Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARBIT DAN MATERIAL

AGREGAT ALAM (FELDSPART) TERHADAP SIFAT FISIK BETON


Rajiman

Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Sang Bumi Ruwai Jurai

ABSTRAK

Kualitas mutu beton sering dikaitkan dengan kuat tekan beton, semakin tinggi kuat tekan maka
semakin baik kualitas dari beton. Kualitas beton tergantung dari bahan baku yang dipakai
sebagai perekat atau sebagai agregat. Perekat yang biasa dipakai adalah semen dan agregat yang
digunakan pasir. Dalam penelitian ini limbah karbit dipakai sebagai subsitusi semen yang
berfungsi sebagai perekat dan mineral alam feldspart digunakan sebagai agregat pendaping pasir.
Dalam penelitian ini limbah karbit sebagai subsitusi semen dengan variasi sebanyak 10%, 20%,
30%, 40% dan 50% sedangkan feldspart sebagai pengganti agregat kerikil dengan komposisi
bahan baku adalah pembuatan beton K.300. Pemanfaatan limbah karbit dengan ditambahkan
pada beton menunjukan kuat tekan yang signifikan sesuai dengan semakin banyaknya jumlah
penambahan, pada penambahan 10%- 40% berturut-turut kuat tekan 310,54 – 436,20 kg/cm2 dan
pada penambahan 50% kuat tekan mengalami optimum dan menurun menjadi 380.41 kg/cm2.
Sedangkan porositas beton terus menurun seiring dengan semakin bertambahnya limbah karbit
secara berturut-turut 10% porositas sebesar 12,802 turun menjadi 7,350 pada penambahan 50%
dan berat jenis mengalami penurunan pada penambahan 10% berat jenis 3,02 gr/cm3sedangkan
pada penambahan 50% turun menjadi 2,50 gr/cm 3. Berdasarkan hasil uji fisik terlihat bahwa
limbah karbit dan agregat feldspart dapat memberikan dampak pada mutu kuat tekan beton
semakin meningkat sehingga limbah karbit dan feldspart dapat digunakan sebagai alternatif
bahan baku pembuatan beton.
Kata kunci: limbah karbit, feldspart, beton

PENDAHULUAN maju, teknologi beton mempunyai potensi yang


Latar Belakang Masalah luas didalam bidang konstruksi. Hal ini
Data yang berasal dari Asosiasi Semen menyebabkan beton banyak digunakan dalam
Indonesia (ASI) pada semester I tahun 2012 konstruksi bangunan gedung, jembatan dan
menyebutkan total konsumsi semen di Tanah lainnya. Semakin banyaknya jumlah
Air mencapai 25,89 juta ton, atau naik 15,10 %, penggunaan beton maka semakin banyak pula
dibandingkan priode yang sama pada tahun lau kebutuhan akan material beton yang digunakan
22,49 juta ton, sedangkan kebutuhan semen serdangkan material beton tersebut semakin
nasional 54,9 juta ton. Pada tahun 2013 lama semakin habis sehingga membuat
kebutuhan semen meningkat menjadi 58,5 juta penambahan batuan alam dan limbah sebagai
ton atau meningkat 6 %, sedangkan kebutuhan salah satu alternatif bahan pembentuk beton.
pada tahun 2014 diperkirakan akan terus Penggunaan material recycle untuk
meningkat menjadi 64 juta ton, sedangkan pada digunakan dalam campuran beton di Indonesia
tahun 2016 kapasitas produksi secara nasional masih belum umum, namun sudah mulai banyak
akan mencapai 80 juta ton digunakan antara lain untuk pengurukan ,
(http://ekbis.sindonews.com). lapisan pondasi jalan dan lain-lain(Febriyanto,
Dengan semakin banyaknya jumlah 2015)
kebutuhan akan pemakaian semen maka akan Limbah karbit adalah sisa pembakaran
semakin banyak pula pembangunan yang akan karbit yang tidak terpakai, yang merupakan
dicapai sehingga membutuhkan suatu kualitas limbah yang diperoleh dari industri pengelasan
beton dalam bentuk bangunan yang berkekuatan pada bengkel las karbit. Umumnya limbah karbit
baik. Dalam perkembangan dunia yang semakin sisa pengelasdan dibuang begitu saja pada

