Anda di halaman 1dari 12

COVER

TUGAS MAKALAH
MATERI KONTRUKSI TANGGA KAYU
DAN TANGGA BAJA
Diajukan Untuk Pemenuhan Tugas Mata Pelajran Konsentrasi Keahlian – Kontruksi Utilitas
Gedung
Guru Pengampu : Daryanto S. Pd. M. Pd.

Disusun oleh :
 M. Framly Arishandho Himawan (21 / 21049654)
 Thalia Nurul Azizah (33 / 21049667)
 Azriel Danendra Ramadhan (11 / 21049644)
 Lilia Agustien (20 / 21049653)
 Muhammad Faadhil Wicaksono (22 / 21049655)
 Firdaus Rega Aditya (18 / 21049651)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
SMK NEGERI 2 SALATIGA
TAHUN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Survey Mengenai Tangga Kayu dan Tangga Baja”.
Pada kesempatan ini kami mengucakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Guru mata pelajaran Konsentrasi Keahlian (Konstrukti dan Utilitas Gedung) yang
telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kesempurnaan. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karenanya, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Salatiga, 6 Januari 2023


Ketua Pelaksana

M. Framly Arishandho
DAFTAR ISI

Contents
COVER....................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAAN...................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1. Tangga...................................................................................................................................5
2.2. Persyaratan Tangga...............................................................................................................5
2.3. Bagian dari Tangga.................................................................................................................6
2.4. Ragam Bentuk Tenaga...........................................................................................................7
2.5. Struktur Tangga.....................................................................................................................8
2.6. Metoda Kunstruksi untuk Pembuatan Tangga.......................................................................8
2.7. Langkah Pembuatan Tangga..................................................................................................9
2.8. Kelebihan dan Kekurangan Tangga Kayu & Baja..................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2. Saran....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAAN

1.1. Latar Belakang

Sekarang ini karena semakin padatnya perumahan diperkotaan serta semakin


sempitnya daerah (area) tanah yang ada untuk bangunan, dan  juga harga tanah yang
relatif mahal jika dibandingkan dengan harga  bangunannya, maka perluasan
bangunan tidak lagi dalam arah mendatar (horizontal), tetapi dibuat pada arah ke
atas (vertikal). Mengingat hal tersebut maka, untuk menghubungkan rueang di
bawah dengan di atasnya maka digunakan alat penghubung yaitu tangga. Karena
tangga hanya digunakan sebagai penghubung ruang saja, maka tangga di buat
dengan lebar seminimal mungkin.

Penempatan tangga di buat sedemikian rupa sehingga terlihat indah dan untuk
rumah tinggal, tangga dibuat didekat pintu masuk utama. Pada bangunan yang besar
dan luas digunakan beberapa buah tangga, sedangkan pada bangunan yang
mempunyai banyak tingkat dipasang tangga lain yang di tempatkan di luar
bangunan sebagai tangga darurat dan dipakai apabila gedung tersebut terjadi sesuatu
seperti kebakaran, oleh karenanya sering disebut sebagai tangga kebakaran.

1.2. Rumusan Masalah

Menjelaskan tentang Definisi Tangga, Persyaratan, Bagian-bagian dari


Tangga, Ragam dan Bentuk Tangga,Struktur Tangga, Metoda Kontruksi untuk
pembuatan Tangga, Langkah Pembuatan Tangga

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui Struktur, Kontruksi, Macam-macam, dan cara Pembuatan


Tangga.
b. Mengenal lebih jauh tentang karakteristik Tangga serta mengetahui
Kelebihan dan Kekurangannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tangga

Tangga adalah jalur bergerigi (mempunyai trap-trap) yang menghubungkan


satu lantai dengan lantai diatasnya, sehingga berfungsi sebagai jalan untuk naik dan
turun dari atau menuju lantai atas atau bawahnya.
Tangga baja merupakan tangga yang sebagian besar komponen-komponen
kontruksinya terdiri dari bahan baja. Sedangkan tangga kayu merupakan tangga
yang sebagian besar komponen-komponen kontruksinya terdiri dari bahan kayu.

