Di Mesir :
± 3.200 tahun Sebelum Masehi, Air Sungai Nil untuk
irigasi, bangunan peluap/pelimpah.
± 500 tahun Sebelum Masehi, Bendungan dengan
panjang ± 100 M, tinggi 12 M untuk irigasi ±100 Ha.
Di Indonesia :
Air untuk irigasi di Pulau Jawa, Tahun ± 1852, Bendungan
Glapen di Kali Tuntang, Jawa Tengah untuk perkebunan
kapas ± 14.000 Ha.
Tahun ± 1908, Bendung Lengkong di Kali Brantas, Jawa Timur
untuk tanaman tebu dan irigasi pertanian ± 40.000 Ha. Irigasi
Banjar Cahyana di Banyumas, Waduk Pejalin di Malahayu
Brebes dan irigasi Pemali – Comal di Pekalongan.
• Tahun 1957, Bendungan Serbaguna Jatiluhur Kali Citarum
untuk irigasi 230.000 Ha dan PLTA 125 MW.
• Tahun 1970, banyak Bendung, Bendungan dibangun seperti
Sengguruh, Karang Kates, Wlingi , Lodoyo, Wonorejo, Widas,
Gunung Sari (kali Brantas), Saguling, Cirata, Curuk (kali
Citarum), Sempor (di Gombong Jawa Tengah), Riam Kanan
(Kalimantan), Garugu, Bakaru (Sulawesi Selatan), Batang
Agam, Maninjau, Tes, Besai, Tangga, Renun, Koto Panjang
(Sumatera) dan lain – lain.
Hydrology has been a subject of
Ancient
investigation and engineering for
millennia. For example, about
Hydrologic
4000 B.C. the Nile was dammed
to improve agricultural
History
productivity of previously barren
lands. Mesopotamian towns
were protected from flooding
with high earthen walls.
Nile River
Aqueducts were built by the
Greeks and Ancient
The longest
Romans, while the History of
China shows they built irrigation
river in the
and flood control works. The
ancient Sinhalese used hydrology
world
to build complex irrigation Works
in Sri Lanka, also known for
(6650 km)
invention of the Valve Pit which
allowed construction of large
reservoirs, anicuts and canals
which still function.
http://www.bibleplaces.com/aswan.htm
9
• Persediaan air tawar dunia hampir
seluruhnya berasal dari hujan sebagai hasil
penguapan dari air laut.
• Siklus Hidrologi adalah proses peralihan
dari penguapan air laut bergerak keatas
menjadi dingin, membeku menjadi titik –
titik air yang berkumpul banyak dan turun
menjadi hujan.
Bibliographical Acknowledgment
referenced publication for content development
Peixoto and Kettani, 1973
The Control of the Water Cycle
Scientific American - Vol. 228 - pp. 46-6
Indonesia, Tropis
hujan
salju
Pengembangan dan pengelolaan
data hujan, debit...?
Pengamatan
Prediksi
Tantangan..
Banjir
Kekeringan
• Banjir Dan Kekeringan Selalu
Berpasangan
• RASIO Qmax Dan Qmin.....
Kwalitas air
Pertanian
Perikanan
Pariwisata
Energi
Industri
Penurunan tanah
Pemanasan Global
Persoalan Pada Alokasi Dan Manajemen
Sumberdaya Air
Kekeringan, terutama di musim kemarau
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya air untuk:
• Irigasi dalam rangka mendukung swasembada pangan
• PLTA yg menggunakan sumber daya renewable dengan pencemaran
lingkungan yg minim
• Industri, perikanan, dan rekreasi
• Perlindungan kawasan dari banjir
Menurunnya mutu baku lingkungan akibat pencemaran oleh buangan air
limbah, baik limbah industri maupun domestik
Penurunan muka air tanah akibat eksploitasi tak terkendali
Banjir akibat pengelolaan hutan yg kurang memperhatikan aspek konservasi
tanah dan air
Keterbatasan dana untuk pembangunan infrastruktur yang diperlukan (perlu
strategi )
Tidak tersedianya biaya operasi dan pemeliharaan (O&P) yang memadai
Dll.
Persoalan perencanaan bidang SDA dapat dipandang
sebagai proses pembuatan keputusan
1. Keputusan yang harus diambil pada saat sekarang yg
umumnya bersifat tetap karena tidak akan berubah di
masa yang akan datang, misalnya: membangun
bendung, membangun bendungan (dam) untuk
reservoir, membangun tanggul, dan lain-lain.
2. Keputusan yang harus diambil untuk keperluan masa
yang akan datang. Keputusan ini bersifat tidak tetap,
dapat berubah sesuai dengan perkembangan
persoalan di masa yang akan datang. Misal:
penetapan pedoman operasi bendung, pedoman
operasi reservoir, dan lain-lain.
Keputusan yg bersifat tetap tsb. (no. 1) dapat
dikelompokkan dalam hal hal sbb.
• Apa yang harus dibangun untuk memecahkan persoalan? Dam,
saluran, PLTA, pompa air?
• Dimana bangunan air tersebut harus ditempatkan?
• Bagaimanakah bangunan-bangunan air tersebut? (Menyangkut
kapasitas dan dimensi dari bangunan air yang akan dibuat.)
• Kapan bangunan tersebut harus dibuat?
Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya.
Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk
dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah.
Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun
di bawah permukaan tanah.
Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan atau pada sumber daya air yang dapat
memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta
lingkungannya.
Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan
pengendalian daya rusak air.
Dari definisi diatas terlihat bahwa
Pengembangan Sumber Daya Air dimaksudkan :
Untuk memahami dan menerapkan pengetahuan
Sumber Daya Air mulai dari Tahap
perencanaan,
pendayagunaan,
pembangunan,
pemeliharaan dan
pengendalian terhadap daya rusak air.
2. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Dalam pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Air, dasar utama
kebijakan yang akan diambil harus mengacu kepada Undang – Undang
Sumber Daya Air Nomor 7 tahun 2004. (UU No 11 Tahun 1974 )
Tujuan
Penyediaan fasilitas, oleh proyek karena banyaknya variasi
kuantitas dan kualitas, waktu pasokan, serta menyesuaikan
penggunaan sumber daya agar sesuai dengan kebutuhan.
Mengembangkan SDA dapat diartikan mengatur struktural
komponen, layout, dan desain bersama dengan langkah-
langkah nonstruktural, jika ada, untuk melayani tujuan yang
telah ditetapkan.
Berapa banyak air yang dibutuhkan?
Untuk proyek penggunaan air, sangat
penting untuk mengetahui persyaratan saat
ini dan memprediksi durasi kebutuhan air
dalam periode rencana untuk antisipasi
penggunaan.