Anda di halaman 1dari 13

TUGAS LANGKAH MEMBUAT DIAGRAM INTERAKSI

ELEMEN STRUKTUR BETON

Oleh:

Roy Lamba 07191073

Dosen Pengampu
Ir. Basyaruddin, S.T.,M.T.,M.Sc
NIP : 198806062020121003

Program Studi Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
Balikpapan, 2021
STEP BY STEP CARA MEMBUAT DIAGRAM INTERAKSI

A. Membuat Gambar Penampang

B. Membuat input Beton dan Baja Bertulang

DIK UNIT NILAI SAT


Kuat Tekan Beton f'c 25 N/mm2
BETON

Elastisitas Beton Ec 23500 N/mm2


Regangan Tekan Maksimum Beton εcu 0.003 -
Faktor Koreksi Blok Tegangan Tekan β1 0.85 mm/mm
N/mm2
TULANGAN

Kuat Leleh fy 400


Kuat Ultimate fu 500 N/mm2
Modulus Elastisitas Baja Es 200000 N/mm2
Regangan Leleh Baja εy 0.002 mm/mm
Lebar Kolom b 350 mm
PENAMPANG

Tinggi Kolom h 350 mm


Selimut Beton ds 40 mm
Tinggi Efektif Beton (h-ds) d 310 mm
Titik Berat Plastis (d-ds) dss 135 mm
Jumlah Tulangan n 8 buah
Diameter Tulangan D 16 mm
Beban Aksial Ultimate Pu 3250 kN
ASUMSI
Momen Ultimate Mu 500 kNmm
Regangan Tarik Netto Lapisan Terjauh Baja
εt 0.005
Regangan Tarik Netto Lapisan Terluar Baja
εty
Berikut adalah cara menghitung rekapan tabel diatas.
1. Menghitung Elastisitas Beton (Ec) berdasarkan SNI 2847:2019 untuk beton
normal dengan rumus sebagai berikut :
𝐸𝑐 = 4700√𝑓′𝑐
𝐸𝑐 = 4700√25
𝐸𝑐 = 23500 𝑁/𝑚𝑚2
2. Faktor block tegangan beton untuk depth β1 berdasarkan SNI 2847: 2019
Tabel 22.2.2.43 yaitu sebagai berikut:
β1 = 0,85 untuk 17  fc'  28 MPa
0,05
β1 = 0,85 − ( 7
)(𝑓 ′𝑐 − 28) untuk 28 < fc' < 55 MPa

β1 = 0,65 untuk f’c  55 Mpa


3. Menghitung regangan elastisitas baja (ℇy)
𝑓𝑦
ℇy =
𝐸𝑠
400
ℇy =
200000
ℇy = 0,002
4. Menghitung tinggi efektif beton sebagai berikut :
𝑑 = ℎ − 𝑑𝑠
𝑑 = 300 − 40
𝑑 = 310 𝑚𝑚
5. Menhitung titik berat plastis
𝑑𝑠𝑠 = 𝑑 − 𝑑𝑠
𝑑𝑠𝑠 = 310 − 40
𝑑𝑠𝑠 = 135 𝑚𝑚
C. Menghitung Luas Penampang
1. Luas Tulangan (As) dengan asumsi n tulangan adalah 3:
1
𝐴𝑠 = 𝜋𝐷 2 𝑛 sehingga
4
1
𝐴𝑠𝑖 = 4 𝜋𝐷 2 𝑛
1
𝐴𝑠𝑖 = 3.14𝑥162 3
4

𝐴𝑠𝑖 = 602,88 𝑚𝑚2


2. Menentukan posisi tulangan lentur. Posisi tulangan lentur yang dimaksud
adalah posisi baris tulangan yang didesain pada penampang kolom. Jarak
antar tulangan atau lokasi tulangan (di). Berikut adalah rumusnya :
ℎ − 2𝑑𝑠
𝑑𝑖 =
𝑛−1
350 − 2𝑥40
𝑑𝑖2 =
3−1
𝑑𝑖2 = 175 𝑚𝑚
3. Selain itu, ada juga jarak tendon ke sentroid plastis, yang disimbolkan dengan
dsti. Rumus dsti adalah sebagai berikut.

