Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN

RENCANA TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN

OLEH:

Sekin

(D1031201029)

Struktur peruntukan lahan merupakan komponen rancang kawasan yang berperan


penting dalam alokasi penggunaan dan penguasaan lahan/tata guna lahan yang telah
ditetapkan dalam suatu kawasan perencanaan tertentu berdasarkan ketentuan dalam
rencana tata ruang wilayah.

Intensitas pemanfaatan lahan adalah tingkat alokasi dan distribusi luas lantai maksimum
bangunan terhadap lahan/tapak peruntukannya untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
pemanfaatan yang adil.

Komponen Penataan :

a) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


b) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
c) Koefisien Daerah Hijau (KDH)
d) Koefisien Tapak Besmen (KTB)
e) Sistem Insentif-Disinsentif Pengembangan
f) ) Sistem Pengalihan Nilai Koefisien Lantai Bangunan

Tata bangunan adalah kegiatan penataan bangunan gedung beserta lingkungannya


sebagai wujud pemanfaatan ruang, meliputi berbagai aspek termasuk pembentukan
citra/karakter fisik lingkungan, besaran, dan konfigurasi dari elemen-elemen: blok,
kaveling/petak lahan, bangunan, serta ketinggian dan elevasi lantai bangunan, yang dapat
menciptakan dan mendefinisikan berbagai kualitas ruang kota yang akomodatif terhadap
keragaman kegiatan yang ada, terutama yang berlangsung dalam ruang-ruang publik.

Komponen Penataan

a) Pengaturan Blok Lingkungan dan kaveling


b) Pengaturan Bangunan
c) Pengaturan Ketinggian Lantai Bangunan
Penataan besaran massa bangunan untuk efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
sesuai daya dukung dan karakter lingkungan

Sistem sirkulasi dan penghubung Sistem sirkulasi dan jalur penghubung terdiri dari
jaringan jalan dan pergerakan, sirkulasi kendaraan umum, sirkulasi kendaraan pribadi,
sirkulasi kendaraan informal setempat dan sepeda, sirkulasi pejalan kaki (termasuk
masyarakat penyandang cacat dan lanjut usia), sistem dan sarana transit, sistem parkir,
perencanaan jalur pelayanan lingkungan, dan sistem jaringan penghubung.#

Sistem ruang terbuka dan tata hijau Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau merupakan
komponen rancang kawasan, yang tidak sekadar terbentuk sebagai elemen tambahan
atau pun elemen sisa setelah proses rancang arsitektural diselesaikan, melainkan juga
diciptakan sebagai bagian integral dari suatu lingkungan yang lebih luas. Penataan sistem
ruang terbuka diatur melalui pendekatan desain tata hijau yang membentuk karakter
lingkungan serta memiliki peran penting baik secara ekologis, rekreatif dan estetis bagi
lingkungan sekitarnya, dan memiliki karakter terbuka sehingga mudah diakses sebesar-
besarnya oleh publik.

Komponen Penataan

a) Sistem Ruang Terbuka Umum


b) Sistem Ruang Terbuka Pribadi
c) Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh Umum
d) Sistem Pepohonan dan Tata Hijau
e) Bentang Alam
f) Area Jalur Hijau

Tata kualitas lingkungan Penataan Kualitas Lingkungan merujuk pada upaya rekayasa
elemen-elemen kawasan yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kawasan atau
subarea dengan sistem lingkungan yang informatif, berkarakter khas, dan memiliki
orientasi tertentu.

Komponen Penataan

a) Konsep Identitas Lingkungan


b) Wajah Jalan
Prasarana dan utilitas lingkungan Sistem prasarana dan utilitas lingkungan adalah
kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan yang pengadaannya memungkinkan suatu
lingkungan dapat beroperasi dan berfungsi sebagaimana semestinya. Sistem prasarana
dan utilitas lingkungan mencakup jaringan air bersih dan air limbah, jaringan drainase,
jaringan persampahan, jaringan gas dan listrik, serta jaringan telepon, sistem jaringan
pengamanan kebakaran, dan sistem jaringan jalur penyelamatan atau evakuasi.

(1) Sistem jaringan air bersih


(2) Sistem jaringan air limbah dan air kota
(3) Sistem jaringan drainase
(4) Sistem jaringan persampahan
(5) Sistem jaringan listrik dan telepon
(6) Sistem jaringan pengamanan kebakaran
(7) Sistem jaringan jalur penyelamatan atau evakuasi

Anda mungkin juga menyukai