Anda di halaman 1dari 21

TUGAS STRUKTUR KAYU

KONSTRUKSI LANTAI KAYU


PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL

Disusun Oleh :

SITI MULYANTIKA

(15311029)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

DESEMBER 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah
tentang Konstruksi Rumah Kayu ini dalam bentuk maupun isinya yang
sederhana.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen struktur kayu Ibu Novi
Winarny S.T., M.T. yang telah memberikan tugas ini dan juga membimbing.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Bandar Lampung, 27 Desember 2017


Penulis

Siti Mulyantika

Page | i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 1
1.4 Batasan Masalah ............................................................................ 1

BAB 2. LANDASAN TEORI ...................................................................... 2


2.1 Pengertian Kayu ............................................................................ 2
2.1.1 Bagian-Bagian Kayu ............................................................ 2
2.1.2. Sifat Fisik Kayu ................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis kayu untuk lantai ......................................................... 5
2.3 Pengertian Lantai........................................................................... 8
2.4 Sambungan untuk lantai ................................................................ 8

BAB 3. PERMASALAHAN ......................................................................... 10

BAB 4. PEMBAHASAN ................................................................................ 11


4.1 Lapisan Lantai Kayu ..................................................................... 12
4.2 Konstruksi Lapisan Lantai Kayu ................................................... 12
4.3 Proses Pembuatan Lantai Kayu Di Pabrik .................................... 14

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 16


5.1 Kesimpulan ................................................................................... 16
5.2 Saran .............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

Page | ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Kayu .................................................................... 2

Gambar 2.2 Lantai kayu jati ............................................................................. 5

Gambar 2.3. Lantai kayu ulin........................................................................... 6

Gambar 2.4. Lantai Kayu Bengkirai ................................................................ 6

Gambar 2.5. Lantai kayu sonokeling ............................................................... 7

Gambar 2.6. Lantai Kayu Keruing ................................................................... 7

Gambar 2.7. Sambungan Kayu 1 ..................................................................... 8

Gambar 2.8. Sambungan kayu 2 ...................................................................... 9

Gambar 4.1. Variasi bentuk dan motif lantai parket kayu ............................... 12

Gambar 4.2. Bentuk profil papan parket kayu ................................................. 12

Gambar 4.3. Bentuk alur dan lidah pada papan parket kayu ........................... 13

P a g e | iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan membangun sebuah bangunan, baik bangunan sederhana maupun
bertigkat tentunya dibutuhkan sebuah struktur dan konstruksi yang kuat. Dengan
struktur dan konstruksi yang baik maka bangunan tersebut dapat bertahan lama.
Selain dengan konstruksi yang kuat juga didukung dengan bahan bangunan yang
digunakan.
Kayu merupakan salah satu kekayaan alam yang sang maha Pencipta
berikan pada mahkluknya untuk diolah sebaik mungkin. Harus diketahui juga,
didunia ini ada banyak sekali jenis kayu, bisa ribuan bahkan ratusan ribu jenis dan
masing-masing mempunyai kelebihan serta manfaatnya tersendiri.
Begitupun untuk lantai kayu. Tidak sembarang kayu yang bisa digunakan
untuk lantai kayu. Kita harus meninjau beberapa aspek kelayakan kayu tersebut
untuk dijadikan lantai. Salah satu aspek paling penting adalah kekuatan dan
keawetan. Selain kekuatan dan keawetan anda juga harus meninjau dari segi
kehalusan, ketahanan terhadap rayap dan perubahan cuaca.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah kayu dapat dijadikan bahan konstruksi lantai rumah?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari makalah ini yaitu membahas tentang kayu-kayu yang
digunakan dalam konstruksi lantai. Tujuan daripada makalah ini yaitu untuk
mengetahui konstruksi lantai kayu lebih mendalam dan detail. Sehingga wawasan
kita sebagai mahasiswa teknik dapat bertambah.

