Anda di halaman 1dari 70

Disiapkan oleh:

Munarus Suluch
munarusz@ce.its.ac.id

Version 1 Nop-2014
KAYU berdasar PKKI 1962
KAYU berdasar PKKI 1962
KUAT ACUAN KAYU
Macam2 Sambungan Mekanis

Macam sambungan mekanis yang perlu


diperhitungkan sbb :
Sambungan Tarik.
Sambungan Tekan.
Sambungan Lentur.
Sambungan Kombinasi Lentur & Aksial.
Macam2 Sambungan Mekanis

Macam sambungan mekanis ditinjau dari


alat sambungnya adalah :
Alat sambungan dengan Paku.
Alat sambungan dengan Baut.
Alat sambungan dengan Pasak Kayu.
Alat sambungan dengan Pasak Baja.
Alat sambungan dengan Perekat.
Macam2 Sambungan Mekanis

Macam sambungan mekanis ditinjau dari


beban yang dipikul :
Geser dipakai alat samb. Bout, paku, pasak
Kayu
Lentur dipakai alat samb. Baut, paku,
pasak.
Tarik dipakai alat samb. Pasak Kayu.
Tekan dipakai alat samb. Pasak Baja.
Macam2 Sambungan Mekanis
Macam pengujian sambungan mekanis
dapat dilihat dibawah ini :
Sambungan dgn alat Paku

Sambungan paku mempunyai berbagai macam


penampang paku seperti pada gambar dibawah ini,
sedangkan sifat sifat yang mempengaruhi sambungan
paku adalah :
Effisiensi yang besar
Perlemahan kecil
Relatif paling kaku diantara sambungan kayu
Beban pada penampang lebih merata.
Mudah pengerjaannya.
Sambungan dgn alat Paku

Gambar macam2 paku


A. Standart wire nail or spike E. Annular groaved
B. Cemend Coated F. Spirally groaved
C. Zinc coated or galvanized G. Spirally groaved and barbed

D. Chemical atched H. Baebed


Sambungan dgn alat Paku

Gambar type sambungan paku


Sambungan tampang satu dan sambungan tampang dua
Sambungan dgn alat Paku

Gambar tabel kekuatan paku


Sambungan dgn alat Paku

Cara pemasangan paku.


a) Dalam arah gaya.
12 d untuk tepi kayu yang dibebani
5 d untuk tepi kayu yang tidak dibebani
10 d jarak antara paku dalam satu barisan
b) Dalam arah tegak lurus gaya ( )
5 d untuk jarak sampai tepi kayu.
5 d untuk jarak barisan paku

Untuk selanjutnya dapat dilihat pada gambar ini


Sambungan dgn alat Paku

Gambar cara pemasangan paku


Sambungan dgn alat Paku

Prosedure perhitungan sambungan paku


Hitung gaya dalam batang yang disambung.
Tentukan tipe sambungan A s/d I
Tentukan macam sambungan (Tampang satu atau dua)
Lihat daftar V
Tebal kayu, panjang paku yg memenuhi syarat dan BJ kayu
Didapat kekuatan satu paku tampang satu
Bila tampang dua kekuatan 1 paku dikalikan 2
Menghitung jumlah paku dan disusun pemasangannya

