PERANAN PENELITIAN PEMULIAAN TANAMAN

DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS

KELAPA SAWIT

Oleh:
Reza Indriadi

PANEL : Persiapan Benih Unggul dan Berkualitas

PELATIHAN TEKNOLOGI PERKEBUNAN & PENGELOLAAN KELAPA SAWIT
BAGI GURU SMK PERKEBUNAN PERTANIAN SE-RIAU
HOTEL AYOLA FIRST POINT, PEKANBARU, 29 NOVEMBER 2018
 Slide
2

Planters, Researchers & Academics of Palm Oil

 Slide
3
Latar Belakang Filosofi

KEHIDUPAN BERMULA
DARI BENIH YANG BERKUALITAS
 Slide
4
Latar Belakang Filosofi

Kemampuan Berkebun/Bertani berdasar atas turun temurun

 Slide
5
Latar Belakang Filosofi

Bagaimana dengan petani kelapa sawit rakyat ??

Kebiasaan Turun Temurun (Diwariskan)

VS
Good Agricultural Practises (GAP)
 Slide
6
Latar Belakang Permasalahan Produksi

Peningkatan Produksi - Faktor Penentu Produksi

Faktor Genetik
Potential Yield Elaeis guineensis, Elaeis oleifera
± 18 t oil/ha/yr Kecambah, Klon,Semi Klon

Faktor Lingkungan
Site Yield (Faktor-Faktor Penghambat)
Potential Iklim (Curah Hujan, Penyinaran,…)
± 12 t oil/ha/yr Kondisi Tanah

Faktor Manajemen
Agronomis
Actual Yield
(Faktor Pengurang)
Potential Manejemen Pemupukan,
± 6 t oil/ha/yr Pengendalian Hama & Penyakit,
Mekanisasi serta Manejemen
Sumber : RHV Corley, 2003 Sosial dan Lingkungan
 Slide
7
Latar Belakang Tujuan Penelitian

Laju Fotosintesis
Produksi Tinggi Tinggi
(TBS & OER)
Ketahanan Serangan
Hama
Kualitas Minyak
Toleran Kekeringan
(Oleate & Carotene)

Tangkai Panjang Tinggi Tanaman

Cekaman Biotik:
Disease Resistance Nutrient Uptake
(Ganoderma sp.) Efficiency
 Slide
8
Latar Belakang Tujuan Penelitian

Perbaikan Produksi - Potensial Produksi

Improve through
Molecular Breeding?
Produksi CPO (ton/ha/year) Improve through
Tissue Culture? 18.2 *

Conventional 13.6*
12.2 *
Breeding

8.6 *

4.2 **
3.3 **

Indonesian Indonesian Best Selected Maximum

(non-private) (private) Experimental Progeny Individual Palm Theoritical yield
Plot

Source : Rajinder Singh, MPOB, 2010 (*)

Dir. Gen. of Estate of Min. Agric. of Indonesia, 2017 (**)
 Slide
9
Latar Belakang Luas Area

Rata-rata Laju Pertumbuhan

Pembukaan Areal Baru = 584,200 Ha
= 6.5 %
Planting area
( 000 ha )
505 654
14,000 290
892
580
12,000

10,000

8,000

6,000 11,914
10,465 10,755 11,260
8,993 9,573
4,000

2,000

-
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Ditjend Perkebunan,2017

 Slide
10
Latar Belakang Luas Area

Rencana Peremajaan Kebun Kelapa Sawit di Indonesia

Area (x 1,000 Ha) Data hanya berdasar atas Umur Tanaman,

Seharusnya berdasarkan Hasil Produksi
800
700 673 638
600 555
500
400 342 354
300 221 225 256
191 216
200 156 146
100
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
Non-PBS PBS
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
Non-
PBS
49 54 76 104 102 165 117 171 137 416 269 77
PBS 107 92 115 116 122 508 521 171 119 139 85 139
Total 156 146 191 221 225 673 638 342 256 555 354 216

Source : Dir. Gen. of Estate of Min. Agric. of Indonesia ,2017

 Slide
11
Latar Belakang Produksi CPO & PKO
Rata-rata Laju Pertumbuhan
PKO = 4.2 %
Total Oil Yield (ton/ha/thn) CPO = 2.3 %
PKO + CPO = 2.6 %
5.0
4,3 4,3 4,6 4,6
4,1 4,1 4,3 4,2
4.5 3,8 0.8
4.0 0.8
0.7 0.7 0.7 0.7
0.7 0.7
3.5 0.6
3.0
2.5
2.0 3.8 3.8
3.4 3.4 3.6 3.5 3.6 3.6
1.5 3.2

1.0
0.5
0.0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
CPO PKO
Sumber : Ditjend Perkebunan ,2017 Yield Yield
 Slide
12
Latar Belakang Produksi CPO & PKO

Produksi CPO (ton/ha/thn) Rata-rata Laju Pertumbuhan

Masyarakat Masyarakat = x % (?)
5.0 Swasta Swasta =5%
4.1 4.2
3.8 3.8 3.9
4.0 3.4 3.4 3.5 3.4 3.3 3.3 3.3 3.2 3.3 3.3
3.0
3.0 3.4

2.0
1.0
0.0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Produksi PKO (ton/ha/thn) Rata-rata Laju Pertumbuhan

Masyarakat = x % (?)
1.0
Swasta = 4%
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
0.8 0.8
0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6 0.7 0.7
0.6
0.6
0.4
0.2
0.0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber : Ditjend Perkebunan,2017
 Slide
13
Latar Belakang Perbaikan Produksi ???

TBS Milik Bp. Sugiarto, KUD Subur TBS di salah satu Perkebunan di
Makmur di Jambi, Thn 2017 Sumatera bagian Utara, Thn 1940-an
Dengan Berat 85,02 Kg Dengan Berat 79,00 Kg
 Slide
14
Tantangan

Hanya Peningkatan Berat Tandan 6,02 Kg Selama Lebih dari 77 Tahun ???

+30%

Perbaikan Hasil Cekaman Biotik Cekaman Abiotik

(Hama, (Iklim, Tanah
Penyakit….) Marjinal…..)
Mis: Ganoderma Mis: Kekeringan
-30%
-35%
 Slide
15
Apa yang Harus Dilakukan ??

Perkebunan yang Berkelanjutan =

Perbaikan Hasil/Produksi

+
Pengurangan Biaya
 Slide
16
Perspektif

Dimulai dari = Benih Pilihan

Bermula dari Benih

Pilihan
 Slide
17
Perspektif

Benih = Biaya ataukah Investasi

Perbandingan Investasi Selama 25 tahun
Jagung Hibrida
= Rp 75.000/kg X 15 kg/ha/rotasi X 3 rotasi/thn X 25 tahun
= Rp 84.375.000

Ubi Kayu
= Rp 800/Stek X 3.300 stek/ha/rotasi X 1 rotasi/thn X 25 tahun
= Rp 66.000.000

Kelapa Sawit
= Rp 6.750/kks X 200 kks/ha/rotasi X 1 rotasi/25 tahun
= Rp 1.350.000

Kelapa Sawit: Ubi: Jagung = 1 : 49 : 63

 Slide
18
Perspektif

Definisi =

BENIH UNGGUL Tanaman Perkebunan adalah benih yang

diproduksi dari varietas unggul tanaman perkebunan.
VARIETAS UNGGUL Tanaman Perkebunan adalah varietas
tanaman perkebunan yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian.

Sumber = Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/KB.020/9/2015

Tentang Produksi, Sertifikasi Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman
Perkebunan
 Slide
19
Perspektif

STANDAR TEKNIS SUMBER BENIH KELAPA SAWIT NASIONAL

1. Tersedianya Populasi Dura, Pisifera dan Tenera untuk Menjamin
Ketersediaan Program Pemuliaan yang Berkelanjutan.
2. Tersedianya Informasi Silsilah Keturunan (pedigree) yang Jelas.
3. Prosedur Pemuliaan yang Jelas : Mating Design, Uji Lapangan dan
Analisa Statistika terhadap Populasi Dura dan Pisifera.
4. Prosedur Reproduksi Hibrida yang Teruji (DxP/T), dimana Populasi
Betina-Dura dalam Menghasilkan Tandan dan Populasi Jantan-
Pisifera untuk Menghasilkan Serbuk sari (Pollen).
5. Prosedur Pengolahan Tandan Kawinan (Tandan Benih) untuk
Menghasilkan Kecambah Siap salur dengan KemurnianVarietas
yang Terjaga.
6. Bertanggung Jawab dalam Menyalurkan Bahan Tanam (Kecambah)
sampai ke Tangan Konsumen dan Melaksanakan after sales service.
7. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Produksi
8. Ketersediaan SDM yang Handal di Bidangnya.
 Slide
20
Perspektif

VARIETAS UNGGUL Tanaman Kelapa Sawit.

Jumlah
No Institusi Asal Varietas
Varietas
1 Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan 13
2 PT. PP Lonsum 4
3 PT. Socfin Indonesia 3
4 PT. Dami Mas Sejahtera 5
5 PT, Bina Sawit Makmur 6
6 PT. Tunggal Yunus 4
7 PT. Tania Selatan 4
8 PT. Bakti Tani Nusantara 1
9 PT. Dami OPRS 1
10 PT. Sarana Inti Pratama 4
11 PT. Sasaran Ehsan Mekarsari 1
Jumlah 46

Sumber: Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, 2016

 Slide
21
Perspektif

Produksi dan Realisasi Bahan Tanam Kelapa Sawit 2016-2017.

 Slide
22

Oil Palm Breeding Objectives

• Main Objective

High Oil Yield (FFB x OB)

• Other Secondary Characteristics

Early maturity
Short stature
Efficient Palms (high bunch index or harvest index)
Adaptable to different environments
(e.g. drought tolerance)
Disease tolerance (ganoderma)
Oil quality (high unsaturation, FAC)
High carotene
Virescens, non-shedding, long stalk
 Slide
23
Pemuliaan Tanaman

Bahan Tanam Kelapa Sawit

• Terdahulu
DxD, DxT

• Saat ini
DxP

• Masa depan
DxP, clonal seeds, clones
 Slide
24
Pemuliaan Tanaman

Bahan Tanam Kelapa Sawit Saat ini:

DURA (D) PISIFERA (P)
 Slide
25
Pemuliaan Tanaman
Penemuan Gen Shell Thickness (SH) oleh
Beirnert & Vanderweyen, Tahun 1941

Dura (SHSH) Pisifera (shsh)

Tenera (Shsh)
 Slide
26
Pemuliaan Tanaman

Penemuan Gen Shell Thickness (SH) oleh

Beirnert & Vanderweyen, Tahun 1941

SH SH (2n) sh sh (2n)

Meiosis

SH (n) sh (n)
X

SH sh (2n)
 Slide
27
Pemuliaan Tanaman

Pisifera

sh sh
DxP

D SH SH sh SH sh
u (25%) (25%)
r
a
SH SH sh SH sh
(25%) (25%)
 Slide
28
Pemuliaan Tanaman

Tenera

SH sh
TxT
T SH SH SH SH sh
e (25%) (25%)
n
e
r sh SH sh sh sh
a (25%) (25%)
 Slide
29
Pemuliaan Tanaman

Tenera

SH sh
DxT
D SH SH SH SH sh
u (25%) (25%)
r
a
SH SH SH SH sh
(25%) (25%)
 Slide
30
Pemuliaan Tanaman

Pisifera
sh sh
TxP
T SH SH sh SH sh
e (25%) (25%)
n
e
r sh sh sh sh sh
a (25%) (25%)
 Slide
31
Pemuliaan Tanaman

Model Pemuliaan Tanaman Kelapa Sawit

• Reciprocal Recurrent Selection (RRS)

• Modified Recurrent Selection (MRS)
 Slide
32
Pemuliaan Tanaman

Reciprocal Recurrent Selection

Source A Source B
Far East (Deli) Africa
Africa
Cycle 0
DxT
progeny test
DxD TxT
selfs selfs
DxP
seed

DxT TxT
Cycle 1 DxD
progeny test selfs
selfs

DxP
seed
 Slide
33
Pemuliaan Tanaman

Modified Recurrent Selection Scheme

DxD TxT or TxP
trial trials
CYCLE 0
Tenera selection:
Dura Family & progeny
selection: test performance
DxP DxP
Family & progeny test seed production
individual Pisifera selection:
palm Based on tenera sib
performance & progeny test
performance
New
CYCLE 1
introductions

DxD TxT or TxP

trials trials
 Slide
34
Pemuliaan Tanaman

Model Pemuliaan Tanaman Kelapa Sawit

• Reciprocal Recurrent Selection (RRS)

• Modified Recurrent Selection (MRS)
• Kedua Metode ini hanya meningkatkan
1 % dari hasil (Corley & Tinker, 2003)
 Slide
35
Pemuliaan Tanaman

Contoh Program Pemuliaan di Palma Inti Lestari

Reproduksi DxP Varietas Simalungun:

• Dura Jenis Deli • Pisifera jenis SP 540 T

8 - Persilangan DxD 2 - Persilangan TxT

Siklus MRS Terpilih Terpilih

PIL-OPRS I 1.095 Pohon 32 Pohon

Produksi Benih
DxP

Seleksi Seleksi
Program Pemulian MRS Tahap II
 Slide
36
Pemuliaan Tanaman

Menciptakan Hibrida dalam Meningkatkan Produksi:

Dura-Deli Tenera-Sungai Pancur

(tandan sedikit , ukuran besar)
X (tandan banyak, ukuran kecil)

Bunch No Bunch Weight Yield Bunch No Bunch Weight Yield

7.0 15.00 Kg = 105 Kg 18.0 6.50 Kg = 117 Kg

Hibrida

Bunch No Bunch Weight Yield

11.5 10.80 Kg = 123.6 Kg
 Slide
37
Pemuliaan Tanaman

Model lain dari

Pemuliaan Tanaman Kelapa Sawit

• Backcross Breeding
• Inbred line / Single Seed Descent
(SSD)
 Slide
38
Pemuliaan Tanaman

Backcross Breeding
R x D > F1 x R > BC1F1 x R > BC2F2 x R >….. BC6F1

• Introduce other desired traits in otherwise high

yielding variety
• High yielding variety as “Recurrent Parent” and
desired traits from “Donor Parent”
• Donor usually poor in many other traits
• 6-7 backcrossing to introgress the new traits and
select out the undesirable traits of donor
 Slide
39
Pemuliaan Tanaman

Backcross Breeding

Contoh antara lain :

• Avros (recurrent) and Dumpy E206 (donor) in semi-

dumpy Avros pisifera for short palms
• Elaeis guinenesis (recurrent) and Elaeis oleifera (donor)
for high oil unsaturation and short palms
Slow as many backcrossing required
 Slide
40
Pemuliaan Tanaman

Single Seed Descent (Dura)

Elite DxD Cross
Selfing
N=150
1 2 3 4 5 6 7 8 9 n

Selfing and maintaining one seed per palm

For 6-7 generations with no selection

1 3 4 5 7 n

Selection of inbred D line for DxP and progeny testing with

elite pisifera for SCA
 Slide
41
Pemuliaan Tanaman

Modified Single Seed Descent for Tenera Line

Elite DxP Cross
Selfing N=150
D1 D1 D1 T1 T1 T1 T1 P1 P1 n1

1:2:1 D,T,P segregation

D2 T2 T2 P2

Plant 3-4 seeds but self only 1 tenera palm

Repeated for 5-6 generations
D7 T7 T7 P7

Elite tenera multiplied by crossing D and P sibs of

inbred tenera; against commercial interest!
DxP
 Slide
42
Pemuliaan Tanaman

Highly Inbred D
 Slide
43
Pemuliaan Tanaman

Program Pemuliaan Tanaman

• Dura Improvement Programme

• Pisifera Improvement Programme
• Progeny Testing Programme
(For Dura and Pisifera)
• Germ Plasm Accession and Introgression
• Ortet selection for Tissue Culture
• Clonal Evaluation Programme
 Slide
44
Pemuliaan Tanaman

Dura Improvement Programme

• Create another cycle of improved dura population
• Introgression for new Traits

Pisifera Improvement Programme

• Create new cycle of Pisifera/Tenera populations
• Pisifera for progeny testing

DxP Progeny Testing (DPPT)

• Progeny testing of dura for their general combining ability (GCA)
and specific combining ability (SCA)
• Progeny testing of pisifera for their general combining ability
(GCA) and specific combining ability (SCA)
 Slide
45
Pemuliaan Tanaman

Pisifera Breeding and Progeny Testing

Progeny Test of P Pisifera Population

To Estimate General Combining Ability TxT, TxP Trials
(GCA)

