Anda di halaman 1dari 14

NUR FITHRIANI FATMA CHOLIDA, ST., MT.

A. METODE PENGUJIAN


Pengujian kekuatan kayu dengan menggunakan
specimen kecil tanpa cacat (small clear
(specimens) atau dikenal sebagai laboratory test
dengan standart ASTM (American Society for
Testing and Material) dengan dimensi 2” x 2” (5 cm
x 5 cm) dan syarat fisik lainnya adalah kadar air.
Pengujuin dengan alat UTM (Universal Testing
Machine).
Universal Testing Machine atau UTM, yaitu
mesin atau alat pengujian yang memiliki
fungsi untuk menguji ketahanan dan
mengetahui struktur suatu bahan atau
material. Universal Testing Machine ini dapat
melakukan pengujian bahan atau material
seperti karet, besi, logam, dan baja, baik itu
dengan uji tarik (Tensile Test) maupun
dengan uji tekan (Compression Test).

Alat UTM (Universal Testing Machine)


1. UJI KUAT TEKAN SEJAJAR SERAT
Kuat tekan sejajar serat pengujian dilakukan untuk menentukan
kekuatan kayu terhadap beban aksial kayu jika digunakan sebagaai
kolom (tiang) pendek. Spesimen uji berukuran 50 x 50 x 200 mm.

Untuk menghindari tekanan yang


eksentris terhadap spesimen,
permukaan ujung harus benar-benar
tegak lurus sumbu Panjang specimen.
Selain itu, specimen disangga dengan
blok setengah bulatan sehingga beban
terbagi merata diseluruh permukaan
ujung specimen. Dengan kadar air max
20%.
Benda Uji Kuat Tekan Sejajar Serat
Kuat tekan maksimum dihitung dengan rumus :

σ=P/A

Yaitu :
σ : Kuat Tekan
P : beban maksimum
A : Luas penampang specimen

Pengujian Benda Uji Kuat Tekan Sejajar Serat


Bentuk-bentuk tampang kayu :

d d

Pengujian kuat tekan sejajar serat


2. UJI KUAT TEKAN TEGAK LURUS SERAT

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan ketahanan kayu


terhadap tekanan sisi. Spesimen berukuran 50 x 50 x 150 mm.

Panjangnya benda uji


disangga oleh meja mesin
penguji. Beban diberikan
pada kayu melalui suatu
plat baja yang ditempatkan
melintang. Panjang
specimen ditengah-tengah
sehingga menutup Panjang
specimen tepat ditengah-
Benda Uji Kuat Tekan Tegak Lurus Serat
tengah.
Pengujian Kuat Tekan Tegak Lurus Serat

Kuat tekan maksimum dihitung dengan rumus :

σ=P/A
3. KEKERASAN
Kekerasan ditentukan dengan Janka ball test. Uji ini terdiri atas
pengukuran beban yang diperlukan untuk memasukkan bola
baja dengan d 0,444 inci sedemikian hingga setengah
diameternya masuk dalam specimen. Luas daerah tekan 1
cm2.
Pengujian brinell adalah salah satu cara
pengujian kekerasan yang paling banyak
digunakan. Pada pengujian brinel digunakan
bola baja yang dikeraskan sebagai indentor.
Kekerasan Brinel zl dihitung sebagai berikut:

2𝑃
BHN =
π 𝐷 (𝐷 − 𝐷2 − 𝑑 2 )

Brinell Scale
BHN = Luas tampak tekan

P = gaya tekan (kg)


D = diameter bola indentor (mm)
d = diameter tampak tekan (mm)
Pada cara rockwell pengukuran langsung
dilakukan oleh mesin, dan mesin langsung
menunjukan angka kekerasan dari bahan
yang di uji. Cara ini lebih cepat dan lebih
akurat. Pada cara rockwell yang normal ,
permukaan logam yang di uji di tekan oleh
indentor dengan gaya tekan 10 kg, beban
awal (minor load Po) sehinga ujung
indikator menembus permukan sedalam h.
Metode hardness test atau uji
kekerasan ini menggunakan identor
intan berukuran kecil dan memiliki
bentuk seperti pyramid. Beban yang
digunakan pada pengujian ini juga
lebih kecil yaitu 1 sampai 1000 gram.
B. SISTEM PEMILAHAN (GRADING)
Secara visual, sudah sejak lama dipergunakan oleh
masyarakat di Indonesia. Beberapa parameter :
❖ Lebar cincin tahunan
❖ Kemiringan serat
❖ Mata kayu
❖ Jamur/ serangga
❖ Adanya retakan atau tidak
Selain itu digunakan grading machine yang sering
dilakukan di banyak negara termasuk Indonesia. Prinsipnya
adalah pengujian lentur statik. Batang kayu yang telah
dibentuk menjadi ukuran struktur ataupun yang masih utuh
(kayu log) dibebani beban terpusat kemudian dicatat
besarnya lendutan tepat di bawah beban bekerja.

Anda mungkin juga menyukai