Anda di halaman 1dari 20

Pencemaran

Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang


dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut dan partikulat. Pencemar memasuki
badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan
(run off) pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembangunan limbah
industri dan lain-lain.

Sumber Pencemar
Sumber pencemar (polutan) dapat berupa suatu lokasi tertentu (point source)
atau tak tertentu/tersebar (non point source/diffuse source). Sumber
pencemar point source misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik dan
saluran limbah industri.

Pencemaran point source bersifat lokal


Efek yang ditimbulkan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik spasial kualitas air.
Volume pencemar dari point source biasanya tetap.

Sumber pencemar non point source dapat berupa point source dalam jumlah yang banyak.
Misalnya : limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, limpasan
dari daerah pemukiman (domestik) dan limpasan dari daerah perkotaan.

Bahan Pencemar

Bahan pencemar (polutan) adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau
bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem
sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut.
Polutan antropogenik yi: polutan masuk ke badan air
akibat aktivitas manusia. Mis: kegiatan domestik,
urban (perkotaan) maupun kegiatan industri.
Intensitas polutan antropogenik dilakukan dgn
mengontrol aktivitas yang menimbulkan polutan tsb.
Berdasarkan
cara masuknya 2. Antropogenik
kelingkungan,
polutan
dikelompokan
menjadi dua
1.Polutan alamiah

Polotan yang memasuki suatu lingkungan (badan air)


Secara alami, mis: letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan
fenomena alam lainnya. Polutan yang akibat alamiah, susah dikendalikan.
Berdasarkan sifat Toksitnya, polutan/pencemar dibedakan menjadi dua,
yi:
Polutan tak Toksik (non toxic pollutans)
• Biasanya telah berada pada ekosistem secara alami. Sifat destruktif
pencemar, muncul apabila berada dalam jumlah yg berlebihan,sehingga
dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui proses fisika,kimia
perairan. Mis: Kekeruhan, intesitas mthr rendah (eutofikasi) memacu
pertumbuhan mikroalga dan tumbuan air pesat (blooming)

Polutan Toksik (toxic pollutans)


• Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian (lethal) maupun bukan
kematian (sub lethal), misal : terganggunya pertumbuhan,tingkah laku dan
karakteristik morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini
biasanya berupa bahan-bahan yang bukan bahan alami, mis: pestisida,
detergen dan bahan artifisial lainnya. Polutan yang bukan bahan alami
dikenal dengan istilah xenobiotik (polutan artifisial), yaitu polutan yang
diproduksi oleh manusia (man-made substances).
• Polutan yang berupa bahan-bahan kimia bersifat stabil dan tidak
mengalami degradasi, bersifat persisten dalam kurun waktu lama, disebut
rekalsitran.
Jenis-jenis Pencemar
Polutan yang memasuki perairan terdiri dari campuran berbagai jenis polutan .
Kombinasi pengaruh yang ditimbulkan oleh beberpa jenis polutan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut:

• Additive: Pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan, yang


merupakan penjumlahan dari pengaruh masing-masing polutan. Mis:
kombinasi Zinc dan kadmium terhadap ikan

• Synergism pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan


lebih besar daripada penjumlahan pengaruh dari masing-masing
polutan. Mis : Kombinasi copper dan surfaktan

• Antagonism Pengaruh yg ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan


saling mengganggu, sehingga pengaruh secara kumulatif lebih besar
atau mungkin hilang. Mis : kombinasi kalsium dan timbal atau zinc.
Rao (1991) Mengelompokkan bahan pencemar di perairan menjadi beberapa kelomp:

 Limbah yang mengakibatkan penurunan kadar oksigen terlarut ( oxygen demanding


waste)
 Limbah yang mengakibatkan munculnya penyakit (disease causing agents)
 Senyawa organik sintetis.
 Nutrien tumbuhan
 Senyawa anorganik dan mineral.
 Sediment.
 Radioaktif
 Panas (thermal discharge)
 Minyak.
Bahan pencemar polutan yang masuk ke dalam air, biasanya merupakan
kombinasi dari beberapa jenis pencemar jenis pencemar yang saling beritereks.
DISTRIBUSI PENCEMAR DI AIR

Plankton Bioakumulasi
Air
BO partklt.

