Anda di halaman 1dari 69

SUMBER PENCEMARAN AIR

DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KESEHATAN
TUBUH
Definisi Kesehatan Lingkungan
• Menurut WHO (World Health Organization),
kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia.

• Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan


Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia
RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17
ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
• Penyediaan Air Minum
• Pengelolaan air buangan dan pengendalian
pencemaran
• Pembuangan Sampah Padat
• Pengendalian vektor
• Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh
ekskreta manusia
• Higiene makanan
• Pengendalian pencemaran udara
• Pengendalian radiasi
Lanjutan..
• Kesehatan kerja
• Pengendalian kebisingan
• Perumahan dan pemukiman
• Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
• Perencanaan daerah dan perkotaan
• Pencegahan kecelakaan
• Rekreasi umum dan pariwisata
• Tindakan2 sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan epidemic dan bencana alam
• Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk
menjamin lingkungan
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan
diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992
ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :

• Penyehatan Air dan Udara


• Pengamanan Limbah padat/sampah
• Pengamanan Limbah cair
• Pengamanan limbah gas
• Pengamanan radiasi
• Pengamanan kebisingan
• Pengamanan vektor penyakit
• Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan
pasca bencana
AIR LIMBAH
Komposisi air limbah tergantung asalnya

Protein 65 % Butiran
CarboHydrat 25 % Garam
Lemak 10 % Logam
PARAMETER :
• Banyaknya O2 (ppm atau mg/l) yang diperlukan untuk
Biochemical Oxygen Demand menguraikan bahan-bahan organik oleh bakteri sehingga
(BOD) limbah menjadi bersih kembali

Chemical • ∑ O2 yg dibutuhkan u/ mengoksidasi bhn2 kimiawi di dlm air

Oxygen Demand (COD)


• oksigen terlarut di dlm air (mg/l)  makin tinggi mk makin kecil
Disolved Oxygen (OD) pencemaran

• ∑ mg/l lumpur kering yg ada dlm limbah air (disaring dgn


Total Suspended Solid (TSS) membrane Ǿ 0,45 μ

• ∑ TSS yg berasal dr bak pengendapan lumpur aktif


Mixed Liquor Suspended
Solid (MLSS)

• MLSS yg dipanaskan 600 oC shg bhn voletile menguap


Mixed Liquor Voletile
Suspended Solid (MLVSS)

• Endapan lumpur dr air limbah mengandung banyak bakteri


Lumpur aktif (activated pengurai bhn organik shg membutuhkan banyak O2
sludge)
SIFAT FISIK AIR LIMBAH
Suhu  berpengaruh terhadap kehidupan biologis –
kelarutan O2
Kekeruhan  penyerapan atau tembus sinar
Bau  dari gas hasil pembusukan bahan organik oleh
mikroorganisme
Warna  oleh zat-zat yang terlarut di dalam air
Rasa  bahan yang terlarut  kualitas air rendah
SUMBER LIMBAH CAIR
• Metal
• Coal
Mining Industry •

Sulphur
Oil
• Natural Gas

• Pemupukan (unsur N, P, K masuk perairan)


Agriculture • Bahan kimia pertanian

• Food industry, Textile, Paper & Pulp, Oil Refining Industry

Manufacturing
• Petrochemical Industry, Iron & Steel Industries
• Plating, Leather, Pottery & Cement

Industry
Chemical Industry
• Fuel Gas Supply
• Thermal & Atomic Power Plant
PENCEMARAN AIR PERMUKAAN & AIR DALAM TANAH
 Air permukaan  sungai, air danau, air sumur,air laut, dll.
 Pencemaran terjadi : berasal dari limbah industri atau domestik.

 Air dalam tanah  sungai dlm tanah, lapisan air dalam tanah, dll.
 Pencemaran terjadi : rembesan di dalam tanah. Contoh : rembesan air
laut, pencemaran sumur oleh septic tank.
PROSES PENCEMARAN AIR

1. Aerobiosa  dekomposisi oleh bakteria dalam kondisi ada


oksigen

C6H12O6 + 6O2 6CO2 +6H2O + energi

CxHyOzN2S + O2 CO2 + H2O +NH4+ + SO42- + energi

NH4+ + 2O2 2H+ + H2O + NO3- + energi (nitrifikasi)


PROSES PENCEMARAN AIR
2. Anaerobiosa  dekomposisi oleh bakteria dalam kondisi
tanpa oksigen

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + energi (FERMENTASI)

CxHyOzN2S + H2O NH4 + CO2 + H2S + energi (PUTREFAKSI)

H2S berbau rangsang ; indikator pencemaran


PROSES PENCEMARAN AIR
3. Eutrofikasi  lingkungan air yg tidak berfungsi lagi bagi
kehidupan di air, sebagai akibat terlalu banyak pencemar.
Contoh : danau yg penuh dengan enceng gondok.