𝑑𝑠𝑡𝑖 = 𝑑 − (𝑑 − ) − 𝑑𝑖
2
350
𝑑𝑠𝑡𝑖 = 350 − (350 − ) − 40
2
𝑑𝑠𝑡𝑖 = 350 − (350 − 175) − 40
𝑑𝑠𝑡𝑖 = 135 𝑚𝑚
4. Dengan menggunakan langkah yang sama maka didapatkan nilai rekapan
pada tiap baris sebagai berikut sebagai berikut :

Luas Tulangan Lokasi Jarak ke


Jumlah Baris Tulangan Sentroid Plastis
Baris D
Tulangan
Asi (mm2) di (mm) dsti (mm)
1 3 16 602.88 40 135
2 2 16 401.92 175 0
3 3 16 602.88 310 -135
Total 8 1607.68 525 0
Dari total jarak ke sentroid plastis (dsti) yang memiliki nilai nol berarti itu
menunjukkan kalau penampang yang kita hitung berbentuk simetris
D. Menghitung tinggi beton pada saat kondisi balance (cb)
600
𝑐𝑏 = 𝑥𝑑
(600 + 𝑓𝑦 )
600
𝑐𝑏 = 𝑥 350
(600+ 400)

𝑐𝑏 = 186 𝑚𝑚
E. Menentukan Iterasi Beton dan Baja Tulangan
1. Menentukan tinggi tekan beton (ci) Penentuan tinggi tekan beton bertujuan
untuk mendapatkan distribusi tegangan yang terjadi pada penampang kolom.
Untuk mendapatkan diagram interaksi yang smooth maka dilakukan iterasi
dengan mengasumsikan tinggi tekan beton dimulai dari tinggi penampang (ℎ)
s/d nilai 0 dengan cara di kurang dengan interval yang kita tentuin.

o Interval (X) = 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑎𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖
350
X= 3

X = 116,667
*Untuk intervalnya sengaja menggunakan interval yang besar
sehingga tabelnya bisa muat di word.
o Penentuan tinggi tekan beton ci
𝑐𝑖 = ℎ − 𝑋
𝑐𝑖 = 350 − 116,667
𝑐𝑖 = 233,333 𝑚𝑚 …………………………………….c ke-3
Dengan menggunakan langkah yang sama, maka didapatkan tabel
nilai c sebagai berikut :

Iterasi 1 2 3 4 5 6
c (mm) ∞ 350.00 233.333 186 116.667 0

2. Menghitungg blok tegangan tekan beton dengan rumus digunakan untuk


menentukan gaya dalam yang didistribusikan oleh beton dan baja tulangan
yang bekerja pada penampang kolom.
𝑎1 = 𝛽𝑥𝑐𝑖
𝑎1 = 0,85𝑥350
𝑎1 = 297.50 𝑚𝑚…………………………………….a ke-2
Dengan menggunakan langkah yang sama, maka didapatkan tabel nilai a
sebagai berikut :

Iterasi 1 2 3 4 5 6
c ∞ 350.00 233.333 186 116.667 0
a 350.00 297.50 198.33 158.10 99.17 0.00
3. Gaya dalam akibat beton, perhitungan kapasitas gaya tekan dan momen yang
didistribusikan oleh beton dapat ditentukan dengan memanfaatkan tinggi blok
tekan yang telah dihitung sebelumnya. Berikut adalah perhitungan nilai Cc :
0,85 𝑥 𝑓 ′ 𝑐 𝑥 𝑏 𝑥 𝑎
𝐶𝑐 =
1000
0,85 𝑥 25 𝑥 350 𝑥 297,50
𝐶𝑐 =
1000
2212656,25
𝐶𝑐 =
1000
𝐶𝑐 = 2212,66 kN…………………………………….Cc ke-2
Dengan menggunakan langkah yang sama, maka didapatkan tabel nilai Cc
sebagai berikut :