1.4 Batasan Masalah


Pembahasan hanya meliputi jenis-jenis kayu lantai yaitu kayu jati, kayu ulin,
kayu bengkirai, kayu sonokeling, dan kayu kruing, serta metode pembuatannya.

Page | 1
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kayu


Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kebutuhan. Pengertian
kayu disini adalah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-
pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah
diperhitungkn bagianbagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan dalam bentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun
kayu bakar.

2.1.1 Bagian Kayu

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Kayu

1. Kulit , adalah bagian terluar kayu yang berfungsi sebagai pelindung


bagian-bagian yang terdalam.
2. Kambium merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening.
Pertumbuhan kambium mlingkari kayu, ke arah luar membentuk
kulit baru menggantikan kulit lama yang telah rusak dan ke arah
dalam membentuk kayu yang baru.

Page | 2
3. Kayu gubal, bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang
masih hidup, terletak disebelah dalam kambium dan berfungsi
sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan.
4. Kayu teras terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-
perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal bagian dalam,
disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain
proses kehidupan
5. Hati merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran
tahun (tidak mutlak pada pusat bontos).
6. Lingkaran tahun tumbuh antara kayu yang terbentuk pada
permulaan dan pada akhir suatu musim. Lingkaran-lingkaran tahun
ini menunjukkan umur pohon.
7. Jari-jari dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi
sebagai tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses di
daun guna pertumbuhan pohon.

2.1.2 Sifat Fisik Kayu

1. Berat jenis

Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara


minimum 0,20 (ky. Balsa) hingga BJ 1,28 (ky. Nani) (Damandauw JF,
1982). Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya,
semakin ringan suatu jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya.

2. Keawetan Alami Kayu

Keawetan kayu alami ialah ketahanan kayu terhadap serangan dari


unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk,
cacing laut dan makhluk lainnya yang diukur dengan jangka waktu
tahunan.

3. Warna-warna kayu

Page | 3
Warna kayu ada beraneka macam, antara lain warna kuning, keputih-
putihan,coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-
merahandan lain sebagainya. Warna kayu ini disebabkan oleh zat-zat
pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

4. Higroskopik

Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau


melepaskan air atau kelembaban. Sifat higroskopik merupakan suatu
petunjuk bahwa kelembaban kayu sangat dipengaruhi oleh
kelembaban dan suhu udara.

5. Tekstur

a) Kayu bertekstur halus, contoh : giam, lara, kulim dan lain lain.
b) Kayu bertekstur sedang, contoh : jati, sonokeling dan lain lain.
c) Kayu bertekstur kasar, contoh : kempas, meranti dan lain lain.

6. Serat

Serat kayu ini berhubungan dengan sifat kayu yang menunjukkan arah
sel-sel kayu di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat
dapat ditentukan oleh arah alur-alur yang terdapat pada permukaan
kayu.

7. Berat Kayu

Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun,
rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air yang terkandung
dan zat-zat Ekstraktif Di Dalamnya.

8. Kekerasan Kayu

a) Kayu sangat keras, contoh : balau, giam, dan lain-lain.


b) Kayu keras, contoh : kulim, pilang dan lain-lain.
c) Kayu sedang kekerasannya, contoh : mahoni, meranti, dll.

Page | 4
2.2 Jenis-Jenis Kayu Untuk Lantai

1. Kayu Jati

Jati sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai jenis kayu yang benar-benar
Top. Memiliki kekerasan kelas I dan keawetan kelas I dan II membuat kayu jati
ini banyak peminatnya. Selain dari itu, kayu jati banyak dipiliha karena memiliki
corak alami yang sangat bagus.

Bahkan menurut beberapa sumber, corak dari kayu jati ini adalah corak
paling baik diantara jenis kayu lain yang ada d Indonesia..Salah satu kelebihan
kayu jati lain adalah memiliki ketahanan terhadap rayap yang sangat baik.