Pencemar/Nutrien???

Tumbuhan tumbuh
Kehidupan ??
?
Tumbuhan mati
O2
Dekomposisi oleh bakteri
Mikroorganisme Penyakit

Bakteri Tifoid, Kolera, Disentri,


Enteritis,dll

Virus Hepatitis, Polio,

Protozoa Disentri, Giardiasis

Cacing Schistotoma
LIMBAH B3
Definisi Limbah
• Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang
lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu
saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis.

Peraturan Pemerintah No 101 tahun 2014


• limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan.

KEPUTUSAN MENPERINDAG RI NO. 231/MPP/KEP/7/1997


PASAL 1
• Limbah adalah bahan / barang sisa atau bekas dari suatu
kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah
dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia atau
hewan.
Bahan untuk
pemeliharaan alat

Kemasan
bekas

Sisa/hasil
samping
Bahan awal Proses
Bahan kimia

kadaluarsa
Limbah
Jenis Limbah

Non-B3 B3 (Bahan beracun


dan berbahaya)
Limbah B3
UURI No.23 th.1997 Ps.1 Bt.17 dan PP No. 18 jo PP 85 th.1999

Adalah setiap limbah yang mengandung B3 karena:

Sifatnya
Konsentrasinya
Jumlahnya

Langsung Tidak langsung

dapat mencemari, merusak,


membahayakan: lingkungan hidup,
kesehatan dan kelangsungan
hidup manusia/ makhluk hidup lain
Pengertian B3
• Definisi limbah B3 berdasarkan
BAPEDAL (1995)
setiap bahan sisa (limbah) suatu
kegiatan proses produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3) karena sifat
(toxicity, flammability,reactivity,
dan corrosivity) serta konsentrasi
atau jumlahnya yang baik secara
langsung maupun tidak langsung
dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan
kesehatan manusia.
Karakteristik Limbah B3
• Mudah meledak (eksplosif) (misal : bahan peledak)
• Mudah terbakar ( misal: bahan bakar, solven) pengamatan secara
langsung, yang dapat
• Bersifat reaktif (misal: bahan-bahan oksidator)
seketika maupun
• Menyebabkan infeksi : (limbah bakteri/rumah sakit) menunggu beberapa
• Bersifat korosif (asam kuat) waktU
• Bersifat irritatif (basa kuat)

• Berbahaya/harmful (misal logam berat)


• Beracun (HCN, Cr(VI)) uji toksikologi
uji sifat akut
• Karsinogenik, Mutagenik dan Teratogenik uji sifat kronis
(merkuri, turunan benzena)
• Bahan Radioaktif (Uranium, plutonium,dll)
Fase Limbah B3

Gas Cair Padat

Sludge, protein,
asam, basa, zat warna,
SO2, NO2 ,H2S, NH3, Endapan kimia,
solven organik, ion logam,
Debu C, Pb atau Hg adsorben
anion, zat organik
Bahan kimia kadaluarsa
Sumber/penghasil Limbah B3

Kendaraan bermotor Domestik


Industri

Pertambangan Rumah sakit Laboratorium


Suatu substansi bersifat racun bila secara
demonstrative mempunyai kemampuan untuk :
• menimbulkan kanker, tumor, atau pengaruh
neoplastik pada manusia, atau pada hewan
percobaan
• menyebabkan terjadinya perubahan permanen dari
satu keturunan atau perubahan genetis yang
permanen
• cacat fisik hingga menimbulkan kematian dan
dapat mengakibatkan perubahan atau kelainan
seksual pada manusia
Bentuk toksisitas
- Toksisitas fisika
- Toksisitas kimia
- Toksisitas fisiologi
Toksisitas Fisika

Toksisitas cenderung dalam bentuk


penghancuran dan peradangan.
Contoh : kasus dermatitis yang terjadi
pada kulit, kekeringan, kulit pecah-pecah.
Radiasi menyebabkan kehancuran lapisan
mukosa pada kulit.
Toksisitas kimia

• Kerusakan akibat reaksi kimia lebih luas.

• Persenyawaan kimia dapat menyebabkan rusaknya

jaringan dan bahkan kematian pada sel-sel.


