STUDI PUSTAKA
3
Jembatan dengan material kayu biasanya menggunakan sistem rangka
untuk menambah perkuatan. Jembatan rangka kayu ini memiliki fungsi yang sama
dengan jembatan lainnya, yaitu:
1. Lalu Lintas Kendaraan
Walaupun material kayu relatif ringan, jembatan kayu dengan konfigurasi
rangka yang tepat dapat menahan berat kendaraan yang relatif ringan hingga
sedang. Sepeda, sepeda motor, mobil kecil merupakan kendaraan yang dapat
melewati jembatan rangka kayu.
2. Pejalan Kaki
Jembatan rangka kayu pada umumnya digunakan untuk pejalan kaki
dikarenakan pembuatannya yang mudah dan material yang mudah didapatkan.
Jembatan rangka kayu juga memiliki nilai estetik yang menarik.
4
Gambar 2.2 Arch Bridge
Sumber: www.enwood.com
2. Truss Bridge
Jembatan lurus atau truss bridge merupakan jembatan dengan bentuk
konstruksi lurus yang secara umum digunakan pada pemodelan jembatan rangka
atas. Truss Bridge ini mudah dalam pembuatannya, namun tidak effisien dalam
penggunaan material. Truss bridge juga lemah dalam menahan gaya lendutan yang
terjadi dibandingkan jembatan dengan konstruksi melengkung (arch).
5
2. Rangka Howe
Rangka Howe mirip dengan rangka Pratt hanya berbeda pada penyusunan
batang vertikal dan diagonalnya saja. Rangka Howe sering digunakan dimasa
lampau tetapi untuk sekarang, rangka ini sudah jarang digunakan.
3. Rangka Warren
Rangka Warren merupakan rangka yang sangat umum digunakan pada
jembatan. Rangka Warren ini memiliki dua variasi yaitu menggunakan batang
vertikal dan tanpa batang vertikal. Bentang pada rangka warren maksimal pada
panjang 200 ft (61 m). Rangka batang bentuk warren dengan arah vertikal bisa
digunakan untuk rentang yang lebih besar dari 300 ft (91 m). Kekuatan rangka yang
ditingkatkan akan mempengaruhi ketebalan atau tinggi rangka batang serta panel-
panel menjadi lebih panjang.
4. Rangka Parker
Rangka Parker merupakan pengembangan dari rangka pratt.
Pengembangan ini dibagian batang atas yang dibuat melengkung untuk menambah
perkuatan. Bentang rangka parker ini sepanjang 180 ft atau 200 ft sampai 350 ft
atau 360 ft. Dengan bentuk batang atas yang melengkung, rangka ini lebih
ekonomis dibanding rangka lainnya.
5. Rangka Baltimore dan Rangka Warren Tersubbagian
Rangka Baltimore dan Rangka Warren Tersubbagian merupakan rangka
yang memiliki desain sama secara garis besar, yang berbada pada bagian batang
diagonal ditengah bentang. Rangka ini digunakan untuk bentang diatas 300 ft.
6. Rangka K Truss
Konsep dari rangka k truss ini yaitu batang tarik didisain seperti huruf ”K”.
Bentang yang biasa menggunakan tipe rangka ini yaitu 300 ft keatas.
6
Gambar 2.4 Macam Konfigurasi Rangka Batang Jembatan
Sumber: Hibbeller, 2002
7
Tabel 2.2 Data Teknis Kayu Balsa
Nama Umum Balsa
Nama Ilmiah Ochroma Pyramidale
Wilayah beriklim tropis di
Asal
Amerika
Tinggi: 18-28 meter
Ukuran Pohon
Diameter: 1-1,2 meter
Berat Jenis Kering Rata-rata 150 kg/m³
Modulus Elastisitas 3,71 Gpa
Radial: 2,3%
Tangential: 6,0%
Shrinkage
Volumetric: 8,5%
T/R Ratio: 2,6
Sumber: www.wood-database.com
Material utama lainnya ialah kayu multiplek untuk lantai pada pembuatan
prototype jembatan. Kayu multiplek merupakan tumpukan lapisan kayu dipress dan
dilem menggunakan lem kayu khusus sehingga dapat ditentukan ketebalannya.
Kayu multiplek dipilih menjadi material lantai jembatan karena memiliki kekakuan
yang disebabkan oleh penumpukan lapisan kayu yang membentuk kayu triplek.
8
Gambar 2.6 Kayu Multiplek
2. Material Sambungan
Material sambungan dalam pembuatan prototype jembatan terdiri dari
dua, yaitu tali kasur dan lem cyanoacrylate adhesive. Tali kasur atau benang kasur
merupakan jenis benang yang biasa digunakan untuk menjahit kasur dan jok mobil.
Tali kasur memiliki bentuk yang lebih besar dan lebih kuat dari benang jahit.
Cyanoacrylate adhesive merupakan bahan yang terdiri dari campuran bubuk
polymethyl metacrilate dan liquid cyanoacrylate ditambah dengan akselerator
methyl untuk mengeraskan. Cyanoacrylate adhesive digunakan untuk bahan utama
pembuatan lem korea. Lem korea yang mengandung cyanoacrylate adhesive yang
dipakai dalam pembuatan prototype jembatan ini ialah lem Dextone.
9
Gambar 2.8 Lem Dextone
10
Gambar 2.9 Top Lateral Bracing
Proses pemasangan top lateral bracinig dan bottom lateral bracing ada
beberapa jenis, yaitu dipasangan dengan menusuk batang jembatan, diatas batang
jembatan dan dibawah batang jembatan. Pemasangan lateral bracing ini
disesuaikan dengan desain jembatan yang diinginkan.
11