Prosedure diatas tidaklah kaku pentahapannya


tergantung apa yang ditanyakan
Sambungan dgn alat Paku
contoh kasus 1

Suatu batang tekan menerima beban 750 kg, ukuran kayu yang dipakai 3/10. plat
penyambung dengan ukuran 2x2/10. Bila BJ kayu 0,5 dan kayu klas kuat II.
Rencanakan sambungan tsb dengan alat sambung paku.
Jawab.
Direncanakan sambungan tampang satu
Samb. E, b1=b2<b3 maka L paku > 2,5 b1=2,5x2 = 5 cm
daftar V kolom 2 b=30 mm dipakai paku 34/76 kekuatan Pijin =50 kg. ?
daftar V kolom 2 b=20 mm dipakai paku 28/51 kekuatan Pijin =34 kg.
daftar V kolom 2 b=20 mm dipakai paku 31/63 kekuatan Pijin =38 kg.
Jadi diperlukan paku =n1= P/Pijin = 750/34 = 22 paku (total 2x11 paku 28/51)
Jadi diperlukan paku =n1= P/Pijin = 750/38 = 20 paku (total 2x10 paku 31/63)
Direncanakan sambungan tampang dua
Samb. E, b1=b2<b3 maka L paku > b1+b2+b3+3d =2+2+3 > 7 cm
daftar V kolom 2 b=30 mm dipakai paku 38/89 kekuatan Pijin =2x63=126 kg.
dipakai paku 42/102 kekuatan Pijin =2x78=156 kg.
dipakai paku 34/76 kekuatan Pijin =2x50=100 kg.
dipakai paku 42/102 kekuatan Pijin =2x78=156 kg.
Jadi diperlukan paku =n2= P/Pijin = 750/126 = 6 paku (total 6 paku 38/89)
atau paku =n3= P/Pijin = 750/156 = 5 paku (total 5 paku 42/102)
atau paku =n = P/P = 750/100 = 8 paku (total 8 paku 34/76)
Sambungan dgn alat Paku
contoh kasus 2

Suatu konstruksi sambunan dengan alat sambung paku. Jumlah paku tiap sisi 40
batang (total 2x40 batang) dengan ukuran paku 4 BWG 8, Kayu klas kuat II BJ kayu
0,4. Kayu yang disambung 10/14 dengan plat penyambung 2x4/10.
Berapa kemampuan pikul sambungan tersebut.
Jawab.
Lihat daftar Va
paku 4 BWG 8 dgn BJ 0,4, b=40mm didapat Pijin =61 (tampang satu)
L paku = 102 mm
Bentuk sambungan E b1=b2 < b3
Tampang satu, syarat panjang paku = 2,5b1= 2,5x4 = 10cm
Tampang dua, syarat panjang paku = b1 + b2 + b3 + 3d= 4+4+8 > 16cm

Jadi paku yang memenuhi syarat tampang satu.


kekuatan satu paku Pijin = 61 Kg.
kekuatan 40 paku = 40x61kg = 2440 kg.
Ditinjau dari tampang kayu = 2x4x14xtk kayu = 9520 kg
kekuatan Pmaks = 2440 kg
Sambungan dgn alat Paku
dikerjakan dirumah

1. Suatu konstruksi batang tarik menerima beban sebesar P = 1500kg .


Batang terdiri dari kayu dengan ukuran 1x3/15 disambung dengan plat
penyambung 2x2/15. BJ kayu 0,4.(lihat gambar 1)
Rencanakan : -. Jml paku pada sambungan tsb.
-. Gambar sketsa samb tsb (sakala 1:10)

2. Suatu konstruksi penggantung atap, batang vertikal (V) meneruskan


gaya tarik sebesar 900 kg. Beban sementara dan kosntrukai tertutup.
Bila ukuran kayu yang dipakai untuk batang Vertikal (V) 2x4/12 dan
batang horizontal (H) 1x8/12 (lihat dambar 2)
Rencanakan : -. Jml paku pada sambungan tsb.
-. Gambar sketsa samb tsb (sakala 1:10)
2 3 2

15

Gambar 2

Gambar 1
Sambungan dgn Baut

Baut sebagai alat sambung, banyak dipakai meskipun


tidak baik karena mempunyai effisiensi rendah dan
deformasi rendah.

Asumsi yang dipakai adalah :


Tegangan dalam arah sambungan maupun arah
penampang baut dianggap rata.
Kekuatan ditentukan oleh kokoh desak kayu dan
kekuatan baut
Sambungan dgn Baut

Dasar dasar yang dipakai pada PKKI sbb :


1. Alat penyambung baut dibuat dengan baja ST 37 atau
setara.
2. Lobang baut mempunyai kelonggaran 1,5mm
3. D minimum baut 10mm (3/8) untuk tampang satu maupun
tampang dua. Untuk ketebalan kayu > 8cm dipakai baut
minimum 12,5mm ()
4. Baut harus menggunakan plat ikutan yang mempunyai
tebal minimum 0,3d maksimum 5mm. Juka berbentu
persegi empat dengan lebar 3d (d=diameter baut).
Jika baut berfungsi sebagai pelengkap tebal plat ikutan
minimu 0,2 d dan maksimum 4mm
Sambungan dgn Baut

Dasar dasar yang dipakai pada PKKI sbb :


5. Sambungan baut dibagi menjadi 3 golongan sesuai
dengan kekuatan kayu. Yaitu gol. I, II dan III.
Untuk mendapatkan kekuatan yang baik hendaknya
b = b/d diambil sesuai daftar perumusan yang berlaku.
Sambungan dgn Baut

Bentuk sambungan ada 2 yaitu :


Tampang satu. dan
Tampang dua
Sambungan dgn Baut

Daftar kekuatan sambungan baut untuk 1 baut :


Golongan I
Samb. Tampang Satu. S = 50 db1(1 - 0,6 sin )
= 4,8 S = 240 d2 (1 - 0,35 sin )

Samb. Tampang dua. S = 125 db3(1 - 0,6 sin )


= 3,8 S = 250 db1(1 - 0,6 sin )
S = 480 d2 (1 - 0,35 sin )
Sambungan dgn Baut

Daftar kekuatan sambungan baut untuk 1 baut :


Golongan II
Samb. Tampang Satu. S = 40 db1(1 - 0,6 sin )
= 5,4 S = 215 d2 (1 - 0,35 sin )

Samb. Tampang dua. S = 100 db3(1 - 0,6 sin )


= 4,3 S = 200 db1(1 - 0,6 sin )
S = 430 d2 (1 - 0,35 sin )
Sambungan dgn Baut

Daftar kekuatan sambungan baut untuk 1 baut :


Golongan III
Samb. Tampang Satu. S = 25 db1(1 - 0,6 sin )
= 6,8 S = 170 d2 (1 - 0,35 sin )

Samb. Tampang dua. S = 60 db3(1 - 0,6 sin )


= 5,7 S = 120 db1(1 - 0,6 sin )
S = 340 d2 (1 - 0,35 sin )
Dengan
S = kekuatan sambungan 1 paku dalam kg
= sudut antara gaya dan arah serat kayu
b1= tebal kayu tepi dalam cm
b3= tebal kayu tengah dalam cm
d = diameter baut dalam cm
Sambungan dgn Baut

Syarat penempatan baut harus mengikuti seperti dibawah


ini :
A. Arah gaya sejajar arah serat kayu
Jarak minimum
Antara sumbu baut dan ujung kayu 7d dan 10 cm
(kayu muka) yang dibebani
Antara sumbu baut dan ujung kayu 3,5 d
(kayu muka) yang tidak dibebani
Antara sumbu baut dalam arah gaya 6d
Antara sumbu baut dalam arah tegak lurus gaya 3d
Antara sumbu baut dengan tepi kayu 2d
Sambungan dgn Baut

Syarat penempatan baut harus mengikuti seperti dibawah


ini :
B. Arah gaya tegak lurus arah serat kayu
Jarak minimum
Antara sumbu baut dan ujung kayu 5d
(kayu muka) yang dibebani
Antara sumbu baut dan ujung kayu 2,5 d
(kayu muka) yang tidak dibebani
Antara sumbu baut dalam arah gaya 5d
Antara sumbu baut dalam arah tegak lurus gaya 3d
Sambungan dgn Baut

Syarat penempatan baut harus mengikuti seperti dibawah


ini :
C. Arah gaya tegak membentu sudut (0o < < 90o) dengan
arah serat kayu
Jarak minimum
Antara sumbu baut dengan tepi kayu 5d dan 6d
yg dibebani dalam arah gaya
Antara sumbu baut dengan tepi kayu 2d
yang tidak dibebani
Antara sumbu baut dalam arah gaya 3d
Sambungan dgn Baut
(Contoh Soal)

Suatu konstruksi penggantung atap, batang vertikal (V) meneruskan gaya tarik sebesar
1 ton. Beban sementara dan konstruksi tertutup. Bila ukuran kayu yang dipakai untuk
batang vertikal 2x4/16 dan batang horizontal (H) 1x10/16. kayu klas kuat II.
Rencanakan sambungan dengan alat sambung baut.