Gambar 2.2 Lantai kayu jati

2. Kayu Ulin

Kayu ulin adalah jenis kayu paling keras dan paling awet diantara kayu
lain yang cocok untuk lantai kayu. Kayu ulin memiliki tingkat keras kelas I dan
tingkat awet kelas I, tahan terhadap perubahan cuaca, bahkan jika kayu ini
difungsikan dalam air kekuatan kayu ini dapat diandalkan.

Kayu ulin banyak digunakan untuk penahan rel kereta api, kapal laut, dan
jenis-jenis keperluan lain yang membutuhkan kayu super kuat. Kayu ulin juga
sangat sering digunakan untuk decking dan lantai kayu luar ruangan karena
ketahanan terhadap cuaca tersebut.

Page | 5
Gambar 2.3. Lantai kayu ulin

3. Kayu Bengkirai

Kayu bengkirai adalah jenis kayu yang sangat bagus dalam ketahanannya
terhadap perubahan cuaca. Kayu ini memiliki tingkat kekerasan kelas I, II dan
tingkat keawetan kelas I. kayu ini sangat keras. Maka tidak heran jika kayu ini
lebih banyak digunakan untuk lantai kayu luar ruangan atau juga untuk decking.

Gambar 2.4. Lantai Kayu Bengkirai

4. Kayu Sonokeling

Kayu sonokeling ini memiliki kelebihannya sendiri yang tidak dimiliki


kayu jenis lain. Yaitu warnanya yang hitam. Kayu hitam ini menjadi daya Tarik
sendiri bagi anda yang menyukai warna-warna unik, khas dan eksklusif maka
tidak heran jika lantai kayu sonokeling tidak pernah kehilangan peminatnaya.
Bukan hanya dari segi warna khasnya, kayu ini juga tergolong kayu keras kelas II

Page | 6
dan kayu awet kelas I dan II membuat kayu ini kami pilih dan menjadi parian
pilihan untuk anda.

Gambar 2.5. Lantai kayu sonokeling

5. Kayu Keruing

Kayu keruing juga termasuk jenis kayu yang memiliki khasnya sendiri.
Dimana kayu ini memiliki tingkat kekerasan kelas II dan tingkat keawetan kelas II
serta ketahanannya terhapa perubahan cuaca membuat kayu ini bisa dijadikan
alternative pengganti kayu Ulin yang harganya mahal.

Gambar 2.6. Lantai Kayu Keruing

Page | 7
2.3 Pengertian Lantai
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran
penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi
lantai secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk
karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul
adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah
digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan
sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari,
duduk di lantai, dan lain-lain.

Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan


membentuk karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat
mengambil konsep apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema
yang dapat diterapkan seperti etnik tradisional, modern minimalis, retro dan
sebagainya.

2.4 Sambungan Kayu Lantai

Yang disebut dengan sambungan kayu ialah dua batang kayu atau lebih
yang dissambung-sambung sehingga menjadi satu batang kayu panjang, dapat
mendatar ataupun tegak lurus dalam satu bidang atau bidang dua dimensi.

1. Sambungan kayu type melebar lidah lepas dan alur

Gambar 2.7. Sambungan Kayu 1

Page | 8
2. Sambungan kayu type melebar lidah dan lepas

Gambar 2.8. Sambungan kayu 2

Page | 9
BAB 3

PERMASALAHAN

Pada saat ini sudah banyak orang yang menginginkan sesuatu


yang lebih dari rumah tinggalnya, mulai dari nilai estetika serta kekuatan
dari bangunannya tersebut. Dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang ada, salah satunya kayu maka banyak orang yang menginginkan
rumah dengan material kayu khususnya pada lantai rumah mereka.

Tetapi banyak masalah yang terjadi saat kita berada di lapangan.


Dimana lantai-lantai kayu yang telah dibuat tidak sesuai. Yaitu terjadi nya
lantai yang berdecit, berbunyi, dan sebagainya. Terdapat kelonggaran
pada sambungan kayu sehingga menyebabkan kayu bergerak.