Next Generation
TxT, TxP Trials

DxP Seed Production

 Slide
46
Pemuliaan Tanaman

Pisifera/Tenera Breeding Populations

1. Yangambi
2. Avros
3. La Me
4. URT
5. Binga
6. Cameroon (Ekona)
7. Nifor
8. Ghana
9. Serdang Pisifera
10. Pobe
 Slide
47
Pemuliaan Tanaman

Deli Dura Breeding Populations of Restricted Origin

• DAMI
• URD (Chemara)
• Dabou deli
• Socfin deli
• Marihat deli
• Nifor deli
 Slide
48
Pemuliaan Tanaman

Oil Palm Breeding Trials

(10-12 years/breeding cycle)
• Breeding and selection
• Crossing Design (Mating Design)
• Crossing and Seed Processing
• Nursery
• Planting (Experimental Design)
• Data Collection (Routine census, Veg. Measurements,
Yield Recording and Bunch Analysis
• Statistical Analysis
• Selection for further breeding or seed production
 Slide
49
Pemuliaan Tanaman

Pedigree Tetua Bahan Tanam:

 Slide
50
Pemuliaan Tanaman

Pedigree Tetua Bahan Tanam:

Slide
51
 Slide
52
Pemuliaan Tanaman

Mating Design
Tujuannya adalah untuk menghasilkan Progeny,
memperikirakan Varian Genetik (Kajian Heritabilitas) dan
Nilai Breeding Value melalui kajian analisa GCA (general
combining ability ) dan SCA (and specific combining ability)

• Biparental
• Diallel and Partial Diallel
• North Carolina Mating Design 1
• North Carolina Mating Design 2
• Connected Mating Design
 Slide
53

North Carolina Mating Design 1

(Comstock & Robinson, 1948)
A B C D Pisifera

E F G H I J K L M N O P Q R S T Dura

• Hierarchical Mating Design

• Common in oil palm for estimating general
combining ability of Pisifera (D effects assumed
random)
• Dura comparisons within halfsibs
 Slide
54

Connected Mating Design

(Breure & Verdooren, 1995)

• Males (Pisifera) and P1 P2 P3 P4 P5

females (Dura) are D1 x x
somehow connected
• Estimate GCA effects of P D2 x x
and D D3 x x
• Predict the performance
of DxP not made D4 x x
D5 x x
 Slide
55
Pemuliaan Tanaman

Pengamatan dan Pengukuran pada Percobaan Pemuliaan

1. Variabel Vegetatif=
• Tinggi Tanaman
• Diameter Batang
• Panjang pelepah
• Jumlah Pelepah
• Lebar dan Tebal Penampang Pelepah
• Panjang, Lebar dan Jumlah Helai Daun
2. Variabel Produksi=
• Jumlah Janjang
• Berat Janjang
• Total Produksi Tandan Buah Segar
3. Variabel Analisa Minyak=
• Fisik Buah (Rasio Buah Per Tandan, Rasio Fruit Set, Berat Batang
Tandan)
• Komponen Minyak (Rasio Minyak per Buah, Rasio Minyak per
Tandan, Rasio Minyak pada Daging Buah, Rasio Kernel per
Buah)
 Slide
56
Pemuliaan Tanaman

Hasil

Hasil Program Pemuliaan di PT Palma Inti lestari

 Slide
57
Pemuliaan Tanaman Kultur Jaringan
 Slide
58
Pemuliaan Tanaman Kultur Jaringan

Issues in commercialization clones

• Causes of abnormality unraveled (Cheah, 2003)

• Selection and high number of ortets required
• Efficiency of vegetative micropropagation
• Selection of clones for commercialization
• Clonal planting still in evaluation phase
 Slide
59
Pemuliaan Tanaman Kultur Jaringan

Vegetative Clonal Abnormality

 Slide
60
Pemuliaan Tanaman Kultur Jaringan

Floral Clonal Abnormality

 Slide
61
Pemuliaan Tanaman Kultur Jaringan

Normal Oil Palm Clone

 Slide
62
Pemuliaan Tanaman Genetika Molekuler

Genome Kelapa
sawit Terdiri dari 16
pasang kromosom,
>1.71 giga base pairs
 Slide
63
Pemuliaan Tanaman Genetika Molekuler

Marka
Dura Pisifera
4_SR R
Molekuler dari
Ketebalan
0 .0 A A A C AC > 3 3 0-2
6 .4 AAACAT185
Sh+// Sh +
Sh- // Sh - 1 4 .7
1 9 .5
Sh0
AggCAA132

Cangkang
2 0 .1 AGCCTA95
2 1 .3 AAACAT188
2 6 .4 A C C C A T> 3 3 0-1
3 0 .3 AAACAC132
3 2 .0 AggCAg>330-1 AATCTA>330-1

Elaeis
3 2 .2 ACTCTA>330-1
3 3 .2 mEgCIR3413
AgACTg231 ACACAg122
3 3 .3 mEgCIR3194 AATCAA>330-3
3 3 .5 mEgCIR3716

guineensis
3 4 .6 AAACTA100 mEgCIR3286
3 7 .3 ACCCTT92
3 8 .8 ACACAT>330-1
3 9 .2 ACACAg273
4 4 .8 mEgCIR786

mampu
4 5 .5 mCnCIR213
mEgCIR1917 AgACTg77
4 5 .8 GACTGT145
4 6 .9 AGCCAT295
4 8 .9 AGCCTA>330-2
AgACAT153

menentukan
5 0 .5
5 2 .8 GACTGG360
5 4 .6 GACTTG158
5 7 .1 ACCCAT113
AAACTg202
5 8 .6 AACCTT164

jenis buah dari

5 9 .5 TACGHCTA185
6 0 .1 AACCAA>330-3
6 2 .3 GAATAG89
7 2 .4 AggCAg155
7 4 .7 A C g C TT 1 89
7 8 .0 AggCTg309
7 8 .2

Dura,
+ - ACACTA148

Tenera Sh// 7 8 .3
8 4 .9
8 8 .3
8 9 .1
AATCTg259
AATCAT330
GAATGA91
mEgCIR3310
8 9 .4

Sh
AATCAA>330-6
8 9 .5 AACCAC143

Pisifera,
9 1 .0 GAATCT150
9 3 .5 GAATCG89
9 4 .4 AACCTg207
9 5 .1 AgACAA91 AgACTg78
9 6 .2 AACCTg204
9 8 .3 AACCAT196
9 9 .6 ACACAT219

Tenera
1 0 9 .4 ACACTT179 ACCCAC246
1 1 1 .7 mEgCIR1753
1 1 7 .1 GAGTGT185
1 2 0 .6 GACTGG400
1 2 0 .7 AAACTg103
1 2 1 .7 AAACTC171 mCnCIRC3'
1 2 4 .3 ACACTC95
1 2 5 .5 ACTCAA205
1 3 2 .3 AC C C AA214
1 3 6 .5 G AATCC 108
1 4 0 .6 AAgCAA278

Ditemukan
1 4 2 .9 ACACAA190
1 4 9 .5 AATCTT158
1 4 9 .6 AACCTT94
AATCTg85
1 4 9 .7
1 5 1 .7

2014 pada
Data Lapangan Data Laboratorium Chromosome 2
 Slide
64
Pemuliaan Tanaman Genetika Molekuler

Mantled Fruit Nutrient Slow Height Virescence

Efficiency Increment
Ganoderma resistant
D T P

Drought Tolerant

Shell Thickness

Long Stalk

Low Lipase
(Low FFA)

Fusarium resistant

Confirmed
Verification and validation
High Oleic Marker development ODM
 Slide
65
Rangkuman

Rangkuman
• Strategi Pemuliaan berdasar atas Prinsip-prinsip
pemuliaan.
• Metode pemuliaan umumnya memberikan peningkatan
hasil 1% per tahun.
• Penanaman DxP elit untuk peningkatan 15% lebih lanjut
• Bahan Tanam berasal dari klon dapat meningkatkan 30%
hasil.
• Bioteknologi merupakan alat yang menjanjikan untuk
mengatasi keterbatasan pemuliaan konvensional.
• Ahli bioteknologi, ahli fisiologi, ahli biokimia, Pemulia,
ahli agronomi dan ahli statistik harus bekerja Bersama
 Slide
66

PT. Palma inti Lestari

Produsen benih
kelapa sawit unggul
 Slide
67
Good Agricultural Practises
 Slide
68

MASA DEPAN DI TANGAN KITA

TERIMA KASIH