• Bahan kimia anorganik seperti Hg
dapat menyebabkan
terhalangnya proses metabolisme tubuh, sehingga
mempengaruhi sistem faal yang berlanjut dapat
menyebabkan kematian.
Toksisitas fisiologis
• Keberadaan suatu toksikan dapat mempengaruhi kerja enzim-

enzim fisiologis tubuh, dapat memutus kerja enzim sehingga


reaksi metabolisme tubuh akan gagal
• Hal ini merupakan dasar tumbulnya berbagai penyakit.
Bahan Kimia Berbahaya ?

Bahan kimia berbahaya


secara fisik atau kesehatan

semua bahan KIMIA harus


dianggap berbahaya
(beracun, mudah terbakar)
sampai diketahui sifat-
sifatnya dengan jelas.
LIMBAH B3 (MENGANDUNG BAHAN
KIMIA TERTENTU) MENJADI BEGITU
PENTING

TIDAK TIMBUL BEGITU


LIMBAH B3 SAJA DALAM WAKTU
MEMBERIKAN EFEK SINGKAT, MELAINKAN
TOKSIK KEPADA DAPAT MENEMPUH
WAKTU YANG LAMA
MANUSIA
DIPERLUKAN WAKTU BERPULUH –PULUH TAHUN
UNTU MEMAHAMI AKIBAT YANG DITIMBULKAN
OLEH LIMBAH B3 TERHADAP KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN

EPIDEMIOLOGI
KIMIA ANALITIK
TOKSIKOLOGI

DAPAT DIKETAHUI KETERKAITAN ANTARA


KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP DENGAN PAPARAN
BAHAN KIMIA BERACUN
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber
dibagi menjadi:

• Limbah B3 dari sumber spesifik;


• Limbah B3 dari sumber tidak
spesifik;
• Limbah B3 dari bahan kimia
kadaluarsa, tumpahan, bekas
kemasan dan buangan produk
yang tidak memenuhi
spesifikasi.
golongan limbah B3 yang berdasarkan
karakteristik ditentukan dengan:
• mudah meledak;
• pengoksidasi;
• sangat mudah sekali menyala;
• sangat mudah menyala;
• mudah menyala;
• amat sangat beracun;
• sangat beracun;
• beracun;
golongan limbah B3 yang berdasarkan
karakteristik ditentukan dengan:
• berbahaya;
• korosif;
• bersifat iritasi;
• Berbahaya bagi lingkungan;
• karsinogenik;
• teratogenik;
• mutagenik.
Karakteristik limbah B3 ini mengalami
pertambahan lebih banyak dari PP No. 18 tahun
1999 yang hanya mencantumkan 6 (enam)
kriteria, yaitu:
• mudah meledak;
• mudah terbakar;
• bersifat reaktif;
• beracun;
• menyebabkan infeksi;
• bersifat korosif.
Cara zat kimia menyakiti manusia

•Inhalation/Menghirup
•Kontak dengan kulit
•Tertelan
Dampak Limbah B3
No Unsur Sumber dan cara penyebaran Efek yang ditimbulkan
logam Alamiah Kegiatan manusia

1 Arsen Pelapukan batuan Proses pertambangan, Sangat beracun


(As) sulfida dan emisi gas Industri insektisida
panas bumi arsenik, dan Pembakaran
bahan bakar minyak dan
gas
2 Barium Pelarutan mineral barit Limbah industri cat dan Konsumsi dalam waktu lama
(Ba) (BaSO4) kertas, dan proses menyebabkan gangguan otot
pengeboran dan jantung, dan merusak
ginjal
3 Besi (Fe) Pelarutan kulit bumi dan Air limbah elektroplating Menurunkan estetika (air
bijih besi keruh dan bau amis, warna
coklat pada baju )
4 Kadmium Pelepasan dari sel Limbah industri cat, Menyebabkan karapuhan
(Cd) mikroorganisme baterai, dan plastik, dan tulang dan nyeri dengan
proses elektroplating intensitas tinggi, serta
beracun
5 Kobal - Air limbah industri cat dan Konsentrasi tinggi beracun
(Co) tekstil, dan emisi
pembakaran mineral
No Unsur Sumber dan cara penyebaran Efek yang
logam Alamiah Kegiatan manusia ditimbulkan

