Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No.

2, Desember 2017

PENGARUH PENGAIRAN DAN PENGATURAN POPULASI TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN JAHE (Zingiber officinale) DI LAHAN
KAMPUS STPP MANOKWARI KABUPATEN MANOKWARI.

EFFECTS OF IRRIGATION AND POPULATION SETTING ON GINGER


GROWTH (Zingiber officinale) IN CAMPUS FIELD AT STPP MANOKWARI,
MANOKWARI REGENCY

Barba N.H. Sopacua dan Michel Koibur


Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Manokwari

ABSTRAK
Faktor penting yang turut berperan dalam menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman jahe
adalah pengaturan jarak tanam dan pengaturan air. Pengaturan jarak tanam dapat memberikan keluasan
ruang bagi tanaman dalam memperoleh cahaya matahari, air, dan unsur hara. Sementara pemberian air
yang optimal dapat menunjang pertumbuhan dan produski tanaman jahe. Rancangan percobaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang meliputi
faktor pengaturan pemberian air, yaitu 50 ml/tanaman/hari (V1), 100 ml/tanaman/hari (V2) dan 150
ml/tanaman/hari (V3), serta faktor pengaturan jarak tanam, yaitu 80 cm x 40 cm (T1) dan 60 cm x 40
cm (T2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan jarak tanam 80 cm x 40 cm dan pemberian
air 100 ml/tanaman/hari, memberikan hasil pertumbuhan dan produksi tanaman jahe yang lebih baik.

Kata kunci : populasi, pengairan, Zingiber officinale

ABSTRACT
Important factors that play a role in supporting the growth and production of ginger plants is the
arrangement of plant spacing and water management. Setting spacing can provide space for plants to
obtain sunlight, water, and nutrients. While providing optimal water to support the growth and producer
of ginger plants. The experimental design used in this study was the Randomized Complete Randomized
Block Design (RAKL), which included regimens of water administration, ie 50 ml / plant / day (V1), 100
ml / plant / day (V2) and 150 ml / plant / day (V3), as well as the plant spacing factor, ie 80 cm x 40 cm
(T1) and 60 cm x 40 cm (T2). The results showed that planting spacing of 80 cm x 40 cm and watering
100 ml / plant / day gave better growth and production of ginger plants.

Keywords: population, irrigation, Zingiber officinale

PENDAHULUAN seiring dengan permintaan produk jahe


dunia serta makin berkembangnya industri
Jahe merupakan salah satu
makanan dan minuman di dalam negeri
komoditas ekspor rempah-rempah
Indonesia, disamping itu juga menjadi yang menggunakan bahan baku jahe. Pada
tahun 1998, ekspor jahe Indonesia
bahan baku obat tradisional maupun
mencapai 32.807 ton. Tahun 2003 turun
fitofarmaka, yang memberikan peranan
cukup berarti dalam penyerapan tenaga menjadi 7.470 ton karena mutu yang tidak
memenuhi standar. Namun permintaan jahe
kerja dan penerimaan devisa negara.
Volume permintaan terus meningkat mengalami peningkatan setiap tahun.

95
Kondisi ini di Indonesia, direspon dengan memerlukan ketersediaan air yang cukup
makin berkembangnya areal penanaman untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
dan munculnya berbagai produk jahe. Air merupakan unsur yang penting dalam
Pengembangan jahe skala luas pertumbuhan tanaman, apabila terjadi
sampai saat ini perlu didukung dengan kelebihan dan kekurangan air dapat
upaya pembudidayaannya secara optimal mengganggu dan menghambat proses
dan berkesinambungan. Produktivitas jahe metabolisme tanaman.
sangat dipengaruhi oleh lingkungan Pengembangan tanaman jahe juga
tumbuhterutama tingkat kesesuaian didukung oleh pengaturan jarak tanam yang
agroklimat dan kesuburan lahan, dan sistem baik (berkaitan dengan pengaturan populasi
budidaya. Djazuli dan Sukarman (2007) tanaman). Jarak tanam yang sesuai dengan
melaporkan bahwa kondisi agroklimat dan lingkungan tumbuh tanaman, akan
kesuburan lahan berpengaruh terhadap memberikan hasil yang lebih baik.
pertumbuhan dan hasil jahe putih kecil, jahe Bertolak dari hal di atas, maka perlu
merah, dan jahe putih besar. dilakukan penelitian tentang pengaturan air
Selain itu, tanaman jahe dikenal dan jarak tanam pada tanaman jahe. Dengan
responsif atau rakus terhadap pemupukan. adanya kondisi perubahan iklim global,
Januwati et al. (1988) melaporkan bahwa diharapkan tanaman jahe lebih dapat adaptif
jahe sangat responsif terhadap pemupukan dengan lingkungan agroklimat saat ini.
N dosis tinggi. Jumlah anakan dan daun per Untuk itulah penelitian ini dilakukan untuk
rumpun, serta diamater batang mengamati pertumbuhan tanaman jahe pada
menunjukkan pertumbuhan yag baik kondisi pemberian air dan jarak tanam yang
melalui pemupukan N dosis tinggi. berbeda.
Kondisi agroklimat yang sesuai juga
dapat menunjang pertumbuhan dan
METODE PENELITIAN
produksi tanaman jahe. Tanaman jahe
dalam pertumbuhannya memerlukan curah Tempat dan Waktu Penelitian
hujan yang cukup tinggi, yaitu antara 2500 Penelitian dilaksanakan di lahan
– 4000 mm/tahun. Dalam setahun STPP Manokwari Reremi bulan Agustus
diperlukan bulan basah antara 7 – 9 bulan. sampai Desember 2017.
Dalam usaha budidaya semua Bahan dan Alat Penelitian
varietas jahe harus memperhatikan faktor- Bahan yang digunakan dalam
faktor lingkungan baik biotik maupun penelitian ini, antara lain :Benih
abiotik (fisik) yang berpengaruh terhadap Jahe,bokashi.
pertumbuhan dan produksi tanaman. Faktor Alat yang digunakan dalam
lingkungan abiotik terpenting adalah tanah penelitian ini, antara lain :peralatan
dan iklim yang meliputi curah hujan, tinggi pertanian (budidaya), alat tulis menulis,
tempat, radiasi surya, suhu udara, camera.
lingkungan atmosfer dan lingkungan Tatalaksana Penelitian
perakaran yang terdiri dari jenis tanah, Tahapan – tahapan dalam penelitian
tekstur tanah, lapisan olah, drainase dan ini terdiri dari :
aerasi serta kandungan bahan organik tanah a. Rancangan Percobaan
(Januwati, 1991). Tanaman jahe

96
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 2, Desember 2017

Rancangan percobaan yang tanaman. Selain itu, pengendalian gulma


digunakan dalam penelitian ini adalah juga dilakukan secara rutin agar
Rancangan Acak Kelompok Lengkap pertumbuhan jahe menjadi lebih baik.
(RAKL) pola faktorial, yang terdiri dari dua Variabel Pengamatan
faktor perlakuan, yaitu : Variabel yang diamati dan diukur
Faktor pertama (pemberian air) : pada penelitian ini, meliputi variable
V1 = pemberian 50 ml pertumbuhan/vegetative tanaman jahe,
air/tanaman/hari antara lain :tinggi tanaman (cm), jumlah
V2 = pemberian 100 ml daun, dan jumlah anakan. Pengamatan
air/tanaman/hari dilakukan mulai 8 MST dan diamati setiap
V3 = pemberian 150 ml 2 minggu.
air/tanaman/hari Teknik Analisis Data
Faktor kedua (jarak tanam) : Data hasil pengamatan pengukuran
T1 = jarak tanam 80 cm X 40 cm variabel di lapangan, diolah secara statistik
T2= jarak tanam 60 cm X 40 cm menggunakan program SPSS dan dianalisis
Desain kombinasi perlakuan adalah menggunakan uji ANNOVA untuk melihat
sebanyak 6 kombinasi, yang diulang 3 kali; pengaruh perlakuan dan dilanjutkan dengan
total 18 satuan perlakuan. DMRT pada taraf 5%.
b. Persiapan Pembibitan /
Persemaian HASIL DAN PEMBAHASAN
Benih jahe disemaikan terlebih Penelitian ini dilaksanakan di lokasi
dahulu sampai muncul tunas.Pesemaian lahan kampus STPP selama kurang lebih
dilakukan dengan menanam rimpang jahe tiga bulan, mulai bulan Agustus sampai
pada kotak kayu yang telah diberikan November 2017. Pengamatan di lapangan
bokashi. Setelah bertunas, tanaman siap dilakukan pada pertumbuhan vegetatif
dipindahkan ke lahan. tanaman jahe. Pengamatan dilakukan pada
c. Penanaman pengukuran tinggi tanaman, jumlah anakan,
Penanaman dilakukan, sebagai
dan jumlah daun.
berikut :
Tinggi Tanaman
1. Bedengan disiapkan dengan ukuran
Pengamatan tinggi tanaman jahe
100 cm X 200 cm. pada penelitian ini dilakukan setelah
2. Tanaman jahe yang mulai bertunas tanaman
ditanam sesuai dengan perlakuan berumur tujuh hari setelah tanaman (HST).
jarak tanam. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu.
3. Penyiraman dilakukan sesuai Pengukuran tinggi tanaman dilakukan
dengan perlakuan masing – masing dengan cara mengukur tinggi dari pangkal
ulangan. tanaman sampai ujung daun terpanjang.
4. Pengamatan dilakukan setelah Hasil pengukuran di lapangan, sebagai
tanaman menunjukkan berikut :
pertumbuhan yang lebih lanjut.
d. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan
cara penyiraman dan penyulaman benih

