Anda di halaman 1dari 86

agus hadiyarto

REKAYASA
LINGKUNGAN
Pokok Bahasan

1. Pengantar
2. Ekosistem
1. Produksi
2. Dekomposisi
3. Analisis Sistem Lingkungan
1. Sistem Lingkungan Perairan
2. Sistem Lingkungan Udara
4. Pengendalian Pencemaran
1. Prinsip Dasar Pengendalian Pencemaran
2. Prinsip Dasar Pengolahan Limbah Cair
3. Prinsip Dasar Pengolahan Limbah Gas
Buku Acuan
1. Davis M.L, Cornwell D.A, 1991, Introduction to
Environmental Engineering, 2nd.ed., McGraw-
Hill.Inc., New York
2. Perkins, H.C., 1974, Air Pollution, McGraw-Hill
Kogakusha,Ltd., Tokyo
3. Perry RH., Green D, 1984,. Perrys Chemical
Engineers Handbook, 6th ed. McGraw-Hill Book
Company, New York.
4. Rau J.G, Wooten D.C., 1980, Environmental Impact
Analysis Handbook, McGraw-Hill Book Company,
New York
5. Reynolds T.D., 1982, Unit Operations and
Processes In Enviromental Engineering,
Wadsworth.Inc., Belmont
1. Pengantar
Rekayasa Lingkungan : Mengintegrasikan
ilmu lingkungan dan prinsip rekayasa untuk
keperluan menyelamatkan lingkungan (udara ,
air, tanah) yang bermanfaat untuk kehidupan
manusia dan makhluk lainnya.

Upaya yang dilakukan antara lain


waste water management , air pollution
control, waste recycling, waste disposal,
radiation protection, industrial hygiene,
environmental sustainability.
Lingkungan Hidup

adalah kesatuan ruang dengan semua


benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. (UURI tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No 32
tahun 2009)
Fungsi Lingkungan

Mendukung perikehidupan makhluk hidup


yang berada di lingkungannya
Makhluk hidup sebagai manusia dan
makhluk hidup lain sebagai (tumbuhan ,
binatang, mikroorganisme)
Makhluk hidup lain dapat berperanan
sebagai : Produser (autotrophic organism)
dan Dekomposer heterotrophic organism
2. Ekosistem (Sistem
Lingkungan)
Merupakan suatu sistem yang mengatur
hubungan antara komponen biotik dengan
komponen biotik lainnya , maupun
hubungannya dengan komponen a biotiknya.
Komponen Biotik
Produser
Herbivora
Karnivora
Dekomposer

Komponen a-Biotik
Senyawa Anorganik
Senyawa Organik
Regim Klimat
Contoh Ekosistem

TERRESTRIAL ECOSYSTEM
2.1. Produksi
Menghasilkan senyawa organik
kompleks dari senyawa anorganik
sederhana pada kondisi klimat regim
tertentu
Dasar Reaksi Produksi adalah
Oksidasi dan Reduksi

Produksi
Fotosintesa (energi dari
sinar matahari)
CO2 + H2O CHO + O2 (tanaman
berhijau daun)
CO2 + H2S CHO + S (mikroba
sulfur)

Produksi Chemosintesa (energi dari


hasil reaksi oksidasi senyawa
reduksi)
PRODUKSI
CO2 + H2O(l) CHO(s) +
(g)
O2(g)
en
sig
Pohon Rindang Fitoplankton

Ok
en
us
od
Pr

Semak belukar
14
- Penyedia Oksigen
- Pengendali Gas Rumah Kaca
- Tempat berteduh (endotermis)
- Kayu untuk bangunan

CO2
O2

CO2

15
CO2 O2

O2

SEHAT DENGAN OKSIGEN

PHYTO PLANKTON DALAM 1 M3


AIR LAUT TERKANDUNG
JUTAAN BIOTA INI

16
Uraian Satuan Semak-Pohon Phytoplankton

gram per m2
Chlorophyl 0,4-3,0 0,02-1,0
luas daun

gram O2 per
Asimilasi jam per gram 0,4-4,0 1-10
chlorophyl

gram O2 per
Produksi O2 jam per m2 0,16-12 0,02-10
luas daun
Sumber : Odum, 1974
17
MAU SEPERTI INI ?