6 Kromium - Air limbah elektroplating, Gangguan kulit,


heksavalen penyamakan kulit, kerusakan liver dan
(Cr (VI)) industri tekstil dan karsinogenik
pembuatan cat.
7 Mangan (Mn) Pelarutan mineral Industri pembuatan -
baterai
8 Merkuri (Hg) Emisi gas panas bumi Limbah industri Beracun dan merusak
pembuatan termometer, sistem syaraf
lampu, baterai, pembasmi
serang, dan soda kostik,
dan ekstraksi emas dan
perak
9 Nikel (Ni) Pelarutan kulit bumi Air limbah proses Karsinogenik
elektroplating, dan
pembuatan baterai kering
10 Tembaga Pelarutan mineral Air limbah proses Beracun bagi biota dan
(Cu) kalkopirit (CuFeS) dan elektroplating, industri ikan. Konsentrasi tinggi
atau malasit pembuatan soda kostik, menyhebabkan iritasi
(Cu(OH)2CuCO3) cat, dan pestisida, dan
kegiatan pertambangan
No Unsur logam Sumber dan cara penyebaran Efek yang
Alamiah Kegiatan manusia ditimbulkan

11 Timbal (Pb) Pelarutan batuan Industri pembuatan cat Kerusakan otak dan
galena (PbS) dan soda kostik, dan ginjal
kegiatan
pertambangan, serta
emisi kendaraan
bermotor
12 Selenium (Se) - Industri pembuatan Beracun jika dihirup
komponen listrik
13 Zenk (Zn) Pelepasan dari sel Air limbah proses Tidak beracun bagi
biota elektroplating, industri manusia dan ikan
pembuatan cat, baterai,
dan soda kostik
Pembuangan limbah tanpa ijin dan menimbulkan
pencemaran lingkungan

Udara Air Tanah

 Adalah tindakan kriminal !

Limbah harus dikelola dengan benar !


Pengelolaan Limbah B3

Meliputi :
• Reduksi/pengurangan limbah B3.
• Penyimpanan limbah B3
• Pengumpulan limbah B3
• Pengangkutan limbah B3
• Pemanfaatan limbah B3
• Pengolahan limbah B3
• Perlakuan/treatmen hasil pengolahan limbah B3
Tujuan pengelolaan limbah B3
• mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan
kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan
fungsinya kembali.
• setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil,
pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3,
harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas
lingkungan tetap pada kondisi semula.
• Apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan
limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan
kembali kepada fungsi semula.
Pengelolaan Limbah
• Reduksi limbah :
• Pengurangan Jumlah zat kimia yang digunakan  resep yang
lebih kecil
• Pengurangan Jenis B3  pemilihan prosedur yang sesuai
dalam kegiatan praktikum, penelitian, dan pelayanan analisis

• Pemanfaatan : 3 R
• Reuse : penggunaan kembali
• Recovery : perolehan kembali
• Recycle : daur ulang

Mengubah limbah B3 menjadi produk yang dapat


digunakan namun tetap aman bagi lingkungan dan
kesehatan
Penanganan limbah B3 sebelum diolah

•Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan


dilakukan uji analisis kandungan guna
menetapkan prosedur yang tepat dalam
pengolahan limbah tersebut.
•Setelah uji analisis kandungan
dilaksanakan, barulah dapat ditentukan
metode yang tepat guna pengolahan
limbah tersebut sesuai dengan
karakteristik dan kandungan limbah.
2 PENGOLAHAN LIMBAH
• Gas
• Partikel debu :

Dust collector
• Limbah Cair

Koagulasi -Flokulasi -Sedimentasi

koagulan

jernih
koloid
Flok

•Limbah yang keruh oleh koloid/padatan


yang sangat halus sulit terdeposit
•Jenis B3 dalam limbah tidak spesifik
•Penambahan koagulan : tawas atau polimer
• Adsorpsi Adsorben :
Jenis limbah : ion logam berat,
zat warna, polutan organik

Adsorben

Zeolit

Jernih
Karbon aktif

Zat warna

Resin
Tempurung kelapa
Limbah zat warna

Air bersih
• Limbah padat anorganik : Solidifikasi/Stabilisasi

Tujuan :
Mengubah sifat fisik
dan kimia limbah B3
Cara :
Limbah padat
Penambahan senyawa
pengikat B3 agar
pergerakan senyawa
semen Lempung
B3 ini terhambat atau
terbatasi dan
membentuk massa
Monolit monolit dengan
struktur yang kekar.
• Limbah padat organik : insenerasi  pembakaran
terkontrol
Gas

Tanur pembakaran
Pengolahan limbah B3 harus
memenuhi persyaratan:

Lokasi pengolahan
• Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam
lokasi penghasil limbah atau di luar lokasi
penghasil limbah.