97
Berdasarkan hasil di atas dapatlah
diketahui bahwa penggunaan jarak tanam
80 cm x 40 cm memberikan pertumbuhan
yang baik bagi tanaman jahe. Begitu pula
halnya dengan pemberian air. Terlihat
bahwa pemberian air 100 ml
air/tanaman/hari memberikan hasil yang
lebih baik dibandingkan perlakuan yang
lain.
Hal ini menunjukkan bahwa
Gambar 1. Histogram TinggiTanaman Jahe pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu
(Cm) rapat dapat memberikan kesempatan pada
tanaman untuk leluasa memperoleh asupan
Berdasarkan histogram di atas, hara dari dalam tanah. Keluasan ruang
terlihat bahwa pengamatan tinggi tanaman dapat mempermudah tanaman memperoleh
pada semua perlakuan sama pada minggu hara, tanpa adanya persaingan. Hal ini juga
pertama. Hal ini menunjukkan bahwa pada terlihat pada perolehan air. Pemberian air
awal pertumbuhan, tanaman jahe belum yang optimal, dalam pengertian tidak terlalu
terlalu banyak menggunakan unsur hara banyak dan tidak terlalu sedikit dapat
yang disediakan oleh semua jenis bokashi. memberikan hasil pertumbuhan tanaman
Pemberian bokashi belum menunjukkan yang lebih baik. Perolehan unsur hara oleh
hasil yang signifikan. tanaman dalam masa pertumbuban
Pengamatan tinggi tanaman jahe vegetatif memang sangat dipengaruhi oleh
pada minggu – minggu selanjutnya sudah lingkungan tumbuhnya. Lingkungan
menunjukkan perbedaan antar perlakuan. tumbuh dalam penelitian ini dirancang
Tanaman dalam pertumbuhannya dalam pengaturan jarak tanam dan
memerlukan asupan unsur hara bukan pemberian air. Pengaturan jarak tanam
hanya dari dalam tanah, melainkan harus dimaksudkan untuk memberikan kondisi
mendapat tambahan asupan unsur hara keluasan ruang bagi tanaman dalam
melalui tindakan pemupukan. Tindakan memperoleh unsur hara. Demikian pula
pemupukan ini juga tidak terlepas dari dengan pengambilan air, berkaitan dengan
pengaruh jarak tanam dan perbedaan pengaturan jarak tanam. Selain unsur hara,
pemberian air, sehingga terlihat ada tanaman juga leluasa dalam proses
perbedaan antara masing- masing perlakuan pengambilan air dan perolehan cahaya
bagi tanaman dalam pemenuhan kebutuhan matahari. Air yang tidak berlebihan dan
unsur hara. tidak terlalu sedikit dapat memberikan hasil
Pada pengamatan yang dimulai pada pertumbuban tanaman yang lebih baik.
dua minggu pertama, terlihat bahwa Dalam pertumbuhan tanaman, unsur
perbedaan jarak tanam dapat memberikan air, cahaya matahari, dan unsur hara
penampakan tinggi tanaman yang berbeda berperan penting dalam proses fotosintesis
pula. Demikian halnya dengan perbedaan dan transportasi bahan makanan dalam
pemberian jumlah air. tubuh tanaman. Jarak tanam dan pemberian
air yang seimbang atau optimal dapat