Iterasi 1 2 3 4 5 6
c ∞ 350.00 233.333 186 116.667 0
a 350.00 297.50 198.33 158.10 99.17 0.00
Cc 2603.13 2212.66 1475.10 1175.87 737.55 0.00

4. Setelah diperoleh nilai Cc untuk satu elemen kolom, selanjutnya dilakukan


perhitungan MCc sebagai berikut :
(ℎ − 𝑎)
𝐶𝑐 𝑥
𝑀𝐶𝑐 = 2
1000
(350 − 350)
2603,13 𝑥
𝑀𝐶𝑐 = 2
1000
2603,13 𝑥 0
𝑀𝐶𝑐 =
1000
𝑀𝐶𝑐 = 0 𝑘𝑁𝑚𝑚 …………………………………….MCc ke-1
Dengan menggunakan langkah yang sama, maka didapatkan tabel
perhitungan nilai MCc sebagai berikut:

Iterasi 1 2 3 4 5 6
c ∞ 350.00 233.333 186 116.667 0
a 350.00 297.50 198.33 158.10 99.17 0.00
Cc 2603.13 2212.66 1475.10 1175.87 737.55 0.00
MCc 0.00 58.08 111.86 112.82 92.50 0.00
5. Gaya dalam akibat baja tulangan, baja tulangan yang bekerja pada
penampang kolom dapat mendistribusikan kapasitas gaya tekan dan momen
seperti halnya beton yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah
langkah perhitungan gaya dalam akibat baja tulangan :
𝑐𝑖 − 𝑑𝑖
𝜀𝑠 = 𝜀𝑐𝑢 ( )
𝑐𝑖
350 − 40
𝜀𝑠 = 0,003 𝑥 ( )
350
310
𝜀𝑠 = 0,003 𝑥 ( )
350
𝜀𝑠 = 0,0026671 …………………………………….ℇs1 ke-2
Dengan menggunakan langkah yang sama, maka didapatkan tabel
perhitungan nilai 𝜀𝑠 sebagai berikut:

Iterasi 1 2 3 4 5 6
εs1 0.003 0.0026571 0.00249 0.00235 0.00197 -0.003
εs2 0.003 0.0015 0.00075 0.00018 -0.0015 -0.003
εs3 0.003 0.0003429 -0.0009 -0.002 -0.0049 -0.003

6. Tentukan nilai fs
𝑓𝑦
𝑓𝑠𝑖 = 𝐸𝑠 𝑥 𝜀𝑠𝑖 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜀𝑠𝑖 ≤
𝐸𝑠
𝑓𝑦
𝑓𝑠𝑖 = 𝑓𝑦, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜀𝑠𝑖 ≥
𝐸𝑠
𝑓𝑦
𝜀𝑠𝑖 ≤
𝐸𝑠
400
𝜀𝑠𝑖 ≤
200000
𝜀𝑠𝑖 ≤ 0,002 maka menggunakan rumus 𝑓𝑠𝑖 = 𝐸𝑠 𝑥 𝜀𝑠𝑖 ……………opsi 1

𝑓𝑦
𝜀𝑠𝑖 ≥
𝐸𝑠
400
𝜀𝑠𝑖 ≥
200000
𝜀𝑠𝑖 ≥ 0,002 maka menggunakan rumus 𝑓𝑠𝑖 = 𝑓𝑦…………………opsi 2
Dilakukan perhitungan dengan persamaan diatas, maka didapatkan tabel
hasil perhitungan nilai fs sebagai berikut:

Iterasi 1 2 3 4 5 6
fs1 400 400 400 400 394.286 -400
fs2 400 300 150 35.4839 -300 -400
fs3 400 68.571429 -197.14 -400 -400 -400

7. Dengan mengalikan tegangan dengan luas tulangan untuk tiap baris tulangan
maka diperoleh gaya aksial yang bekerja untuk tiap layer, Tsi. Gaya aksial
total yang didistribusikan oleh baja tulangan dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan dibawah ini.
𝑓𝑠 𝑥 𝐴𝑠′
𝑇𝑠 =
1000
400 𝑥 602,88
𝑇𝑠 =
1000
241152
𝑇𝑠 =
1000
𝑇𝑠 = 241,152 kN …………………………………………………..Ts ke-1
Kemudian menghitung total dari gaya aksial yang bekerja pada tiap layer.
∑𝑇𝑠 = 𝑇𝑠1 + 𝑇𝑠2 + 𝑇𝑠3 + ⋯ + 𝑇𝑠𝑛
∑𝑇𝑠 = 241,152 + 160,768 + 241,152
∑𝑇𝑠 = 643,072 𝑘𝑁………………………………………………..∑Ts ke-1
Dilakukan perhitungan dengan persamaan diatas, maka didapatkan tabel
hasil perhitungan nilai Ts sebagai berikut:

Iterasi 1 2 3 4 5 6
Ts1 (kN) 241.152 241.152 241.152 241.152 237.707 -241.152
Ts2 (kN) 160.768 120.576 60.288 14.2617 -120.57 -160.768
Ts3 (kN) 241.152 41.340343 -118.85 -241.15 -241.15 -241.152
∑Ts 643.072 403.06834 182.587 14.2617 -124.02 -643.072

8. Momen yang terjadi akibat gaya aksial pada tiap baris tulangan dapat dihitung
dengan mengalikan gaya tersebut dengan lengan momen sehingga gaya
momen total dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
𝑇𝑠 𝑥 𝑑𝑠𝑡𝑖
𝑀𝑠 =
1000
241,152 𝑥 135
𝑀𝑠 =
1000
32555,52
𝑀𝑠 =
1000
𝑀𝑠 = 32,55552 kNmm……………………………………………..Ms ke-1
Menghitung Total Momen akibat gaya internal masing-masing baja
tulangan:
∑Ms = 𝑀𝑠1 + 𝑀𝑠2 + 𝑀𝑠3+. . +𝑀𝑠𝑛
∑Ms = 32.55552 + 0 − 32.55552
∑Ms = 0 kNmm …………………………………………………..∑Ms ke-2

Dilakukan perhitungan dengan persamaan diatas, maka didapatkan tabel


hasil perhitungan nilai Ms sebagai berikut:

Iterasi 1 2 3 4 5 6
Ms1 32.55552 32.55552 32.5555 32.5555 32.0904 -32.55552
Ms2 0 0 0 0 0 0
Ms3 -32.55552 -5.580946 16.0452 32.5555 32.5555 32.55552
∑Ms 0 26.974574 48.6007 65.111 64.646 0

F. Menentukan Kuat Tekan Nominal (Pn) dan Monem Nominal (Mn)


sebelum Direduksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut :
𝑃𝑛 = 𝐶𝑐 + ∑𝑇𝑠𝑖
𝑃𝑛 = 2603,13 + 643,072
𝑃𝑛 = 3246,20 𝑘𝑁…………………………………………………Pn Ke-1

𝑀𝑛 = 𝑀𝐶𝑐 + ∑𝑀𝑠
𝑀𝑛 = 0,00 + 0 𝑘𝑁. 𝑚
Mn = 0 kN.m…………..……………………………………………Mn Ke-1
Dengan menggunakan persamaan diatas, maka didapatkan tabel hasil
perhitungan kuat tekan nominal (Pn) dan monem nominal (Mn) sebelum
direduksi sebagai berikut:

UNIT/NO 1 2 3 4 5 6
Pn 3246.20 2615.72 1657.69 1190.13 613.53 -643.07
Mn (+) 0.00 85.06 160.46 177.94 157.15 0.00
Mn (-) 0.00 -85.06 -160.46 -177.94 -157.15 0.00

G. Menghitung Faktor reduksi (ϕ), Kuat Tekan Nominal (Pn) dan Monem
Nominal (Mn) setelah Direduksi.
Untuk menghitung factor reduksi itu kita menggunakan rumus dari SNI
2847:2019.

ϕPn= Pn x ϕ
ϕPn= 3246,20 x 0,7333
ϕPn=2380,5445kN…………………………………………………Pn Ke-1

ϕMn= Mn x ϕ
ϕMn= 0,00 x 0,7333 kN.m
ϕMn= 0 kN.m…………..…………………………………………Mn Ke-1

Dengan menggunakan persamaan diatas, maka didapatkan tabel hasil


perhitungan factor reduksi (ϕ), kuat tekan nominal (Pn) dan monem nominal
(Mn) setelah direduksi sebagai berikut:

UNIT/NO 1 2 3 4 5 6
ϕ 0.73333333 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65
ϕPn 2380.54447 1700.221 1077.5 773.585 398.795 -417.9968
ϕMn (+) 0 55.28692 104.301 115.658 102.146 0
- - -
ϕMn (-)
0 -55.28692 104.301 115.658 102.146 0

H. Membuat Grafik Interaksi.

GRAFIK KUAT TEKAN NOMINAL (PN) DAN MONEM


NOMINAL (MN) SETELAH DIREDUKSI
3000

2500

2000

1500
ϕPn

1000

500

0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500

-1000
ϕMn

DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG


3500.00

3000.00

2500.00

2000.00

1500.00

1000.00

500.00

0.00
-200.00 -150.00 -100.00 -50.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00
-500.00

-1000.00

Mn+Pn -MN+Pn ϕMn+,ϕPn -ϕMn+,ϕPn


I. Notasi

ANALISIS KEKUATAN KOLOM BETON


BERTULANG
DENGAN DIAGRAM INTERAKSI

UNIT KETERANGAN SAT.


f'c Kuat Tekan Beton N/mm2
Ec Elastisitas Beton N/mm2
εcu Regangan Tekan Maksimum Beton -
β1 Faktor Koreksi Blok Tegangan Tekan mm/mm
fy Kuat Leleh N/mm2
fu Kuat Ultimate N/mm2
Es Modulus Elastisitas Baja N/mm2
εy Regangan Leleh Baja mm/mm
b Lebar Kolom mm
h Tinggi Kolom mm
ds Selimut Beton mm
d Tinggi Efektif Beton (h-ds) mm
dss Titik Berat Plastis (d-ds) mm
n Jumlah Tulangan buah
Db Diameter Tulangan mm
As Luas Tulangan mm2
di Lokasi Tulangan mm
dst Jarak ke Sentroid Plastis mm
Pu Beban Aksial Ultimate kN
Mu Momen Ultimate kNmm
εt Regangan Tarik Netto Lapisan Terjauh Baja -
εty Regangan Tarik Netto Lapisan Terluar Baja (Leleh) -
x Interval Iterasi
c Trial Error tinggi beton (Misalkan) mm
a Tinggi blok tegangan tekan beton, mm
Cc Gaya internal pada beton tekan : kN
Mc Momen akibat gaya internal tekan beton : kNmm
εsi Regangan pada masing-masing baja tulangan : kN
Tsi Gaya-gaya internal pada masing-masing baja tulangan : kN
∑Tsi Resultan gaya internal baja tulangan : kN
Momen akibat gaya internal masing-masing baja
Msi kNmm
tulangan :
∑Msi Momen total akibat gaya internal baja tulangan : kNmm
Pn Gaya aksial rencana : kN
Mn Momen nominal : kNm
ϕ Faktor reduksi kekuatan -

Anda mungkin juga menyukai