Syarat lokasi pengolahan di dalam area


penghasil harus:
• daerah bebas banjir;
• jarak dengan fasilitas umum minimum 50
meter;
Syarat lokasi pengolahan
di luar area penghasil
harus:
• daerah bebas banjir;
• jarak dengan jalan utama/tol
minimum 150 m atau 50 m untuk jalan
lainnya;
• jarak dengan daerah beraktivitas
penduduk dan aktivitas umum
minimum 300 m;
• jarak dengan wilayah perairan dan
sumur penduduk minimum 300 m;
• dan jarak dengan wilayah terlindungi
(spt: cagar alam,hutan lindung)
minimum 300 m.
Fasilitas pengolahan

Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem


operasi, meliputi:
• sistem keamanan fasilitas;
• sistem pencegahan terhadap kebakaran;
• sistem penanggulangan keadaan darurat;
• sistem pengujian peralatan;
• dan pelatihan karyawan.
• Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
pengolahan limbah B3 mengingat jenis limbah yang
ditangani adalah limbah yang dalam volume kecil pun
berdampak besar terhadap lingkungan.
LIMBAH PADAT
Adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur atau bubur yang
berasal dari suatu proses pengolahan
Terdiri dari
• Limbah padat yang mudah terbakar
• Limbah padat yang sukar terbakar
• Limbah padat yang mudah membusuk
• Lumpur
• Limbah yang dapat di daur ulang
• Limbah radioaktif
• Bongkaran bangunan
DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH
PADAT
Dengan adanya limbah padat dalam lingkungan, maka akan timbul:
1. Gas beracun seperti:
- Asam Sulfida H2S
- Amoniak (NH3)
- Methan (CH4)
- CO2
- CO

Gas ini akan timbul, bila limbah padat ditimbun dan membusuk karena
adanya mikroorganisme.
Dengan adanya musim hujan dan kemarau, akan terjadi proses pemecahan
bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
2. Penurunan kualitas udara
Dalam sampah yang ditumpuk akan terjadi reaksi kimia seperti
gas H2S, NH3 methane yang bila melebihi Nilai Ambang Batas
akan merugikan manusia, di mana kadar H2S sebesar 50 ppm
akan membawa mabuk dan pusing.

3. Penurunan kualitas air


Karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam
perairan/bersama-sama air limbah, maka akan menyebabkan
air menjadi keruh dan rasanya berubah.

4. Kerusakan permukaan tanah


Sampah Plastik
• Plastik adalah istilah umum untuk bahan organik padat
sintetik dan semi sintetik yang digunakan dalam
industry
• Plastik merupakan polimer dengan berat molekul yang
besar
• Merupakan material yang menyebabkan masalah
lingkungan
• Jenis yang diproduksi secara masal adalah Polyethylene,
polyvinyl chloride, polystyrene
Produk plastik
• Kantong plastik
• Pelapis plastik
• Furnitur plastik
• Mainan plastik
• Bak/tanki plastik
• Ember plastik
• Alat kedokteran
• Alat tulis
Plastik polutan di pantai dan laut
• Sampah yang dibuang dan terbawa ke laut
sejak 1940 an jumlahnya meningkat
secara dramatis, menyebabkan material
yang sangat besar dan sulit dihancurkan
yang mengapung di lautan dan kemudian
terdampar di pantai
Sampah plastik di daratan
• Penggunaan kantong plastik yang berlebihan dan dibuang ke
tempat pembuangan sampah setiap tahunnya meningkat dan
mencemari lingkungan
• Limbah plastik padat mencemari sungai dan lingkungan
• Limbah yang dibakar mencemari udara dengan asap yang
beracun
Sampah plastik membunuh satwa
liar dan satwa akuatik
• Sekitar 100.000 hewan seperti lumba-lumba, penyu, paus,
penguin telah terbunuh setiap tahunnya karena kantong plastik
• Hewan2 tersebut mengkonsumsi kantong plastic karena
menganggapnnya sebagai makanan
• Plastik yang termakan ini menyebabkan hewan mati, dan masih
tertinggal di tubuh yang kemudian dikonsumsi oleh hewan
lainnya.
Sampah plastik bersifat non-
biodegradable

• Sampah plastik tidak dapat didegradasi oleh


lingkungan
• Dapat bertahan sampai dengan 1000 tahun
Dampak plastik pada kesehatan
manusia
• Bahan kimia utama yang digunakan dalam industry plastik
bersifat sangat beracun dan berbahaya bagi kesehatan
manusia dan lingkungan
• Bahan-bahan dalam plastik antara lain benzene dapat
menyebabkan kanker
• Plastik merupakan bahan mudah terbakan dan menyebabkan
bencana kebakaran
• Proses recycle plastik juga menimbulkan bahaya. Gangguan
kesehatan karena menghirup asap beracun, terutama
hydrocarbon dan residu yang dilepas selama pembakaran

Anda mungkin juga menyukai