98
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 2, Desember 2017

memberikan pengaruh yang baik bagi metabolisme dalam tubuh tanaman dapat
tanaman dalam melangsungkan fotosintesis berlangsung baik atau optimal. Hal ini
dan dapat memberikan pengaruh tampak pada pertumbuhan tanaman.
pertumbuhan yang lebih baik. Pemberian ruang yang leluasa dapat
Jumlah Daun memudahkan tanaman memperoleh air,
Jumlah daun diamati setelah cahaya matahari dan unsur hara secara
tanaman berumur 7 HST. Jumlah daun optimal. Pemberian air yang optimal juga
diamati setiap dua minggu selama tiga kali dapat memberikan pengaruh pertumbuhan
pengamatan. Data hasil pengamatan jumlah tanaman yang lebih baik. Proses fotosintesis
daun, sebagai berikut : dan metabolisme yang baik dalambtubuh
tanaman dapat memberikan penampakan
fisik tanaman yang lebih baik. Pada
Data Jumlah Daun Tanaman pengamatan di lapangan, terlihat bahwa
Jahe jumlah daun menjadi bertambah, yang
10,00 mengindikasikan bahwa proses
metabolisme berlangsung baik dan
5,00
mendukung proses fisiologi pada tanaman.
-
Seperti pada pengamatan tinggi
V1T1 V1T2 V2T1 V2T2 V3T1 V3T2 tanaman, maka pada pengamatan jumlah
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV daun juga menunjukkan bahwa tanaman
jahe memerlukan ruang dan pengairan yang
Gambar 2. Histogram Jumlah Daun optimal untuk menunjang pertumbuhan
Tanaman Jahe yang lebih
Jumlah Anakan
Berdasarkan data pada histogram di Pengamatan jumlah anakan pada
atas, terlihat bahwa jumlah daun pada tanaman jahe dilakukan pada minggu ke 3
perlakuan jarak tanam dan pemberian air dan ke 4 setelah tanam. Hasil pengamatan
yang berbeda dapat memberikan hasil yang jumlah anakan tanaman jahe dapat dilihat
berbeda pula. Pada perlakuan jarak tanam pada gambar di bawah ini:
80 cm x 40 cm memberikan hasil yang
lebih baik dibandingkan dengan perlakuan
Data Jumlah Anakan
jarak tanam 60 cm x 40 cm.
Tanaman Jahe
Pada perlakuan pemberian air,
pengairan dengan dosis 100 6,00
ml/tanaman/hari memberikan hasil jumlah 4,00
daun yang lebih banyak dibandingkan 2,00
dengan perlakuan lainnya. Hal ini
-
menunjukkan bahwa dalam pertumbuhan V1T1 V1T2 V2T1 V2T2 V3T1 V3T2
tanaman, memang pengaruh lingkungan Minggu III Minggu IV
tumbuh sangat memegang peran penting
diaamping fungsi fisiologi dari tanaman itu Gambar 3. Histogram Jumlah Anakan
sendiri. Dengan adanya dukungan Tanaman Jahe
lingkungan tumbuh yang baik, maka proses

99
Berdasarkan hasil pengamatan pada Saran
jumlah anakan tanaman jahe, terlihat 1. Pada penelitian – penelitian
adanya perbedaan yang signifikan secara selanjutnya, lebih ditekankan pada
fisik di lapangan pada masing- masing peningkatan produksi tanaman jahe.
perlakuan. 2. Penelitian lanjutan yang dilakukan,
Pada perlakuan jarak tanam 80 cm x disarankan agar selalu berpedoman
40 cm memberikan hasil jumlah anakan pada sistem pertanian yang
jahe lebih banyak dibandingkan jarak tanam berkelanjutan.
60 cm x 40 cm. Begitu pula halnya dengan
pemberian air. 100 ml/tanaman/hari
memberikan hasil yang lebih baik DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan perlakuan yang lain. Harmono dan A. Andoko,.2005. Budidaya
Sama halnya dengan pertumbuhan dan Peluang Bisnis Jahe. Agromedia
vegetatif, maka dalam fase reproduksi Pustaka. Jakarta
tanaman memerlukan kondisi lingkungan Lukito, 2007. Petunjuk Praktis Bertanam
yang optimal untuk dapat memberikan hasil Jahe. Agromedia Pustaka. Jakarta.
yang terbaik. Tanaman dalam proses Muhlisah, F, 1999. Temu – Temuan, dan
pertumbuhannya, baik pada fase vegetatif Empon – empon, Budidaya dan
maupun fase reproduksi, selalu Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta.
menghendaki lngkungan tumbuh yang baik. Rukmana, R,.2000. Usahatani jahe.
Dengan kondisi ruang pengambilan unsur Kanisius. Yogyakarta.
hara, cahaya matahari serta air yang baik, Santoso H.B,.1994. Jahe Gajah. Kanisius.
dapat memberikanhasil yang lebih baik Yogyakarta.
dlam proses fisiologi tanaman. Hal ini dapat Wiroatmodjo, J. Suroso, dan M.
ditunjukkan oleh penampakkan fisik Januwati,.1988. Pengaruh Tingkat
tanaman di lapangan. Pemupukan N dan alas Sekam
terhadap hasil dan Ukuran Rimpang
SIMPULAN DAN SARAN Jahe Jenis Badak. Dalam Pross. Simp.
Penelitian Tanaman Obat VI, 17 – 19
Simpulan November 1988.
1. Pengaturan jarak tanam yang berbeda
dapat memberikan perbedaan pada
pertumbuhan tanaman jahe.
2. Perbedaan pengairan dapat
memberikan hasil yang berbeda pada
pertumbuhan tanaman jahe.
3. Perbedaan kombinasi perlakuan jarak
tanam dan pengairan yang berbeda,
dapat memberikan perbedaan pada
pertumbuhan vegetatif dan reproduktif
pada tanaman jahe.

100

Anda mungkin juga menyukai