Dari permasalahan diatas, maka bagaimana merencanakan dan


merancang lantai kayu yang memiliki estetika, nyaman dan aman. Serta
metode seperti apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan
diatas.

Page | 10
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1. Lapisan Lantai Kayu


Lapisan lantai kayu atau yang biasanya disebut parket boleh dipasang pada
lantai beton yang diisolasi terhadap kelembapan dengan aspal. Cara lain juga
dapat dilakukan diatas lapisan plesteran yang padat dan rata pada konstruksi
loteng atas. Konstruksi lantai kayu dibagi atas dua macam, yaitu lapisan kayu
yang tipis dengan ukuran tebal 8 mm - 10 mm yang dilem diatas plesteran tersebut
yang juga sering dinamakan lantai parket kayu atau lantai kerakal kayu.

a). Lapisan Lantai kerakal kayu


Lantai kerakal kayu biasanya digunakan pada konstruksi lantai
bengkel atau pada tempat kerja disebuah pabrik maupun tempat kerja yang
besar, dan yang penting lagi adalah karena lantainya terbuat dari kay maka
maka lantai tersebut memiliki daya isolasi yang tinggi pula.
Ukuran lantai kerakal kayu dengan ketebalan 6 cm s.d. 14 cm dengan
ukuran 8/8 cm s.d. 8/20 cm ditanam dalam aspal diatas lantai beton dengan
bagian berserat serong ( dengan potongan melintang dan posisi pori-pori
kayu menghadap keatas).

b). Lapisan lantai parket kayu.


Lapisan lantai parket kayu terdiri dari kayu yang tipis dengan ukuran
tebal 8 mm s.d. 10 mm dan lebarnya 10 cm s.d. 15 cm, kemudian dilem
dengan perekat khusus pada lantai beton yang halus dan rata. Menurut cara
pemasangannya kita bisa memilih berbagai macam motif yang menarik
seperti, motif mosaik, motif serat kayu sejajar, motif serat diagonal dan
masih banyak variasi dan bentuk parket lantai kayu yang dapat dipilih sesuai
keinginan penghuni rumah.

Page | 11
Gambar 4.1. Variasi bentuk dan motif lantai parket kayu

4.2. Konstruksi lantai kayu


Konstruksi lantai kayu yang paling sederhana adalah lembaran papan-papan
kayu yang langsung terletak dan terpaku diatas konstruksi balok gelagar. Papan-
papan yang digunakan seharusnya berukuran paling sedikit tebalnya 20 mm
dengan ukuran lebar 9 cm s.d. 14 cm. Papan-papan tersebut dirapatkan dan
disambung dengan sambungan sisi tumpul, dengan sponing, dengan alur dan
isian atau dengan sambungan alur dan lidah. Bentuk dari profil papan-papan
tersebut seperti dibawah ini.

Gambar 4.2. Bentuk profil papan parket kayu


Apabila kita memilih sambungan sisinya dengan alur dan lidah, yang
paling baik ukuran lidahnya adalah dengan ketebalan 6 mm dan lebarnya 7 mm.
Untuk mematukan papan tersebut dengan lantai kayu selalu dilakukan dengan
pemakuan tersembunyi yaitu yang dipaku adalah pada bagian lidah. Sambungan-
sambungan memanjang harus dipasang selang-seling dan selalu pada bagian
tengahnya terletak persis ditengan-tengah balok gelagar.
Konstruksi ini biasanya digunakan pada lantai rumah tinggal sederhana
artinya diterapkan pada rumah tidak bertingkat. Untuk bangunan rumah tempat
tinggal yang bertingkat biasanya menggunakan konstruksi yang lebih baik lagi
yaitu dengan memakai dua lapisan. Lapisan pertama yang menjadi lantai dasar