118 TAPAK Vol. 4 No. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098


daerah tersebut atau sebagai bahan timbunan. Yang menjadi rumusan masalah dalam
Diperkirakan dalam sehari bengkel las akan penelitian ini adalah:
menghasilkan limbah karbit sebanyak 2 kg maka 1. Apakah limbah karbit dapat dipakai
dalam hitungan tahun cukup banyak jumlah sebagai bahan alternatif pengurangan
limbah karbit yang dihasilakn dan terbuang pemakaian semen pada pembuatan beton
percuma belum dimanfatkan secara optimal. dengan jumlah penambahan yang
Komposisi kimia limbah karbit adalah 60 % bervariasi ?
mengandung Calsium (CaO), SiO2= 1.48%, 2. Apakah material agregat alami feldspart
Fe203 = 0,09%, Al2O3 = 9,07% dll, diketahui dapat digunakan sebagai alternatif agregat
bahwa unsur pembentuk utama dari semen pengganti pada pembuatan beton
adalah Calsium yang berasal dari batu kapur, 3. Bagaimana karakter fisik beton yang
dengan begitu maka limbah karbit hasil ditambahkan limbah karbit dan agregat
pengelasan merupakan material pembentuk alami feldspart.
semen.
Diketahui bahwa kinerja beton banyak Tujuan Penelitian
dipengaruhi oleh bahan pembentuk dari beton Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan
itu sendiri yaitu: semen, air, dan agregat. tujuan dari penelitian ini adalah:
Penggunaan agregat (halus dan kasar) dalam 1. Memanfatkan limbah karbit sisa
pembuatan beton dapat mencapai 75 % dari pengelasan logam untuk pembuatan beton
keseluruhan bahan yang diperlukan untuk 2. Mengetahui jumlah penambahan limbah
membuat beton. karbit yang optimum dalam pembuatan
Agregat yang digunakan dalam pembuatan beton sehingga didapatkan karakter fisik
beton pada umumnya berasal dari batuan alami beton yang berkualitas standar
atau hasil pecahan batuan alam seperti pasir dan 3. Mengetahui pengaruh agregat feldspart
batu andesit. Seiring dengan makin banyaknya pada pembuatan beton.
jumlah penggunaan beton maka semakin banyak
pula pemakaian akan agregat alami akan tetapi Manfaat Penelitian
ketersediaan agregat alami tersebut semakin Suatu penelitian pada dasarnya dapat
lama semakin habis karenanya perlu dicarikan diharapkan memberikan manfaat, sehingga
alternatif agregat lain sebagai kebutuhan bahan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pembuatan beton, salah satu agregat tersebut manfaat sebagai:
yaitu batuan feldspart yang mempunyai 1. Bahan masukan pada masyarakat atau
kandungan kimia didominasi unsur kuarsa pekerja pengelasan logam yang
(SiO2) dan alumunium (Al2O3) yang menggunakan las karbit
merupakan unsur pembentuk dari semen yang 2. Bahan masukan pada pelaku usaha
merupakan bahan baku pembuatan beton pembangunan atau yang bergerak dalam
komposisi mineral feldspart adalah SiO2= bidang properti untuk menggunakan bahan
71,82 %, Al203 = 18,08%, CaO= 1,90%, Fe2O3 alternatif
= 1,43% dan mempunyai nilai kekerasan yang 3. Meningkatkan nilai tambah limbah karbit
cukup kuat 6,0-6,5 Mohs, berat jenis 2,8 dengan dan material agregat alami feldspart.
titik lebur mencapai 1100-
1500oC(Sukandarrumidi,1999) Berdasarkan Batasan Masalah
pertimbangan tersebut maka material alami Limbah karbit dan agregat alami feldspart
feldspart dapat dimanfatkan sebagai alternatif yang dipakai berasal dari Lampung dengan
agregat pada beton dan ketersediaan bahan baku variasi tertentu dan ukuran tertentu dan dibuat
tersebut juga cukup banyak dan tersebar di beton bentuk kubus dengan ukuran 5x5x5 cm,
Indonesia. pengujian beton bentuk kubus ini meliputi uji
fisik: kuat tekan, densitas, penyerapan air, dan
Perumusan Masalah susut bakar. Jenis beton yang dipakai adalak
Limbah karbit akan memberikan nilai kualitas K 300
tambah artinya dapat mengurangi penggunaan
semen dan feldspart sebagai material agregat TINJAUAN PUSTAKA
alami dapat memberikan dampak kekuatan pada Limbah radioaktif adalah masalah yang
sifat fisik beton. harus dihadapi dan untuk diaplikasikan pada
teknologi nuklir untuk kepentingan perdamaian,

ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 4 No. 2 Mei 2015 119


beberapa limbah radioaktif dapat digunakan Kuat tekan beton sering dianggap sebagai
pada aplikasi industri pertanian, medis, ukuran untuk menentukan tingkat kekuatan
pendidikan danm transformasi. Transformasi beton dengan usia dan komposisi yang berbeda.
bahan ke monolotik homogen bentuk padat oleh Berdasarkan hasil pengujian kurangnya reaksi
imobilisasi dalam matrik lembam, semen, pozzolan yang tepat dengan adanya penambahan
polimer, komposit semen(El Dim Saleh, 2012) fly ash pada semen PCC kekuatan beton lebih
Bahan baku yang biasa digunakan sebagai rendah pada usia dini sedangkan pada akhir
semen jenis PCC yaitu mineral componen: fly kekuatan tekan beton akan terus
ash sebagai pozolan component, blast furnace bertambah(Alhaz Uddin, 2012)
slag sebagai hydrolic component, limstone Upaya penanggulangan limbah padat
sebagai inert component, dan gypsum sebagai pabrik PLTU adalah fly ash dibuat paving blok,
retarding agent to control seting time. Mineral akan tetapi kekuatan paving bok ini tergantung
component tersebut dijadikan sebagai bahan komposisi bahan, bahan yang digunakan adalah
pembuatan klinker semen, pasir, air dengan komposisi tertentu.
(www.bashundaracement.com, 2015). Semen Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu paving
jenis PCC didefinisikan sebagai bahan pengikat adalah jenis semen, ada tidaknya bahan
hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak tambahan, agregat yang digunakan, kelembaban
semen dan gypsum dengan satu atau dua bahan suhu ketika pengeringan dan kecepatan
organik lainnya. Bahan organik lainnya slag pembebanan. Bahan yang ditambahkan adalah
blast furnace, pozolan, senyawa silikat, batu fly ash dan limbah las karbit. Limbah karbit dan
kapur(Lauw Tjun Nji, 2015) fly ash ketika bertemu maka akan mengikat
Perbedaan karakteristik antara semen jenis pasir dan air sehingga akan terjadi ikatan yang
OPC dan semen jenis PCC dengan penambahan kuat(Anonim, 2015)
lime stone terhadap % residu material semen Limbah peleburan besi (slag blast furnace)
PCC terhadap kuat tekan pada mortar dan dimanfakan pada campuran pembuatan paving
optimasi penambahan zat aditif fly ash dan trass blok dengan mensubsitusi pasir dengan %
pada mutu semen PCC, benda uji dibuat dengan penambahan variasi 20, 40, 60, dan 80 % dan