Stasiun penyedia udara segar kota Zhengzhou provinsi Henan, China tengah.
(ISPU =158 ). Udara bersih diperoleh dari Laojun Mountain 80 persen lahan hijau.
Sebagai pembanding, Bakersfield, kota paling tercemar di Amerika memiliki
ISPU=45.
18
Pada Proses Fotosintesa

Mengenal Bioreaktor
Sifat Reaksi Endotermis, butuh panas
sekeliling menjadi sejuk
Dasar Reaksi Oksidasi-Reduksi
Reaksinya heterogen
Laju Reaksi pembentukan CHO
berlangsung jika produk terus berkurang
(terpakai, O2)
Laju fotosintetik lebih besar dari laju
respirasi (terbentuk CHO semakin besar)
Zero waste
2.2 Dekomposisi
Menguraikan senyawa organik kompleks
menjadi senyawa anorganik sederhana
pada kondisi klimat regim tertentu

Decomposer mikroba punya syarat


Biodegradable organic & dissolved organic

Klimat regim
Kryofilik, mesophilik, termofilik
Halofilik
ZONA
DEKOMPOSISI

DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM TERRESTRIS


MACRO - MICRO CONSUMER
DEKOMPOSISI
Dekomposisi aerobik

R-C + O2 CO2 + H2O


R-N + O2 NO3 + H2O
R-S + O2 SO4 + H2O
Bioreaktor aerobik
Reaksi heterogen
Laju dekomposisi lebih lambat dari laju produksi
Eksotermis
Terbentuk nutrisi , bermanfaat bagi produser
analog dengan proses pengolahan limbah secara
aerobik
Jika organik berlebih, terjadi kondisi anaerobik
Dekomposisi anaerobik

Obligat anaerob/anaerobik
R-CHO + NO3 NH3 N2 + H2
R-CHO + SO4 H2S H2 + S
R-CHO + PO4 PH3
R-CHO + CO2 CH4

Fakultatif Anaerob/ Fermentatif


/anoksik
R-CHO CO2 + H2O
Produksi dan
Dekomposisi Kimia
N2+ O2 NO2 + O2 +H2O
HNO3
NO2 + O2 + H2O HNO3

+ O2 SO3 + O2 + H2O
SO2
H2SO4

RSHN+ O2 CO2 +NO3 + SO4 +


H2O H2CO3 + HNO3 + H2SO4
PRODUKSI DAN DEKOMPOSISI
KIMIA

27
ASAM MELARUTKAN
LOGAM, YANG
BERFUNGSI SEBAGAI
KATALIS

28
Bukti Hujan adalah Rahmat

Varsikamscaturo nasanyatha. Indro


"bhipravasati,tathbahivarsetman rastra
kamair indravratam caran. (Manawa
Dharmasastra IX.304).

Maksudnya :
Laksana Dewa Indra yang menurunkan
hujan yang berlimpah selama empat
bulan pada musim hujan, demikianlah raja
menempati kedudukan bagaikan Indra
menurunkan kemakmuran untuk kerajaan.
Bukti Hujan adalah Rahmat

Ulangan 11:14 ; maka DIA (Allah) akan


memberikan hujan untuk tanahmu pada
masanya, hujan awal dan hujan akhir,
sehingga engkau dapat mengumpulkan
gandummu, anggurmu dan minyakmu.