Page | 12
yang terdiri-dari papan-papan dengan ketebalan 25 mm dengan lebarnya 6 cm s.d.
12 cm yang dipasang siku-siku atau membentuk sudut 45 derajat diatas konstruksi
gelagar dengan selisih di antara papan-papan masing-masing 1 cm s.d. 2 cm.
Kemudian sebagai lantai dasar dapat juga menggunakan multiplek atau kayu lapis
dengan ketebalan minimal 18 mm, bila lantai dasar menggunakan kayu lapis lebih
tipis ini dampaknya adalah bagian bawah menjadi kurang kuat dan tidak stabil.
Di atas lantai dasar ini dipasang lantai parket kayu, untuk konstruksi
dengan cara seperti ini jangan disamakan dengan lantai dari kayu parket yang
terbuat dari papan-papan tipis –tipis yang dilem pada lantai beton dan sebagainya.
Nah kalau yang dinamakan lantai parket adalah kayu masif, dengan ukuran
panjang antara 20 cm s.d. 60 cm, serta lebarnya 45 mm s.d. 110 mm dan dengan
ukuran ketebalan antara 18 mm sampai dengan 21 mm. Lantai parket kayu masif
selalu mempunyai alur dan lidah dipasang keliling yaitu alur dan lidah berada
pada 4 (empat) sisi dipapan parket tersebut. Kenapa harus empat sisi yang diberi
alur maupun lidah ini dilakukan agar proses penyatuan papan parket kayu menjadi
lebih kuat dan saling mengikat satu dan lainnya. Karena jumlahnya banyak dan
tersusun rapi maka proses penyatuan parket lantai ini harus dilakukan dan
dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman.

Gambar 4.3. Bentuk alur dan lidah pada papan parket kayu

Agar papan parket yang terpasang lebih kuat tertanam pada lantai maka
untuk pemasangannya tiap-tiap parket dikuatkan atau dimatikan dengan paku.
Untuk pemakuannya dilakukan tersembunyi dan masuk kedalam lantai
dasar. Nah cara seperti memaku pada bagian lidah ini akan menyembunyikan
bekas pemakuan sehingga tidak terlihat dari luar, dan dari sisi pandangan bekas
paku tidak terlihat dan ini akan menjadikan kesan baik. Untuk membenamkan

Page | 13
kepala paku pada bagian lidahnya biasaya tukang memakai alat pembenam paku
yang disebut dengan drip. Untuk membenamkan paku harus dilakukan secara hati-
hati agar tidak merusak bentuk parket lantai kayu itu sendiri.

4.3 Proses Pembuatan Lantai Kayu Di Pabrik

Bagaimanakah proses pembuatan lantai kayu dilakukan di pabrik? Lantai


kayu dikenal pula dengan sebutan lantai parket. Keunggulan utama yang dimiliki
oleh lantai ini adalah kesan alaminya terasa sangat kental. Pada dasarnya, lantai
kayu terbuat dari kayu gelonggongan yang diproses dengan serangkaian metode
yang salin berkaitan untuk menghasilkan potongan-potongan kayu yang sesuai
standar kualitas produk.

Tahukah Anda, pengolahan flooring kayu (decking) membutuhkan proses


yang sangat panjang. Proses ini dimulai dengan memilih jenis ayu yang layak
dipakai, mengingat tidak semua kayu bisa diolah menjadi lantai. Misalnya jika
Anda ingin membuat lantai dari kayu ulin, maka bahan baku berupa kayu yang
digunakan tersebut harus benar-benar sudah matang sehingga dapat diciptakan
sebuah lantai yang mempunyai daya tahan yang tinggi.

Berikut ini proses pembuatan lantai kayu yang biasa dilakukan di pabrik :

Mesin-mesin yang digunakan :

 Mesin planer berguna untuk meratakan sisi atas dan bawah flooring serta
sisi atas dan bawah decking hingga mencapai tingkat ketebalan yang
sesuai keinginan.
 Mesin sawer berfungsi untuk membelah material sisi samping dari flooring
dan decking hingga mencapai lebar maksimal yang diminta oleh
konsumen.
 Mesin handsaw berguna untuk memotong sisi panjang dari material papan
kayu untuk flooring dan decking.
 Mesin jointer berfungsi untuk meratakan sisi yang dipakai untuk area
sambungan dengan material yang lain.

