Disusun oleh :
1. Alika Putri Tresnaeni (06)
2. Clarita Setiya Arianti (12)
3. Dell Sheila Hidayah (14)
4. Dwi Indah Amelia Wati (15)
5. Liapatra Rahmadzani (19)
6. Oktavia Irma Novita Sari (28)
Disahkan oleh :
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan laporan yang berjudul “Makalah Kusen” ini. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran Konstruksi dan Utilitas
Gedung di Semester Genap tahun 2022/2023
Dalam makalah ini terdapat berbagai materi tentang kusen. Materi tersebut
antara lain pengertian kusen pintu dan jendela, fungsi, macam-macam kusen pintu dan
jendela, serta hasil survey kusen dari kelompok kami.
Kelompok 6
iii
Daftar Isi
Cover i
Pengesahan ii
Daftar Isi iv
Bab I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
A. Pengertian Kuda-kuda 4
B. Bentuk Konstruksi Kuda-kuda 5
C. Type Kuda-kuda 5
D. Bentuk Kuda-kuda 6
E. Sambungan Kayu dan Bambu 8
F. Konstruksi Kuda-kuda 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran-saran 13
C. Dokumentasi 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pengertian kuda-kuda
Bentuk konstruksi kuda-kuda kayu dan bambu
Tipe kuda-kuda kayu dan bambu
Bentuk kuda-kuda kayu dan bambu
Sambungan kayu dan bambu
Konstruksi kuda-kuda kayu dan bambu
1.3 TUJUAN
Setelah mempelajari makalah ini kita diharapkan dapat memahami:
Kemajuan teknologi dan industri dewasa ini, berkembang dengan pesat. Banyak hal-hal baru
bermunculan dan telah diterapkan dalam bidang pembangunan. Salah satu bidang
pembangunan tersebut adalah pembangunan perumahan. Kebutuhan perumahan di daerah
perkotaan, dirasakan semakin meningkat akibat lajunya pertambahan jumlah penduduk.
Sementara itu dengan semakin berkembangnya teknologi penggunaan kayu maka dapat
dibuat bentuk-bentuk konstruksi kuda-kuda kayu dan bambu dengan bentang lebar, kuat,
efektif dan efisien. Teknologi penggunaan kayu dan bambu diantaranya sebagai berikut :
1) Diketahuinya sifat dan jenis kayu dan bambu serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2) Teknik penyambungan dan jenis alat sambung.
3) Teknik pengawetan kayu dan bambu yang semakin baik.
Pemilihan atas suatu bahan bangunan kayu dan bambu tergantung dari sifat-sifat teknis,
ekonomis dan keindahan. Jikalau dipilih kayu dan bambu sebagai bahan bangunan maka
perlulah diketahui sifat-sifat kayu dan bambu sepenuhnya. Kayu mempunyai sifat-sifat
spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain. Kayu sebagai satu bahan mempunyai
beberapa sifat sekaligus yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain yang dibuat manusia.
Misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan
yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan masih ada sifat-sifat lain lagi.
Sifat-sifat seperti ini tidak dipunyai oleh bahan-bahan baja, beton, atau bahan-bahan lain yang
bisa dibuat oleh manusia.
2
Bambu memiliki kekuatan yang dapat dipersaingkan dengan baja. Karena kelenturan dan
kekuatannya yang tinggi, struktur bambu juga merupakan bangunan tahan gempa.
Sayangnya, selama ini kekuatan bambu belum diimbangi dengan teknik sambungan yang
kuat. Paduan antara kekuatan, kejelian arsitek, dan keampuhan bahan pengawet
menghasilkan konstruksi yang kuat, tahan gempa, indah, dan awet hingga puluhan tahun.
Kayu dan bambu mempnyai kemampuan mudah dikerjakan dan relatif murah. Kerugiannya
kayu dan bambu mempunyai sifat yang kurang homogen dengan adanya cacat alam seperti
arah serat yang berbentuk spiral dan diagonal serta adanya mata kayu.Dari uraian diatas
dengan adanya cacat alam, kayu kurang kuat menerima gaya tarik, untuk itu dapat digunakan
kawat baja sebagai pengganti batang tarik untuk menerima gaya tarik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kuda-kuda
Adalah suatu susunan rangka batang yangberfungsi untuk mendukung bebanatap termasuk
juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.Kegunaan
sebagai pendukung atap denganbentang maksimal sekitar 12 m.
Kuda-kuda diperhitungkan mampumendukung :
Beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban
mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk,gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air
hujan, orang pada saat memperbaiki atap).
2.2 Bentuk konstruksi kuda-kuda
Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi mendukung beban atap
termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat memberikan bentuk pada atap.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam
klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu,
bambu, baja, dan beton bertulang.
Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal
sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap
sampai dengan 10 meter
kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau
lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada
hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar
10 hingga 12 meter.
Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku
struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk
segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka
konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka
batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul
beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.
4
Beban-beban yang dihitung adalah :
Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda, plafon
termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain yang berada diatas
plafon dengan posisi menggantung )
Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap ).
2.3 Tipe kuda-kuda
a. Tipe Pratt
b.Tipe Howe
c. Tipe Fink
d. Tipe Bowstring
5
e. Tipe Sawtooth
f. Tipe Waren
2.4 BENTUK KUDA-KUDA
Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya :
Bentang 3-4 Meter
Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari kayu,
atau beton bertulang.
Bentang 4-8 Mater
Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang.
Karena keterbatasan panjang kayu yang ada diperdagangan, makauntuk suatu konstruksi
kayu yang panjang diperlukan adanya sambungankayu. Pengertian sambungan kayu adalah
dua batang kayu atau lebihyang saling disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu
batangkayu yang panjang. Pengertian hubungan kayu adalah dua batang kayuatau lebih yang
saling dihubungkan satu sama
10
Sambungan Bambu
Teknik pengerjaan bambu membutuhkan penguasaan aneka macam sambungan bambu dasar
maupun yang sudah dimodifikasi. Dengan memahami jenis-jenis bamboo joinery ini, Anda
bisa memilih tipe sambungan yang paling tepat untuk proyek Anda.
Tipe sambungan ini dibuat dengan melibatkan beberapa galah bambu. Pertama, dua
buah bambu disiapkan dengan yang vertikal memiliki diameter d dan yang horizontal
D. Keduanya kemudian disambungkan seperti gambar di bawah ini lalu dikuatkan
dengan tali atau kawat.
Macam sambungan bambu ini adalah yang paling umum ditemukan. Teknik ini
biasanya memanfaatkan serat alam seperti rotan untuk mengikat sambungan. Meski
3. Plug-in
Tipe sambungan bambu ini dibuat dengan melubangi dua bambu secara vertikal (satu
bambu) dan horizongal (satu bambu lainnya). Bambu yang secara horizontal
dilubangi bagian dalamnya kemudian dimasukki kayu/bambu yang terus diarahkan ke
lubang bambu vertikal. Selanjutnya ujung kayu “dikunci” sedemikian rupa. Supaya
sambungan makin kuat, bisa ditambahkan lem dalam aplikasinya.
11
2.8 konstruksi kuda-kuda
1. Kuda-kuda Kayu Balok Tarik
Bagian kuda-kuda kayu yang pertama adalah balok tarik yang berfungsi untuk menahan gaya
horizontal yang disebabkan oleh adanya gaya yang bekerja pada kaki. Balok tarik ini sendiri
merupakan balok yang terdapat paling bawah dari kuda-kuda dan biasanya berukuran 8/12
cm.
2. Balok Pengunci
Selain balok tarik, ada balok pengunci yang berfungsi untuk menyambung dan memperkuat
sambungan dari balok tarik. Besarnya balok pengunci yang biasanya dipakai sendiri
berukuran 8/12 cm.
3. Kaki Kuda-Kuda
Bagian selanjutnya yang harus kamu pahami sebelum menyusun atap bangunan adalah kaki
kuda-kuda yang berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan beban di atasnya. Tidak hanya
itu, dalam pembuatan kaki kuda-kuda ini juga didesain dengan batang miring yang digunakan
untuk menunjukkan sudut kemiringan atap.
Seperti dengan balok tarik dan balok pengunci sebelumnya, ukuran kaki kuda-kuda ini
berkisar 8/12 cm. Kaki kuda-kuda ini juga sering dikenal sebagai balok diagonal luar.
4. Balok Penyokong (Skor)
Bagian selanjutnya adalah balok penyokong atau skor yang berfungsi untuk menyokong kaki
kuda-kuda agar tidak melengkung oleh beban yang ditimbulkan dari balok gording. Jika kaki
kuda-kuda tadi sering dikenal sebagai balok diagonal luar, maka bagian penyokong atau skor
ini sering dikenal sebagai balok diagonal tengah yang berukuran 8/12 cm.
5. Balok Gapit
Seperti namanya yaitu “gapit” (Bahasa jawanya menjepit, mengapit) maka balok ini
mempunyai fungsi untuk mengapit rangka kuda-kuda agar tidak melentur ke samping,
maupun mundur ke belakang. Jadi bisa dikatakan, balok gapit ini digunakan agar ukuran
kayu preposisi atau sesuai dengan tempat dan ukurannya. Berbeda dengan ukuran kuda-kuda
kayu sebelumnya, balok gapit ini biasanya dibuat dengan ukuran 2×6/12 cm.
6. Tupaian
Bagian kuda-kuda kayu selanjutnya adalah tupaian yang berfungsi sebagai perata kedudukan
peletakan gording. Gording sendiri merupakan balok melintang yang terdapat di atas kuda-
kuda dan menjadi tumpuan peletakan batu atau usuk dengan ukuran 8/12 cm pada sisi bagian
tengah. Tupaian ini sendiri biasanya terbuat dari balok klos yang berukuran 8/12 cm.
12
BAB III
PENUTUP
Dalam penutup dari makalah yang ringkas ini, selaku penulis hanya dapat melampirkan
kesimpulan dan saran-saran sebagai pelengkap dari isi makalah kami ini.
A. Kesimpulan.
Kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yangberfungsi untuk mendukung beban atap
termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada
atapnya.Kegunaan :sebagai pendukung atap denganbentang maksimal sekitar 12 m.
Dari pernyataan diatas bahwa pembuatan kontruksi kuda – kuda kayu dan bambu harus
melalui tahap – tahap. Antara lain harus diketahui bentuk konstruksi, tipe kuda-kuda, dan
sambungan kuda-kuda.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang akan kami sampaikan selaku penulis antara lain :
1. Dalam pembuatan sebuah makalah, sebaiknya dipersentasekan agar kami selaku
siswa sekaligus penulis makalah mampu memahami lebih dalam tentang isi dari
makalah tersebut dan dibimbing langsung oleh guru yang bersangkutan.
2. Dalam membuat makalah, guru yang bersangkutan juga harus meneliti lebih lanjut
apakah isi makalah yang dibuat oleh siswa itu benar-benak melakukan survei secara
langsung yang sesuai dengan isi makalah tersebut atau tidak.
Demikian materi yang dapat kami berikan. Dalam makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya karena kurangnya referensi yang ada dalam judul makalah ini.
Kami berharap bapak\ibu guru dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
kami untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan yang lainnya.
13
C. Dokumentasi