Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BESAR 1 BAHASA INDONESIA

PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP


SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :

Nama : Veronica

NIM : 43120010040

Dosen Pengampu : Firdaus, S.Ag, M.Pd

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI SARJANA


MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA JAKARTA BARAT


2021
i

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah Tugas Besar 1
Bahasa Indonesia ini dapat terselesaikan tanpa halangan yang berarti.

Makalah ini disusun dan dibuat oleh penulis dengan usaha maksimal dalam rangka
bertujuan menyelesaikan Tugas Besar Bahasa Indonesia. Makalah ini penulis beri judul
“Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia”.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap Bapak Firdaus, S.Ag,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia dan segenap pihak yang telah
mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari itu semua penulis menyadari bahwa karya tulis yang penulis buat ini tidak
terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai
sarana perbaikan menjadi lebih baik untuk penulis dalam penulisan makalah.

Serta diharapkan penulisan makalah Tugas Besar ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Jakarta, Maret 2021.


ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB 1....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
2.1 Sejarah Penetapan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional......................3
2.2 Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing dalam Perkembangan Bahasa
Indonesia...........................................................................................................................4
2.3 Peluang atau Ancaman Bahasa Daerah dan Bahasa Asing terhadap Bahasa
Indonesia...........................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam berbagai aspek kehidupan kita dari zaman dahulu hingga saat ini kita
menggunakan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan dan berinteraksi.
Karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang hidup saling
bergantung satu sama lain maka manusia memerlukan bahasa. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Blomfield bahwa, “bahasa adalah system lambang bunyi yang
bersifat arbiter yang dipakai oleh anggota masyarakat untuk saling berinteraksi dan
berhubungan” (Sumarsono, 2002 :18).

Setiap daerah atau wilayah memiliki ciri khas bahasa dan aksen yang berbeda-beda
sehingga dalam suatu negara terdapat satu bahasa nasional yang mempersatukan
bangsa. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional negara kita. Walaupun suku
bangsa, agama, dan ras yang beragam, Bahasa Indonesia tetap merupakan bahasa
utama di negara kita yang wajib di pahami oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun,
dalam praktik dan realisasinya Bahasa Indonesia yang baik dan benar kian
memudar. Arus globalisasi membuat pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan
mudah di semua kalangan. Sehingga sebagai akibatnya terdapat modifikasi antara
bahasa daerah dan bahasa asing terhadap Bahasa Indonesia.

Banyak generasi muda yang tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan


Bahasa Indonesia yang baik dan benar karena tidak memahami asal-usul Bahasa
Indonesia itu sendiri. Maka sebagai generasi penerus bangsa, kita semua harus
mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia, memahami penyerapan
kosakata bahasa daerah dan bahasa asing baik kata serapan langsung maupun tidak
langsung yang boleh digunakan dalam Bahasa Indonesia, serta mewaspadai potensi
serta ancaman dari pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing tersebut terhadap
Bahasa Indonesia yang mulai terlupakan keasliannya.
2

Oleh karena itu, penulis mengangkat permasalahan tersebut ke dalam karya tulis
ilmiah ini, dengan harapan bahwa seluruh masyarakat Indonesia tidak lagi kesulitan
dalam menerapkan Bahasa Indonesia ke dalam karya tulis maupun penggunaan
bahasa formal dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mengembangkan
kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan Pedoman Umum Bahasa Indonesia
yang telah ditetapkan.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana sejarah penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?
 Apa pengaruh bahasa daerah dalam perkembangan Bahasa Indonesia?
 Apa pengaruh bahasa asing dalam perkembangan Bahasa Indonesia?
 Apakah bahasa daerah dan bahasa asing menjadi peluang atau ancaman
terhadap Bahasa Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
 Untuk memberi pengetahuan kepada pembaca tentang sejarah penetapan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing
terhadap perkembangan Bahasa Indonesia.
 Untuk mengetahui dampak serta potensi pengaruh bahasa asing dan bahasa
daerah terhadap Bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan Makalah dengan judul “Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing
terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia” ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut:
1. Penulisan karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
mengenai teknik penyusunan makalah yang baik dan benar bagi penulis dan
pembaca.
2. Makalah ini secara teoretis dapat menambah wawasan serta menjadi bahan
acuan sebagai bahan ajar di bidang pendidikan dan sebagai referensi untuk
penelitian lanjutan.
3. Menambah apresiasi dan minat pembaca terhadap perkembangan Bahasa
Indonesia dan lebih waspada terhadap ancaman Bahasa Asing terhadap
kelestarian Bahasa Indonesia.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Penetapan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional

Sebelum negara Indonesia merdeka dan bersatu seperti saat ini, kerajaan-kerajaan
telah tersebar dan didirikan di seluruh wilayah nusantara yang memiliki bahasa
daerah masing-masing. Pada saat itu bahasa Melayu merupakan bahasa
perhubungan (lingua franca) yang digunakan dalam perdagangan sejak abad ke-7
di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Lukman Ali bahwa “Bahasa Melayu Kuno inilah yang kemudian berkembang pada
berbagai tempat di Indonesia terutama masa Hindu dan masa awal kedatangan
Islam (abad ke-13). Pedagang-pedagang Melayu yang berkeliling di Indonesia
memakai bahasa Melayu sebagai lingua franca,” dalam Ikhtisar Sejarah Ejaan
Bahasa Indonesia (1998:2). Pada zaman Hindu-Buddha hingga zaman penyebaran
agama Islam terdapat banyak bukti prasasti bahwa bahasa Melayu Kuno telah
digunakan sebagai bahasa kebudayaan, bahasa buku, politik, dan mudah digunakan
oleh masyarakat. Beberapa contoh prasasti yang membuktikan keberadaan bahasa
Melayu Kuno sebagai cikal bakal kelahiran bahasa Indonesia adalah prasasti
Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Karang Brahi berangka tahun
688 M (Jambi), dan berangka Gandasuli tahun 832 M (Jawa Tengah).

Setelah kerajaan-kerajan di wilayah nusantara mulai runtuh karena datangnya


penjajah dan kolonialisme Belanda, masyarakat mulai membentuk semangat
persatuan untuk bebas dari penjajahan dan mulai menginginkan identitas yaitu
bahasa dan negara. Pada zaman tersebut masyarakat minim pengetahuan karena
mayoritas buku yang berbahasa pengantar Belanda. Sehingga para cendikiawan
dan tokoh nasionalis Indonesia mulai mempelajari bahasa Belanda dan berani
mengungkapkan gagasannya dalam bahasa Belanda. Tentunya hal ini merupakan
ancaman bagi pemerintahan Belanda karena semakin masyarakat fasih berbahasa
Belanda maka semakin tinggi gejolak keinginan mereka untuk merdeka. Oleh
4

karena itu, pada 1901 pemerintah kolonial Belanda meresmikan Ejaan Resmi
Bahasa Melayu yang disusun oleh ahli linguistik Charles Adriaan van Ophuijsen.
(Fahrurrozi, 2016: 37)

Secara perlahan, semangat kebangsaan Indonesia semakin bertumbuh. Bahasa


Melayu yang diresmikan Belanda mulai dikembangkan dan diperbarui oleh para
tokoh nasionalis Indonesia sehingga puncaknya pada tanggal 28 Oktober 1928,
para pemuda dari seluruh wilayah nusantara berkumpul dan melaksanakan ikrar
Sumpah Pemuda yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan persatuan bangsa.

2.2 Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing dalam Perkembangan Bahasa
Indonesia

Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia memang banyak menyerap kosakata


dari bahasa-bahasa negara lain yang pernah berhubungan dengan Indonesia secara
langsung. Bahasa daerah dan bahasa asing sangat berpengaruh dalam
perkembangan bahasa Indonesia karena sistem kerajaan dan interaksi perdagangan
yang telah dilakukan sejak zaman dulu sehingga memperkaya perbendaharaan
bahasa dengan bahasa melayu, arab, tionghoa, dan sansekerta. Bahasa asing juga
sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia karena sistem
penjajahan yang telah dilakukan oleh negara Belanda, Portugis, dan Jepang.

Bahasa Indonesia semakin kokoh setelah ditetapkan sebagai bahasa nasional dalam
ikrar Sumpah Pemuda, para penulis, nasionalis, wartawan, dan cendikiawan
Indonesia bersatu menjadi Persatuan Djurnalis Indonesia (Perdi). Persatuan ini
mencetuskan Kongres Bahasa Indonesia Pertama (KBI I) pada tanggal 25-27 Juni
1938, di Gedung Societeit Habiprojo, Solo. Para kaum terpelajar era 1930-an
sependapat bahwa penerapan bahasa Indonesia masih belum memiliki pedoman
yang baku dan belum terumuskan dengan baik. Maka, para cendikiawan berkumpul
dalam kongres ini untuk memperbaiki susunan gramatika bahasa, memperbaiki
kosakata bahasa Indonesia, penyerapan bahasa asing dan bahasa daerah dengan
ejaan internasional yang resmi agar dapat digunakan dalam forum maupun dewan
rakyat. Sesuai dengan pernyataan Ki Hajar Dewantara dalam KBI Pertama di Solo,
5