bentuk 5x5x5 cm bentuk kubus dengan umur dilakukan uji porositas, kuat tekan, ketahanan
pengujian 3,7,14,21 dan 28 hari(Hariawan, aus. Setelah dilakukan pengujian maka didapat
2007). Semen jenis PCC adalah semen dari hasil kandungan terak 20% kuat tekan sebesar 192,13
penggilingan terak semen portland, gipsum, dan kg/cm2 porositas sebesar 6,15% sedangkan
satu bahan organik, untuk keperluan konstruksi penambahan slag 80% kuat tekan sebesar 149,06
beton umum, pasangan bata, plesteran, selokan kg/cm2 dan porositas 9,91%(Dermawan, 2011).
dan paving blok(Nuirdianyoto, 2015), semen Pencampuran limbah karbit pada tanah dengan
PCC juga sering disamakan dengan semen variasi campuran 0, 3, 6, 9 ,12 dan 15 % dari
portland tipe I bedanya pada PCC hanya berat kering dengan maksud untuk melihat
ditambah abu terbang atau trass(Ardiyansah, kepadatan tanah dan nilai kepadatan tanah
2011) semakin meningkat seiring kenaikan jumlah
Dalam teknologi pembuatan semen ada dua campuran limbah karbit atau nilai CBRn dan
jenis teknologi yaitu proses basah (wet process) nilai kadfar air optimum menurun (OMC). Pada
dan proses kering(dry process). Proses basah penambahan limbah karbit 12 % nilai CBR naik
yaitu ditambahkan air pada saat proses 18,69 penambahan 15% nilai CBR turun
penggilingan sedangkan proses kering semua 18,67 %(Nafisah, 2013). Limbah karbit atau
bahan dalam keadaan kering ketika proses kapur buangan industri acetilin digolongkan
penggilingan. Pada proses pembuatan semen dalam jenis kapur padam memiliki sifat-sifat
PCC maka yang dipakai proses kapur untuk bahan bangunan sesuai dengan SII
kering(perdalpro.wordpress.com, 2014). Sifat- 0024-80 dengan adanya dua parameter yang
sifat yang dimiliki semen PCC antara lain: cukup menyimpang yaitu kadar CaO + MgO
mempunyaio panas hidrasi rendah sampai lebih rendah dan CO2 yang cukup tinggi(Muji
sedang, tahan terhadap serangan sulfat, dan Utomo, 2010)
kekuatan tekan awal kurang namun kekuatan Pengaruh jenis semen dan agregat kasar
akhir lebih tinggi, dan dapat dijadikan sebagai terhadap kuat tekan beton dengan dibuat kubus
alternatif pengganti semen jenis portland tipe ukuran 15x15x15cm dengan perbandingan berat
II,IV dan V(https://rdianto.wordpress.com, campuran semen:agregat halus:agregat kasar=
2014) 1,0:1,4:2,1 dengan faktor air 0,42, semen yang

120 TAPAK Vol. 4 No. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098


digunakan adalah semen portland jenis I dan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
semen portland pozolan dan semen komposit. berikut:
Maka didapat hasil penelitian pada penggunaan 1. Preparasi bahan baku untuk pembuatan
agregat kasar dan perekat berupa PCI,PPC,PCC beton
kuat tekan terus meningkat dari umur 3 hari 2. Pembuatan benda uji dalam bentuk beton
sampai 90 hari yaitu dari 29,96 Mpa menjadi kubus ukuran 5x5x5 cm
49,78 Mpa, dari 26,32 menjadi 52,50 Mpa dan 3. Pengujian terhadap benda uji beton kubus
dari 31,54 menjadi 54,67 Mpa(Salain, 2009) berumur 28 hari yang meliputi uji fisik
Penelitian beton non pasir dengan kuat tekan, porositas dan berat jenis.
perbandingan semen dan agregat 1:4 sampai Uji Fisik beton kubus:
1:12 menunjukan kecenderungan semakin tinggi Pengujian kuat tekan: (SNI 15-2049-1990),
rasio campuran maka hanya sedikit pasta semen dilakukan dengan alat CTM (Compression Test)
dalam adukan yang menyelimuti agregat maka Perhitungan : Kekuatantekan beton =
daya ikat semakin lemah sehingga kuat tekan P/A(kg/cm2)
makin rendah.1:4 kuat tekan 15,59 Mpa, 1:10 Dimana :
kuat tekan 2,40 Mpa pada 1;12 naik sedikit P = Beban maksimum (kg)
menjadi 2,47 Mpa(Trisnoyuwono, 2009) A = Luas penampang benda uji (cm2)
Tabel 1.Syarat mutu kekuatan adukan semen Pengujian berat jenis atau densitas = W / V
Portland (gr/cm3)
Kekuatan Adukan Dimana:
S- S-
Pada S-325 S-400 S-S
Umur (kg/cm2)
475 550 W = Berat contoh (gr)
1 hari − - - - 225 V = Volume contoh (cm3)
3 hari 200 250 300 350 425 Pengujian Porositas: (SNI-03-0691-1989)
7 hari 275 325 375 450 525
28 hari 325 400 475 550 - Perhitungan:
Sumber : Teknologi Beton, Wuryati S dan Penyerapan Air = A – B/ B x 100%
Candra R, 2001. Dimana: A = Berat basah
B = Berat Kering
METODE PENELITIAN Komposisi Bahan Baku:
Bahan dan Alat Penelitian Komposisi beton mengacu pada Komposisi K
Bahan yang digunakan adalah : semen PCC, 300 WC 0,52
pasir, limbah karbit, feldspart dan air Semen = 413 kg
Alat yang digunakan adalah: pengaduk, Pasir = 681 kg
timbangan, cetakan kubus, sendok semen, ember, Kerikil = 1021 kg
mixer Air = 215 lt
Komposisi bahan baku yang akan digunakan
Waktu dan Tempat Penelitian pada penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Penelitian dilakukan secara berkala dalam dibawah ini dengan skala perbandingan yang
jangka waktu 180 hari dari tanggal 1 januari lebih kecil dari K.300
sampai 30 juni 2015, bertempat di Laboraturium Tabel 2 Konmposisi bahan baku pembuatan
Balai Pengelolaan Mineral Lampung – LIPI. beton semen
BAHAN % PENAMBAHAN LIMBAH KARBIT
BAKU K.10 K.20 K.30 K.40 K.50
Prosedur Penelitian SEMEN (gr) 185,85 165,20 144,55 123,90 103,25
Penelitian ini meliputi pengambilan contoh PASIR (gr) 341 341 341 341 341
LIMBAH
limbah karbit dan agregat alami feldspart, semen, KARBIT(gr)
20,65 41,30 61,95 82,6 103,25
pasir dan air lalu dilakukan penimbangan sesuai FELDSPART
511 511 511 511 511
dengan komposisi, diaduk dengan mixer dan (gr)
AIR (ml) 108 108 108 108 108
didapat adonan. Adonan dicetak pada cetakan
Keterangan: K= Komposisi 10,20,30,40 dan 50
bentuk kubus ukuran 5x5x5 cm setelah tercetak
didiamkan dalam ruangan lembab, selanjutnya
dilakukan tes kuat tekan umur 28 hari dan uji HASIL DAN PEMBAHASAN
fisik lainya berat jenis dan porositas Pengujian kuat tekan beton, berat jenis dan
porositas dilakukan setelah balok kubus berumur
Pengujian dan pengumpulan data 28 hari. Hasil pengujian beton kubus dengan
Pengumpulan data dalam penelitian ini subsitusi limbah karbit sebanyak 10%, 20%,
adalah tes laboratorium, langkah-langkah dalam 30%, 40% dan 50% serta pemakaian feldspart

ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 4 No. 2 Mei 2015 121


sebagai agregat berukuran seperti pasir dapat lebih cepat bereaksi dengan air
dilihat pada hasil di bawah ini: dibandingkan bahan yang lainnya sehingga
memungkinkan menghasilkan kuat tekan
yang kuat. Akan tetapi pada penambahan
limbah karbit sebanyak 50 % terjadi
Hasil Pengujian penurunan kuat tekan hal ini terjadi tingkat
Tabel 3. Hasil Uji Fisik Beton Semen optimum pada penambahan limbah karbit
JENIS UJI % PENAMBAHAN LIMBAH KARBIT yang tidak memungkinkan sampai 50%
FISIK K.10 K.20 K.30 K.40 K.50
KUAT untuk mensubsitusi semen dikarenakan
402,3 436,2 380,4
TEKAN 310,54 358,7
5 0 1 peran dari semen tidak tergantikan oleh
(kg/cm2)
BERAT
limbah karbit dan sifat-sifat semen secara
JENIS 3,02 2,88 2,73 2,56 2,50 keseluruhan tidak dimiliki juga oleh
(gr/cm3) limbah karbit. Dari tabel 3 dapat dilihat
POROSIT 11,12
AS (%)
12,802
3
9,502 7,765 7,350 peningkatan kekutan beton pada
penambahan 10 % = 310,54 kg/cm2,
Pembahasan 20%= 358,70 kg/cm2, 30% = 402,35
1. Setelah melakukan pengujian beton kg/cm2, dan penambahan 40% = 436,20
masing-masing jenis komposisi dan kg/cm2. Dan terjadi penurunan pada
didapatkan hasil kuat tekan, maka dapat penambahan 50% = 380,41 kg/cm2. Kuat
dilihat bahwa masing-masing komposisi tekan beton pada penambahan10 % - 50 %
dari K10 sampai K 40 mengalami secara keseluruhan melebihi kekuatan
peningkatan yang cukup signifikan setelah beton standar K.300 yang berarti 300
dilakukan penambahan limbah karbit kg/cm2, sedangkan hasil pengujian
sebagai subsitusi semen hal ini semuanya diatas. Selain itu agregat alami
dikarenakan sifat fisik limbah karbit yang feldspart juga mempunyai pengaruh
mudah halus sehingga dengan tingkat penting hal ini dikarenakan feldspart
kehalusan tersebut limbah karbit dapat dibuat sama ukuran dengan butir pasir dan
masuk kerongga-rongga yang terdapat mempunyai peran yang dapat memberikan
dalam semen dan akan mempercepat kekuatan karena feldspart mempunyai
reaksi kimia sehingga akan meningkatkan tingkat kekuatan sebesar 6,0-6,5 Mohs.
kekuatan dan juga semakin bertambah Dengan begitu dapat dikatakan limbah
umur beton semakin tinggi kekuatan beton karbit berperan secara signifikan sebagai
yang dihasilkan hal ini berkaitan dengan pengganti semen dan mibneral feldspart
terjadinya proses pengerasan yang terjadi dapat dijadikan alternatif sebagai
pada pasta semen sehubungan dengan pengganti agregat halus seperti pasir.
tingkat reaksi pada masing-masing mineral 2. Seiring dengan peningkatan kekuatan
pembentuk semen yang ditambahkan pada tekan beton maka hal ini terjadi
penelitian ini, limbah karbit dan berbanding terbalik dengan jumlah
feldspartnmemiliki sifat sebagai pengikat porositas yang ada pada beton yaitu
bila dicampur dengan air juga merupakan semakin banyak penambahan limbah
pengikat pasir sedangkan silika karbit maka semakin kecil porositas. Hal
mempunyai sifat hydophilic yaitu sifat ini disebabkan limbah karbit yang bersifat
untuk menarik atau mengikat air sehingga halus dan mudah halus akan mengisi
apabila limbah karbit , feldspart dan silika rongga-rongga yang ada pada pasta semen
bila tercampur dengan air maka akan atau beton menggantikana udara yang ada
terjadi suatu ikatan yang kuat dan dirongga. Limbah karbit bersifat padat
berkurangnya pori-pori yang ada didalam sehingga ketika masuk ke rongga dan
beton. Limbah karbit dan feldspart yang bereaksi dengan air maka akan terjadi
kedua-duanya adalah mineral pembentuk ikatan yang kuat dan akan meminimalisir
semen yang mengandung unsur kalsium terjadinya rongga. Hal ini dapat kita lihat
dan silika serta alumunium. Unsur CaO dari tabel 3 hasil pengujian, porositas
dan SiO2 pada bahan baku merupakan semakin menurun secara berturut-turut
komposisi yang menghasilkan senyawa dari penambahan limbah karbit 10 % =
perekat C-S-H yang lebih masif dan yang 12,802%, 20% = 11,123, 30% = 9,502%,
40%= 7,765% dan 50% = 7,350%.

122 TAPAK Vol. 4 No. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098


3. Pada hasil uji berat jenis dapat kita lihat Universitas Gunadarma, Jurusan Teknik
pada tabel 3 bahwa semakin banyak Sipil, 2015
jumlah penambahan limbah karbit maka 3. Hosam El-Din Saleh, et al,
semakin kecil pula berat jenis dari beton
Characterization of Polyester-Cement
hal ini disebabkan peran semen digantikan
oleh limbah karbit sehingga beton menjadi Composite Used for the Imobilization of
lebih ringan, seperti diketahui bahwa berat Radioactive Wastes, INTECH, Chapter
jenis dari semen adalah 3-3,2 gr/cm3 10, 2012
sedangkan limbah karbit 2,2 gr/cm3. 4. http://www,bashundharacement.com,
Dengan semakin kecilnya berat jenis Portland Cement Composite (PCC),
seiring semakin menaiknya penambahan diakses tgl.08 April 2015
limbah karbit dalam beton maka berat
5. Law Tjun Nji, Semen, Jenis
beton semakin ringan akan tetapi hal ini
tidak berpengaruh pada kekuatan beton Pemeriksaan Sederhana, 2015
dikarenakan agregat alami feldspart dapat 6. Hariawan, Julian, B, Pengaruh
membantu memberikan kekuatan yang Perbedaan Karakteristik Type Semen
positif terhadap beton. Ordinary Portland Cement (OPC) dan
Portland Composite Cement (PCC)
SIMPULAN DAN SARAN
Terhadap Kuat Tekan Mortar,
Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan Universitas Gunadarma, Fakultas
sebagai berikut: Teknik Sipil dan Perencanaan, 2007
1. Penambahan limbah karbit yang berasal 7. Nurdiyanto, Kresna, Perbedaan OPC,
dari bengkel pengelasan karbit dengan PCC, PPC, Civil Engineers Blog, 2012
kandungan CaO 60 % pada beton 8. Ardiansyah, Apa Beda Semen Portland
sebagai subsitusi semen dapat Tipe I, PCC dan SCC, Science and Civil
memberikan dampak nilai kuat tekan
Structure Media, Artikel Teknik Sipil,
yang meningkat seiring dengan %
penambahan yang semakin banyak dan Sains dan Keamanan Konstruksi, 2011
nilai porositas dari beton semakin kecil. 9. https://perdalpro.wordpress.com, Pra
2. Mineral feldspart sebagai agregat alami Design Pabrik Portland Composite
dapat memberikan dan menambah Cement Dengan Proses Kering, ITS
kekuatan beton yang terlihat dari nilai Chemical Enginering, 2014
kuat tekan yang melebihi K.300 yaitu 10. Md. Uddin, Alhaz, et al, Experimental
semuanya > 300 kg/cm2 dengan dibuat
Study on Strengicth Gaining Characteris
ukuran butir seperti pasir hal ini
disebabkan kekuatan dari feldspart of Concrete Using Portland Composite
cukup tinggi sebesar 6-6,5 Mohs. Cement, KSCE Journal of Civil
Enginering, DOI 10.1007, 2014
Saran 11. https://rdianto.wordpress.com, Semen
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut PCC, diakses tgl 11 April 2014
mengenai feldspart sebagai agregat dengan
12. Anonim, Universitas Sumatera Utara
melihat pengaruh ukuran partikel terhadap mutu
kuat tekan beton K.300 13. Dermawan,Husni, Moch, Model Kuat
Tekan, Porositas, dan Ketahanan Aus
DAFTAR PUSTAKA Proporsi Limbah Peleburan Besi dan
1. http://ekbis.sindonews.com, Produksi Semen Untuk Bahan Dasar Paving
Semen Nasional 2016 Diperkirakan 80 Block, Universitas Negeri Semarang,
Juta Ton, 14 November 2013, diakses Jurusan Teknik Sipil, Jurnal Teknik
tgl.08 April 2015 Sipil dan Perencanaan No.1 Vol 13
2. Hendy Febriyanto, Pemanfaatan Limbah Januari 2011, hal 41-50
Bahan Padat Sebagai Agregat Kasar 14. Al-Huda, Nafisah dan Gunawan, Hendra,
Pada Pembuatan Beton Normal, Pemanfatan Limbah Karbit Untuk
Meningkatkan Nilai CBR Tanah

ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 4 No. 2 Mei 2015 123


Lempung Desa Cot Seunong,
Konverensi Nasional Teknik Sipil 7
(KoNTekS 7), UNS Surakarta, 2013
15. Trisnoyuwono, Diarto dkk, Beton Non
Pasir Dengan Agregat Dari Batu Alam
(Batu Ape) Sungai Lua Kab. Kepulauan
Talaud Sulawesi Utara, Forum Teknik
Sipil No.XIX/1 Januari 2009

124 TAPAK Vol. 4 No. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098

Anda mungkin juga menyukai