2.2. Persyaratan Tangga

Berikut ini adalah 3 syarat suatu Tangga yaitu :


a. Letaknya Harus Mudah Dilihat
b. Memiliki Pencahayaan Alami / Buatan
c. Mudah Dilalui

Syarat untuk pembangunan tangga baja :


a. Tangga besi harus sesuai dengan rumah, detailnya harus sederhana cocok
untuk area rumah.
b. Penyederhanaan akan membantu masalah pemeliharaan seperti
pembersihan dan desinfeksi.
c. Faktor keselamatan harus ditekankan, situasi indah tapi tidak berbahaya.
d. Warna pegangan tangga besi biasanya monokromatik dan dinetralkan
karena warna penetralisir menghubungkan banyak bahan secara bersamaan,
sehingga ruang dalam ruangan bias selaras.

Syarat pembuatan tangga kayu :


Untuk dapat mempelajari dan memahami teori serta dapat menerapkannya
kedalam gambar konstruksi maka harus memenuhi prasyarat terlebih dahulu,
antara lain :
a. Mengenal karakteristik kayu sebagai bahan dasar konstruksi tangga kayu
b. Menguasai gambar teknik dasar meliputi :
b.1. Proyeksi Orthogonal
b.2. Proyeksi Pictorial
b.3. Rendering
b.4. Simbul-simbul gambar bangunan
b.5. Menguasai analisa strukturdan estetika dengan baik terutama
untuk keperluan disain pengembangan bentuktangga kayu

2.3. Bagian dari Tangga

2.3.1. Pondasi Tangga


Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangaa tidak mengalami
penurunan, pergeseran, maka dibagian pangkal tangga bawah harus diberi
pondasi pondasi tangga berupa pasangan batu kali, beton bertulang atau
bisa kombinasi keduanya. Pada lantai atas, dibawah pangkal tangga harus
diberi balok anak sebagai pengaku plat, agar lantai tidak menahan beban
terpusat yang besar

2.3.2. Ibu Tangga


Ibu tangga merupakan bagian konstruksi pokok yang berfungsi
mendukung anak-anak tangga. Ibu tangga dapat merupakan konstruksi
yang menjadi satu dengan rangka bangunannya, tapi boleh juga dibuat
terpisah, tergantung cara mana yang paling dibutuhkan.

2.3.3. Anak Tangga


Anak tangga adalah bagian dari tangga yang berfungsi untuk
bertumpunya telapak kaki. Anak tangga dipasang teratur agar nyaman
dan mudah dilalui, bentuk dan lebar serta selisih tinggi masing-masing
anak tangga dibuat sama.

2.3.4. Pagar Tangga (railing)


Pagar tangga adalah pelindung di samping sisi tangga untuk
melindungi agar orang tidak terperosok jatuh. Pada sisi tangga yang
berbatasan dengan dinding, tidak perlu dipasang. Tetapi di sisi lain yang
bebas harus diberi pagar tangga.

2.3.5. Pegangan Tangga (hand rail)


Pegangan tangga adalah batang yang dipasang sepanjang anak tangga
untuk bertumpunya tangan, agar orang yang naik tangga merasa lebih
aman. Bentuk dan ukuran pegangan dibuat sedemikian rupa agar terasa
enak saat digenggam telapak tangan.

2.3.6. Bordes
Bordes adalah plat datar di antara anak-anak tangga, berguna sebagai
tempat untuk memberi kesempatan orang yang naik dan turun untuk
beristirahat sejenak. Bordes dipasang pada tangga lurus yang terlalu
panjang, atau pada sudut sebagai tempat peralihan arah tangga yang
berbelok. Jumlah bordes bisa lebih dari satu apabila tangga berbelok
beberapa arah. Lebar bordes menyesuaikan lebar anak tangga dan biasanya
80-100 untuk bangunan rumah tinggal (lihat data arsitek).
2.4. Ragam Bentuk Tenaga

Bentuk Tangga dapat disesuaikan dengan beda tinggi lantai dan ruangan yang
tersedia. Bentuk tangga bisa disesuaikan dengan suasana yang diinginkan dari
sebuah ruang. Bertambah maju tingkat pengetahuan dan perkembangan teknologi,
bentuk tangga dewasa ini semakin bervariasi dan bahkan menjadi sebuah karya seni.

Ragam bentuk tangga dapat dikategorikan menjadi :


a. Tangga lurus
b. Tangga miring
c. Tangga lengkung
d. Tangga siku (lengan)
e. Tangga melingkar
f. Tangga tusuk lurus
g. Tangga tusuk serong
h. Tangga serong tunggal bagian bawah
i. Tangga serong tunggal bagian atas
j. Tangga serong ganda
k. Tangga bordes 90
l. Tangga bordes dengan dua bordes antara
m. Tangga bordes 180
n. Tangga tusuk dengan perempatan bawah
o. Tangga tusuk dengan perempatan atas
p. Tangga tusuk dengan perempatan antara
q. Tangga seperempat tusuk seperempat putaran
r. Tangga poros dengan seperempat putaran 90
s. Tangga poros dengan seperempat putaran 180
t. Tangga poros dengan tiga perempat putaran 270
u. Tangga bordes dengan lengan-lengan sejajar belokan dan lubang antara
v. Tangga poros dengan putaran penuh 360
w. Tangga Inggris
Pengertian tangga lurus, miring, lengkung, dan tangga siku :
a. Tangga Lurus
Tangga lurus merupakan bentuk tangga yang paling sederhana dan mudah
dikerjakan. Lebar ruang tangga hanya selebar anak tangga sepanjang jumlah
anak tangga. Cocok untuk beda tinggi lantai yang tidak terlalu tinggi.

b. Tangga Miring
Tangga miring mempunyai ibu tangga yang lurus tetapi beberapa anak
tangga dibuat miring. Anak tangga yang miring mempunyai lebar yang
tidak sama bagian sisi dalam lebarnya lebih kecil dari yang di sisi luar.
Memiliki fungsi hanya sebagai penambah sisi artistik saja.

c. Tangga Lengkung
Tangga lengkung mempunyai nilai seni tinggi, tetapi untuk membuatnya
cukup sulit dan membutuhkan ketelitian sangat tinggi kekuatan konstruksi
tangga lengkung hanya pada pangkal bawah dan ujung atas, di bagian
tengah tidak diberi tumpuan hal ini agar dimaksudkan untuk menjaga nilai
seninya agar tidak hilang.

d. Tangga Siku
Tangga siku adalah tangga lurus yang berbelok arah. Arah beloknya bisa
satu kali atau lebih tergantung dengan kebutuhan. Tangga siku dipakai
apabila kebutuhan ruang yang panjang tidak tersedia. Tangga siku yang
berbelok satu arah membutuhkan ruangan yang siku sehingga cukup
menghemat ruangan. Bordes diletakkan pada sudut pertemuan arah. Bisa
pula di bordes ditempatkan anak tangga agar lebih menghemat ruangan.

2.5. Struktur Tangga

2.5.1. Struktur Tangga Baja


Menggunakan balok utama ukuran iwf 300x150. Anak tangga
menggunakan baja profil siku L40.40.5. Railing dengan pipa stainlessteel
diameter 2 inch.

2.5.2. Struktur Tangga Kayu


Terdiri dari beberapa elemen yaitu anak tangga vertikal (riser) sebagai
pijakan tangga horizontal (tread), ibu tangga yang menjepit anak tangga
(string), pegangan tangga (handrail), pagar tangga (baluster), dan kolom
utama (newel). Masing-masing elemen akan saking menopang satu sama
lain sehingga secara utuh tangga bisa kuat dalam menjalankan
fungsinya.Bila Anda akan membuat tangga dari kayu, maka Anda harus
memperhatikan segi kekuatan tangga dan bentuk anak tangga.

2.6. Metoda Kunstruksi untuk Pembuatan Tangga

Konstruksi tangga pada perencanaan bangunan bertingkat seperti pada rumah


atau bangunan-bangunan publik perlu dirancang sebagus dan senyaman mungkin.
Fungsi dari tangga sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lantai
tingkat lainnya pada suatu bangunan. Dalam perencanaan tanggapun perlu kita
perhatikan sudut tangga supaya nyaman, efesien dan mudah dijalani, termasuk dari
kemiringan tangganya itupun sendiri. Kemiringan tangga yang ideal ± 40, karena
pada waktu menjalaninya tidak terasa lelah pada waktu arah naik, serta tidak
berbahaya pada waktu arah turun dari tangga.

Beberapa hal yang harus diterapkan dalam merencanakan konstruksi tangga secara
umum yaitu :
a. Direncanakan dan dipasang berdasarkan zoning yang mudah dijangkau oleh
setiap orang.
b. Pada daerah tangga harus mendapat penerangan yang cukup terutama pada
siang hari.
c. Tangga mudah dijalani atau digunakan.
d. Kuat, nyaman, sederhana dan layak untuk dipakai.
e. Pada saat digunakan tangga tersebut terasa nyaman, menyenangkan dijalani,
maka ukuran Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding.

