Anda di halaman 1dari 6

Hardwood dan Softwood

1. Pengertian dan Perbedaan

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan,
mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela,
rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai
hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah
akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

Ilmu perkayuan mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia,
fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.

Suatu kali pertanyaan tentang bagaimana mengidentifikasi kayu yang keras atau kayu
yang lunak menjadi perdebatan kecil. Terutama ketika berdiskusi dalam bahasa Inggris.
Terdapat istilah Hardwood dan Softwood yang memiliki arti berbeda dengan hard wood
& soft wood.

Hardwood berarti kayu dari pohon berdaun lebar, sedangkan softwood berarti kayu dari
pohon berdaun jarum. Kedua istilah tersebut membedakan kayu dari jenis daunnya.
Sedangkan hard wood yang dimaksud (dengan spasi) adalah kayu yang keras dalam arti
sesungguhnya dan soft wood adalah kayu yang lunak.

Kayu yang dikategorikan hardwood tidak berarti keras dan kayu yang dikategorikan
softwood tidak pula berarti kayu tersebut lunak. Ada ‘soft hardwood’ dan ada juga ‘hard
softwood’.

Kayu yang lunak akan meninggalkan bekas guratan pada kayu. Lebih dalam guratan itu
terbentuk, berarti kayu tersebut lebih lunak. Kayu yang keras tidak akan meninggalkan
bekas guratan ketika ditekan dengan kuku ibu jari. Cara praktis tersebut
direkomendasikan bagi yang belum mengenal kayu atau baru terjun ke dunia perkayuan.
Ciri fisik yang lain sebagian besar kayu yang lunak memiliki lubang pori-pori besar dan
terputus-putus. Serat kayu yang keras lebih berbentuk bulat telur atau lebih berbentuk
spiral yang berarti ikatan antar pori-porinya lebih kuat.
2. Ciri-Ciri
Kayu ataupun pohon dikategorikan atu diklasifikasikan kedalam dua jenis yaitu : kayu
keras (hard wood) dan kayu lunak (soft wood). Secara botanis, pohon dari kayu- keras
berbeda dengan pohon dari kayu lunak. Keduanya termasuk didalam divisi
spermatophyta yang berarti tumbuh-tumbuhan berbiji. Daun jarum mencirikan kayu-
lunak, pohon-pohon seperti itu umunya dikenal sebagai pohon yang selalu hijau karena
memang selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan hanya sebagian sebagian saja dari
daunnya yang tanggal. Kebanyakan kayu-lunak mempunyai buah bersisik yang
berbentuk seperti kerucut. Sedangkan kayu-keras dicirikan dengan kayu daun ini
dikarenakan kayu-keras mempunyai daun yang lumayan lebar dan tidak seperti daun
jarum contohnya adalah eucalyptus.

Pohon daun lebar:

1. Umumnya berbentuk daun lebar


2. Tajuk besar dan membundar
3. Menggugurkan daun
4. Pertumbuhan lambat
5. Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
6. Umumnya memiliki kayu yang lebih keras

Pohon daun jarum:

1. Umumnya bentuk daun seperti jarum


2. Tajuk berbentuk kerucut
3. Umunya tidak menggugurkan daun kecuali beberapa jenis pohon saja
4. Pertumbuhan sangat cepat dan lurus ke atas
5. Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan

Kayu daun lebar mempunyai sruktur yang lebih lengkap, dari pada kayu daun jarum,
memiliki pori-pori ( sel-sel pembuluh). Sedangkan daun kayu jarum tidak memiliki pori-
pori melainkan sel trakeida yaitu sel yang berbentuk panjang dengan ujung-ujung yang
yang kecil sampai meruncing. sel-sel itu merupakan jaringan dasar kayu jarum dan
merupakan bagian yang terbesar dari volume kayu. Contohnya kayu pinus,
agathis,jumuju. (Dumanauw, J.F, 1982)
3. Contoh

3.1. Hardwood
1. Tumbuhan Runjung

2. Lebanon Cedar

3. Pohon Mangga
4. Ek

5. Pohon maple

3.2. Softwood
1. Spruce

2. Coniferous tree
3. Pohon Karet

4. Cemara
5. Fir

Anda mungkin juga menyukai