja sehingga para Tour Guide
berebut dalam memandu wisatawan. Tentunya hal ini memberikan pengalaman dan kesan yang
buruk terhadap wisatawan meskipun Tour Guide Gunung Tangkuban Parahu profesional dalam
berbahasa asing. Pihak manajemen juga tidak melakukan pengorganisasian yang memadai untuk
mengatur para pedagang di kawasan destinasi Gunung Tangkuban Parahu dari segi standar
kualitas produk yang dijual, kurangnya kelayakan toko-toko yang berjejer di kawasan destinasi,
maupun diversifikasi produk yang ada tidak terorganisir dengan baik.

Dalam fungsi pengawasan atau controlling dari pihak manajemen destinasi wisata Tangkuban
Parahu dalam memanajemen pengunjung maupun memanajemen pemeliharaan fasilitas juga
dinilai sangat buruk oleh wisatawan. Contohnya, sign atau tanda yang tersedia di tempat wisata
sebagai penunjuk arah sangat minim sehingga wisatawan mudah tersesat tanpa adanya Tour
Guide ditambah lagi keamanan tempat wisata yang kurang seperti akses jalan menuju kawah
yang terlalu terjal dan tidak adanya pagar pembatas di kawasan kawah. Fasilitas yang ada di
Gunung Tangkuban Parahu kurang terpelihara dengan baik seperti kebersihan toilet yang tidak
memadai, tempat istirahat yang tidak terawat, serta tidak adanya posko untuk mendeteksi gunung
yang akan meletus.

Anda mungkin juga menyukai