Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANAH

KADAR AIR TANAH

Disusun Oleh:

Singgih Basundari K 5423162967


Indrasto Nur Hadianto 5423163117

KELOMPOK 1

Dosen:
Dra. Daryati, MT

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL B


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
PENGUJIAN KADAR AIR PADA TANAH

A. PENDAHULUAN
1. Tujuan
Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat:
~ Melakukan pengujian kadar air tanah dengan benar
~ Menentukan nilai kadar air suatu tanah.
2. Dasar teori

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari butiran mieral-mineral padat
yang tidak tersementasi satu sama lainnya serta terletak diatas batuan dasar. Ikatan antar
butir anre latif lemah disebabkan karena adanya ruang (rongga) diantara pertikel-
pertikel butiran tanah. Ruang tersebut dapatberisi air, udara ataupun keduanya.
Sedangkan Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam
tanah dengan berat kering oven tanah, yang dinyatakan dalam persen (%)

B. ALAT DAN SAMPLE


 Alat :
1. Container kecil beserta tutupnya yang tidak kedap udara sebagai wadah untuk tanah
2. Timbangan dengan ketelitian sampai 0,01 gram
3. Kuas
4. Sendok semen
5. Oven Listrik
6. Tabel untuk mencatat berat tanah
 Bahan:
1. Tanah basah secukupnya
C. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Menyediakan wadah untuk tanah, yakni tig abuah container dan masing-masing diberi
label dan di nomori1, 2, 3, dan bersihkan terlebih dahulu ketiga container tersebut
dengan kuas, agar bersih dari sisa-sisa tanah yang tertinggal.
3. Menyiapkan timbangan dalam keadaan nol atau seimbang dengan angka nol,
kemudian timbang dan catat berat ketiga container yang masih dalam keadaan
kosong beserta tutupnya dalam table berat container kosong (A)
4. Masukkan sample tanah basah yang berbeda-beda kedalam tiga buah container yang
sudah disediakan.
5. Menyiapkan timbangan dalam keadaan nol, kemudian timbang dan catat kembali
berat ketiga container yang sudah diisikan sample tanah basah yang berbeda tadi
dalam keadaan container tertutup pada table berat container dan tanah basah (B).
Lakukan hal yang sama terhadap ketiga container.
6. Masukkan ketiga container yang berisikan tanah basah tadi kedalam Oven. Pastikan
container dalam keadaan tertutup rapat.
7. Setelah 24 jam, keluarkan ketiga container dari dalam oven.
8. Menyiapkan timbangan dalam keadaan nol, kemudian timbang dan catat kembali
berat ketiga container beserta tanahnya pada table berat container dan tanah kering
(C). Lakukanhal yang sama terhadap ketiga container.
9. Hitunglah kadar air pada tanah tersebut dengan rumus:

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔


∗ 100
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

10. Membersihkan dan merapikan tempat kerja.

D. PERHITUNGAN
Berat Berat
Berat
Kontainer Kontainer Berat Tanah Kadar Air
Beda Kontainer Berat Air Rata-
dan Tanah Setelah di Kering (w = C / Z X
Uji Kering (C = A-B) rata
Basah Oven (Z = B – X) 100%)
(X)
(A) (B)

1 13,9 gr 58,5 gr 38 gr 20,5 gr 24,1 gr 85,06 %

2 13,8 gr 61 gr 49 gr 12 gr 35,2 gr 34,9 % 60,73 %

3 13,2 gr 53 gr 39,5 gr 14,5 gr 23,3 gr 62,23 %

E. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kadar air
dari ketiga sampel yang diambil adalah sebesar 60,73%

F. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai