PERANCANGAN
12
digunakan pada perencanaan jembatan rangka baik dikehidupan nyata maupun
dimodel prototype jembatan.
13
pejalan kaki maka bentuk warren dengan kombinasi arch yang kami pilih karena
memiliki kelebihan bentuk rangka yang paling stabil dan juga memiliki lendutan
yang kecil, lendutan dalam suatu struktur digunakan sebagai parameter dalam
kenyamanan khususnya jika digunakan untuk pejalan kaki.
14
Gambar 3. 5 Tampak Perspektif
15
Gambar 3. 8 Tampak Atas
16
yang ada pada pembebanan jembatan ini adalah berat material kayu balsa,
lantai jembatan dan juga sambungan (lem dan tali).
➢ Beban Hidup (LL): Berdasarkan RSNI T-02-2005 ayat 3.7, beban hidup
yang dimaksud adalah beban uji yang direncenakan sebesar 100 kg.
➢ Kombinasi pembebanan yang digunakan pada perencanaan ini adalah D+L
yang digunakan sebagai beban ultimate agar mendekati dengan rencana
serta diharapkan tidak overdesign sehingga desain yang dihasilkan akan
lebih efisien.
3. Hasil gaya dalam akibat beban statis terpusat 100 kg di tengah bentang
menggunakan program SAP2000
Gambar 3. 9 Gaya Aksial Batang Akibat Beban Titik 100 kg di Tengah Bentang
17
A2=A4 206,16 76,3 TEKAN
A3 200 107,9 TEKAN (max)
D1=D12 111,8 64,1 TEKAN
D3=D10 223,6 30,2 TEKAN
D5=D8 269,3 36,4 TEKAN
18
Untuk penampang persegi panjang, angka kelangsingan yang harus
diambil adalah nilai terbesar di antara Le1/d1 dan Le2/d2 ;
Le1/d1 = 200/30 = 6,7
Le2/d2 = 100/10 = 10
Lalu ambil nilai yang terbesar Le/d = 10 < 50 … OK!
3. Menghitung kuat tekan sejajar serat (Fc*)
Fc = 0,8 × Fc (table) Fc* = Fc × CM × CT × CF × CI
= 0,8 × 4,8 MPa = 3,84 × 1 × 1 × 1 × 1
= 3,84 MPa = 3,84 MPa
4. Menghitung factor stabilitas batang tekan (Cp)
0.822 × Emin 0.822 × 3710
FCE = 2
= = 30,5 MPa
(Le/d) (10)2
19
2. Luas penampang bersih netto (An)
Perlemahan yang disebabkan oleh alat sambung dengan perekat dan
adalah sebesar 0%, maka;
An = Ag
= 200 mm2
3. Perhitungan Kuat Tarik Terkoreksi (Ft’)
Ft’ = Ft × CM × CT × CF × CI × KF × Øt × λ
Ft’ = 3,28 × 1 × 1 × 1 × 0.8 × 2.7 × 0.8 × 1
Ft’ = 5,66 MPa
4. Perhitungan Kapasitas Tarik (T’)
T’ = Ft’ × An = 5,66 N/mm2 × 200 mm2 = 1132 N = 113,2 kg
T’ > Tu
113,2 > 87,6 kg … OK!
7. Kontrol Lendutan
Perhitungan lendutan yang terjadi pada jembatan rangka Paricara Dharma
akibat beban uji statis terpusat ditengah bentang sebesar 100kg menggunakan
bantuan program analisa struktur yaitu SAP2000. Adapun nilai lendutan yang
terjadi pada struktur jembatan rangka Paricara Dharma sebesar 0,00353m atau
0,353cm
20
Kontrol acuan lendutan menggunakan acuan peraturan yang terdapat pada
TOR lomba. Lendutan yang diijinkan sebesar 1cm. adapun pengecekan lendutan
adalah sebagai berikut:
Pengecekan Kontrol Lendutan
0,353cm < 1cm ……OK!
Lendutan yang terjadi pada prototype jembatan rangka paricara dharma
tidak melebihi batas lendutan yang diijinkan pada peraturan.
21
S1 S2
S3 S4
Gambar 3. 12 Detail Komponen Sambungan S1-S4
S5 S6
S7
Gambar 3. 13 Detail Komponen Sambungan S5-S7
22
Untuk mendapatkan hasil potongan profil kayu balsa yang cepat dan akurat
kami menggunakan alat pemotong yang telah dimodifikasi, tidak hanya itu juga
sebagai penunjang agar hasil potongan kayu lebih efisien maka diperlukan material
schedule. Fungsi dari material schedule ini adalah untuk mengurangi material yang
terbuang percuma (wasting material) pada saat proses pemotongan, yang mana
target pemotongan untuk satu batang ditargetkan harus sampai habis atau
setidaknya memnimalisir sisa kayu yg terbuang. Adanya material schedule ini juga
digunakan agar pada saat proses pemotongan bisa dilakukan dengan cepat dan
akurat sesuai dengan kebutuhan. Adapun material schedule yang kita buat terlampir
pada proposal ini.
23
Tabel 3. 2 Dimensi yang Digunakan untuk Batang Tekan
Luas
No. Batang Dimensi Batang
Penampang
1 A1=A5 200 mm2 20mm × 10mm
2 A2=A4 200 mm2 20mm × 10mm
3 A3 200 mm2 20mm × 10mm
4 D1=D12 100 mm2 10mm × 10mm
5 D3=D10 100 mm2 10mm × 10mm
6 D5=D8 100 mm2 10mm × 10mm
Luas
No. Batang Dimensi Batang
Penampang
1 B1=B6 200 mm2 20mm × 10mm
2 B2=B5 200 mm2 20mm × 10mm
3 B3=B4 200 mm2 20mm × 10mm
4 D1=D6 100 mm2 10mm × 10mm
5 D2=D5 100 mm2 10mm × 10mm
24