Imamat 26:4 ; maka AKU (Allah) akan


memberi kamu hujan u pada masanya, v
sehingga tanah itu memberi hasilnya dan
pohon-pohonan di ladangmu akan
memberi buahnya. w
Bukti Hujan adalah Rahmat
Nitrogen, N2 diubah menjadi nitrat (pupuk
alami) karena adanya energi plasma
(QS Ar Rum 30 : 24)
(kilat) , hingga berlangsung reaksi kimia

Dan diantara tanda2 kekuasaanNya, DIA (Allah)


memperlihatkan kepadamu KILAT yang dapat
menimbulkan rasa takut dan HARAPAN . Dia
menurunkan hujan dari langit , lalu menghidupkan
bumi sesudah matinya . Sesungguhnya yang
demikian itu benar2 terdapat tanda bagi kaum yang
31
3. Analisis
Sistem
Lingkungan
Pengertian :
mempelajari peristiwa yang
berlangsung di ekosistem dengan
menggunakan berbagai model
pendekatan
Tujuan :
untuk memprediksi dampak adanya
aktivitas pembuangan limbah ke
lingkungan
Pendekatan Sistem

1. Uji Hayati LD50,


LC50 (bioassay)
2. Simulasi Fisik

polutan
Konsentrasi
3. Pendekatan
praktis
(matematis)

jarak/waktu

sungai
1.1.Sistem Lingkungan Perairan

Mixing Zone Model : digunakan


untuk parameter konservatif, yang
tidak berubah fungsi waktu atau
parameter non konservatif namun
saat limbah bercampur
Streeter Phelp Model : digunakan
untuk parameter non
konservatif/biodegradable/ non
refraktoris, yang berubah fungsi
waktu
Mixing Zone Model

input = output + accumulation


{Q1C1 + Q2C2} = Q3C3 + 0

C3 = {Q1C1 +Q2C2}/{Q1+Q2}
dengan :
Q1, Q2 = debit sungai dan limbah
C1, C2 = konsentrasi parameter di sungai dan limbah
Q3, C3 = debit campuran dan konsentrasi campuran di
sungai
Contoh (1)
Limbah
TDS = 1.300 mg/l
Debit = 100 liter/detik
Sungai
TDS = 310 mg/l
Lebar = 45 m, kedalaman = 2m, laju alir = 1,5
m/detik

TDSc = {(1.300)(100)+(310)(135.000)}/
{135.100}
= 310,7 mg/l
Soal Latihan

Terdapat 3 sumber limbah dengan rasio debit limbah


adalah (L1) : (L2) : (L3) = 1 : 2 : 3 .
COD limbah pertama = 100 kg/hari, debit =100 m 3/hari.
Konsentrasi COD limbah kedua dan ketiga masing-masing
1.000 mg/l dan 1.500 mg/l.
Perkirakan konsentrasi COD (mg/l) campuran yang masuk
sungai jika diketahui debit sungai = 100.000 m 3/hari, COD
nya = 2 mg/l.
Streeter Phelp Model (DO-
Model)
Menggunakan neraca O2
Input Oksigen berasal dari aliran tergantung morfologi
badan air (reaerasi ) serta dari fotosintesa (phytoplankton)
Input O2 yang berasal dari hasil fotosintesa producer
diabaikan
Output O2 berupa dekomposisi (Deoksigenasi) + Respirasi
(phyotoplankton+ikan) + Sedimentasi (SS)
Output O2 yang terbawa endapan maupun respirasi
producer diabaikan.
Keberadaan O2 hanya dipengaruhi Reaerasi (udara-air) dan
Deoksigenasi (mikroba)
Streeter Phelp Model (DO-Model)

Dt = {k1La/(k2-k1)}{e-k1.t - e-k2.t} +
{Da.e-k2.t}

tc = {1/(k2-k1)} ln{k2/k1[1-Da(k2-k1)
/(k1.La)]}
DO = Dissolved Oxygen

DOs = 14,652 0,41022 T +


0,007991T2 0,000077774 T3

DOS = Oksigen terlarut dalam air pada kondisi


saturasi/jenuh
T = suhu (C). Pada suhu 25C, DOs = 8,38
mg/l
Persamaan lain :

Dc = DOs- DOmin = (k1La/k2)(e-k .tc)


1

BOD5,20 = La(1-e-k1.t) = La(1-e-k1.5)

kT = k20 T-20
Keterangan

Dt = Defisit oksigen pada t hari di


(down- stream), mg/l
Da = Defisit oksigen mula-mula, mg/l
K1,K2 = Konstanta laju de-oksigenasi
dan re-aerasi, hari-1
La = L = BOD mula-mula
sesungguhnya (initial ultimate BOD
concentration), mg/l
t , tc = waktu, dan saat kritis, hari
Keterangan :

Dc = Defisit oksigen pada kondisi


kritis,
DOs, DOmin = Konsentrasi oksigen
pada kondisi jenuh dan pada kondisi
minimum.
kT, k20 = Konstanta pada suhu T dan

pada suhu 20C


, T = parameter suhu, dan suhu, C
BOD

Parameter yang mengindikasikan


keberadaan senyawa organik dalam sampel
cair /air limbah yang mudah diuraikan oleh
mikroba secara aerobik.
= Biochemical Oxygen Demand atau
= Biological Oxygen Demand (xxx)
= Kebutuhan oksigen untuk menguraikan
limbah organik secara biokimia
= Kebutuhan oksigen minimal yang dipasok
pada unit pengolahan limbah secara aerob.
BOD = BOD5 = BOD5,20 (konvensi)
Contoh (2)

Gunakan Streeter-Phelp Model untuk


memprediksi defisit oksigen dibadan
air jika diketahui : k1, k2 = 0,29 dan
3,3; La = 47,4 mg/l; Da = 1,05 mg/l.
Perkirakan defisit O2 pada hari ke =
0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 4,0;
5,0; 10; 15; 20 .
Hasil : Dt = 1,05; 3,65; 3,83; 3,48;
3,05; 2,65; 2,29; 1,72; 1,29; 0,3;
0,07; 0,02.
Contoh (3)

Sungai , Debit = 250 m3/det; BOD =


2,0 mg/l; DO= 8,0 mg/l; T = 22C;
Limbah, Debit = 125 m3/det; BOD =
800 mg/l; DO= 6,0 mg/l; T = 31C;
Stream standard (DO) = 5 mg/l
k1(20C) = 0,23 hari-1; 1 = 1,05

k2(20C) = 3,0 hari-1; 2 = 1,02


Hitung

1. Maksimum BOD limbah yang boleh


dibuang ke sungai
2. Jika harus diolah berapa prosen
efisiensi minimal IPAL nya ?
3. Ploting profil oksigen di down
stream, Diketahui kedalaman sungai
= 3m, lebar sungai 50 m.
Penyelesaian

Q = (250+125)m3/det = 375 m3/det


Kec.arus = {375}/{(3x50)} = 2,5 m/det.

T = {(22x250)+(31x125)}/{375 = 25 C
DO = {(8x250)+(6x125)}/{375} = 7,33
mg/l
DOs pada 25C = 8,38 mg/l
Da = 8,38 - 7,33 = 1,05 mg/l
k1 = 0,23(1,05)25-20 = 0,29 hari-1
k2 = 3,0(1,02)25-20 = 3,3 hari-1
Dc = 8,38-5,0 = 3,38
mg/l
tc = {1/(k2-k1)} ln{k2/k1[1-Da(k2-k1)
/(k1.La)]} ..
(1)
Dc = (k1La/k2)(e-k1.tc) ..
(2)
tc = {1/(3,3-0,29)} ln{3,3/0,29[1-1,05(3,3-0,29)
/(0,29.La)]} ..
(1a)
Dc = (0,29La/3,3)(e-0,29.tc) = 0,0879La(e-0,29.tc) .
(2a)

