Tujuan :
Memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang pengertian desain, prinsip desain,
elemen desain dan karakteristik ruang serta
komposisi struktur dalam membangun
lanskap.
PENGERTIAN DESAIN
• Sejarah desain dimulai sejak manusia
membutuhkan sesuatu untuk
keamanan, kesenangan dan kepuasan.
• Perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan
IPTEKS menyebabkan produk desain menjadi
lebih kompleks disesuaikan dengan fungsi
dan kepentingan masing-masing.
• Karya desain dipengaruhi oleh faktor
sosial budaya pemakainya disamping
adanya waktu,ruang, material dan
teknologi yang tersedia.
• Desain disebut juga dengan perancangan,
jadi mendesain sama dengan merancang.
• Pekerjaan merancang/mendesain adalah :
Membuat pola, skema, rencana, mengatur,
menata, mengorganisasi.
• Benda disekitar kita dibagi menjadi dua
jenis :
Benda alam karena proses alam/ciptaan
Tuhan
dan benda buatan manusia.
• Bentuk desain merupakan karya fungsional
dan estetika jadi mendesain adalah pekerjaan
• Benda buatan manusia terdiri dari :
- Benda pakai, dibuat dengan tujuan untuk
digunakan/fungsional.
- Benda seni, dibuat untuk memenuhi
keindahan/estetis (perasaan)
• Benda buatan, dibuat berdasarkan
pola rancangan tertentu desain
• Benda sederhana sampai dengan canggih
tidak asal jadi tetapi berdasarkan pola
rancangan tertentu yang disebut desain
• Desain perlu dituangkan dalam bentuk gambar
seperti desain lanskap, merupakan
pengalihan gagasan konkret dari sang
perancang/desainer atau arsitek lanskap
pada orang lain.
• Desain merupakan rumusan dari proses
pemikiran dengan mempertimbangkan
bentuk untuk tujuan fungsi dan estetika.
• Mendesain atau merancang lanskap
bukan pekerjaan sederhana dan mudah
namun memerlukan pemikiran dan
perasaan yang tepat.
PRINSIP DESAIN
• Mewujudkan suatu karya arsitektur yang
indah, dalam mengatur, menata, mengkreasi
suatu bentuk desain lanskap dengan
pedoman penerapan Prinsip Desain yang
terdiri dari :
1. Tema, identik dengan gaya, corak, style
menciptakan unity/kesatuan (unifying factor)
seperti : pengulangan (repetition) dari
elemen desain.
2. Gradasi, identik dengan irama, rythym,
ritme, nuansa menciptakan variasi yang
3. Kontras, identik dengan aksen, kejutan,
point interest, penyemarak, dominansi,
emphasys,focal point menciptakan daya
tarik tertentu atau puncak perhatian.
4. Kontrol, identik dengan keseimbangan/
balance, restraint, pengendali, pembatas
agar tidak berlebihan atau kekurangan. Ada
dua keseimbangan : keseimbangan simetris
kesan formal dan keseimbangan asimetris
kesan informal
Prinsip desain diterapkan dalam
menyusun, menata elemen desain (titik, garis,
bentuk, bidang, ruang, tekstur, warna,
cahaya, bayangan, bunyi dan aroma) dan
elemen lanskap (softscape, vegetasi, satwa
dan manusia dan hardscape, buatan and
alamiah.
• Desain arsitektur lanskap bertujuan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan
(kenyamanan, kesehatan, ketentraman) sekitar
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
serta mempertahankan kelestarian yang
memberikan kepuasan hidup secara
berkelanjutan.
RUANG
PENGERTIAN RUANG
Untuk merancang atau mendesain proyek
arsitektur lanskap perlu memahami seluk beluk
tentang ruang terutama ruang luar (outdoor
space)
•Manusia bergerak dan selalu berada di dalam
ruang. Ruang tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia dimanapun dia berada,
menghayati, berpikir dan juga menciptakan
ruang untuk menyatakan bentuk dunianya.
KARAKTER RUANG
• Karakter ruang dapat
menimbulkan respon emosi serta
mempengaruhi secara psikologi
manusia yang berada didalamnya
• Beberapa contoh karakteristik
1.
ruang yang dapat menimbulkan
respon emosi yang disebabkan
oleh elemen penyusun ruang
seperti gambar sebagai
berikut :
Kesan volume tapak dengan
dan tanpa vertical enclosure
R. Menegangkan R. Menakutkan, R. Dinamis &
& R.Santai R.Menggembirakan R.Kemesraan,
& R.Perenungan R.Spiritual
Ukuran Ruang
• Suatu ruang yang akan dirancang untuk suatu
kebutuhan tertentu selalu dihubungkan
dengan fungsi dan aktivitas/kegiatan manusia
di dalamnya.
• Oleh karena itu untuk merencanakan dan
merancang ruang sebagai wadah suatu
kegiatan tertentu harus memperhatikan
kejelasan ukuran dari ruang tersebut dalam
hubungannya dengan manusia yang
mempunyai pengaruh psikologis yang kuat
serta perasaan dan perilaku.
Beberapa contoh ukuran ruang :
• Ruang sempit : langit-langit rendah dan intim,
orang di dalamnya akan didorong melakukan
kegiatan antara lain jongkok (squat), makan,
melakukan kegiatan yang sifatnya bebas atau
rileks
• Ruang biasa : langit-langit normal, tidak
lapang tapi tidak sempit, orang di dalamnya
didorong melakukan kegiatan atau aktivitas
duduk, bersantap, dan lain-lain kegiatan yang
sifatnya teratur dan terikat norma-norma
tertentu.
• Ruang luas : langit-langit tinggi, megah, orang
di dalamnya didorong melakukan kegiatan
prasmanan (banquet) yang sifatnya besar,
megah, terhormat and agung.
Beberapa contoh ukuran ruang yang dapat
menstimulasi manusia melakukan
beragam kegiatan :
Tiga elemen pembentuk ruang luar (exterior
volumes) adalah:
1. Bidang alas / lantai (the base plane)
• Bidang dasar atau alas merupakan lokasi
penggunaan paling sesuai bagi aktivitas manusia
seperti permukaan bumi dengan lapisan tanah
yang bermacam-macam dari tebal hingga tipis,
dari kasar hingga lembut dengan keseburan
topografi dan kontur yang beragam.
• Penggunaan perkerasan (batu bata, beton, aspal,
keramik, marmer, dll) – harus sesuai dengan
tujuan dan perpaduan materi dengan bahan alam
(tanah, batu, pasir dan tanaman) menjadi suatu
gubahan desain lanskap yang harmonis.
2. Bidang langit-langit / atap (the
overhead plane)
• Langit-langit ruang luar : bidang yang bebas.
Misal : kanopi pohon, langit yang
terbentang di atas. Langit di atas kepala
kita meskipun luasannya tetap tetapi
memiliki batasan tersendiri.
• Bidang langit-langit menimbulkan kesan
ruang
yang dapat memberikan efek psikologis &
fisiologis manusia seperti adanya
keamanan dan keterlindungan.
• Bidang ini dapat berupa bidang padat
seperti
beton, kayu, tanaman, atau kombinasi
3. Bidang pembatas/dinding (the vertical space divider)
• Bidang pembatas/dinding merupakan unsur
vertikal suatu ruang, dengan fungsi pembagi,
pembatas. Bidang ini membentuk bagian-
bagian ruang dengan batas berupa dinding
sesuai dengan penggunaan tertentu.
• Bahan : bersifat masif, transparan/ringan.
Contoh : dinding beton, kayu, cabang-cabang
pohon yang dijajarkan.
• Melalui pengolahan bidang vertikal, ruang
dapat diperluas sampai batas-batas tertentu.
Contoh-contoh Unsur
Vertikal : Berupa
pohon sebagai
pengarah dan
pembatas dan lain-lain
Tanaman sebagai Elemen Ruang