Jawab.
Sudut gaya dengan arah serat ada 0o dan 90o
Sambungan baut tampang dua, Kayu klas kuat II.

jadi sambungan golongan II, tampang dua = 4,3


direncanakan baut dengan d=b/ = 10/4,3 ~ 2,5 cm
Kekuatan 1 baut S1= 100 db3(1-0,6 sin) = 100.2,5.4(1-0,6 sin90o) =
S2= 200 db1(1-0,6 sin) = 200.2,5.10(1-0,6 sin90o) =
S3= 430 d2(1-0,35 sin) = 430.2,52(1-0,35 sin90o) =
kekuatan baut diambil terkecil Sijin = Kg
Jumlah baut yang diperlukan n = P/Sijin = 1000/ = buah baut.
Sambungan dgn Baut
(Dikerjakan dirumah)

1. Suatu konstruksi batang tarik menerima beban sebesar P=2 ton. Kayu yang
disambung 1x8/16 kayu klas kuat II. Bila direncanakan dengan sambungan
baut dan plat penyambungnya 2x 4/16.
Rencanakan kebutuhan dan susunan bautnya.

2. Batang tekan yang menerima beban sebesar P = 1000 kg.


Kayu klas kuat II, dengan ukuran 6/12.
Disambung dengan plat penyambung 2x3/12
Rencanakan kebutuhan dan susunan bautnya.
Sambungan Sudut
3 Macam Sambungan Sudut
Samb. sudut dengan gigi bt horisontal.

Samb. sudut dengan gigi bt vertikal.

Samb. Sudut menurut grs bagi sdt luar


Samb. sudut dengan
gigi bt horisontal.
Samb. sudut dengan
gigi bt diagonal.
Samb. Sudut menurut
grs bagi sdt luar
Samb. sudut dengan
gigi bt horisontal.
Syarat di PKKI 1963

Tebal takikan tidak boleh melebihi batas

tm h untuk 50o

tm 1/6 h untuk 60o


dimana h = tinggi balok mendatar
tm = tebal takikan yang dihitung dengan rumus sbb.

dan tengan ijin desak sudut sbb :


ds =ds // - (ds // - ds ) sin
Samb. sudut dengan
gigi bt horisontal.

N = S Cos
tm = (N / b ds )
Dimana N = gaya pd bidang takik bt
diagonal
Samb. sudut dengan
gigi bt horisontal.

N = S Cos
tm = (N / b ds )

Dimana N = gaya pd bidang takik bt


diagonal
Samb. sudut dengan
gigi grs bagi sdt luar.

N = S Cos
tm = (N Cos2 / b ds )

Dimana N = gaya pd bidang takik bt


diagonal
Panjang Kayu muka
Lm = (S cos )/ (b t//)
15 cm

Apabila didalam perhitungan syarat tebal takikan


tidak memenuhi syarat maka dipakai alternatif :
1. Dipakai sambungan gigi rangkap

2. Memperlebar batang kayu


Prosedure perhitungan

Mulai

Hitung gaya
yang terjadi

Ya Hitung panj.
Chek tm
kayu muka
Tidak
Selesai
Perlebar /
Dipertinggi
Sambungan gigi rangkap
Dasar pehitungan
Depan pakai gigi menurut grs bagi luar.
Belakang pakai gigi batang diagonal

Syarat yang harus dipenuhi :

Selisih takikan minimum 1 cm


Panjang kamu muka dihitung dari gigi belakang dan ditinjau dari
gaya total
Prosedure Disain
Mulai

Anggap gaya merata


pada gigi depan & belakang

Hitung tm2 (bulatkan) &


Hitung gaya S2 yang terjadi

Hitung S1 = S S2
Dari S1 hitung tm1

Chek Ya Hitung panj.


tm2-tm1>1 kayu muka
Tidak
Selesai
Perkecil tm2 &
Hitung S2
Contoh Kasus

Suatu detail kuda-kuda dengan sambungan sudut, kayu yang


dipakai 12/16 dan sudut =30.
Gaya pada batang diagonal S = 5500 kg.
sds// = 85 Kg/cm2, t// = 12 Kg/cm2..
Beban permanen dan konstruksi terlindung

Diminta : Rencanakan sambung sudut tsb.