2.7. Langkah Pembuatan Tangga

2.7.1. Langkah Membuat Tangga Rumah dari Baja Ringan


a. Membuat garis untuk acuan tangga dengan memakai benang atau
spidol dan Membuat garis untuk acuan tangga dengan memakai
benang atau spidol dan dicoretkan pada tembok. Ukurannya harus
sesuai dengan apa yang ada pada dicoretkan pada tembok. Ukurannya
harus sesuai dengan apa yang ada pada gambar. Untuk mengeceknya
bias dengan menggunakan meteran.gambar. Untuk mengeceknya bias
dengan menggunakan meteran.

b. Membuat bekisting dengan bahan triplek serta kayu kaso. Pakailah


besi tulangan tangga 2 lapis untuk bagian atas dan bawah agar kuat,
dengan diameter 8 mm / 10 mm.Terakhir, gunakan mutu beton k175
untuk mengecor tangga. Bisa juga cor tangga tersebut memakai
campuran semen, pasir, kerikil dengan perbandingan 1:2:3.

2.7.2. Langkah Membuat Tangga Rumah dari Kayu Sederhana

a. Ukur jarak ketinggian lantai atas dan bawah yang akan disambungkan
dengan tangga.

b. Siapkan kayu dengan ukuran sekitar 5 x 10 cm untuk tiang tangganya.


Siapkan 4 kayu dengan ukuran tersebut. Pasangkan masing-masing
dua potongan kayu sehingga dihasilkan 2 tiang tangga dengan ukuran
yang sama. Untuk panjangnya, sesuaikan dengan ketinggai lantai atas
dan bawah.

c. Untuk menyambungkan kedua kayu pada langkah 2, gunakan


Crossbond. Oleskan sepanjang permukaan kayu yang akan
direkatkan, lalu aplikasikan clamp. Supaya makin kuat, lakukan juga
pemakuan. Lakukan pemakuan secara berkala sepanjang kayu.

d. Potong bagian setengah kayu di bagian ujungnya.

e. Tempelkan kayu pada tembok di mana tangga akan diaplikasikan.


Kedua tangganya sendiri harus disambungkan di bagian yang
ujungnya dipotong dengan kayu lain.
f. Sambungkan juga bagian bawahnya. Lakukan juga pemakuan hingga
masuk ke dalam lantai.

g. Buat landing support ketiga di bagian tengah.

h. Buat ibu tangga. Potong dengan sudut sesuai dengan yang Anda
inginkan.

i. Sambungkan ibu tangga dengan tiangnya menggunakan lem untuk


konstruksi tangga kayu Crossbond X3. Bila memungkinkan,
tempelkan juga pada tembok terdekat.

j. Pada ibu tangga, ukurlah secara berkala tempat akan diaplikasikannya


anak tangga.

k. Aplikasikan bantalan untuk anak tangga. Gunakan Crossbond X3 dan


paku agar lebih kuat.

l. Potong anak tangga, tempelkan pada bantalan. Gunakan Crossbond


X3 dan paku agar lebih kuat.

m. Tangga sederhana Anda selesai dibuat

2.8. Kelebihan dan Kekurangan Tangga Kayu & Baja

2.8.1. Kelebihan & Kekurangan Tangga Kayu

Kelebihan
a. Menonjolkan kesan yang alami di dalam
rumah.
b. Ukurannya yang tidak terlalu lebar, cocok
untuk rumah minimalis.
c. Material kayu membuat lebih nyaman ketika
dipijak.
Kekurangan
a. Anak tangga dari kayu tidak tahan terhadap
rayap.
b. Udara yang lembap bisa melapukkan kayu.
c. Tidak cocok ditempatkan di outdoor.

2.8.2. Kelebihan & Kekurangan Tangga Baja

Kelebihan
a. Lebih Elegan
b. Tahan lama untuk penggunaan jangka
panjang
c. Pembuatan/modelnya lebih variatif
d. Lebih ringan sehingga tidak mudah untuk
dirobohkan
Kekurangan
a. Mudah berkarat
b. Tidak cocok ditempatkan untuk outdoor
c. Banyak perawatan khusus
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari paparan atau penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan makalah "Survey Mengenai Tangga Kayu dan Tangga Baja", kami
menyimpulkan bahwa tangga memiliki struktur, konstruksi, macam, dan fungsi
yang sangat beragam, serta mengetahui bagaimana cara pembuatan tangga
khususnya tangga kayu dan tangga baja.

3.2. Saran
Demikian yang kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap kepada para pembaca yang budiman bisa memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis untuk makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
kami pada khususnya dan juga pada para pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai