Anda di halaman 1dari 9

Deteriorasi dan

Kerusakan pada kayu


Andi Khairil A.Samsu
• Kayu yang dikenal sebagai produk alami karena dihasilkan dari proses pertumbuhan pohon
pada dasarnya adalah bahan polimer yang tersusun atas berbagai tipe sel dan jenis bahan
kimia yang satu sama lain saling berhubungan.
• kayu memiliki sifat anatomi, fisik, kimia, dan mekanis yang juga khas secara alami sehingga
akan bervariasi antar jenis, antar pohon dalam satu jenis, dan antar bagian dalam satu pohon.
• Perbedaan sifat-sifat tersebut tentu saja berimplikasi pada perbedaan ketahanan alami dari
kayu
• setiap faktor perusak kayu akan memiliki dampak atau mengakibatkan deteriorasi dengan
tingkat yang berbeda pada setiap potong kayu.
• Ketahanan kayu umumnya di
klasifikasikan berdasarkan kelas kuat
dan kelas awet dari kayu tersebut
• Kekuatan kayu adalah daya tahan dari
kayu terhadap beban yang
mengenainya
• Keawetan kayu adalah daya tahan
kayu terhadap organisme perusak
kayu.
Bagaimana kayu bisa rusak
• Ada dua faktor yang mempengaruhi kayu menjadi rusak
1. Abiotik : Cuaca, air, Gesekan, Bahan Kimia

2. Biotik : Serangga, jamur dan agen perusak kayu lainnya


Faktor Abiotik Perusak kayu
• Faktor Fisik :
• Air : Telah diketahui bahwa kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, karena polimer dinding selnya
mengandung gugus hidroksil yang reaktif. Pada lingkungan yang mengandung uap air, kayu kering akan menyerap
uap air sampai kadar air kesetimbangan dengan lingkungan. Dimensi kayu akan berubah sejalan dengan perubahan
kadar air dalam dinding sel, karena di dalam dinding sel terdapat gugus OH (hidroksil) dan oksigen lain yang
bersifat menarik uap air melalui ikatan hidrogen
• Cuaca : Permukaan kayu yang diekspos terhadap cuaca akan terdekomposisi, dimana di antara komponen utama
kayu, lignin mempunyai absorpsi sinar UV terbesar dibandingkan dengan komponen kayu lainnya. Dengan
demikian lignin juga merupakan komponen pertama yang akan terdekomposisi oleh radiasi UV. Radiasi UV
menyebabkan terjadinya perubahan warna alami kayu dimana warna kayu berangsur- 11 angsur akan menjadi lebih
terang karena ligninnya terdekomposisi sehingga akan mudah tercuci oleh air hujan dan yang tertinggal adalah
komponen selulosa dan proses ini akan berulang terus-menerus yang pada akhirnya akan membuat kayu menjadi
rusak
• Faktor Panas (thermal Decomposition)
Dekomposisi kayu karena panas, seperti banyak senyawa karbon, mudah
terjadi pada suhu tinggi. Pada awalnya, perubahan perlahan mulai sekitar
suhu 100oC. Terdapat perubahan warna, kehilangan kekuatan yang serius,
pengurangan sifat higroskopisitas, kehilangan berat, dan evolusi gas seperti
CO, CO2, CH2 dan uap air
• Faktor Kimia : Reaksi Kimia yang terjadi pada kayu umumnya terjadi
karena adanya pengaruh eksternal seperti karat besi paku yang melekat
pada kayu atau reaksi bahan asam yang dapat membuat kayu menjadi
lapuk
• Faktor mekanik : Faktor mekanis (mechanical wear) dari kayu merupakan
sumber minor deteriorasi kayu dan melibatkan gaya-gaya yang merobek
dan melepaskan bagian kecil permukaan kayu
Faktor Biotik Perusak Kayu
• Organisme pendegradasi Kayu
• Serangga Penggerek batang / pemarut batang
• Serangga pelobang batang (pembuat terowongan)
• Organisme Pelapuk dan pewarna batang seperti bakteri
• Jamur
• Jamur pewarna kayu
• Jamur pelapuk kayu

Anda mungkin juga menyukai