Jawab :
Direncanakan gigi tunggal
ds =ds // - (ds // - ds ) sin
ds 30 =85 - (85 - 25) sin 30o =55Kg/cm2
ds15 =85 - (85 - 25) sin 15o =69,47Kg/cm2
Sin 30 = 0.5 Sin 15 = 0.26 cos 30 = 0.86 cos 15 = 0.97

Sambungan sudut (pilih dari type sambungan yg sdr kerjakan)


N = S cos 15 = 5500 x 0,96 = 5280 kg
tm = (N Cos2 / b ds )
= ( 5280 x (0.97))/ (12 x55)
= 7,76 cm > (syarat : H =16/4 = 4 cm)

Konstruksi dengan sambungan gigi tunggal tidak memenuhi syarat


Alternatif - Dipakai sambungan sudut dengan gigi rangkap
- Profil kayu diperbesar.
Jawab : (lanjutan)

Dipakai Alternatif gigi rangkap


Direnc. S2 = S = (5500) = 2750 Kg
tm2 = (N / b ds )= 27 500 (o.86) / (12 x 55) = 3.6 cm
dipakai pembulatan tm2 = h = 4 cm
Jadi S2 pembulatan = (tm2 ds b) / cos 30 = (4x25x12)/0.86 = 3036 Kg

S1 = S S2 = 5500 3036 = 2464 Kg


Grs bagi sudut luar Cos2 15o = 0.933
tm1 = (s1 Cos2 15o )/ b ds15= 2,8 cm dipakai tm1 = 3 cm.
Chek syarat PKKI tm2 tm1 > 1 maka 4 3 = 1 Ok

Kontrol tegangan : N1 = S1 Cos 15 = 2390 kg.


tk// = (N1 cos 15)/ b tm1 = (2390x0.97)/12x3 = 64,5 < 69,6kg/cm2,

Perhitungan kayu muka


lm1 = (S1 cos 30) / b x t// =(2464 x 0.5) / 12x12 = 14.8 cm
lm2 = (S Cos 30) / b x t// =(5500 x0.5) / 12x12 = 33 cm ok
Latihan Soal

1. Suatu detail kuda-kuda dengan sambungan sudut, kayu yang dipakai 12/16
dan sudut =30.
Gaya pada batang diagonal S = 5500 kg.
sds// = 85 Kg/cm2, t// = 12 Kg/cm2..
Beban permanen dan konstruksi terlindung.
Rencanakan Sambungan Tersebut.

2. Suatu sambungan sudud dari kayu 8/12, menerima beban gaya tekan
sebesar S=2000 kg. Adapun sudut sambungan tersebut = 20o.
Kayu klas kuat II, beban permanen dan konstruksi terlindung.
Rencanakan Sambungan sudut tersebut.
Sambungan Pasak

Prinsip kerja :
Suatu benda yang dimasukan sebagian pada
bidang sambungan dalam tiap bagian kayu yang
disambung, untuk meneruskan gaya dari satu ke
lainnya
Macamnya :
Pasak kayu persegi.
Pasak kayu bulat.
Pasak bulat sistem ku bler
Sambungan Pasak Persegi
Bahan kayu keras (t//ijin = 15 s/d 20 kg/cm2)
Cara meletakan : arah serat pasak // arah batang
Sambungan Pasak Persegi

Syarat pasak : t 1,5 cm


u5t
u 15 cm
b 10 cm
Dengan u = panjang pasak arah serat
b = lebar batang yg disambung.
t = tebal takikan batang yg disabung
Sambungan Pasak Persegi

Kekuatan ijin sambungan Pijin diambil


terkecil dari :
P1 = u.b.t//ijin pasak
P2 = b.t. tk// kayu yang disambung
Sambungan Pasak Persegi

Contoh kasus :
Sebuah batang tarik dari kayu klas II
menahan gaya S = 8500 kg.
ukuran kayu 1x14/16,
plat penyambung 2x7,5/16
t//ijin ps = 15kg/cm2; tk//= tr// = 85 kg/cm2
Ditanyakan :
Sambungan dgn pasak memanjang.
u t u t u t u t u