Page | 14
 Mesin Tang and Groove (T&G) berguna untuk mendukung proses
pembuatan flooring, terutama membuat sambungan papan dengan papan
yang lain.
 Mesin gerinda berfungsi untuk membantu melakukan finishing pada
flooring dan decking.

Langkah-langkah pengerjaan :

1. Proses pembuatan lantai kayu dimulai dengan membelah kayu yang masih
berbentuk gelonggongan (log) menggunakan mesin sawer. Proses ini akan
menghasilkan papan-papan kayu yang berukuran cukup tipis dengan
ketebalan sekitar 15-20 mm. Setelah itu, semua papan kayu ini lantas
dipotong pada sisi lebarnya dengan ukuran tertentu sehingga menghasilkan
potongan-potongan kayu yang berbentuk kotak (sawn timber).
2. Seluruh sawn timber lalu dimasukkan ke dalam mesin oven atau kiln try.
Tujuannya yaitu untuk mengeringkan potongan-potongan kayu tersebut
hingga mencapai kadar air tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
3. Potongan kayu yang telah kering selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin
moulding. Di dalam mesin ini, potongan-potongan kayu tadi akan dibentuk
kembali sedemikian rupa serta diberi profil tang and groove (T&G).
Dengan demikian sambungan antar masing-masing papan pun menjadi
lebih kuat.
4. Proses berikutnya yaitu potongan-potongan kayu tadi dipindahkan ke
mesin double end. Di sini, semua potongan kayu tersebut bakal diberikan
profil T&G khususnya pada ujung-ujungnya. Sampai di langkah ini
sebenarnya lantai kayu sudah jadi dan siap pakai, tetapi penampilannya
masih kurang menarik.
5. Oleh karena itulah, pada tahap kelima ini dilakukan proses finishing
terhadap lantai kayu yang telah selesai dibuat. Lantai kayu tadi akan
diratakan permukaannya terlebih dahulu. Kemudian lantai tersebut dilapisi
dengan cairan pemoles untuk memberikan efek-efek tertentu berupa
warna, corak, dan kilauan.

Page | 15
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan pada makalah ini tentang konstruksi lantai kayu, maka
disimpulkan bahwa dalam membuat lantai kayu diperlukan pemilihan material
yang sesuai dan baik, dan metode yang dilakukan yaitu membuat lantai kayu
dengan bantuan pabrik. Sehingga lantai kayu yang dihasilkan bagus. Untuk
memustuskan memilih lantai kayu, kita harus memikirkan kegunaan serta
kebutuhan biaya yang keluar. Karena untuk membuat lantai kayu, biayanya cukup
besar dibanding dengan yang lain.

5.2 Saran
Konstruksi lantai kayu adalah suatu ide yang bagus. Tetapi harus diingat bahwa
Indonesia pada saat ini sedang mengalami krisis hutan, sehingga kita harus dapat
meminimalisr penggunaan kayu termasuk untuk bahan bangunan.

Page | 16
DAFTAR PUSTAKA

Rama, Putra Eka. 2013. “Kayu”, http://www.imaniadesain.com/kayu, diakses


pada 27 November.

Bambang. 2014. “Konstruksi Lantai Kayu”


http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-
bangunan-30/1116-bambwijanarko, diakses pada 27 November 2017

Beni. 2017. “Jenis-jenis kayu yang digunakan untuk lantai kayu”


http://www.kiosparquet.com/2017/08/jenis-kayu-lantai.html, diakses pada 27
November 2017.

Triatmojo, Yoko. 2012. “Macam-macam sambungan kayu”,


http://www.triatmojo.com/2012/03/macam-macam-sambungan-kayu, diakses
pada 27 November 2017.

Page | 17

Anda mungkin juga menyukai