Anda di halaman 1dari 19

SITE PLAN

12. MENGGAMBAR SITE PLAN


JALAN DAN JEMBATAN
PENGERTIAN SITE PLAN
Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan
batas-batas yang jelas, dengan kondisi permukaan serta ciri-ciri
Istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut. Rencana Tapak (Site Plan)
merupakan gambar dua dimensi yang menunjukan detail dari rencana
yang akan dilkukan terhadap sebidang tanah, baik menyangkut
rencana bangunan gedung, jalan, utilitas air bersih , listrik, dan air
kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Dalam penyelesaian gambar suatu proyek bangunan, gambar


Rencana Tapak merupakan gambar yang pertama-tama harus
diselesaikan oleh arsitek. Tujuan gambar rencana tapak dibuat adalah
untuk menunjukkan posisi bangunan terhadap keadaan (kondisi lahan)
yang terdapat sekelilingnya.
PENGERTIAN SITE PLAN
Perencanaan tapak (site planning) adalah seni menata
lingkungan buatan manusia dan lingkungan alam guna menunjang
kegiatan-kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan tapak dibagi dalam
dua komponen yang berhubungan yaitu:
1.Lingkungan Alam, dibayangkan sebagai suatu sistem ekologi dari air,
udara, energi, tanah, tumbuhan (vegetasi).
2.Lingkungan buatan manusia, terdiri dari bentuk-bentuk kota yang
dibangun, zona hunian penduduk, perkantoran dan perdagangan juga
struktur fisik dan pengaturan ruangnya serta pola-pola perilaku sosial,
politik, dan ekonomi yang membentuk lingkungan fisik tersebut.
3.Konteks tapak dapat digolongkan sebagai :
1. exurban (di luar pinggiran kota)
2. suburban (pinggiran kota)
3. urban (perkotaan)
SITE PLAN
a. Proses Perencanaan Tapak

1) Menentukan tujuan umum program dan kebutuhan-kebutuhan


yang terdapat dalam program
2) Mengidentifikasi potensi potensi tapak, kendala - kendala, dan
konsep - konsep rancangan
3) Mempertimbangkan kebijaksanaan umum dan pengawasan
fiskal serta legislatif yang mempengaruhi penggunaan tempat
bangunan tersebut
4) Memperhatikan dampak pembangunan baru atau
pembangunan kembali di daerah di dekatnya oleh penduduk
dan/atau pemilik tanah setempat yang berdekatan
SITE PLAN
b. Analisis Program

1)Pengembangan program didasarkan atas pemahaman kebutuhan


semua kelompok sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang akan
disesuaikan (syarat-syarat ruang dalam dan luas) dan hubungan ruang
dan waktu antara kegiatan-kegiatan dan penghubung-penghubung fisik
(jalan setapak, jalan raya, jalan kecil) yang diperlukan guna membuat
hubungan ini.
2)Proses pemrograman tapak merupakan hakikat dari semua
pemprograman arsitektur yaitu meliputi penentuan secara sitematis
pola-pola kegiatan yang dikehendaki dan tanggapan-tanggapan fisik
atau fungsional terhadap pola-pola itu.
SITE PLAN
c. Analisis Tapak
Dalam menganalisis tapak perlu diperhatikan tiga konteks utama di
bawah ini:
1)Konteks ruang dari tapak (menganalisis kondisi alam dan buatan)
2)Konteks perilaku (menganalisis pola-pola kegiatan sosial ekonomi
dari tapak dan lokalisasi, dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah yang mempengaruhi pembangunan tapak)
3)Konteks persepsi (menganalisis persepsi dan penggunaan ruang)
Seorang arsitek melaksanakan dan menata pengaturan ruang dengan
citra visual yang bertalian, sesuai dengan kapasitas tampung tapak
dan kebutuhan-kebutuhan perilaku para pengguna lahan tapak sesuai
dengan analisis
SITE PLAN
d. Perencanaan Tapak Dalam Perspektif Ilmu Arsitektur
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam proses
pengerjaan perencanaa tapak dilakukan sebuah proses yang
dinamakan analisis tapak. Titik fokus perencanaan tapak dalam ilmu
arsitektur antara lain lebih berproporsi pada lokasi objek bangunan
yang akan menempati tapak, sirkulasi dan pencapaian, zoning, KDB
(Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), GSB
(Garis Sempadan Bangunan) dan GSP (Garis Sempadan Pagar).

1) Lokasi Sekitar Objek Bangunan Yang Menempati Jarak, Lokasi


merupakan hal paling utama diidentifikasi oleh arsitek sebelum
melakukan pengkoderasian bangunan. Lokasi memegang peranan
penting dalam terpenuhinya beberapa syarat pembuatan bangunan
hunian yang memuaskan dan nyaman
SITE PLAN
2) Sirkulasi dan Pencapaian, Sirkulasi yang dimaksud adalah
kemudahan orang-orang di dalamnya mengakses baik bagi pejalan
kaki atau kendaraan.

3) Orientasi Arah Angin, mencakup Ventilasi udara baik dengan


pengudaraan alami ataupun buatan.

4) Orientasi Matahari, mempengaruhi suhu dalam bangunan.

5) Tautan Lingkungan, lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh


pada perletakan bangunan.
SITE PLAN
6) Kontur, kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang
menyesuaikan dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah
harus dilakukan sesedikit mungkin. Perataran tanah besar-
besaransebaiknya dihindari.

7) KDB (Koefisien Dasar Bangunan), adalah angka yang digunakan


untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang
didirikan diatas lahan.

8) KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah angka yang digunakan


untuk menghitung luas maksimum lantai bangunan yang didirikan pada
lahan.
SITE PLAN
6) Kontur, kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang
menyesuaikan dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah
harus dilakukan sesedikit mungkin. Perataran tanah besar-
besaransebaiknya dihindari.

7) KDB (Koefisien Dasar Bangunan), adalah angka yang digunakan


untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang
didirikan diatas lahan.

8) KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah angka yang digunakan


untuk menghitung luas maksimum lantai bangunan yang didirikan pada
lahan.
SITE PLAN
9) GSB (Garis Sempadan Jalan), adalah batas dinding terluar
bangunan yang didirikan.

10) Kenampakan Bangunan.

11) Kebisingan.

12) Bangunan (Material, Bentuk dan Pola Massa).


Dengan berbagai pertimbangan kebutuhan dan berdasarkan hasil
analisis dalam perencanaan tapak, selanjutnya dibuatlah gambar
rencana tapak sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1, 2 dan 3 di
bawah ini.
TUGAS

• BUATLAH SITE-PLAN JEMBATAN


• TUGAS HARUS DIASISTENSI TERLEBIH
DAHULU
• END OF SLIDE

Anda mungkin juga menyukai