yang telah dikutip oleh Sinta Diana Martaulina dalam Bahasa Indonesia


Terapan (2018:10), “Jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe
jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’ akan tetapi jang seodah
ditambah, dioebah atoe dikoerangi menoroet keperluan zaman dan alam baharoe,
hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indoensia,”.
Oleh karena itu, keanekaragaman bahasa daerah dan bahasa asing di Indonesia
menjadi keunikan tersendiri dan sangat berperan penting terhadap lahirnya bahasa
Indonesia hingga saat ini. Sebagai contoh kata serapan dari bahasa Melayu bhῡpati
menjadi bupati, serta bahasa Inggris effective yang diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi efektif. Kekayaan kosakata yang menjadi identitas masing-
masing wilayah terserap menjadi kesatuan yaitu bahasa Indonesia yang patut kita
lestarikan keotentikannya hingga kapanpun.

2.3 Peluang atau Ancaman Bahasa Daerah dan Bahasa Asing terhadap Bahasa
Indonesia

Saat ini, sistem pertukaran informasi semakin cepat. Dalam hubungan


internasional, negara yang paling kuat di bidang politik, ekonomi, dan pertahanan
secara tidak langsung akan lebih mudah mempengaruhi negara-negara lain yang
sedang berkembang. Keinginan negara Indonesia untuk menjalin hubungan yang
lebih baik dengan negara-negara maju seperti Amerika dan Cina membuat
masyarakat Indonesia mulai banyak menambahkan kata serapan dari bahasa negara
tersebut karena tuntutan perkembangan zaman.

Bahasa daerah dan bahasa asing yang terserap dalam perkembangan bahasa
Indonesia saat ini dapat menjadi peluang untuk mempercepat proses transfer ilmu
pengetahuan antar negara dan antar daerah dalam masyarakat. Dengan pengaruh
kata serapan tersebut bahasa Indonesia menjadi lebih kaya kosakata untuk
digunakan dalam pergaulan bisnis, internasional, hingga lingkup yang lebih luas.

Namun, dibalik peluang pengaruh positif bahasa daerah dan bahasa asing terhadap
perkembangan bahasa Indonesia terdapat ancaman yang bila dibiarkan akan
merugikan bahasa Indonesia itu sendiri. Penambahan kata serapan yang semakin
kompleks membuat tatanan dan pedoman bahasa Indonesia menjadi rancu dan
6

tidak terjaga lagi keasliannya. Banyaknya kata serapan bahasa Inggris yang
dominan membuat tren baru di kalangan masyarakat yaitu gemar memadukan
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan tidak memperhatikan kaidah bahasa
Indonesia yang baku. Sehingga jika hal ini terus berlanjut maka bahasa daerah dan
bahasa asing akan melunturkan identitas dan keanekaragaman yang telah ada
dalam bahasa Indonesia. Kebanggaan dan semangat nasionalisme terhadap bahasa
Indonesia akan menurun dan mengurangi keotentikannya.
7

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penetapan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional memang memiliki sejarah
yang panjang dan terdiri dari aneka ragam bahasa. Bahasa daerah dan bahasa
asing memiliki peranan penting yang sangat mempengaruhi bahasa Indonesia.
Setiap bahasa yang terserap ke dalam bahasa Indonesia melebur menjadi satu
kesatuan identitas yang kaya. Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan bahwa
adanya pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing dapat menjadi peluang yang
positif terhadap negara Indonesia dalam era globalisasi untuk mempercepat
pertukaran informasi dari seluruh dunia dan mempercepat pembangunan
negara. Namun, pengaruh dari bahasa asing terhadap bahasa Indonesia ini juga
perlu diwaspadai agar masyarakat tidak melupakan jati diri bahasa Indonesia
yang sesungguhnya dan tetap lestari hingga masa yang akan datang.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih terdapat
ketidaksempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah dan terbuka terhadap
berbagai sumber yang dapat dijadikan pedoman kedepannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun terkait karya tulis ini
agar semakin berkembang.
8

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Alexander. 2020. “Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Asal Usul Bahasa
Indonesia”.Https://tirto.id/sejarah-hari-sumpah-pemuda-dan-asal-usul-bahasa-indo
nesia-f6iR (diakses tanggal 20 Maret 2021 jam 09.18)

Ardanareswari, Indira. 2019. “Sejarah Kongres Bahasa Indonesia I”.


https://tirto.id/sejarah- kongres-bahasa-indonesia-i-meresmikan-bahasa-persatuan-
ecjH (diakses tanggal 20 Maret 2021 jam 11.32)

Pastika, I Wayan. 2012. “Pengaruh Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dan Bahasa
Daerah : Peluang atau Ancaman?”. Jurnal Kajian Bali Vol.02. (Bali, Oktober 2012)

Anda mungkin juga menyukai