Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SHAFIRA BUDIASIH

NIM : 5423165388
KELAS : D3 TEKNIK SIPIL B

STRUKTUR BETON 1
TUGAS 2

Rencanakan suatu balok beton bertulang penampang persegi pada dukungan sederhana 8,8 m,
mendukung beban merata yang terdiri dari beban hidup merata 30 KN/m2 dan beban mati
merata (tidak termasuk berat sendiri balok 15 KN/m2, fc’ = 20 Mpa, fy = 400 Mpa. Berikan
sketsa rencananya.

30 kN/m2 15 kN/m2

8,8 m

Tegangan-tegangan ijin, fc = 0,45fc’ = 9 Mpa, dan fs = 170 Mpa, mutu baja 40, nilai n = 9.

𝑓𝑐 ′ 𝑖𝑗𝑖𝑛
 𝑚= 𝑓𝑠 𝑖𝑗𝑖𝑛
𝑓𝑐 ′ 𝑖𝑗𝑖𝑛+
𝑛

9
𝑚= 170 = 0,3227
9+
9

1
 𝑗=1− 𝑚
3
1
𝑗=1− (0,3227) = 0,8924
3

1
 𝑘= 2
𝑓𝑐 𝑚 𝑗
1
𝑘= (9)(0,3227)(0,8924) = 1,2959 Mpa
2
𝑚 𝑓𝑐
 𝜌= 2𝑓𝑠
(0,3227)(9)
𝜌= = 0,0085
2(170)

Menentukan ukuran balok sementara dengan perkiraan berat balok 7 kN/m.


1 1
Mw (beban hidup) = 𝑞𝑙= (30)(8,8)2 = 290,4 kNm
8 8
1 1
Mw (beban mati) = 𝑞𝑙= (15+7)(8,8)2 = 212,96 kNm
8 8

Mw = 290,4 + 212,96 = 503,36 kNm

Tanpa adanya pembatasan ukuran balok (terutama untuk tingginya), diinginkan ukuran balok
mendekati keadaan penampang bertulang ideal, maka:
𝑀𝑤
bd 2 perlu = = 503,36 (10)3/ 1,2959 = 388.425,032 mm3
𝑘

Selanjutnya dilakukan cara coba-coba nilai b dan d sebagai berikut:


Dicoba b Didapat d

300 1294,75
325 1195,15
400 971,06
460 844
500 776,85

3
Dari cara coba-coba di atas didapatkan nilai b = 500 karena nilai d mendekati 2b.

Dengan memperkirakan menggunakan dua lapis batang tulangan baja berdiameter sama,
tinggi total yang diperlukan = 776,85 + ∅ sengkang + ∅ batang tulangan + setengah jarak
bersih antar-lapis tulangan. Di mana selimut beton 40 mm (SK SNI T-15-1991-03 pasal
3.16.7), diameter batang sengkakng umumnya dipakai D10 atau D12, batang tulangan pokok
D25 (anggapan), setengah jarak bersih lapis tulangan 12,5 mm (SK SNI T-15-1991-03 pasal
3.16.6). Dengan demikian, untuk balok dengan dua lapis batang tulangan baja memerlukan
tambahan tinggi 85-100 mm terhadap tinggi efektif d.
Tinggi total h = 776,85 + 100 = 876,85 mm.
Tetapkan ukuran balok 500 mm x 900 mm.
Pemeriksaan berat sendiri balok, dan revisi langkah apabila diperlukan:
Berat balok = 0,50(0,90)(23) = 10,35 kN/m.
1
Mw = 290,4 + 8 (15+10,35)(8,8)2

Mw = 290,4 + 245,39 = 535,79 kN/m


Untuk b = 500 mm, dengan mengulang cara coba-coba didapatkan d = 800 mm sehingga h =
800 + 100 = 900 mm. Maka, ukuran balok 500 x 900 mm dapat dipakai.

Menentukan luas batang tulangan baja yang diperlukan:


Apabila diperkirakan akan menggunakan batang tulangan D10, maka untuk mendapatkan d
dapat dikurangkan nilai 90 mm terhadap h.
d aktual ≈ 900 – 90 = 810 mm.
𝑀𝑤
As perlu = 𝑓𝑠(𝑗𝑑) = 535,79(10)6/170(0,8924)(810) = 4360 mm2

Gunakan 7 batang tulangan D29 dalam 2 lapis, As = 4623,7 mm2.


Pemeriksaan rencana penampang:
d = 900 – 40 – 10 – 29 – 12,5 = 808,5 mm

ND = NT
1
𝑓𝑐 ′ 𝑏𝑥 = Asfy
2

4623,7 (400)
𝑥= 1
𝑓𝑐′𝑏
2

4623,7 (400)
𝑥= 1 = 369,896 mm
(20)(500)
2

1
𝑧=𝑑− 𝑥
3
1
𝑧 = 800 − (369,896) = 676,701 mm
3

Lengan kopel momen = 808,5 – 1/3 (369,896) = 685,2 mm


𝑀𝑤 535,79 (10)3
ND = NT = = = 781,95 kN
𝑙𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 685,2

𝑁𝑇 781,95(10)3
fs = = = 169,12 MPa
𝐴𝑠 4623,7

𝑁𝐷 782,95 (10)3
fc’ = 1 = 1 = 8,47 Mpa
(𝑏𝑥) (500)(369,896)
2 2
Maka sketsa rencananya:

b = 500 mm
fc’ = 9 MPa fc’ = 8,47 MPa
9 9
ND
md
h = 900 mm

𝑚𝑑
𝑗𝑑 = 𝑑 −
3
7 D29
NT

𝑓𝑠 𝑖𝑗𝑖𝑛 170 𝑓𝑠 169,12


= = 18,89 𝑀𝑃𝑎 = = 18,79 𝑀𝑃𝑎
𝑛 9 𝑛 9

Anda mungkin juga menyukai