(Toni Samiaji)
RINGKASAN
Gas N2O mempunyai 2 dampak dalam kehidupan manusia, yaitu dampak positif
dan negatif. Dampak positifnya yaitu berguna untuk dunia kedokteran, automotif,
peroketan, dan bahan peledak bahkan memberi efek gembira bagi yang menghirupnya.
Dampak negatifnya bila berada di stratosfer bisa merusak ozon, di troposfer bertindak
sebagai gas rumah kaca. Gas N2O ini dapat timbul secara alami yaitu dari berbagai
sumber biologis di dalam tanah dan air, terutama aktivitas mikroba pada hutan tropis
basah dan kebakaran hutan. Sumber dari antropogenik yaitu sektor pertanian,
peternakan, proses industri, pengelolaan sampah, pemakaian energi, bahkan bisa
diproduksi dengan sengaja untuk berbagai kebutuhan. Emisi gas N2O di Indonesia
cenderung naik. Sumber yang paling besar di Indonesia adalah pertanian dan
peternakan. Akibat dari emisi N2O yang cenderung naik maka konsentrasinya pun di
permukaan cenderung naik. Karakteristik gas N2O ini bila berada di stratosfer maka
konsentrasinya makin kecil dengan bertambahnya ketinggian dan umumnya
mengalami maksimum di ekuator.
menjadi bagian dari gas rumah kaca. N2O bisa timbul dari tanah dan
Sedangkan untuk sifat fisisnya, gas laut yang kekurangan oksigen dengan
Nitrogen Oksida pada suhu kamar tidak proses denitrifikasi. Denitrifikasi adalah
berwarna dan tidak mudah terbakar, reduksi nitrat menjadi nitrogen gas dan
tetapi pada temperatur tinggi dapat lepas dari tanah (Armant, 2011). Proses
digunakan sebagai oxidizer dalam denitrifikasi ini terjadi oleh bakteri
peroketan dan dalam balap motor untuk anaerob (hidup tanpa O2). Perkembangan
meningkatkan daya output mesin atau bakteri anaerob ini terjadi pada tempat-
menambah tenaga mesin. Nitrogen tempat yang sedikit atau sama sekali
oksida oxidizer telah menjadi pilihan di tidak mengandung oksigen. Selain itu
beberapa desain roket hibrida (dalam
gas N2O diproduksi oleh bakteri nitrifier
hal ini menggunakan bahan bakar padat
dengan cara mengoksidasi ammonia
dengan cairan atau gas oxidizer).
untuk menghasilkan energi untuk
Oxidizer adalah bahan kimia yang dapat
metabolisme sel bakteri nitrifier tersebut.
mentransfer oksigen ke substrat tertentu
Bakteri ini bersifat autotrof yakni mampu
yang dapat menghasilkan ledakan,
mensistesis makanannya sendiri yang
sintesis kimia dan korosif dengan
berupa bahan organik dari bahan-bahan
kandungan bahan kimia antara lain
anorganik sederhana dengan bantuan
permanganate, chromate, osmium
tetroxide, perchlorate [Harian Umum sinar matahari dan zat hijau daun
Pelita, 2012]. (klorofil). Jadi bakteri ini seperti
fitoplankton karena kebutuhan karbonnya
2 SUMBER GAS N2O berasal dari karbon anorganik seperti
CO2 dan H2CO3. Dari hasil oksidasi ini
N2O berasal dari sumber alamiah
dihasilkan NO2- yang kemudian NO2- ini
maupun antropogenik. Sumber antro-
dirubah ke NO, N2O dan N2. Kemudian
pogenik utama adalah tanah pertanian,
pemakaian pupuk hewan, pengolahan N2O dihasilkan juga dengan mekanisme
sampah, penggunaan bahan bakar pada yang melibatkan nitrifikasi heterotroph
sumber bergerak maupun stasioner, dan denitrifikasi aerob. Nitrifikasi adalah
produksi asam adipic dan produksi suatu proses oksidasi enzimatik yakni
asam nitrat. N2O juga diproduksi secara perubahan senyawa ammonium menjadi
alamiah dari berbagai sumber biologis di senyawa nitrat yang dilakukan oleh
dalam tanah dan air, terutama aktivitas bakteri-bakteri tertentu. Heterotrop adalah
mikroba pada hutan tropis basah. organisme yang menyusun kembali dan
Level emisi N2O dari sumbernya sangat menguraikan bahan-bahan organik
bervariasi dari suatu negara ke negara kompleks yang telah mati ke dalam
lain, atau dari suatu wilayah ke wilayah senyawa anorganik sederhana atau
lain, tergantung dari banyak faktor
dengan kata lain kebutuhan karbonnya
seperti proses produksi dalam industri
berasal dari karbon organik seperti
dan proses pertanian, teknologi pem-
karbohidrat, lemak dan protein [Suera,
bakaran, penerapan manajemen buangan
dan iklim (Wiwiek, S. 2012). Sebagai S. 2008]. Organisme aerobik atau aerob
contoh, pemakaian besar-besaran dari adalah organisme yang melakukan
pupuk nitrogen sintetis pada produk metabolisme dengan bantuan oksigen.
hasil bumi biasanya menghasilkan emisi Aerob, dalam proses dikenal sebagai
N2O yang sangat besar dari tanah respirasi sel, menggunakan oksigen
pertanian daripada jika menggunakan untuk mengoksidasi substrat (sebagai
teknik dengan intensifitas dan peng- contoh gula dan lemak) untuk mem-
garapan yang lebih rendah. peroleh energi (Heri, 2010).
148
Karakteristik Gas N2O(Nitrogen Oksida) ..…….(Toni Samiaji)
149
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 4 Desember 2012:147-154
Gambar 4-1: Kecenderungan emisi N2O dari pemakaian energi di Indonesia (Sumber: Hasil
perhitungan penulis tahun 2011 tidak diterbitkan)
Proses
Hutan; industri ;
20172 389
Kebakaran
hutan atau
yg lainnya; Pemakaian
42 energi;
Sawah; 3926
Limbah 714539
manusia; Pengompos
2202 an sampah;
Ternak;
954674 4735
Gambar 4-3: Kecenderungan emisi gas N2O di Jawa dari semua sumber (Sumber : Toni S., et al, 2011)
150
Karakteristik Gas N2O(Nitrogen Oksida) ..…….(Toni Samiaji)
Gambar 5-1: Konsentrasi gas N2O permukaan di Kototabang (Sumber: Herizal, 2010)
151
Berita Dirgantara Vol. 13 No. 4 Desember 2012:147-154
Gambar 5-2: Profil N2O rata-rata stratosfer dari Januari 2005 hingga Desember 2010 di Pulau Jawa
(Sumber : Toni S., et al, 2011)
Gambar 5-3: Penampang melintang konsentrasi gas N2O dari mls versi 2.2 dan 3.3.
152
Karakteristik Gas N2O(Nitrogen Oksida) ..…….(Toni Samiaji)
154