Trial for allowance ultimate BOD


loading (La)

Trial La, mg/l tc, hari Dc, mg/l


1 100 0,770 7,03
2 50 0,727 3,56
3 40 0,703 2,87
4 45 0,716 3,12
5 48 0,723 3,42
6 47 0,721 3,35
7 47,4 0,721 3,38
La = 47,4 mg/l
BOD = La(1-e-k1.t) = 47,4[1-e-(0,23x5)]
= 32,4 mg/l (after mixing)

1. Untuk limbah, BODnya = [(32,4x375) -(2x250)]/[125]


= 93,2 mg/l

2. Efisiensi IPAL = [(800-93,2)/(800)]x100% = 88,3%

3. Profil O2 pada 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 4,0; 5,0;
10; 15; 20 (hari) adalah sebagai berikut : Dt = 1,05;
3,65; 3,83; 3,48; 3,05; 2,65; 2,29; 1,72; 1,29; 0,3;
0,07; 0,02.
Soal Latihan

Defisit oksigen di badan air ketika dicemari bahan organik


pada t hari dinyatakan sebagai :
Dt = 4,57(e-0,29t - e-3,3t) + 1,05 e-3,3t.
Suhu campuran di badan air diketahui sebesar 25C.
Stream standar untuk DO sebesar 5 mg/l.
Setelah hari ke 4 limbah dibuang ke badan air, bagaimana
kondisi perairannya. Berikan kesimpulan anda
Soal latihan
Defisit oksigen di badan air ketika dicemari bahan organik
pada t hari dinyatakan sebagai berikut ,
Dt = 4,57 (e -0,29t - e -3,3t) + 1,05 e -3,3t.
Profilnya terlihat pada tabel berikut ini. Dengan melihat
profil tersebut, menurut anda badan air tersebut mulai pulih
kembali sejak hari ke berapa ?:

Waktu,
16 17 18 19 20 21
hari

Dt, mg/l 3,377 3,381 3,380 3,374 3,364 3,350


Soal latihan
Terdapat 1 pabrik Tapioka berencana akan membuang
limbah cairnya ke sungai. Initial ultimate BOD campuran
sebesar 40 mg/l. Beban BOD5,20 di hulu sungai sebesar 0,5
kg/jam, debit air sungai 250 m3/jam. Laju alir limbah 10
m3/jam.
Seberapa besar konsentrasi maksimum BOD5,20 (mg/l)
limbah pabrik tsb boleh dibuang ke sungai ?
Diketahui bahwa hubungan initial ultimate BOD ,La dengan
BOD5,20 dinyatakan sebagai berikut : BOD5,20 = La (1-e-0,23 t)
1.2.Sistem Lingkungan
Udara

Box Model : digunakan untuk prediksi


sebaran polutan gas mengabaikan regim
klimat
Gaussian Model : digunakan untuk prediksi
polutan gas dengan mempertimbangkan
regim klimat
Untuk membantu penggunaan model diatas
dibutuhkan salah satu data laju alir polutan
yang dapat dihitung dengan menggunakan
faktor emisi
PERBANDINGAN KONSENTRASI GAS DI ALAM, PPM

Gas Clean Air Polluted Air Ratio

CO2 320 400 1,3

CO 0,1 40-70 400-700

CH4 1,5 2,5 1,3

N2O 0,25 ? -

NO2 0,001 0,2 200

O3 0,02 0,5 25

SO2 0,0002 0,2 1000


NH3 0,01 0,02 2
Stern Vol 1 hal 36
Model Kotak Hitam
Cj = (Qj)/(v.W.D)

Cj = konsentrasi polutan j, mg/m3

v = kecepatan angin, dianggap konstan,


m/det
Qj = laju emisi polutan j, mg/det
D = tinggi kolom udara, m
W = lebar kolom udara, m
Cj = (Qj. t)/(x.W.D)

Cj = konsentrasi polutan j, mg/m3

X = panjang kolom udara, m


Qj = laju emisi polutan j, mg/det
D = tinggi kolom udara, m
W = lebar kolom udara, m
t = waktu emisi, detik
Pencemaran Udara Dari Sumber Tetap
Yang Teremisikan Lewat Cerobong Asap

C(x,y,z) = (Q/2.v. . )
y z

[exp -(y2/2. 2
y )][exp{-
}+ exp{-
(z-H)2 /2 2
z

(z+H) /2. }]
2 2
z
Pencemaran Udara Dari Sumber
Bergerak (Gaussian Model)

C(x,y,z) = [(2Qj/L)]/
[(2)1/2. v. z)][exp {-

(z2/2. 2
z )}]
Pencemaran Udara Dari Sumber
Tetap Di Tanah

C(x,y,z) = (Q/.v. y. )
z

exp[-y2/2. 2
y -

z2/2. z ]
2
Untuk polutan partikulat dapat
digunakan pendekatan :

C(x,y,z) = (Q/2.v. . )
y z

exp[-y2/2. 2
y ] [exp -1/2(H-
z-xVp/v)2]
Qj = Laju emisi, mg/det (partikel), g/det (gas)
C(x,y,z) = Konsentrasi polutan pada koordinat x,y,z dari
sumber emisi, mg/m3
v = Kecepatan angin pada arah x, m/det
y , z = Koefisien dispersi polutan ke arah y dan z, m

H = Tinggi efektif cerobong asap (h + Hs), m


h = Tinggi kepulan asap, m
Hs = tinggi aktual cerobong asap, m
L = panjang jalur jalan yang dilewati , m
Vp = Kecepatan jatuh partikulat, m/det
Stabilitas Atmosferik, Turner

Kec. angin
Siang Malam
pada tinggi
clear to
10 m Mode > 1/2
Strong Slight 1/2
(m/det) rate cloud
cloud
<2 A A-B B - -
2-3 A-B B C E F
3-5 B B-C C D E
5-6 C C-D D D D
>6 C D D D D

Sumber : Perkins, 1974


Stabilitas Klasifikas
y (m) z (m)
Atmosferik i
Very
B 0,40 X0,91 0,40 X0,91
Unstable
Unstable E 0,36 X0,86 0,33 X0,86
Slightly
C 0,34 X0,82 0,275 X0,82
Unstable
Neutral D 0,32 X0,78 0,22 X0,78
Slightly
A 0,315 X0,745 0,14 X0,745
Stable
Stable F 0,31 X0,71 0,06 X0,71
Faktor Emisi

Dikembangkan untuk membantu


secara praktis cara memprediksi laju
emisi gas/partikulat dari sumber
institusi
Pernyataannya berupa rasio
polutan/bahan bakar : berat/berat;
berat/volume;
Dapat diterapkan juga untuk proses
produksi yang sudah standar
(semen)
Faktor emisi gas dari pembakaran batu
bara (lb/ton batubara yang dibakar)

Jenis unit
Polutan
Pembangkit Industri Domestik

HCHO 0,005 0,005 0,005

CO 0,5 3 50

HC (CH4) 0,2 1 10

NO2 20 20 8

SO2 38S 38S 38S

S = % sulfur dalam batubara 1 lb = 453,6 gram 0,5 kg


Faktor emisi partikulat dari
pembakaran batubara tanpa alat
kontrol
Lb
partikulat % % % % %
Tipe unit
per ton 44 m 20-44 m 10-20 m 5-10 m < 5 m
batubara

General 16A 25 23 20 17 15

Cyclone 2A 10 7 8 10 65

A = % abu dalam batubara, Perkins, 1974 p.53


Faktor emisi gas dan partikulat dari
pembakaran gas alam (lb/106 cuft gas
alam yang dibakar)
Jenis unit
Polutan
Pembangkit Industri Domestik
HCHO 1 2 N
CO N 0,4 0,4
HC N N N
NO2 390 214 116
SO2 0,4 0,4 0,4
Organik lain 3 5 N
Partikulat 15 18 19
N = diabaikan (negligible) 1 cuft = 28,316 liter
Faktor emisi gas dan partikulat dari
pembakaran fuel oil (lb/103 galon fuel
oil yang dibakar)
Jenis unit
Polutan Industri/Komersial
Pembangkit Domestik
Residu Destilat
HCHO 0,6 2 2 2
CO 0,04 2 2 2
HC 3,2 2 2 3
NO2 104 72 72 72
SO2 157S 157S 157S 157S
SO3 2,4S 2S 2S 2S
Partikulat 10 23 15 8
S = % sulfur dalam fuel oil; 1 galon = 3,785 liter ; densitas FO = 59,3 lb/cuft
Contoh

Industri Semen memanfaatkan batu bara


sebagai bahan bakar, setiap 1 ton
batubara yang terbakar akan teremisikan :
CO : 1,362 kg
HC : 0,454 kg CH4
NO2 : 9,08 kg
SO2 : 17,25 S kg (S : % sulfur)
Partikulat : 7,26 A kg (A : % abu)
Contoh (4)
Akan dibangun suatu
pembangkit listrik batubara 8% abu
0,5%
sulfur
11.000
Btu/lb
berkapasitas 3 x 750
MW. Pilihan bahan
bakar yang ada adalah
batubara, fuel oil dan Resid oil - 1% sulfur
18.000
natural gas. Berapa Btu/lb

emisi partikulat,
NO2dan SO2 dari
masing-masing Natural 1.000
- -
bahanbakar, jika gas Btu/scf

efisiensi termalnya
38%, coal-fired
boilernya jenis
pulverized general
Analisis Panas
Energi yang dibutuhkan =
(3x750)/0,38 = 5.930 x 106 watt =
20.200 x 106 Btu/jam
Kebutuhan batubara
(20.200 x 106)/11.000 = 1.834 x 103
lb/jam = 917 ton/jam = 22.000
ton/hari
Emisi dari batubara
Partikulat = 16(8) x 917 = 117.300
lb/jam
Analisis Panas
Energi yang dibutuhkan =
(3x750)/0,38 = 5.930 x 106 watt =
20.200 x 106 Btu/jam
Kebutuhan gas alam
(20.200 x 106)/1.000 = 20,2 x 106
scf/jam
Emisi dari gas alam
Partikulat = 15 x 20,2 = 303 lb/jam
NO2 = 390 x 20,2 = 7.890 lb/jam
Analisis Panas
Energi yang dibutuhkan = (3x750)/0,38 =
5.930 x 106 watt = 20.200 x 106 Btu/jam
Kebutuhan residual oil
(20.200 x 106)/18.000 = 1.120 x 103 lb/jam
= (1.120.000 lb/jam)/(7,9 lb/galon) = 142 x
103 galon/jam
Emisi dari residual oil
Partikulat = 10 x 142 = 1.420 lb/jam
NO2 = 104 x 142 = 14.800 lb/jam
SO2 = 157 x 1 x 142 = 22.300 lb/jam
Emisi dari pembangkit,
lb/jam
Jenis BB Partikulat SO2 NO2

Coal 117.300 17.400 18.340

Gas 303 8 1.890

Oil 1.420 22.300 14.800


Evaluasi ekonomi
(tambahan)
Jika harga gas alam 0,35x20.200x8.7
= US$ 0.35 per gas 60 jam/tahun =
million Btu; US$ 62,000,000
residual oil = US$ 0,25x20.200x8.7
0.25 per million oil 60 jam/tahun =
Btu; coal = US$ US$ 44,200,000
0.18 per million
0,18x20.200x8.7
Btu. coal 60 jam/tahun =
Biaya yang harus
US$ 31,800,000
dikeluarkan dalam
satu tahun
Selisih biaya dalam 30
tahun
Gas-oil= US$ 18,000,000 x 30 tahun
= US$ 540 x 106
Gas-Coal = US$ 30,000,000 x 30
tahun = US$ 900 x 106
Contoh Prediksi Polutan gas
SO2
Perkirakan konsentrasi Perhitungan :
SO2 pada jarak 1 dan 5 v = v1 (H/z1)n = 3(250/10)0,25 = 6,6 m/det
km (GLCM) dari 1000 QSO2 = (64/32) x 1% x 10.000 ton/hari
MW PLTU berbahan
bakar 10.000 ton = 2 x 109 g/detik
batubara per hari, Pakai Gaussian model dengan stack
kadar sulfurnya 1%, C(x,y,z) = (Q/2.v.y.z) [exp -(y2/2.y2)]
tinggi stack efektifnya [exp{-(z-H)2 /2z2}+ exp{-(z+H)2/2.z2}]
250 m. Kecepatan
CSO2 pada 1 km = 750 g/m3
angin pada ketinggian
X,km (kondisi
10m Ty,m Tz,mcerah, CSO2 pada 5 km = 315 g/m3
1
siang140
hari)125
sebesar BM SO2 = 365 g/Nm3
3m/det
5 540 500
Soal Latihan

1. TPA open dumping mengemisikan 17 lb


partikulat per ton refused burned. Hitung emisi
partikulat dari sebuah kota dengan jumlah
penduduk 100.000 jiwa, jika rata-rata setiap
orang menghasilkan 5 lb refuse/hari .
2. 1000 MW pulverized coal-fired unit (general
type), dengan termal efisiensi 40% akan
dibangun. Kadar sulfur 1,7%, kadar abu 10%;
nilai kalor 12.000 Btu/lb. Hitung emisi partikulat
yang berukuran kurang dari 5 mikron.
Soal Latihan
50 ton chalcopyrite, CuFeS2 perhari , dilelehkan dalam smelter. Gas
hasil proses (suhu 400 C ) dibuang ke atmosfir melewati cerobong
asap. Tinggi stack efektifnya 125m. Kecepatan angin pada ketinggian
10m sebesar 3 m/detik, kondisi atmosfir tidak stabil (n = 0,25).
Perkirakan konsentrasi gas SO2 nya (ground level concentration) pada
jarak 5 km dari cerobong (g/Nm3). Jika perlu dapat menggunakan
rumus berikut :

- c1/cN = [(P/T)1]/[(P/T)N]
- C(x,y,z) = (Q/2.v. y. z)[exp -(y2/2. y2)][exp{-(z-H)2/2. z2} +
exp{- (z+H)2/2. z2}]
-Ty = 0,36 X 0,86 ; Tz = 0,33 X 0,86
- v = v1 (H/z1)n
Soal Latihan

Dibutuhkan energi sebanyak 10 juta BTU/jam, dengan


membakar batubara dengan kadar sulfur 0,5%, nilai kalor
batubara 20.000 BTU/kg. Faktor emisi = 19S kgSO2/ton
batubara, perkirakan konsentrasi gas SO2 yang teremisikan
ke lingkungan
Soal Latihan

Laju alir gas SO2 dari cerobong sebesar 0,5 kg/jam. Flue
gas keluar dari cerobong asap pada suhu 125C,
tekanan atmosferik, laju alir flue gas 2500 m 3/jam.
Perkirakan konsentrasi gas SO2 yang teremisikan ke
lingkungan pada kondisi normal (STP)
Cara Menghitung Konsentrasi pada Kondisi
Normal, STP (T = 25C, P = 1 atm

PV = nRT
(n/V) = P/RT
C = P/RT

C1/CN = [(1/T)1]/[(1/T)N]....pada P sama dan R


sama

CN (25,1atm) = C1 (T1/TN)

Anda mungkin juga menyukai