15 12 15 12 15 12 15 12 15
Sambungan Pasak Persegi
Jawab :
Luas bidang takikan : F = P/ tk// = 8500/85 = 100 cm2
dengan F = t.b jadi t = F/b = 100/16 = 6,25 cm
bila dipakai 1 ps pasak : t = (t)/2 = 6,25/2 = 3,125 cm
sedang syarat u = 5t = 5.3,125 = 16,625 > 15cm
bila dipakai 2 ps pasak : t = (t)/2 = 6,25/4 = 1,6 >1,5 cm
Jadi dipakai t = 1,6 cm > 1,5 cm
u = 12 cm > 5t
< 15 cm

u
Sambungan Pasak Persegi
Jawab :
Tegangan yang terjadi :
geser to = P/(n.S1) = P/(n.u.b)= 8500/(4.12.16)=11 < tijin ps
tekan otk=P/(n.S2) =P/(n.b.t) =8500/(4.16.1,6)=85 < ijin
Perhitungan jarak pasak :
F =P/tijin = 8500/12 = 708 cm2
a2 = F/b = 708/16 = 44,25 cm
a2 = a2/n = 44,25/4 = 11 dipakai a2 = 15 cm.
Kontrol tegangan :
to// = P/(n.b.a2) = 8500/(4.16.15) = 8,85 kg/cm2 < tijin
Sambungan Pasak Persegi
Jawab :
Gambar sambungan :
u t u t u t u t u

75
14
75

16
15 12 15 12 15 12 15 12 15

Kontrol kayu penyambung:


Fplat = 2 x 75x16 = 240 cm2
Ftakikan = 2x1,6x16 = 51,2 cm2
Fnet = 240 51,2 = 188,8 cm2
Pkayu = Fnet x trk = 188,8 x 85 = 16048 kg > Po= 8500 kg
Jadi kayu plat penyambung kuat
Sambungan Pasak Persegi
Latihan soal :
Sebuah batang tarik dari kayu klas II
menahan gaya S = 5000 kg.
ukuran kayu 1x10/16,
plat penyambung 2x5/16
t//ijin ps = 15kg/cm2; tk//= tr// = 85 kg/cm2
Ditanyakan :
Sambungan dgn pasak memanjang

Sebuah batang tarik dari kayu klas II


Jumlah pasak yang dipasang adalah 3ps @1,5/16
ukuran kayu 1x10/16,
plat penyambung 2x6/16
t//ijin ps = 15kg/cm2; tk//= tr// = 85 kg/cm2
Ditanyakan :
Berapa gaya maksimum yang mampu dipikulnya.
Sambungan Pasak bulat

Selain bertampang persegi, pasak kayu dapat


juga diberi penampang bulat.
Bekerjanya pasak bulat seperti pasak persegi
hanya pada pasak bulat tidak terjadi momen
jungkitan.
Pemasangan adalah tegak lurus gaya.
Sambungan Pasak bulat

Soal pasak persegi dipakai dengan pasak bulat


Potrk= 8500 kg,
t// = 20 kg/cm2
tk=40 kg/cm2
Sambungan Pasak bulat

Diambil grs tengah pasak


Ft = P / (tk)=8500 / 40 = 212,5 cm2
d = Ft/b = 212,5/16 = 13,28 cm
Dipakai 3 ps pasak
d1= d/6 = 13,28/6 = 2,2 cm dipakai d1=5cm

Jarak antara pasak


a2= F/b jadi F = P/t// =8500/20 = 425 cm2
Maka a2= F/b = 425/16 = 26,56 cm
a2 = a2/6= 26,56/6 = 4,42 cm
Sambungan Pasak baja

Macam macam pasak baja :

3 macam flat gride Kruger toothed

Connector clow Cocot buldog


Sambungan Pasak baja

Cara pemasangan pasak baja :


Plat Koko Bulldog
Pasak Cincin
Belah
Pasak Cincin
Pasak Cincin

Anda mungkin juga menyukai