Udang /
Pestisida Partisi
Ikan

Sedimen Biota bentik Eliminasi


Konsentrasi PCB pada rantai makanan di perairan

• Bioconcentration factor (BCF)


• Biomagnification factor (BMF)
• Bioaccumulation

Air

[PCB] biota
PCB BCF =
[PCB] air/sed

            

bottom sediment
PCB ( Polychlorinated Bibhenyls) adalah senyawa yang dapat diperoleh dengan cara melakukan
klorinasi bibhenyl. PCB memiliki kestabilan kimia yang tinggi dan sifat penguapan (volatility) yang
rendah. PCB dipergunakan pada industry, pabrik cat, pabrik kertas dan transfer panas, Hutzinger at
al (1974 dalam Becci, 1993).
PCB bersifat larut dalam lemak, sehingga di dalam makhluk hidup PCB mengalami bioakumulasi
dan biokonsentrasi, khususnya PCB jenis higher chlorobiphenyls.
Di perairan PCB biasanya lebih banyak ditemukan di dalam sediment dasar daripada di dalam
kolom air.
• Bioconcentration factor (BCF)
• Biomagnification factor (BMF)
• Bioaccumulation

Biokonsentrasi :
peningkatan kandungan suatu bahan pencemar
di biota melalui media air.
• Bioconcentration factor (BCF)
• Biomagnification factor (BMF)
• Bioaccumulation

Biomagnifikasi :
peningkatan kandungan suatu bahan pencemar
di biota melalui rantai makanan.
• Bioconcentration factor (BCF)
• Biomagnification factor (BMF)
• Bioaccumulation

Bioakumulasi :
peningkatan kandungan suatu bahan pencemar di biota
baik melalui media air maupun melalui rantai makanan,
dikarenakan laju intake lebih besar daripada laju depurisasi.

OTC

Depurasi/eliminasi
BIOTRANSFORMASI XENOBIOTIK

Lokasi : sebag. besar di hepatopankreas / liver

Phase I Phase II
Pestisida Metabolit Metabolit terkonyugasi
Antibiotik

Oksidas larut air, non-polar


Hidrolisis Konyugasi
Reduksi

Enzim phase I = drug metabolizing enzyms


Enzim phase II = enzim sintetik
PESTISIDA dan
ANTIBIOTIK
• Senyawa organik
• Cenderung HIDROFOBIK

• PEST. = Cenderung di SEDIMEN

• ANTIBIOTIK = Cenderung di
organ yang kaya LEMAK
Konsentrasi PCB pada rantai makanan di perairan

10-20 ppm

5-6 ppm

Air :
0.00005 ppm
            

bottom sediment
1000

800

Turbidity (NTU) 600


0 ppt

400

200
15 ppt

0
0 30 60 90
Time (minutes)
Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik terdiri dari logam dan logam berat yang pada umumnya bersifat toksik.
Davis dan Cornwell 1991, mengemukakan bahan anorganik yang dianggap toksik adalah :
Arsen (As), Barium (Ba), cadmium (Cd), kromium (Cr), Lead (Pb), merkuri (Hg), Selenium
(Se) dan Silver (Ag). Limpasanperkotaan merupakan sumber utama timbal (Pb) dan Zinc
(Zn) (Davis dan Cornwell, 1991).

Didalam tubuh makhluk hidup, logam berat mengalami biokonsentrasi dan bioakumulasi,
sehingga kadar timbal di dalam tubuh makhluk hidup lebih besar daripada dilingkungan
perairan. Logam berat juga mengalami biomagnifikasi, kadarnya semakin meningkat
dengan peningkatan posisi organisme pada rantai makanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai